You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indoneisa dalam kurikulum KTSP mempunyai empat ketrampilan. Empat ketrampilan itu antara lain, ketrampilan membaca, ketrampilan menyimak, ketrampilan menulis dan ketrampilan berbicara. Beberapa keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain, dan saling berhubungan,sehingga keempat ketrampilan itu harus diterapakan dan harus ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran membaca mempunyai peranan penting sebab melalui pembelajaran membaca guru dapat berbuat banyak dalam proses pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana- wacan yang memudahkan penanaman nilai- nilai keindonesiaan pada anak didi, misalnya wacana berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan, dan kepariwisataan. (Akhadiah, 1992 :29) Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ketrampilan membaca menjadi sebuah ketrampilan yang benar- benar harus dikuasai. Membaca akan membuat kita mengetahui segala informasi yang disampaikan oleh penulis. Dalam pembelajaran bahasa, ketrampilan membaca tidak akan datang secara otomatis dan instan, tetapi harus melalui beberapa proses latihan yang banyak dan teratur. Oleh sebab itu kita harus benar- benar belajar dan menguasai

ketrampilan membaca, sehingga kita dalam melakukan kegiatan membaca tidak terlalu banyak mengalami kesulitan.

Membaca merupakan salah satu ketrampilan bahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah. Keempat aspek bahasa Indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ketrampilan yang bersifat menerima (reseptif) yaitu meliputi ketrampilan menyimak, dan membaca, dan ketrampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi ketrampilan menulis dan berbicara (Muchlisoh, 1992: 119) Membaca mempunyai peran besar dalam mencerdaskan suatu masyarakat. Oleh karena itu ketrampilan membaca harus dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat. Kemampuan membaca menjadi semakin penting dan sangat

dibutuhkan karena kehidupan masyarakat yang semakin kompeks. Untuk itu dibutuhkan orang yang mempunyai kemampuan dan daya serap baca yang tinggi untuk mengkaji dan mendalami sebuah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek membaca juga merupakan salah satu kunci menuju kemajuan siswa. Pada kenyataannya, masih banyak yang tidak mengetehui pesan apa yang dapat mereka dapat dari bacaan. Oleh karena itu membuat minat baca siswa menjadi berkurang, karena membaca dianggap pekerjaan yang membosankan. Walaupun kini membaca sudah mempunyai berbagia macam jenis membaca, tapi itu belum membuat siswa termotifasi untuk mempelajari jenis- jenis kegiatan membaca karena siswa hanya sekedar mengetahuinya

saja, dan mereka tidak mau atau tidak pernah mempraktekan jenis- jenis kegiatan mebaca tersebut. Jenis- jenis membaca ada berbagai macam jenis misalnya, membaca nyaring, membaca dalam hati, dan membaca telaah isi. Dalam kegiatan membaca telaah isi terdapat bebrapa jenis kegiatan membaca diantaranya ialah, mebaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Kegiatan membaca pemahaman mempunyai berbagai macam teknik membaca. Teknik- teknik tersebut akan berguna secara maksimal, jika kita dapat mengetahuinya dan dapat menggunakan teknik tersebut dengan benar. Salah satu teknik membaca pemahaman tersebut adalah teknik membaca PQRST. Jika dalam kegiatan membaca pemahaman kita tidak mengetahui teknik- teknik membaca yang baik dan sesuai dengan yang dibutuhkan, kita akan mengalami kesulitan untuk mencernak pesan atau informasi yang disampaikan dalam bacaan. Selain tidak mengetahui teknik- teknik membaca kita juga disulitkan dengan keterbatasan kita dalam menyerap isi bacaan. Setiap pembaca mempunyai kemampuan pemahaman isi bacaan yang berbeda- beda, ada yang mempunyai kemampuan pemahaman yang tinggi dan ada pula yang rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman yang tinggi tidak akan mengalami kesulitan yang berarti, tetapi bagi siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman yang kurang, itu akan menjadi kendala atau kesulitan dalam mencerna isi bacaan. Selain kemampuan pemahaman membaca yang berbeda- beda antara siswa satu dengan siswa yang lain, ada

faktor lain yang menjadi kendala atau kesulitan siswa dalam mencerna isi bacaan, faktor tersebut adalah jumlah teks bacaan yang banyak. Teks bacaan yang jumlahnya banyak dapat berupa novel, cerita pendek dan lainnya. Cerita pendek jumlah bacaanya lebih sedikit dari jumlah bacaan novel. Tetapi walaupun jumlah bacaannya lebih sedikit dalam membaca cerita pendek membutuhkan pemahaman yang khusus, sehingga siswa dapat mudah mencerna isi bacaan yang disampaikan dalam cerita pendek tersebut. Membaca cerita pendek perlu menggunakan teknik membaca yang mempunyai pendekatan sistematis, efisiesi dan praktis, sehingga dalam memperoleh informasi pembaca akan lebih mudah dan cepat. Jadi alasan peneliti dalam penelitian ini adalah ingin menawarkan kepada siswa sebuah teknik membaca tertentu yang dapat membantu untuk memudahkan dalam pemahaman teks bacaan cerita pendek. Teknik yang akan diberikan peneliti adalah teknik membaca PQRST. Kelebihan dari teknik membaca PQRST adalah akan mempermudah siswa dalam mencerna isi dan informasi bacaan yang ditemukan dalam teks bacaan. Teknik membaca PQRST juga akan mempermudah siswa dalam mengingat kembali informasi yang didapat dari teks bacaan yang jumlahnya banyak sepeti cerita pendek. Selain itu teknik membaca PQRST juga mempunyai pendekatan yang sistematis,efisiesi dan praktis, sehingga dalam memperoleh informasi pembaca akan lebih mudah dan cepat. Diharapkan dengan menggunakan teknik membaca pemahaman PQRST siswa akan lebih mudah dalam memahami isi teks bacaan cerita pendek.

