You are on page 1of 28

MANAJEMEN KONFLIK

FX Ady Soesetijo

PENGERTIAN
Konflik (Conflict) => an incompatibility

between opinions, principles, etc. (Oxford, 2000) Konflik: Masalah internal & eksternal yg terjadi sebagai akibat perbedaan pendapat, nilai, atau keyakinan dari dua org/lebih (Marquis & Huston, 1998). Littlefield (1995): Konflik dpt dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses.

Situasi

yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. Sikap saling mempertahankan diri sekurangkurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

Konflik di organisasi dapat berhubungan

dengan kekuasaan, komunikasi, tujuan individu & organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetensi, kepribadian serta peran yg membingungkan. Manajer harus memiliki 2 asumsi dasar mengenai konflik: - Konflik merupakan kejadian yg tidak dapat dihindari dalam organisasi - Jika dikelola dg baik, konflik dpt menghasilkan kualitas produksi, penyelesaian yg kreatif, & berdampak terhadap peningkatan & pengembangan

HISTORIS MANAJEMEN KONFLIK


Pada pertengahan abad 19, konflik diterima

secara pasif sbg kejadian yg normal dalam organisasi akibat dissatisfied atau feedback (-) Pada awal abad ke 20, konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen dalam organisasi mengganggu keharmonisan dalam organisasi.

HISTORIS MANAJEMEN KONFLIK


Teori interaksi mengemukakan bahwa konflik

merupakan suatu hal yang penting & dpt merangsang pertumbuhan produksi atau kehancuran organisasi bergantung pada kompetensi manajer. Manajemen konflik yg konstruktif akan menghasilkan lingkungan yg kondusif & kreatifitas, komunikasi yg terbuka melalui pengungkapan perasaan, serta tanggung jawab yg menguntungkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan (Erwin, 1992).

KATEGORI KONFLIK
Konflik dibedakan menjadi 3 jenis: Intrapersonal internal individu. Interpersonal antara dua/lebih individu perbedaan nilai, tujuan, keyakinan. Antarkelompok (Intergroup) antara dua/lebih kelompok, departemen, atau organisasi. Di dalam organisasi, konflik dipandang sebagai konflik secara vertikal & horizontal (Marquis & Huston, 1998).

PROSES KONFLIK
Tahapan konflik: Konflik laten tahapan konflik yg terjadi secara terus-menerus (laten) dalam organisasi. Mis., keterbatasan staf & perubahan yg cepat yg memicu instabilitas organisasi & kualitas produksi meski terkadang tidak nampak secara nyata. Felt Conflict or affective conflict (Konflik yg dirasakan) Konflik terjadi karena adanya rasa terancam, takut, tidak percaya, dan marah.

PROSES KONFLIK
Konflik yg tampak/sengaja dimunculkan

untuk tujuan dicari solusi. Tindakan yang dilakukan mungkin menghindar, kempetisi, debat atau mencari penyelesaian konflik. Agresivitas & kekuatan dapat digunakan individu dalam menghadapi konflik. Penyelesaian konflik memerlukan suatu upaya & strategi untuk mencapai tujuan organisasi

PROSES KONFLIK
Konflik aftermath

Konflik yg terjadi akibat tidak terselesaikannya konflik yg pertama. Konflik akan menjadi masalah besar jika tidak segera diatasi atau dikurangi penyebab konflik yang utama.

DIAGRAM PROSES KONFLIK

(Marquis &

Huston, 1998: 314)


KONFLIK LATEN Felt Conflict Konflik yg tampak Konflik yg dialami

Penyelesaian/manajemen konflik
Konflik aftermath

RESOLUSI KONFLIK (Vestal, 1994)


Pengkajian Analisis situasi 1. Identifikasi jenis konflik u/ menentukan waktu yg diperlukan. 2. Validasi semua perkiraan melalui pengkajian mendalam. 3. Tentukan siapa saja yg terlibat & peran 4. Tentukan apakah situasi dapat diubah/tidak

RESOLUSI KONFLIK
Analisis & mematikan isu yg berkembang

1. Jelaskan masalah & prioritas fenomena yg terjadi. 2. Tentukan masalah utama yg menuntut penyelesaian & mulai dari masalah tersebut. 3. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu. Menyusun tujuan jelaskan tujuan spesifik yg akan dicapai

RESOLUSI KONFLIK
Identifikasi Mengelola perasaan Hindari respons emosional: marah, dendam, dll. karena setiap individu mempunyai respons yg berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, & tindakan. Intervensi Masuk pada konflik yg diyakini dapat diselesaikan dg baik. Identifikasi hasil positif yg akan terjadi. Seleksi metode dan strategi yg paling tepat untuk menyelesaikan konflik.

STRATEGI RESOLUSI KONFLIK


KOMPROMI ATAU NEGOSIASI

- Semua yg terlibat dalam konflik saling menyadari & sepakat tentang keinginan bersama. - Lose-lose solution kedua unsur yg terlibat menyerah & menyepakati keputusan yg dibuat. - Sering digunakan oleh middle dan top manajer keperawatan. KOMPETISI - Strategi win-lose solution. - Menekankan bahwa hanya 1 individu yg menang tanpa mempertimbangkan yg kalah. Akibat negatif kemarahan, putus asa, & keinginan u/ perbaikan di masa mendatang.

