You are on page 1of 163

PEMBAHASAN SOAL CAIRAN

P dan K SEMA FK UY

Assalamualaikum kami dari Dept. P&K meminta maaf kepada teman-teman 2012 atas tidak diadakannya tentiran pada blok ini dikarenakan terbentur jadwal yang tidak sesuai antara angkatan 2012 dan para penentir. Mohon dapat dimaklumi. Kami hanya dapat berusaha membantu menjawab soal soal dibawah ini semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun diharapkan bukan menjadi patokan satu-satunya untuk ujian nanti. Silahkan di cek kembali bersama sumber-sumber atau referensi yg teman-teman miliki. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam jawaban-jawaban yang kami berikan. Terimakasih. Semoga bermanfaat.
Sukses ujiannya dan semoga diberikan yang terbaik oleh Allah SWT. Dept Pendpro dan Kesma Generasi Sinergi-SEMA FKUY 2012-2013

Hari ke 1

1. Molaritas dari 0,12 NH3PO4 adalah? a. b. c. d. e. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

1. D

Jawaban : N=M.n 0,12 = M . 3 M = 0,4

2. Pada reaksi kesetimbangan berikut, bila ke dalam system kesetimbangan ditambahkan cl- maka kesetimbangan akan : AgCl <--> ag + + cla. b. c. d. e. Bergeser kekanan Bergeser kekiri Tetap Makin besar Makin kecil

Pembahasan no. 2 (bergeser ke kiri)


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN KONSENTRASI [C] > KE ARAH LAWANNYA KE ARAH ZAT TSB KE JLH KOEF. RX KECIL KE JLH KOEF. RX BESAR

[C] <
TEKANAN & VOLUME P> (V<) P< (V>) SUHU T> T<

KE ARAH RX ENDOTERM (DHo = +) KE ARAH RX EKSOTERM (DHo = -) MEMPERCEPAT TERCAPAINYA KESETIMBANGAN TIDAK MENGUBAH KC

KATALIS

1. Pengaruh konsentrasi Apabila konsentrasi pereaksi ditambah, reaksi bergeser ke kanan atau ke arah produk. Sedangkan jika konsentrasi pereaksi dikurangi, reaksi bergeser ke arah kiri atau ke arah pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi bertambah. 2. Pengaruh suhu Apabila suhu dinaikan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm, dan jika diturunkan akan sebaliknya /ke arah eksoterm

3. Pengaruh tekanan dan volume Jika tekanan diperbesar atau volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien yang kecil. Sebaliknya, jika tekanan diperkecil atau volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien yang besar.
Jawab : B Karna penambahan cl- berada di sebelah kanan , maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah sebaliknya yaitu sebelah kiri

3. Pada kesetimbangan donan dalam darah berlaku ?


a. b. c. d. e. G = 0 [cl-] sel = [HCO3-] plasma [cl-]sel = [HCO3] sel G > 0 G <0

3. A
Jawaban : Kesetimbangan donnan adalah mengenai kesetimbangan antara dua elektrolit yang terpisah oleh suatu selaput ataupun jel, bilamana sekurangkurangnya satu dari kedua elektrolit itu mengandung suatu ion misalnya ion koloid yang tidak dapat mendifusi melalui selaput itu Kesetimbangan donnan G=0

4. Ca3po4 didalam darah tidak mengendap, karena adanya koloid pelindung berikut?

a. b. c. d. e.

Hemoglobin Protein Nacl H2CO3, H3PO4

4. B
Jawab : Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi sehingga koloid menjadi lebih stabil. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini akan melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari medium pendispersinya. Koloid pelindung dalam darah adalah protein darah

KOLOID PELINDUNG
Sol hidrofil yang melindungi sol hidrofil sehingga menjadi sulit diendapkan bila ditambah elektrolit Contoh : dlm tubuh seperti Ca3(PO4)2 dalam darah sulit mengendap akibat adanya

koloid pelindung dari protein darah

Aplikasi : Daya lindung dari cairan sumsum tulang belakang ( cairan tubuh merupakan koloid ) digunakan untuk dasar tes diagnostik pada penyakit radang otak Cara kerja :

Sumsum tulang belakang dalam berbagai pengenceran ditambahkan paa tabungtabung berisi hidrosol + 1 ml NaCl 10 % dan dilihat pada kons berapa tbtk (akibat di+ NaCl ), buat grafik utk diagnosa penyakit

5. Berikut adalah cara penentuan konsentrasi berdasarkan perbandingan berat/massa solute dan berat/ massa pelarut/ larutan adalah, kecuali. a. b. c. d. e. %mol Molalitas Fraksi mol Molar %b/b

5. D
Jawaban : Cara penentuan konsentrasi dibagi berdasarkan : 1. berat/massa solute - % b/b - Molalitas - Fraksi mol - % mol 2. Berdasarkan Volume larutan - % b/v - Molaritas - Normalitas - Mg% - Ppm - Ppb

Pembahasan no. 5
A. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah massa/berat pelarut/larutan
1. % b/b Jumlah gram solute dalam 100 gram larutan % b/b = 2. Molalitas (m) Jumlah mol solute dalam 1000 gram pelarut m= atau : m= mol solute gram solute gram solvent x 100 %

gram solvent
gram solute Mr solute x 1000 gram solvent

3. Fraksi mol
Perbandingan mol solute terhadap mol total larutan (solute + solvent) x1 = n1 n1 + n 2 dan x2 = n2 n1 + n 2

dimana : n1 = mol solute n2 = mol solvent 4. % mol % mol = fraksi mol x 100 % n1 % mol solute = x 100 % n1 + n 2 % mol solvent = n2 n1 + n 2 x 100 %

B. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah volume larutan 1. molaritas Jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan M= Jadi : M=

mol solute
Liter solvent

gram solute Mr solute

1000 V (ml)

2. Normalitas (N) Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan N= Jadi : mol ekivalen solute Liter solvent 1000 V (ml)

gram solute N= BE solute dimana : BE = Mr/n

3. mg% untuk larutan bilogis mg solute dalam 100 ml larutan


4. ppm part per million ppm =

mg solute L larutan

5. ppb

part per billion


ppm = mg solute L larutan

6. Berapa gram air harus ditambahkan untuk membuat 0,850 m larutan dari 32,5 gr mukosa, C12H22O11 (MR mukosa=342)
a. b. c. d. e. 10,18 gr 101,8 gr 111,8 gr 118,5 gr 128,5 gr

6. C Jawaban : M = 0,850 Gr solute = 32,5 Mr = 342 M = gr solute x 1000 mr solute V solvent 0,850 = 32,5 x 1000 342 x X = 111,79

7. Jika konsentrasi iom Mg2+ didalam cairan ekstraselular adalah 2 mEq/L berapa milligram ion mg2+ terdapat didalam 10ml cairan ekstraseluler/

a. b. c. d. e.

