Professional Documents
Culture Documents
Status kesehatan umum Pasien dalam kondisi dasar, CGS 456, tampak lemah, gelisah, dispnea, napas cepat dan dangkal, RR 35x/menit, nadi 110x/menit, regular, suhu 39,50C. Sistem integument Sianosis sekitar mulut dan hidung. Kepala tidak dipengaruhi Muka Sianosis sekitar mulut dan hidung Mata Terdapat konjungtiva anemis
Telinga
Hidung Sianosis sekitar mulut dan hidung. Pernapasan cuping hidung. Mulut dan faring Sianosis sekitar mulut dan hidung. Leher Tidak dikaji Thoraks Retraksi pada daerah supraklavikular, ruang2 intercostalis dan sternocleidomastoideus. Batuk produktif dengan secret tidak bias dikeluarkan. Auskultasi ditemukan suara napas bronchial, ronkhi basah halus, bronkofoni. Rontgen toraks: gambaran multiple infiltrate pada paru sebelah kanan.
Jantung Tidak dikaji Abdomen Perut tampak distended.
Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan abses luas/infiltrat, empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih. Analisa Gas Darah (Analisa Gas Darah) : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab. JDL : leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial. Pemeriksaan serologi : titer virus atu legionella, aglutinin dingin. LED : meningkat Pemeriksaan fungsi paru : volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain menurun, hipoksemia. Elektrolit : natrium dan klorida mungkin rendah Bilirubin : mungkin meningkat Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka :menyatakan intranuklear tipikal dan keterlibatan sitoplasmik(CMV) (Doenges, 1999)