Selain untuk mempermudah dan membantu siswa dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek, alasan peneliti melakukan penelitian ini ialah penelitian ini bertujuan untuk mencari seberapa besar keefektifan

penggunaan teknik membaca PQRST dalam membaca pemahaman cerita pendek. Pada dasarnya melalui observasi yang sudah dilakukan peneliti, dalam pembelajaran membaca pemahaman cerita pendek siswa tidak dikenalkan dengan teknik- teknik membaca pemahaman. Siswa hanya diberi sebuah bacaan cerita pendek, kemudian siswa disodorkan pertanyanpertanyaan. Sehingga siswa tidak bisa maksimal dalam menyerap dan memahami isi bacaan cerita pendek dan siswa juga tidak bisa menjawab secara maksimal soal- soal yang diberikan. Dalam observasi yang pernah dilakukan peneliti, secara umum teknik membaca PQRST ini belum pernah diterapkan dalam kegiatan membaca lainnya di SMA N 1 Lendah. Sehingga teknik membaca PQRST ini dapat diterapkan di sana. Dengan diterapkan teknik membaca PQRST diharapkan siswa di SMA N 1 Lendah dapat lebih mudah dalam mencernak sebuah teks bacaan. SMA N 1 Lendah juga merupakan sekolah yang mempunyai karakter siswa yang bermacam- macam ada siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman membaca yang tinggi dan ada pula yang mempunyai pemahaman membaca yang rendah . Teknik membaca PQRST diharapkan dapat membantu para siswa SMA N 1 Lendah yang mempunyai kemampuan pemahaman membaca rendah.

B. Identifikasi Maslah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut. 1. Perbedaan kemampuan membaca pemahamana antara kegiatan membaca pemahaman menggunakan teknik membaca PQRST dengan kegiatan membaca pemahaman tanpa menggunakan teknik membaca PQRST pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah 2. Keefektifan penggunaan teknik membaca PQRST dalam pembelajaran ketrampilan membaca cerita pendek pada siswa kelas X Lendah. 3. Hasil pembelajaran membaca setelah menggunakan teknik membaca PQRST dalam membaca pemahaman cerita pendek pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah. 4. Hambatan yang dialami dalam proses membaca membaca teks bacaan dengan menggunakan teknik membaca PQRST. 5. Cara mengatasi hambatan yang dialami dalam proses membaca membaca teks bacaan dengan menggunakan teknik membaca PQRST SMA N 1

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar permasalahan ini lebih fokus, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut.

1. Perbedaan kemampuan membaca pemahamana antara kegiatan membaca pemahaman menggunakan teknik membaca PQRST dengan kegiatan membaca pemahaman tanpa menggunakan teknik membaca PQRST pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah. 2. Keefektifan penggunaan teknik membaca PQRST dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek Lendah.. 3. Hambatan yang dialami siswa dalam proses kegiatan membaca pemahaman cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca PQRST. . D. Rumusan Masalah Berdasakan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut. 1. Apakah ada perbedaan antara kegiatan membaca pemahaman menggunakan teknik membaca PQRST dengan kegiatan membaca pemahaman tanpa menggunakan teknik membaca PQRST pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah? 2. Bagaimana keefektifan penggunaan teknik membaca PQRST dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek SMA N 1 Lendah? 3. Apa saja hambatan yang dialami siswa dalam penggunaan teknik membaca PQRST dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah? pada siswa kelas X pada siswa kelas X SMA N 1

E. Tujuan Penelitian Berdasrkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai beriku 1. Peneliti ingin mengetahui perbedaan antara kegiatan membaca pemahaman menggunakan teknik membaca PQRST dengan kegiatan membaca pemahaman tanpa menggunakan teknik membaca PQRST pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah. 2. Peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan teknik membaca PQRST dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah. 3. Peneliti ingin mengetahui hambatan- hambatan yang ditemukan selama proses penggunaan teknik membaca PQRST dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek pada siswa kelas X SMA N 1 Lendah.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini untuk mengembangkan teknik pembelajaran membaca yang efektif dan efisien. 2. Manfaat Praktis a) Bagi siswa

Siswa dapat menggunakan teknik membaca PQRST yang sistematis dan efisian dalam kegiatan membaca pemahaman cerita pendek dan bacaan yang lainya. b) Bagi Guru Sebagai masukan bagi guru untuk mengembangkan teknik

membaca PQRST dalam pembelajaran membaca. c) Bagi Mahasiswa Menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang akan menjadi calon guru untuk mengetahui dan mengembangkan teknik membaca PQRST dalam pembelajaran membaca pemahaman. G. Definisi Oprasional Untuk memperjelas permasalahan yang berkaitan dengan judul ini, peneliti berusaha untuk menguraikan istilah- istilah dalam judul. Pengertian kata- kata yang terdapat dalam judul adalah sebagai berikut. 1. Teknik Teknik adalah cara sistematis dalam mengerjakan sesuatu (KBBI dalam Iskandarwassid 2008: 660 2. Membaca pemahaman Membaca pemahaman menurut (Tarigan, 1983: 56) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami: a) standart- standar atau norma- norma kesatraan b) resensi kritis c) drama tulis

10

d) pola- pola fiksi 3. Cerita pendek Cerita pendek adalah kisahan pendek (kurang dr 10.000 kata) yg memberikan kesan tunggal yg dominan dan memusatkan diri pd satu tokoh dl satu situasi (KBBI.edisi III)

You might also like