0,012 mg 0,24 mg 0,12 mg 1,2 mg 2,4 mg

7. B Jawab : N= gr solut/BE x 1000/v(ml) 2= 2x/24 x 1000/10 x= 0,24

8. Berapa molaritas dari larutan glukosa (iv) pada tekanan osmosa yang sama dengan tekanan osmosa darah manusia (7,7 atm pada suhu 37 deratcelcius) (R=0,082 lt atm/kmol) a. b. c. d. e. 0,303M 0,33M 3,3M 4,3M 4,53M

8. Jawaban A

P=CRT C= P RT C= 7,7 / 0,082 . 310(diubah dalam kelvin) = 0,303M

9. Bila dalam pelarut H2O ditambah Nacl maka akan terjadi, kecuali. a. Penurunan tekanan uap larutan b. Kenaikan titik didih larutan c. Penurunan titik beku larutan d. Tekanan osmosa e. Peningkatan ketonusan

9. Jawaban E Karena penambahan suatu zat dalam larutan akan menyebabkan: Penurunan tekanan uap larutan Kenaikan titik didih larutan Penurunan titik beku larutan Tekanan osmosa

10. Pada proses pengenceran larutan berlaku hal berikut, a. Mol larutan sebelum dan setelah pengenceran tetap b. Mol larutan setelah pengenceran berubah, tapi konsentrasi tetap c. Konsentrasi larutan setelah pengenceran makin besar d. Volume larutan setelah pengenceran makin kecil e. Jumlah solute sebelum dan sesudah pengenceran tetap

10. Jawaban A Hal yang terjadi pada proses pengenceran larutan adalah mol larutan sebelum dan setelah pengenceran akan bernilai tetap.

11. Soal skenario : Seorang anak berumur 3 tahun, dibawa ke UGD RS karena mengalami mencret-mencret sejak 2 hari yang lalu, sehari lebih dari 10x. sebelum dibawa ke rs anak tersebut telah diberi larutan gula garam. Dirumah sakit pasien segera diberi cairan infus berupa cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan : kadar natrium = 134 meq/l , kalium 2 meq/l , klorida 95 meq/l t. berapa molaritas dari natrium ?
a. b. c. d. e. 0,013M 0,026M 0,13M 1,3M 2,6M

11. C Jawaban : M = n x v x 1000/v 130 = n x v x 1000/v n = 0,13

12. Diantara sifat larutan elektrolit adalah? a. 0 < < 1 b. = 0 c. = 1 d. 0 > > 1 e. 0 < 1

12. Jawaban : E

Elektrolit kuat = 1 Elektrolit lemah < 1 a. 0 < < 1 ( bisa = 1) b. = 0 ( bisa > 0) c. = 1 ( bisa < 1) d. 0 > > 1 ( tidak lebih dari 1) e. 0 < 1 Betul

13. Bila osmolalitas dari larutan Na2So4 isotonus terhadap eritrosit, maka molalitas dari larutan Na2So4 adalah? a. b. c. d. e. 0,025M 0,052M 0,104M 0,251M 0,520M

13. C
Jawab : Osmolalitas isotonus adalah 0,3 0,3 = (1+(n-1) ) C 0,3 = (1+2)C C = 0,1

Yang mendekati adalah 0,104 (masih aga bingung, dicek lagi ya ;)

14. Bila sel darah merah dimaksukkan kedalam larutan nacl 1% maka akn terjadi : a. b. c. d. e. Plasmolysis Tidak terjadi perubahan Pengendapan Dialysis Hemolysis

14. B Plasmolisis
Jawaban : - Nacl fisiologis tubuh adalah 0,9 % - Air cenderung berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi - Jika sel darah merah dimasukan ke lingkungan dengan hipertonus (1%) maka cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam seldarah merah yang lebih hipotonus - Akibatnya sel darah merah akan mengalami lisis

15. Diantara factor-faktor berikut ini , factor manakah yang akan menyebabkan keseimbangan kimia dapat dicapai lebih cepat? a. b. c. d. e. Penambahan katalis Penambahan volume Penambahan tekanan Penambahan temperature Penambahan konsentrasi

15. A penambahan katalis Jawaban : Penambahan katalis pada kesetimbangan kimia akan membuat reaksi berjalan lebih cepat tanpa ikut bereaksi.

16. Quotion reaksi (Qc) dapat digunakan untuk mengetahui arah reaksi yang sedang berlangsung. Kapankah suatu reaksi dikatakan sedang berada dalam keadaan kesetimbangan? a. b. c. d. e. Qc < kc Qc > kc Qc = kc Qc < kp Qc > kp

Jawaban

:C

Qc < Kc = Tidak jenuh Qc = Kc = Jenuh (telah terjadi kesetimbangan)\ Qc > Kc = Lewat jenuh

17. Didalam darah terdapat keseimbangan antara karbondioksida dan ion karbonat, dengan reaksi : CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3 .

bila konsentrasi ion H+ meningkat , apa yang akan terjadi? a. Ph darah akan meningkat b. Co2 akan menetralisir kelebihan ion H+ c. HCO3 akan mentralisir kelebihan ion H d. Jumlah ion HCO3 dalam darah akan meningkat e. Konsentrasi co2 terlarut akan meningkat

17. Jawaban C
HCO3 akan mentralisir kelebihan ion H

18. Bila dalam sampel cairan lambung seorang pasien , ditemukan asam klorida dengan konsentrasi 0,1 M . berapakah ph lambung pasien tersebut? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

19. Sistem keseimbangan asam bas didalam tubuh diatur oleh adanya system buffe. Diantara buffer berikut, manakah yang bertindak sebagai pertahan pertama dalam mempertahankan ph darah? a. b. c. d. e. Buffer fosfat Buffer format Buffer protein Buffer bikarbonat Buffer hemoglobin

19. D Jawaban : Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat merupakan komponen paling penting pada pengaturan pH cairan ekstraseluler. Sistem ini merupakan sistem buffer terbaik pada pH 7.4 walaupun pKa nya 6.1, krn dpt mengeluarkan Co2 melalui paru dan jumlahnya banyak. (buku gangguan asam basa dan elektrolit fkui edisi 2 hal 68)

20. Salah satu cara membuat larutan buffer adalah ? a. b. c. d. e. Asam kuat + basa kuat Asam kuat + basa kuat Basa kuat berlebih + basa kuat Asam lemah berlebih + basa kuat Basa kuat berlebih + basa kuat

20. D Jawaban : Salah satu cara pembuatan buffer adalah: Asam lemah berlebih + basa kuat

21. Bila dalam lab. Tersedia 0,1 M asam format(HCOOH) sebanyak 5 ml. diantara larutan berikut ini, manakah yang anda tambahkan agar diperoleh suatu larutan buffer?
a. b. c. d. e. 5ml naoh 0,1M 10ml naoh 0,1M 5ml HCOONA 0,1 M 5ml CH3COOH 0,1 M 10 ml CH3COOH 0,1 M

21. Jawabannya C.
buffer juga dapat dibuat melalui reaksi antara asam lemah dengan basa kuat. Larutan buffer akan terbentuk bila ASAM LEMAHNYA BERSISA. A. Ga bisa soalnya NaOH 0.1 M, kalo di reaksikn sama HCOOH 0.1 M ga ada sisa. B. Ga bisa soalnya 10 ml D dan E. itu asam, jd pasti banget bukan itu jawabannya

(liat lagi slide buffer bu Yuhernita, slide no.7)

