You are on page 1of 15

KELOMPOK VIII

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

NURATIKA TAJUDDIN NURCHALIQ MAJID REZA AZIZ

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.]

Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telawh melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul ESENSI HADITS DHAIF ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah membawa cahaya terang benderang pada lembah kegelapan dunia. Ilmu hadits merupakan salah satu pilar-pilar tsaqofah islam yang memang sudah selayaknya dimiliki oleh setiap kaum muslim. Dewasa ini, begitu banyak opini umum yang berkembang yang mengatakan bahwa ilmu hadits hanya cukup dipelajari oleh para salafus sholeh yang memang benar-benar memilki kredibilitas dalam ilmu agama sehingga stigma ini membuat sebagian kaum muslim merasa tidak harus untuk mempelajari ilmu hadits. Teringat pepatah tak ada gading yang tak retak. Tentu kesalah dan kekurangan masih ditemukan dalam makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para akademisi dan praktisi ahli hadits atau masyarakat pada umumnya. Kiranya Allah swt menggolongkan sebagai amal ibadah bagi kita semua.

Samata, 2 oktober 2012

PENYUSUN

Halaman judul Kata pengantar 1 Daftar isi2

BAB I pendahuluan A. Latar belakang.3 B. Rumusan masalah4 C. Tujuan penulisan..4 D. Manfaat penulisan4 BAB II pembahasan A. Pengertian hadits dhaif5 B. Macam-macam hadits dhaif5 C. Kehujjahan hadits dhaif..12 BAB III penutup A. Kesimpulan..13 B. Saran.13 Daftar pustaka

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu hadits merupakan salah satu pilar-pilar tsaqofah islam yang memang sudah selayaknya dimiliki oleh setiap kaum muslim. Dewasa ini, begitu banyak opini umum yang berkembang yang mengatakan bahwa ilmu hadits hanya cukup dipelajari oleh para salafus sholeh yang memang benar-benar memilki kredibilitas dalam ilmu agama sehingga stigma ini membuat sebagian kaum muslim merasa tidak harus untuk mempelajari ilmu hadits.

Hal ini tentu sangat tidak dibenarkan karena dapat membuat masyarakat muslim menjadi kurang tsaqofah islamnya terutama dalam menjalankan sunnah-sunnah rosul. Terlebih dengan keadaan saat ini dimana sangat bayak beredar hadits-hadits dhoif dan hadits palsu yang beredar di tengah-tengah kaum uslim dan tentunya hal ini akan membuat kaum muslimin menjadi pelaku bidah. Jika kaum muslim masih memandang remeh tentang ilmu hadits ini maka tentu ini adalah suatu hal yang sangat berbahaya bagi aqidah kaumm muslimin dalam menjalankah sunnah rosul. Oleh karena itulah, perlunya kita sebagai umat muslim memilki pengetahuan yang luas tentang ilmu hadits.

B. RUMUSAN MASALAH Dari pembahasan materi tentang telaah krisis terhadap hadits dhoif ini, ada beberapa rumusan masalah yang harus diselesaikan diantaranya: 1. Apa itu hadits dhoif? 2. Apa saja Macam-macam hadits dhoif? 3. Bagaimana kehujjahan hadits dhoif? C. TUJUAN PENELITIAN Karya tulis ini bertujuan untuk untuk menabah sedikit pengetahuan kepada para akademisi mengenai hadits dhaif itu sendiri, lebih jauh karya tulis ini dibuat untuk memberikan arahan agar ummat islam terlebih dahulu meneliti sebuah hadits sebelum dijadikan sebagai pedoman hidup.

D. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat penulisan karya ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui defenisi hadits dhaif 2. Mengetahui macam-macam hadits dhaif 3. Mengetahui bagaimana kehujjahan hadits dhaif

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HADITS DHAIF Hadits dhoif 1secara bahasa berarti lemah atau hadits yang tidak kuat. 2 Sedangkan secara istilah para ulama terdapat perbedaan rumusan dalam mendefinisikan hadits dhoif ini akan tetapi pada dasarnya,isi, dan maksudnya tidak berbeda. Beberapa definisi,diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Hadits yang di dalamnya tidak terdapat syarat-syarat hadits shohih dan syaratsyarat hadits hasan. 2. Hadits yang hilang salah satu syaratnya dari syarat-syarat hadits maqbul3(hadits shohih atau yang hasan) 3. Pada definisi yang ketiga ini disebutkan secara tegas,bahwa Hadits dhoif adalah hadits yang jika satu syarat hadist shahih hilang maka itu dikategorikan dhaif. B. MACAM-MACAM HADITS DHAIF Hadits dhaif sangat banyak macamnya, masing-masing memiliki derajat yang berbeda satu sama lain. Hadits dlaif yang memiliki kekurangan 1 syarat dari syaratsyarat hadits shahih dan hasan lebih baik daripada Hadits dlaif yang memiliki kekurangan 2 syarat dari syarat-syarat hadits shahih dan hasan dan begitu seterusnya. Berdasarkan sebab-sebab di atas maka macam-macam hadits dhoif ini digolongkan menjadi beberapa kelompok di antaranya . I. Dhoif pada segi sanad,yaitu terbagi lagi menjadi: a. Dhoif karena tidak bersambung sanadnya,misalnya : - Hadits munqathi