STRATEGI RESOLUSI KONFLIK


AKOMODASI

- Disebut pula cooperative & berlawanan dengan kompetisi. - Individu berusaha mengakomodasi permasalahan & memberi kesempatan orang lain u/ menang. - Masalah utama sebenarnya tidak terselesaikan dan biasanya digunakan dalam suatu politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya.

STRATEGI RESOLUSI KONFLIK


SMOOTHING

- Mengurangi komponen emosional dalam konflik. - Setiap individu yg terlibat berupaya mencapai kebersamaan daripada perbedaan dg penuh kesadaran & introspeksi diri. - Dapat diterapkan pd konflik ringan.

STRATEGI RESOLUSI KONFLIK


Menghindar strategi ini digunakan bila

ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian lebih besar, atau memerlukan org ketiga dalam menyelesaikan masalah atau jika masalah dpt terselesaikan dg sendirinya. Kolaborasi WIN-WIN SOLUTION kedua unsur menentukan tujuan bersama & bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Tidak akan tercapai jika ada kompetisi intensif, tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah & tidak ada rasa percaya (Bowditch & Buono, 1994).

NEGOSIASI
Suatu pendekatan yg kompetitif (Marquis &

Huston, 1998). Masing-masing yg terlibat menyerah & lebih menekankan pada mengakomodasi perbedaan di antara keduanya. Smeltzer (1991) mengidentifikasi 2 jenis dasar negosiasi - Kooperatif (setiap individu menang) - Kompetitif (Hanya 1 orang yg menang)

NEGOSIASI
Peran Negosiator: Memaksimalkan kemenangan kedua pihak u/ mencapai tujuan bersama. Meminimalkan kekalahan, dan pihak yg kalah tetap dapat mengikuti tujuan bersama. Membuat kedua pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi.

NEGOSIASI
Tiga kriteria harus dipenuhi sebelum manajer setuju u/ memulai proses negosiasi: 1. Masalah harus dapat dinegosiasi 2. Negosiator harus tertarik terhadap take and give selama proses. 3. Harus ada saling percaya (Smeltzer, 1991)

NEGOSIASI
Langkah sebelum negosiasi: Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Di mana manajer harus memulai. Memilih alternatif terbaik tentang sarana & prasarana. Mempunyai agenda yg disembunyikan jika alternatif negosiasi tidak dapat disepakati.

NEGOSIASI
Strategi dan cara yang dapat diterapkan selama negosiasi antara lain: 1. Pilih fakta yg rasional & berdasarkan hasil penelitian. 2. Dengarkan dengan saksama & perhatikan respons nonverbal yg tampak. 3. Berpikir positif & selalu terbuka u/ menerima semua alternatif informasi yg disampaikan. 4. Upayakan u/ memahami pandangan apa yg disampaikan lawan bicara Anda. Konsentrasi & perhatikan, tidak hanya memberi persetujuan.

NEGOSIASI
5. Selalu diskusikan tentang konflik yg terjadi. Hindarkan masalah pribadi yg disampaikan saat negosiasi. 6. Hindarkan sikap menyalahkan orang lain terhadap konflik yg terjadi. 7. Bersikap jujur. 8. Usahakan bersikap bahwa Anda memerlukan suatu penyelesaian terbaik. 9. Jangan langsung menyetujui solusi yg ditawarkan, tetapi berpikir & minta waktu u/ menjawabnya.

NEGOSIASI
10. Jika kedua pihak marah atau lelah selama negosiasi berlangsung, istirahat sebentar. 11. Bersikap sabar. (Smeltzer, 1991)

TIP NEGOSIASI
LAKUKAN Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Perlakukan orang lain sebagai teman, bukan musuh. Sajikan sesuatu yg baik & menarik karena setiap orang mengharapkan penyelesaian. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan tidak. Perhatikan pergerakan tubuh. Lakukan sesuatu yg sederhana, tidak berbelit-belit Antisipasi penolakan

TIP NEGOSIASI
Tahu apa yg dapat Anda berikan.

Tunjukkan beberapa alternatif pilihan.


Tunjukkan keterbukaan & ketaatan jika orang

lain sepakat terhadap pendapat Anda. Asertif, bukan agresif Hati-hati terhadap keputusan yang dibuat. Pergunakan gerakan tubuh jika Anda menyetujui atau tidak Konsisten terhadap sesuatu yang Anda anggap benar.

TIP NEGOSIASI
HINDARI Sikap yg tidak baik seperti sinis, kasar, atau menyepelekan. Trik yg tidak baik seperti manipulasi. Distorsi Tergesa-gesa dalam proses negosiasi Tidak berurutan Membuat hanya satu pilihan. Memaksakan kehendak Berusaha menekankan pada satu pendapat.

You might also like