22. Diantara jenis reaksi berikut manakah yang merupakan prinsip dasar kerja suatu buffer? a. b. c. d. e. Reaksi adisi Reaksi ionisasi Reaksi eliminasi Reaksi substitusi Reaksi netralisasi

22. Jawaban E Prinsip kerja buffer adalah: - Netralisasi - Pergeseran kimia

23. Kapasitas buffer selain dipengaruhi oleh perbandingan garam/asam, juga dipengaruhi oleh nilai konstanta keseimbangan asam lemah yg terdapat dalam buffer. Kapankah buffer akan bekerja optimal mempertahankan pengaruh peningkatan asam dan basa? a. Bila pH=pOH b. Bila pH=PKA c. Bila pH<pOH d. Bila pH<pKA e. Bila pH>pKa

23. B Jawaban : Bila PH=Pka buffer akan bekerja optimal mempertahankan pengaruh peningkatan asam dan basa jika PH sama dengan Pka (lihat slide bu Yuhernita, slide no.17)

24. Diantar pasangan asam basa berikut yang paling baik digunakan untuk membuat larutan buffer dengan pH=65 adalah.. a. b. c. d. e. H2CO3 NaHCo3 (ka=4,3 x 10-7) Na2Hpo4 Na3po4 (ka=4,8x10-1) HCOOH NaCOOH (ka=1,8x 10-4) CH3COOH-CH3COONa (ka=6,5x10-5) C6H5COOH C6H6COONa (ka=6,5x10-5

24. Jawabannya A Karena di soal pH=6.5 lihat lagi ke optionnya yg pangkat 10nya mendekati 6.5 rumusnya :
pH = pKa + log [GARAM] [ASAM]

(slide bu Yuhernita, no.17)

25. Seorang pasien dibawa kurang gawat darurat karena overdosis aspirin sehingga pH darahnya menjadi 7,20. Pertanyaan berikut yg bener adalah? a. b. c. d. e. Darah pasien tetap normal Pasien mengalami asidosis Pasien mengalami alkalosis Ph darah pasien diatan normal Darah tersebut menjadi lebih basa

25. Jawaban B

Pasien mengalami asidosis


Sudah jelas. Karena Ph darah pasien 7,20. sedangkan Ph darah orang normal 7,35-7,45. Asidosis Ph < 7,35 Alkalosis Ph < 7,45

26. Buffer fosfat berperan penting dalam mempertahankan perubahan Ph didalam sel, dimana terdapat keseimbangan antara nah2po4 dan na2hpo4. Bila dalam darah terdapat kelebihan basa, ion apakah yang akan menetralisi kelebihan basa tersebut ? a. Na+ b. H3O+ c. PO4d. HPO4 e. H2po4

26. Jawabannya E Ditanya kan untuk menetralisir basa berarti asam kan yg menentralisir. Cari yang optionnya ASAM, yaitu H2PO4-

27. Bila perbandingan konsentrasi garam: asam pada larutan buffer adalah 10:1 manakah pernyataan berikut yang benar? a. b. c. d. e. PH buffer = Pka PH buffer < Pka PH buffer < PKw Buffer lebih tahan terhadap asam Buffer lebih tahan terhadap basa

27. Jawabannya E
Normal : 20 : 1 (basa) : (asam)

Kalau jadi 10:1 berarti jadi > tahan thd basa, karena kan jadinya dia lebih asam. Kalau jadi 30:1 berati jadi > tahan thd asam, karena jadinya lebih basa.

28. Konsentrasi larutan dapat diketahui melalui metode asidimetri. Dalam melakukan titrasi kapankah titrasi harus dihentikan? a. b. c. d. e. Saat terjadi endapan Saat terbentuk koloid Saat tercapai titik ekuivalen Saat semua warna larutan hilang Saat tercapainya titik akhir titrasi

28. Jawaban E Saat tercapai titik akhir titrasi

Sebenarnya titrasi sudah bisa dihentikan pada saat titik ekuivalen, namun secara kasat mata pada saat terjadi titik ekuivalen tidak ada perubahan apapun jadi sulit untuk mengetahui kapan telah terjadi titik ekuivalen
Titi akhir titrasi terjadi beberapa saat setelah tercapainya titik aekuivalen dan sudah nampak sedikit perubahan warna yang terlihat kasat mata. Sehingga kita bisa mengetahui dengan mudah kapan titrasi dapat dihentikan.

29. Mahasiswi diare sekrotik. Oleh temannya diberikan oralit plus tambahan gula. Tujuan penambahan gula pada sediaan garam oralit adalah ? a. b. c. d. e. Mengganti asupan nutrisi yang terbuang Meningkatkan osmolaritas Meningkatkan penyerapan natrium dan air Mempercepat penyembuhan luka dinding usus Meningkatkan aktivitas glut-4

29. Jawaban A Sudah jelas. Gula bisa untuk menambah energi.

30. Proses pengaturan kehilangan cairan tubuh dapat dilakukan dengan cara, kecuali ? a. Rangsangan haus melalui pusat hipotalamus b. Absorpsi air secara difusi pasif pada sistem gastrointestinal c. Pengangkutan Na dari lumen usus secara aktif d. Pengaturan keseimbangan cairan e. Menurunkan suhu lingkungan

30. Jawaban E Manusia tidak bisa mengendalikan suhu lingkungan eksternal.

31. Suatu zat (solute) dalam pelarut (solvent) sangat dipengaruhi oleh? a. b. c. d. e. Temperatur Faktor ion sejenis Ph Pengaturan hidrolisa Semua jawaban benar

31. Jawaban B Faktor ion sejenis Faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah - Suhu - Sifat solute dan solvent - Tekanan - Pengaruh ion sejenis

32. Tekanan elektrostatik kutub negative atom oksigen terhadap kutub positif atom hidrogen di dalam air membetuk suatu ikatan yang disebut a. Jembatan disulfida b. Van der walls c. Ikatan Hidrogen d. Ikatan kovalen e. Ikatan ionik

32. Jawabannya C
Penjelasan option soal
a. b. c. d. e. Suatu ikatan kovalen yg memperkuat suatu protein gaya-gaya yg timbul dari plarisasi molekul menjadi dipol ikatan air dengan hidrogen stabilitas tarikan/tolakan atom-atom transfer elektron dari satu atom ke atom lain

33. Hasil pemeriksaan kesehatan 45 tahunmenunjukan adanya gangguan kesetimbangan asam basa yang ditandai dengan diare, muntah, otot melemah, kadar ion kalium plasma <3,4 meq. Gangguan tersebut merupakan? a. b. c. d. e. perbedaan anion asidosis metabolik Hipokalemia Odem Asidosis respiratorik Asidosis metabolik

33. Jawabannya B
Lihat kata kunci di soal : muntah, otot melemah, kadar ion kalium plasma 3.4 mEq/L (N: 3.5-5)

Hari ke 2

4. Untuk pemeriksaan AGD diperlukan pengambilan dan penanganan sampel yang baik dan benar. Kondisi mana yang dapat menyebabkan pemeriksaan menjadi tidak akurat. a. Pengambilan darah pada arteri radialis dilakukan setelah tes allen (+) b. Bahan diambil anaerob c. Memakai darah arteri dengan menggunakan anti koagulan EDTA d. Bahan dirujuk dalam keadaan dingin e. Bahan diperiksa 15 menit setelah pengambilan darah