1 R.A liliz fauziah, (kebenaran al-quran dan hadis) hal. 125, 126 2 Dr. idri, M.ag, studi hadits (hadits dhaif : pengertian hadits dhaif, 2010,)hlm. 177 3 makbul : diluluskan (tt permintaan, doa); terkabul:

Hadits munqathi menurut etimologi ialah hadits yang terputus. Para ulama memberi batasan bahwa hadits munqathi adalah hadits yang gugur satu atau dua orang rawi sebelum sahabat di suatu tempat,atau gugur pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut turut.

:
Dari Abdur Razzaq: dari At Tsauri: dari Abu Ishaq: dari Zaid bin Yatsi: dari Hudzaifah, secara marfu 4: Kalau kalian menjadikan Abu Bakar sebagai pemimpin, sungguh dia itu kuat dan terpercaya - Hadits muallaq Menurut bahasa, hadits muallaq berarti hadits yang tergantung. Batasan para ulama tentang hadits ini ialah hadits yang gugur satu rawi atau lebih di awal sanad atau bisa juga bila semua rawinya digugurkan ( tidak disebutkan ).5 Contoh :


Abu Isa (Tirmidzi) berkata; "Diriwayatkan dari 'Aisyah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa shalat dua puluh rakaat setelah maghrib, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga." - Hadits mursal Hadits mursal menurut bahasa, berarti hadits yang terlepas. Manurut istilah adalah hadits yang gugur rawi dari sanadnya setelah tabiin,baik tabiin besar maupun kecil,seperti bila seorang tabiin mengatakan Rasulullah SAW bersabda bagini atau berbuat seperti ini. Jadi, hadits mursal adalah hadits yang dalam sanadnya

4 marfuk hadis yg mempunyai sanad sampai kpd Nabi Muhammad saw. atau yg tidak bersanad 5 Dr. idri, M.Ag. studi hadis hal.179

tidak menyebutkan sahabat Nabi, sebagai rawi yang seharusnya menerima langsung dari Rasulullah.6 Contoh hadits mursal ::


Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakr bin Hazm bahwa di antara isi surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang beliau tulis untuk 'Amru bin Hazm adalah: "Tidak ada yang boleh menyentuh al Qur'an kecuali yang telah bersuci." - Hadits mudhal Menurut bahasa, hadits mudhal adalah hadits yang sulit dipahami. Batasan yang diberikan para ulama bahwa hadits mudhal adalah hadits yang gugur dua orang rawinya, atau lebih, secara beriringan dalam sanadnya7.

: : : : :
Artinya : Akan dikatakan pada seseorang di hari kiamat kelak: Engkau mengetahui ini dan itu? Ia berkata: Tidak. Maka mulutnya pun ditutup. (Al Hadits) hadits mudallas

Hadits mudallas adalah hadits yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan bahwa hadits tersebut tidak bernoda. Contoh hadits mudallas :

6 Dr. Mahmud thahan, ilmu hadits praktis, hal.84 7 Dr. Mahmud thahan, ilmu hadits praktis, hal. 88


Diriwayatkan oleh numan ibn rasyid, dari zuhri dari urwah dari aisyah, bahwasannya rasulullah SAW bersabda tidak pernah sekalikali memukul seorang perempuan dan juga tidak seorang pelayan, melainkan jika ia berjihad dijalan Allah.

b) Dhoif karena tidak ada syarat adil

Hadits matruk Hadits ini, menurut bahasa berarti hadits yang ditinggalkan / dibuang. Para ulama memberikan batasan bahwa hadits matruk adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang-orang yang pernah dituduh berdusta dalam buku lain definisi hadits matruk adalah hadits yang pada sanadnya ada seorang rawi 8yang tertuduh Dusta9. Contoh : Hadits Amr bin Syamir al-Jufi Al-Kufi asy-Syii dari Jabir dari Abu at-Thufail dari Ali dan Ammar bahwa mereka berdua berkata :


Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam selalu membaca qunut pada shalat fajar, bertakbir pada hari Arafah dari semenjak shalat shubuh dan berhenti pada waktu shalat ashar di terakhir dari hari tasyrik

[1] 8 rawi n 1 orang yg meriwayatkan hadis Nabi Muhammad saw 9 Prof. Dr. T.M. hasbi ash shiddieqy, pokok-pokok ilmu dirayah hadits (jilid 1), hal. 262

hadits majhul hadits majhul adalah hadits yang tak diketahui akan kondisi perawinya karna

banyaknya sebutan, gelar, sifat, dan juga nasabnya. Contoh hadis majhul Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam as-Sunan al-Kubra. Syarik dari al-Qasim bin al-Walid, dari Yazid -Arah bin Madzkur, bahwasan-nya Ali merajam orang homoseksual

c) Dhoif karena tidak ada dhobit - Hadits munkar hadits munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang yang lemah (perawi yang dhoif) yang bertentangan dengan periwayatan orang yang lebih terpercaya. 10 - Hadits mudraj Hadist ini memiliki pengertian hadits yang dimasuki sisipan, yang sebenarnya bukan bagian dari hadits itu. 11 Contohnya hadis mudraj :

: :
10 Dr. Mahmud thahan, ilmu hadits praktis. Hal.93

Diriwayatkan oleh Khatib Al Baghdadi, Riwayat Abu Qathan dan Syababah dari Syu`bah dari Muhammad bin Ziad dari Abu Hurairah berkata Rasululllah saw. Telah bersabda sempurnakanlah wudhumu, neraka wail bagi tumit-tumit (milik orang-orang yang tidak membasuh dengan sempurna ketika berwudhu)"

- Hadits maqlub Menurut bahasa, berarti hadits yang diputarbalikkan. Para ulama menerangkan bahwa terjadi pemutarbalikkan pada matannya atau pada nama rawi dalam sanadnya atau penukaran suatu sanad12 untuk matan yang lain.13

Contoh: Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Hammad bin Amr An-Nashibi (seorang pendusta), dari Al-Amasy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah radliyallaahu anhu secara marfu :


Jika kalian bertemu dengan orang-orang musyrik di suatu jalan, maka janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada mereka.

- Hadits mudhtharib Hadits mudtharib14 adalah hadits yang diriwayatkan dengan periwayatannya yang berbeda-beda padahal berasal dari satu perawi(yang meriwayatkan),dua atau lebih atau dari dua perawi atau lebih yang berdekatan(dan tidak bisa ditarjih15). Contoh Hadits Mudhat harib pada sanad Adapun ciontoh Mudhatharib pada sanad a dalah s eperti hadits Abu Bakar
12 sanad Ar n 1 sandaran, hubungan, atau rangkaian perkara yg dapat dipercayai; 2 rentetan rawi hadis sampai kpd Nabi Muhammad saw. 13 Dr. Mahmud thahan, ilmu hadit spraktis, hal. 104 14 Prof. dr. T. M. hasbi ash shiddieqy, pokok-pokok ilmu dirayah hadits (jilid 1), hal. 280 15 tarjih v memilih pendapat yg dalihnya paling kuat di antara yg telah ada

10


Ya Rosulullah saya lihat anda telah berubah. Nabi SAW menjawab Surah Hud dan saudara saudaranya telah menyebutkan saya beruban.

- Hadits mushahhaf Hadits mushahhaf adalah hadits yang perbedaannya(dengan hadits riwayat lain) terjadi karena perubahan titik kata, sedangkan bentuk tulisannya tidak berubah.

: :
Dari Awwam bin Murajim dari Abu Utsman An-Nahdiy dari Utsman bin Affan beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: Hendaklah kamu tunaikan hak-hak kepada orang yang berhak. Yahya bin Main telah melakukan tashhif 16dengan mengatakan Awwam bin Muzahim yang seharusnya Awwam bin Murajim C. Kehujjahan hadits dhoif Hadits dhoif ada kalanya tidak bisa ditolerir kedhoiffannya misalnya karena kemaudhuannya, ada juga yang bisa tertutupi kedhoiffannya(karena ada faktor yang lainnya). Untuk yang pertama tersebut, berdasarkan kesepakatan para ulama hadits, tidak diperbolehkan mengamalkannya baik dalam penetapan hukum-hukum,akidah maupun fadhail al amal.17 Sementara untuk jenis yang kedua dalam hal kehujjahannya18 hadits dhoif tersebut

17 Ahmad sutardi, studi kritis tentang pengaruh israiliah dan nasraniah. Hal.14 18 Yutanto, et. Al., Muhammad ismail (prinsip-prinsip pemahaman al-quran dan al-hadits). Hal 78.