4. C. Jawaban : Karena antikoagulan yang digunakan adalah antikoagulan hepar

5. Pada uremia dapat terjadi komplikasi gangguan asam basa berupa asidosis metabolik. Mekanisme apakah yang mendasari gangguan ini? a. Kehilangan bikarbonat melalui ginjal b. Kehilangan bikarbonat melalui saluran cerna c. Penambahan asam akibat oksidasi tidak lengkap lipid d. Penambahan asam akibat oksidasi tidak lengkap karbohidrat e. Penambahan asam organik hasil metabolisme normal

5. Jawabannya adalah E Penambahan asam organic hasil metabolisme normal Penjelasan: uremia (gagal ginjal berat) adalah penyakit dimana ginjal tidak dapat menyingkirkan bahkan H+ dalam jumlah normal yang dihasilkan dari asam-asam nonkarbonat (asam organik) dari proses-proses metabolik sehingga H+ mulai menumpuk di cairan tubuh mengakibatkan asidosis metabolik. Mengapa bukan a jawabannya? Karena hal utama yang mengakibatkan asidosis pada penderita uremia adalah H+ yang menumpuk hasil metabolisme, sedangkan kehilangan HCO3 dari ginjal adalah akibat tambahan dari penyakit gagal ginjal ini.

Kasus nomor 6 dan 7 Laki laki 30 tahun datang ke UGD muntah. Hasil pemeriksaan lab diketahui gangguan asam basa berupa alkalosis metabolik. 6. Manakah yang termasuk mekanisme primer dari gangguan ini? a. Penambahan C)2 b. Penambahan H+ c. Penambahan bikarbonat d. Kehilangan bikarbonat e. Kehilangan HCL

6. E Jawaban : kehilangan HCl karena saat pasien muntah, ia kehilangan banyak HCl dari lambungnya mengakibatkan berkurangnya H+ dari dalam tubuh membuat penderita mengalami gangguan alkalosis metabolik.

7. Jika kondisi asam basa di atas belum terkompensasi manakah hasil analisa AGD yang sesuai? a. b. c. d. e. PCO2 < normal PCO2 > normal HCO3- > normal HCO3- < normal Base excess < normal

7. Jawabannya adalah D HCO3- > normal Penjelasan: HCO3- berfungsi untuk menetralisir H+ agar tidak berlebihan di dalam darah. Ketika H+ menurun seperti pada kasus no. 6, secara otomatis, HCO3- tidak akan dipakai untuk menetralisis H+ di dalam darah, hal ini membuat jumlah HCO3di dalam darah meningkat. Mengapa kita tidak menyinggung pCO2? Karena perubahan pCO2 baru akan terjadi bila tubuh sudah mengompensasi gangguan alkalosis metabolik ini.

8. Laki laki 42 tahun riwayat penyakit hati masuk RS karena sesak napas . Hasil pemeriksaan ditemukan asites dan dilakukan pungsi. Dari pemeriksaan lab ditemukan cairan transudat. Diantara parameter berikut manakah yang dapat membedakan antara cairan transudat dan cairan eksudat ?

a. b. c. d. e.

Warna dan kekeruhan Berat jenis Jumlah sel (leukosit) Total protein\ Serum Actes Albumin Gradient (SAAG)

8. Jawabannya adalah D total protein Penjelasan: Cairan transudat terbentuk apabila terjadi penimbunan cairan pasif karena meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler. Cairan eksudat terbentuk karena mekanisme aktif rusaknya lapisan kapiler atau membran karena proses peradangan. Akibatnya, protein berukuran besar dan konstituen darah lainnya bocor keluar ke jaringan dan rongga tubuh. Pada peradangan aktif, kandungan protein dalam cairan ini meningkat. Hal inilah biasanya yang menjadi pembeda utama cairan eksudat dan transudat.

9. Laki laki 70 tahun sakit sendi lutut , pemeriksaan fisik sendi bengkak, merah dan nyeri tekan. Pemeriksaan cairan didapatkan makroskopis berwarna keabu abuan, viscositas rendah, glukosa dalam batas normal, mikroskopis ditemukan peningkatan sel dominasi PMN. Diagnosis yang mungkin a. Gout Arthritis b. Rhematoid arthritis c. Tuberculosis arthritis d. Septic arthritis e. SLE

9. Jawabannya adalah tidak ada

Penjelasan: kata kunci dari soal ini adalah kadar glukosa dalam batas normal, peningkatan sel dengan dominasi sel PMN, serta viskositas yang rendah. Hal ini merupakan hasil pemeriksaan dari cairan transudat. Maka dari itu tidak ada jawaban yang pas karena semua pilihan jawaban merupakan penyakit inflamasi.

10. Anak 5 tahun masuk RS karena kejang dan panas tinggi lima hari. Analisa cairan otak jernih, bekuan halus serta protein meningkat , mikroskopis hitung jenis sel meningkat, limfosit meningkat, glukosa rendah. Riwayat pengobatan plek paru paru. Diagnosis yang paling mungkin adalah a. meningitis tuberculosa b. Meningitis purulenta c. Meningitis viral d. Febril convulsion e. Tumor cerebri

10. Jawabannya adalah A meningitis tuberkulosa Penjelasan: kata kuncinya disini adalah bekuan halus dan protein meningkat. protein meningkat -> cairan eksudat bekuan halus -> meningitis tuberkulosa bekuan kasar -> meningitis purulenta

11. Anak 3 tahun terjatuh dari tempat tidur. Lutut bengkak sakit bila jalan. Esoknya bengkak makin besar . Merah, dan panas bila diraba . Dilakukan inspirasi dengan indikasi utama a. b. c. d. e. Pemeriksaan rasa nyeri Pemeriksaan mucin clott Pemeriksaan viscositas Pemeriksaan imunologi Pemeriksaan mikroskopik

11. Jawabannya adalah E pemeriksaan mikroskopik Penjelasan: pemeriksaan mikroskopik berguna untuk memeriksa apakah ini cairan transudat atau eksudat untuk mengetahui penyebab lutut pasien tersebut bengkak dan sakit.

12. Anak 3 tahun dibawa ke RS akibat kejang-kejang. Demam 3 hari yang lalu disertai mual. Muntah, batuk dan pilek. Pemeriksaan lab yang dianjurkan setelah pemeriksaan rutin adalah a. Pemeriksaan hematologi b. Pemeriksaan urin c. Pemeriksaan cairan lambung d. Pemeriksaan trombosit e. Pemeriksaan cairan otak

12. Jawabannya adalah A pemeriksaan hematologi Penjelasan : pemeriksaan rutin yang dimaksud disini adalah anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang paling pertama dianjurkan setelah pemeriksaan rutin adalah pemeriksaan hematologi.

13. Anak 6 tahun dibawa ke RS karena muntah + mencret sejak 3 hari yang lalu, pasien pucat, nafas tersengal sengal, dokter menyatakan pasien mengalami gangguan keseimbangan cairan dan perlu analisa gas darah. Sampel darahnya diambil dari
a. b. c. d. e. Darah kapiler Darah arteri Darah vena Muntahan tinja Cairan lambung

14. Pada kasus diatas darah akan diperiksa di lab yang berjarak 2 Km dari RS. Pada proses transportasi apa yang harus dilakukan a. b. c. d. e. Wadahnya tabung EDTA Suhu < 0 Dikirim dengan suhu kamar Wadah terbungkus karton Wadah kedap udara

Analisa gas darah: 1. Lokasi pengambilan darah: 1. arteri: mewakili 2. vena: HARUS DIARTERIAN, dengan cara dipanaskan selama 10 menit. 2. Pasien diistirahatkan selama 15-30 menit sebelum pengambilan darah 3. Tabung harus diberi antikoagulan: heparin 4. Bahan diambil secara anaerob 5. Bahan diperiksa dalam waktu 30 menit setelah pengambilan 6. Sampel darah dibawa pada suhu ruangan

13 (B) - 14 (C)

15. Seorang atlit setelah berolahraga kehausan dan minum 500 ml air. Kondisi yang menyebabkan atlet segera minum adalah a. b. c. d. e. Berkurangnya V cairan intra sel Berkurangnya V cairan ekstra sel Bertambahnya konsentrasi Na intertisial Berkurangnya konsentrasi Na intrasel Meningkatnya konsentrasi Na intravaskuler

15. A
Jawaban : Sumber pengeluaran H2O a. Insensible loss: kehilangan yang tidak dirasakan oleh yang bersangkutan. Contoh: pernapsan, kulit. b. Berkeringat c. Tinja d. Ekskresi urin

pengeluaran H2O yang berlebihan seperti pada saat berolahraga akan meningkatan zat terlarut dalam tubuh lebih banyakhipertonisitas CESH2O berpindah dari CIS ke CESvol. cairan intrasel << respon *hipotalamus oleh sistem
renin angiotensinrasa haus
*pusat rasa haus

16. Seorang penderita hipertensi mengeluh kakinya bengkak pada sore hari . Mekanisme udem pada pasien tersebut terjadi karena
a. b. c. d. e. tek. Osmotik plasma tek. Osmotik intertisial tek. Hidrostatik kapiler tek. Hidrostatik intertisial permeabilitas kapiler

16. Jawaban

:C

EDEMA: Definisi: suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat penambahan volume cairan di ruang interstitium.
Dua faktor penentu terjadinya edema: 1. Perub. hemodinamik kapiler(yang memungkinkan cairan intravaskular keluar ke interstitium) dipengaruhi oleh:

1. Permeabilitas Kapiler 2. Tekanan Hidrolik Kapiler & Interstitium 3. Tekanan Onkotik Plasma & Interstitium
2. Retensi Natrium di Ginjal

Tekanan kapiler Starling ( mm Hg)

HPc = OPc = HPi = OPi =

Tekanan hidrostatik kapiler = 35 Tekanan onkotik kapiler = 25 Tekanan hidrostatik interstitial = 0 Tekanan onkotik ruang interstitial = 1

HPc dan OPi :

memindahkan cairan dari vaskuler ke ekstravaskuler


HPi dan OPc :

memindahkan cairan dari ekstra vaskuler ke vaskuler

Edema : HPc + OPi > HPi + OPc

17. Seorang pria menderita penyakit hati. Pemeriksaan lab kadar protein serum 4g/dl (n=6,58,5 g/dl). Pada pemeriksaan fisik terdapat asites abdomen. Mekanisme udem pada penderita adalah a. b. c. d. e. tek. Osmotik plasma tek. Osmotik intertisial tek. Hidrostatik kapiler tek. Hidrostatik intertisial permeabilitas kapiler

17 (C)

Sirosis hati

Hipertensi porta

Vasodilatasi arteriola splanikus

Tek intrakapiler dan koefisien filtrasi

Vol efektif darah arteri

Pbtk cairan limfe > aliran balik


Terbentuk asites

Aktivasi ADH, sistem simpatis, RAAS


Retensi air dan garam

18. Seorang wanita penyakit ginjal kronis sehingga terjadi pengeluaran protein yang berlebih dalam urin. Kadar albumin 2g/dl (N=3,4-4,8 g/dl) gangguan yang terjadi adalah udem seluruh tubuh karena
a. b. c. d. e. Peningkatan permeabilitas kapiler Penurunan onkotik plasma Peningkatan onkotik plasma Penurunan hidrostatik kapiler Peningkatan hidrostatik kapiler

18. B
Albumin (osmol utama intravaskular/plasma) Albumin plasma turunpenurunan tekanan onkotik plasma.

Kasus nomor 19 dan 20 Pasien dengan diare masif, hasil pemeriksaan elektrolit Na 125 mEq/L (N=132-145 mEq/L) Kalium 2 mEq/L (N=3,5-5,5 mEq/L) Klorida 90 mEq/L (N=100-106 mEq/L)
19. Pergeseran cairan pada pasien tersebut adalah a. Cairan dikeluarkan oleh ginjal b. Cairan berpindah dari intersisial ke intrasel c. Cairan berpindah dari intrasel ke intersisial d. Cairan berpindah dari intravaskuler ke intrasel e. Cairan berpindah dari intrasel ke intravaskuler

20. Biara keadaan pasien tersebut dibiarkan tanpa ada perbaikan elektrolit, maka pada sel akan terjadi a. b. c. d. e. Udem sel Dehidrasi sel Hipovolemia Hipervolemia Udem intersisial

Volume CES ditentukan terutama oleh jumlah total zat terlarut yang aktif secara osmotik dalam CES Na+ dan Cl- zat terlarut terbanyak yang aktif secara osmotik di CES Na+ penentu terpenting utk volume CES. Na + merupakan kation terbanyak dlm CES & menimbulkan osmolalitas paling besar K + anion terbanyak di intrasel dan penentu osmolalitas CIS. Normalnya osmolalitas cairan intrasel = ekstrasel cairan akan berpindah dari daerah yang osmolalitas rendah ke tempat yang osmolalitasnya lebih tinggi

19 (D) -20 (A)

21. Keadaan Hipovolemia, ginjal mengatur cairan dalam darah dengan cara:
a. b. c. d. e. Ekskresi Na & retensi air Ekskresi K dan air Reabsorpsi Na & retensi air Ekskresi Na & air Retensi Na & K

Pengaturan Cairan Tubuh melalui Mekanisme Haus(thirst) :


osmolaritas CES dehidrasi sel pusat haus. :

vol. CES/tekanan darah Angiotensin II subfornical organ & organum vasculosum lamina terminalis (OVLT) yg merangsang rasa haus Mulut kering dan keringnya mukosa esofagus Cat: angiotensin dan aldosteron menyerap Na+ di tubulus ginjal efek konsentrasi natrium tak besar; reabsorpsi Na+ diikuti absorpsi air Penghambat rasa haus : - Osmolaritas - Tekanan darah - Volume darah - Angiotensin - Distensi gaster

Lihat catatan Fisiologi : Pengaturan cairan extraseluler-intraseluler & elektrelit tubuh