11

,ada yang berpendapat menolak secara mutlak baik unuk penetapan hukumhukum,akidah maupun fadhail al amal dengan alasan karena hadits dhoif ini tidak dapat dipastikan datang dari Rosulullah SAW. Di antara yang berpendapat seperti ini adalah imam al Bukhari,imam muslim, dan Abu bakr abnu Al Araby. Sementara bagi kelompok yang membolehkan beramal dengan hadits dhoif ini secara mutlak adalah imam Abu Hanifah, An-Nasai dan juga Abu dawud. Mereka berpendapat bahwa megamalkan hadits dhoif ini lebih disukai dibandingkan mendasrkan pendapatnya kepada akal pikiran atau qiyas. Imam ibnu Hambal,Abd Al-Rahman ibn Al-Mahdy dan Abdullah ibn Al mubarak menerima pengalaman hadits dhoif sebatas fadhail al amal saja,tidak termasuk urusan penetapan hukum seperti halal dan haram atau masalah akidah19.

Al-Qasiny memaparkan pendapat-pendpat ulama hadits yang lain tentang penerimaan terhadap hadits dhoif ini, yang juga tidak jauh berbeda dengan pemaparan di atas. Misalnya, ia mengutip pendapat ibnu Sholeah bahwa ia sendiri dalam kitabnya yang biasa dikenal Muqaddimah Ibnu Al-Sholah tidak banyak mengulas tentang hal ini, selain kata hendaknya tentang fadhail dan semisalnya. Sementara Ibnu Hajar mengemukakan tiga syarat yang harus ada pada hadits dhoif yang bisa diterima dan diamalkan,yaitu:

pertama, tingkat kelemahannya tidak parah: orang yang meriwayatkan bukan termasuk pembohong atau tertuduh berbohong atau kesalahannya abanyak.20 Kedua, tercakup dalam dasar hadits yang masih dibenarkan atau tidak bertentangan dengan hadits yang shohih(yang bisa diamalkan).21

19 Ahmad sutardi, studi kritis tentang pengaruh israiliah dan nasraniah. Hal.15 20 Prof.Dr. H.M. syuhudi ismail, hadits nabi menurut pembela, pengingkar dan pemalsunya. Hal. 57 21 Dr. H. abdul majid hkon, M.Ag, ulumul hadits, hal.165,166

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hadits dhoif merupakan hadits yang di dalamnya tidak terdapat syaratsyarat hadits shohih dan syarat-syarat hadits hasan. Hadits dhoif ini memilki penyebeb mengapa bisa tertolak di antaranya dengan sebabsebab dari segi sanad dan juga dari segi matan. 2. Hadits dhoif terbagi menjadi beberapa kelompok baik itu yang didasarkan pada pembagian berdasarkan sanad hadits atau juga matan hadits. 3. Dalam menyikapi penerimaan dan pengamalan hadits dhoif ini terhadi khilafiah di kalangan ulama,ada yang membolehkannya dan ada juga yang secara mutlak tidak membolehkan beramal dengan hadits dhoif tersebut. B. Saran 1. Kami berharap, dengan makalah ini dapat dijadikan bahan kajian bagi para akademisi yang ingin lebih mengetahui lebih dalam tentang hadirs dhaif. 2. Terkhusus kepada para muslimin muslimat, kiranya terlebih dahulu mengkaji hadits tersebut sebelum di amalkan.

13

Daftar pustaka
Idri, M.Ag., Dr., 2010. Studi hadis. Jakarta: kencana prrenada media group. H. M. syuhudi ismail., Prof., dr., 2009. Hadits nabi menurut pembela, pengingkar dan pemalsunya. Semarang : gema insani press. H. Abd. Majid Khon, M.Ag., Dr., 2008. Ulumul hadis. Jakarta: Amzah. T. M. Hasbi ash shiddieqy., Prof., Dr., 1987. Pokok-pokok ilmu dirayah hadits (jilid 1). Jakarta: PT. karya unipress. H. Ahmad sutarmadi., Dr., 1999. HADITS DHAIF (studi kritis tentang pengaruh israiliah dan nasraniah). Pamulan timur, ciputat. Yayasan kalimah. Mahmud thahan., Dr., 2005. ilmu hadits praktis bogor :pustaka thariqul izzah Yutanto, et. Al., Muhammad ismail., 2002 prinsip-prinsip pemahaman alquran dan al-hadits Jakarta; khairul bayan sumber pemikiran islam R. A., Liliz fauziah, satyawan, andi., 2008 kebenaran al-quran dan hadis Solo: PT. tiga serangkai pustaka mandiri.

14

You might also like