22.Pernyataan yang benar mengenai K


a. b. c. d. K diekskresi ginjal K merupakan ion extrasel K mempengaruhi P onkotik HiperK dapat terjadi karena pemakaian diuretik e. HiperK dapat terjadi karena peningkatan ekskresi K oleh ginjal

Potassium

MOST ABUNDANT cation in the ICF Normal range is 3.5-5.0 mEq/L Major electrolyte maintaining ICVF balance FUNCTIONS 1. maintains ICF Osmolality 2. nerve conduction and muscle contraction 3. metabolism of carbohydrates, fats and proteins Aldosterone promotes renal excretion of K+ Acidosis promotes exchange of K+ for H+ in the cell

Lihat catatan materi BIOKIMIA: Mineral

23. Kebutuhan maintenance cairan anak usia 8bulan dengan BB 7Kg adalah
a. b. c. d. e. 900 mL 700 mL 500 mL 300 mL 200 mL

Tentukan kebutuhan maintenance cairan Menggunakan rumus 100 Cc untuk 10 kg Pertama 50 cc untuk 10 kg Kedua 20 cc untuk 10 kg Ketiga dan seterusnya

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

24. Anak 12bulan dengan dehdrasi berat. Dilakukan resusitasi carian, namun belum berhasil. Hasil pemmeriksaan elektrolit Na 170mEq/L & K 4mEq/L, rehidrasi direncanakan sbb
a. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.45% selama 8 jam dengan maintenance K b. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.45% selama 8 jam tanpa maintenance K c. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.45% & Dekstrose 0.45% selama 12 jam dengan maintenance K d. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.9% & Dekstrose 0.45% selama 2448 jam dengan maintenance K e. Koreksi HiperNa dgn cairan Dekstrose 10% selama 24-48 jam dengan maintennace K

Electrolite composition
Na
Cholera diarrhea Non-cholera diarrhea ORS WHO Ringer Lactate NaCl 0,9% DG ana NaCl 0,45% 101 56 90 130 154 61 77

K
27 25 20 4 0 18 0

Cl
92 55 80 109 154 52 77

HCO3
32 14 30 28 0 27 0

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

25. Anak laki-laki 10bulan dibawa ke IGD RS karena diare sejak 7hari, buang air besar cair tanpa lendir ataupun darah lebih dari 10x sehari. PF tampak sakit berat, somnolen,ubun-ubun besar cekung, mata cekung, bibir & mukosa mulut kering, turgor, elastisitas kulit & perfusi perifer buruk, f napas 40x/menit & dalam, f nadi 150x/menit. T 39C, BB 10Kg, anak didagnosis sebagai diare akut dehidrasi berat.
a. b. c. d. Melakukan rehidrasi IV dgn cairan fisiologis 10ml/Kg BB Berikan rehidrasi 300ml selama 1jam, dengan pantauan tanda vital. Berikan cairan Dekstrose 5% dengan Na bicarbonat lainnya Melakukan rehidrasi dengan Dekstrose 10% ditambah dengan koreksi T tubuh Pemeriksaan kadar urin kreatinin & pmereiksaan AGD (Astrup)

PLAN TREATMENT C

A. Dehidrasi berat, IVFD Re-evaluasi setiap 1-2 jam CRO Setelah 6 jam (bayi) atau 4 jam (anak) reevaluasi rencana treatment A,B,C Umur Ist treatment 2nd treatment 30 ml/KG BB dlm 70 ml/KG BB dlm
1 jam - 1 jam 5 jam 2 - 3 jam

Infant < 12 bln Anak > 12 bln

e.

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

26. Defisit cairan pada anak diatas adalah


a. Kurang dari 7.5% b. Antara 7.5-10% c. Kurang dari 15% d. Antara 10-12.5% e. Lebih dari 10%

25. Anak laki-laki 10bulan dibawa ke IGD RS karena diare sejak 7hari, buang air besar cair tanpa lendir ataupun darah lebih dari 10x sehari. PF tampak sakit berat, somnolen,ubun-ubun besar cekung, mata cekung, bibir & mukosa mulut kering, turgor, elastisitas kulit & perfusi perifer buruk, f napas 40x/menit & dalam, f nadi 150x/menit. T 39C, BB 10Kg, anak didagnosis sebagai diare akut dehidrasi berat.
C: Severe dehydration (loss of >10% of Body Weight) B: Some dehydration (loss of 5-10% of BW) A: No signs of dehydration (loss of <5% of BW)

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

27. Cairan yang diberikan untuk resusitasi pada anak diatas berisi:
a. b. c. d. e. 60mEq/L K 40mEq/L K 20mEq/L K 8mEq/L K Tanpa K

Panduan: Lihat tabel pada pembahasan no. 24

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

28. Pasien anak laki-laki BB 10Kg dirawat dengan dugaan infeksi. Pasien tidak mau mau minum, hasil pemeriksaan K darah dalam batas normal. Untuk kebutuhan infus maintenance pasien tsb, dtambhkan KCl sbb:
a. b. c. d. e. 5 mEq KCl/1.250 mL cairan 15 mEq KCl/1.250 mL cairan 20 mEq KCl/1.250 mL cairan 25 mEq KCl/1.250 mL cairan 35 mEq KCl/1.250 mL cairan

KOMPOSISI ORALIT (WHO)


Nama Bahan (g/L) NaCl 3,5 Na3 sitrat 2,9 NaH2CO3 2,5 KCl 1,5 Glukosa 20,0
* Pilihan jawaban adalah dalam setiap 1.250mL (1,25L), bukan setiap 1L, lakukan penghitungan dengan cermat.

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

29. Akibat klinis dari komplikasi kekurangan K adalah sbb


a. b. c. d. e. Hiperperistaltik usus Hipoperstaltik usus Hipofibrilasi Afibirilasi Achalasia

Panduan opsi A,B,E disfungsi Gastrointestinal C,D disfungsi Kardiovaskular

Lihat catatan materi IPD : Hipokalemia / Hiponatremia sbg kondisi gangguan metabolisme keseimbangan cairan & elektrolit

30. Anak perempuan 12bulan diare cair 10x sehari sejak 4hari. Ketika diperiksa anak tersebut rewel, haus ingin minum terus, bibir kering, turgor menurun & cubitan kulit kembali lembat. Bila BB 6Kg, anak tsb dilakukan rehidrasi sbb:
a. b. c. d. 140 mL RL IV selama 1jam 450 mL oralit peroral selama 3jam 525 mL RL IV selama 3-4jam 210 mL RL IV selama 1jam dilanjutkan 490

PLAN TREATMENT B > Dehidrasi Ringan-Sedang > CRO (3 jam I) 75 ml x BB Or

Umur Total ORS

< 1 tahun 300 ml

1-5 tahun 600 ml

> 5 tahun 1200 ml

dewasa 2400 ml

Evaluasi ualng setelah 3-4 jam rencana th/ A, B, or C


Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

31. Anak 5 tahun, rawat paksa dengan dehidrasi berat, setelah 4 hari dirumah riwayat muntah dan perut kembung. Pada pemeriksaan abdomen membuncit, tidak teraba hepar , dan tidak terdapat bising usus. Yang mana hasil pemeriksaan dibawah ini yang sesuai
Ph serum a. 7,25 b. 7,35 c. 7,50 d. 7,45 e. 7,32 Na 128 130 130 140 140 K 5,8 2,8 3,6 4,0 3,0 Cl 88 90 88 100 112 HCo3 16 21 34 22 18

Kata kunci : diare dehidrasi berat, riwayat muntah Kondisi muntah mengindikasi bahwa anak tersebut mengalami kondisi hipokalemia. Karena kondisi vomiting, dapat membuat banyak cairan dalam tubuh yang di keluarkan. Serta kondisi tubuh menjadi lebih basa karena vomiting tersebut. Dalam kasus ini, riwayat diare lebih diutamakan karena pada awalnya anak tersebut diare. Oleh karena itu anak tersebut termasuk ke dalam kondisi asidosis. Tata laksana : perlu diberikan Na, Kalium , dan hco3- sesuai dengan maintanence (normalnya)

31. Jawaban : B

32. Kebutuhan maintenance kalium / kg bb/ 24 jam pada anak tersebut adalah

a. b. c. d. e.

17-20 meq 7-10 meq 8-9 meq 3-5 meq 1-2 meq

32. Jawaban E Kalium normal pada anak : 2 meq/L

33. Andika 3 bulan rawat ICU sejak 1 minggu. Keluhan sulit bernapas. Hasil pemeriksaan AGD hasil sbb: Ph 7,15 Hco3 20 meq (22-26) pCo2 = 9,25 (N=35-45) BE -1 mmol Kesimpulan analisa gas darah diatas adalah a. b. c. d. e. Alkalosis respiratorik Asidosis terkompensasi Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik

33. Jawaban : D
ph : 7,15 turun Asidosis hco3- : 20 meq/L (22-26) PCO2 : 9,25 mmHg (35 - 45) BE : -1 mmol Kata kunci : sulit bernafas Kondisi sulit bernafas merupakan suatu kondisi dimana bronkus mengalami penyempitan. Karena berhubungan dengan sistem pernafasan, maka disebut juga asidosis respiratorik. Kondisi tersebut belum dapat disebut asidosis yang terkompensasi karena , walaupun turun,hco3- masih dalam batas normal (belum turun drastis)

35. Lina 15 tahun kecelakaan, dirawat . Dia sangat cemas, dan mulai hiperventilasi Ph 7,6 pCo2 31,5 mmHg (35-45) BE +3mmol Kesimpulan kelainan analisa gas darah diatas adalah a. b. c. d. e. Alkalosis respiratorik Asidosis terkompensasi Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik

35 Jawaban : A

pH : 7,6 naik alkalosis pCO2 : 31,5 mmHg BE : + 3mmol naik alkalosis

Kata kunci : hiperventilasi Kondisi hiperventilasi , merupakan salah satu kondisi alkalosis. Karena berhubungan dengan sistem pernafasan, maka disebut alkalosis respiratorik.

36. Bayi 4 minggu. Muntah sejak 1 minggu. Kondisi memburuk, orang tua membawa ke RS dan dilakukan pemeriksaan dengan basil stenosis pilorus. path AGD dengan hasil Ph 7,75 pCo2 5,8 mmHg (35-45) BE +8,7 mmol Apa hasil analisis ? a. b. c. d. e. Alkalosis respiratorik Asidosis terkompensasi Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik

pH : 7,75 alkalosis paCO2 : 5,8 mmHg BE : + 8,7mmol

Kata kunci : muntah, stenosis pilorus Muntah membuat tubuh dalam kondisi basa, karena kondisi vomiting yang dikeluarkan dari tubuh adalah asam. Karena berhubungan dengan pencernaan, maka disebut alkalosis metabolik.
Jawaban : E

36

37. Defisit cairan pada pasien dengan shock hipovolemik yang disebabkan oleh diare akut adalah a. < 20% b. <17,5% c. <10% d. Antara 10- 12,5% e. >20%

Kata kunci : shock hipovolemik Shock hipovolemik merupakan kondisi dimana sirkulasi perifer jelek, nadi cepat, dan tek. darah turun. Defisit cairan terjadi dalam jumlah besar. Dalam hal ini shock perlu ditangani lebih awal. Jawaban : E

37

38. Cairan resusitasi pada anak sebagai berikut

a. b. c. d. e.

Ringer laktat 0.9 % Nacl 15% Dekstos 40 % Kalium 4 meq Dekstros 10%

Tujuan Cairan resusitasi (terapi cairan): Terjadi keseimbangan antara CES dan CIS dalam tubuh. Pilih terapi cairan yang mengandung jumlah cairan yang dibutuhkan. Jangan sampai berlebih. (lihat di slide dr. inet) Jawaban : A

38

39. Anak 2,5 tahun BB 10 kg ditemukan asidosis metabolik dengan (BE) -10 perlu diberi bikarbonat natrikus: a. b. c. d. e. 13 meq 23 meq 33meq 43meq 50meq

Tidak ada jawaban Rumus bikarbonat natrium = 0,3 x BB x BE = 0,3 x 10 x (-10) = 30

42. Anak laki laki dirawat. Hasil analisa gas darah sebagai berikut
Ph 7,3 HCO3- 20mEq pCO2 32mmHg Dapat disimpulkan bahwa. . .

Jawaban A pH turun HCO3 turun co2 turun

Asidosis metabolik dgn kompensasi

43. Seorang atlet renang bisa melakukan latihan 2x sehari di pagi dan sore hari. Selama 6x satu minggu. Dengan tubuh yang ideal BB=72 kg TB=180 cm, istirahat cukup dan makan gizi seimbang, ia melakukan kegiatan olahraga berprestasi dengan rutin Saat sedang melakukan latihan renang cairan tubuh terbuang melalui a. Kulit b. Urin c. Feses d. Keringat e. pernapasan

43. jawaban E Pernapasan melalui mekanisme insensible water loss D. Atlet lebih sering berada di dalam air jadi tidak terlalu berkeringat.

44. Makanan gizi seimbang yang diperlukan oleh atlet tersebut adalah Tinggi karbohidrat dan lemak, serta cukup protein, air, vitamin, mineral dan serat

45. Insensible water loss yang terjadi pada olahragawan tersebut dalam setiap latihannya adalah

a. Lebih sedikit dibanding cairan yang keluar melalui urine dan keringat b. Lebih banyak dibanding cairan yang keluar melalui urin dan keringat c. Menurun sedikit sesuai dengan porsi latihan d. Meningkat sedikit sesuai dengan penurunan porsi latihan, suhu lingkungan, dan kelembaban e. Meningkat sedikit sesuai dengan peningkatan porsi latihan, suhu lingkungan, dan kelembaban.

45. Jawaban B

Karena pengeluaran insensible water loss pada atlet renang akan lebih banyak keluar dibandingkan dengan pengeluaran cairan melalui keringat dan urin. Dikarnakan pada saat olahraga renang sang atlet tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat dan urin.

Skenario Pria 37 tahun dibawa ke UGD karena perut membesar, nyeri serta sesak napas. Lengan dan tungkainya kurus dan kecil. Pasien senang mengkonsumsi alkohol, narkoba suntik, sejak remaja sampai 5 tahun yang lalu saat diketahui terkena penyakit hati kronis dan hasil USG , medical check up dengan seromarker anti HCV (+) reaktif tinggi. Pada PF didapatkan KU: lemah, compos mentis, 38,5 derajat suhu tubuh, HR 96x/menit, RR 28x/menit, konjungtiva pucat, sklera ikterik, jantung batas normal, paru ronki basah halus tak nyaring di kedua paru tengah dengan batas redup paru meninggi. Pada abdomen tak terdengar spider nevi maupun capput medussae, abdomen distensi dengan hepar/lien sulit dinilai dan tes undulasi (+). Ekstremitas didapatkan edema ringan tanpa palmar eritema. Pada pemeriksaan thorax rontgen sudut costofrenicus menghilang bilateral. Lab Hb=9, netrofil 82%, LED=35 mm/jam, ureum 90mg/dl, kreatinin 5,5mg/dl, albumin 2,1g/dl, globulin 5,6g/dl, SGPT 85mg/dl. Analisis peritoneum didapatkan eksudat dengan sitologi cairan tidak didapatkan tanda malignancy maupun sel datia langhans. USG abdomen hati mengecil dan permukaan tak rata, splenomegali dan asites kompleks. Penyebab tersering cairan peritoneum eksudat pada pasien diatas adalah

54. Gangguan natrium pada pasien ini disebabkan oleh a. Dilusional b. Peningkatan ekskresi natrium c. Penurunan intake akibat muntah d. Kebocoran natrium di duktus kolingens e. Peningkatan shift (pertukaran) dari ekstraselular ke intraselular

Serial Dilution adalah pengenceran bertahap dari suatu zat dalam larutan yang menyebabkan seolah olah penurunan seri lainnya.

54.a

55. Yang termasuk asam non volatile yang meningkat pada pasien ini adalah?

a. b. c. d. e.

Urea Protein Asam sulfat Asam karbonat Asam hidroksi butirat dan asetoasetat

Ada 2 jenis asam dalam peredaran darah manusia yang penting untuk metabolisme, yaitu : 1. Asam Karbonat (H2CO3) 2. Asam Non-Karbonat (Asam Non-Volatile) sebagian besar adalah Asam Sulfat (H2SO4)

55. C

59. Faktor utama penyebab gangguan keseimbangan elektrolit kalium pasien ini adalah? a. b. c. d. e. Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik Alkalosis respiratorik Asidosis metabolik dan alkalosis respiratorik

Hilangnya sekresi lambung, diuretik, asidosis metabolik, Mg++ rendah, dan kelebihan mineralokortikoid menyebabkan pemborosan K+ ke urin. Mekanisme hipokalemia pada kehilangan cairan lambung bersifat kompleks. Bila cairan lambung hilang berlebihan (muntah atau via pipa nasogastrik), NaHCO3 yang meningkat diangkut ke tubulus ginjal. Na+ ditukar dengan K+ dengan akibat peningkatan ekskresi K+. Kehilangan K+ melalui ginjal sebagai respons terhadap muntah adalah faktor utama yang menyebabkan hipokalemia. Ini disebabkan kandungan K+ dalam sekresi lambung sedikit. Asidosis metabolik menghasilkan peningkatan transpor H+ ke tubulus. H+ bersama K+ bertukar dengan Na+ , sehingga ekskresi K+ meningkat.

59.a

60. Bentuk gangguan keseimbangan elektrolit natrium pada pasien ini disebabkan oleh

a. b. c. d. e.

Dilusional Gangguan intake karena muntah Shift ekstraselular ke intraselular Shift intraselular ke ekstraselular Ekskresi berlebihan di duktus kolingentes

60. Jawaban A Komplikasi polisitemia dilusional (penurunan konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan) karena terlalu banyak cairan yg ditahan didalam tubuh

61. Salah satu terapi standar untuk kasus gagal jantung kanan seperti diatas adalah pemberian obat diuretik. Jenis obat diuretik yang paling rasional untuk itu adalah? a. b. c. d. e. Thiazide Mannitol Loop diuretic Blookade A idosierone Kombinasi furosemide + spironolakton

Diuretik
Merupakan obat utama utk gagal jtg dgn edema paru atau perifer Dpt dgn cepat menghilangkan sesak Mek kerja: menghambat retensi cairan vol darah aliran balik kongesti paru dan edema perifer hilang Diberikan sampai tercapai euvolemia dan dipertahankan Diuretik yang diberikan diuretik kuat Efek samping: hipokalemia (dicegah dgn suplementasi K atau penambahan diuretik hemat K) Diuretik tiazid tdk efektif bila sbg monoterapi Diuretik hemat kalium lemah, tdk efektif mengurangi volume, selalu dikombinasi dgn diuretik kuat Elektrolit darah dan fungsi ginjal harus selalu dimanitor

61.e

64. Hukum menyusui anak bagi seorang ibu kandung adalah?

a. b. c. d. e.

Sunnah Haram Wajib Mubah mustahab

Ibu wajib menyusui anaknya dua thn,suka atau tdk, suaminya suka atau tdk, kecuali istri yg sdh ditalak, tdk berair susu, ada bhaya bagi anaknya. QS. Al-baqarah 223 (wal walidatu) QS. At-talaq : 6 : wain kunna ula hamlin fa anfiqu alaihinna hatta yadhana hamlahunna, fain ardhana lakum fa atuhunna ujurahunna watamiru bainakum bimarufin wa in tasartum fasaturdhiu lahu ukhra ; dan jika mrk (istri yg ditolak)itu sdg hamil, maka berikanlah kpd mrk nafkahnya hingga mrk bersalin, kemudian jika mrk menyusukan anakanakmu, maka berikanlah kpd mrk upahnya, dan musyawarahkanlah di antar kamu(segala sesuatu) dgn baik, dan jika kamu meneui kesulitan, maka perempuan boleh menyusukan anak itu untuknya.

64.c

65. Terminologi murdhia dalam hukum islam dimaksudkan untuk? a. b. c. d. e. Wanita yang menyusui anak kandungnya Wanita ibu susuan Wanita perawat bayi Wanita hamil Upah menyusui

Ar-radha : imtishash ats-tsadyi; mengisap tetk/menyusu Murdhi : ibu yg menyusui Murdhia ; ibu yg berprofesi sebagai tempat/tukang menyusui

65.b

66. Siapakah seorang ibu yang tidak berhak mendapatkan upah dari anaknya?

a. b. c. d. e.

Istri yang masih dalam ikatan pernikahan Istri yang sudah ditalak bayin Istri yang sudah habis massa iddahnya Murdhi Istri yang ditalak tiga kali

Yg berhak mengambil upah menuyusi Kewajiban membayar nafkah dan upah menyusui adalah ayah 3 keadaan istri
sdg talak raji Ketika talak bain Istri telah bercerai dan selesai masa iddahnya murdhia

66.a

67. Memperhatikan air minum

qs. Al-waqiah :68-69 Pernahkan kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menrunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tdk bersyukur?

~ Selamat belajar Semoga sukses ~ Salam hangat PdanK

You might also like