You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hipertensi atau lebih dikenal masyarakat dengan darah tinggi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang di timbulkannya. Beberapa faktor yang

mempengaruhi prevalensi hipertensi, antara lain ras, umur, obesitas, asupan garam yang tinggi, dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga (http:// blogdogter.net di akses 7 April 2013). Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit

kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. (http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/03/10/hipertensi-faktor-resikoutama-penyakit-kardiovaskuler/, di akses tanggal 7 April 2013). Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang

mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas (Indriyani :2009). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg. (http://moveamura.wordpress.com/medical-surgical-nursing/askephipertensi/, diakses tanggal 7 April 2013) Sumber JNC VII pada tahun 2005, WHO melaporkan 4,9 juta orang setiap tahunnya meninggal akibat merokok, 2,3 juta meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan berlebih berat badan, 4,4 juta akibat kolesterol tinggi serta 7,1 juta akibat hipertensi.

(http://www.scribd.com/doc/33775298/HASIL-PENELITIAN-Hipertensi, di akses tanggal 07 April 2013). Menurut Data WHO tahun 2000 menunjukkan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita, Dari 972 juta pengidap hipertensi di dunia, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia. Setiap tahunnya hipertensi menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal. Sedangkan dari survei yang melibatkan 28 rumah sakit di Indonesia tercatat 3.273 orang menderita hipertensi (Jusuf Misbach:2001).

Bahkan Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI) yaitu Dr. Arieska Ann Soenarto yang juga sebagai kardiolog dari Pusat Jantung Nasinoal Harapan Kita menyatakan pada tahun 2000 hipertensi menyumbang 12,8% dari seluruh kematian dan 4,4% dari semua kecacatan (disabilitas). Bedasarkan data laporan dari Dinas Kesehatan Barabai tahun 2010 disebutkan bahwa angka kejadian hipertensi sebanyak 14.060 kasus, tahun 2011 sebanyak 14.959 dan pada tahun 2012 sebanyak 17.646 kasus. Hal ini menyebabkan terjadi peningkatan tiap tahunnya pada penyakit hipertensi. Hipertensi ini masih termasuk 10 penyakit terbesar di kabupaten Hulu Sungai Tengah ( Dinas Kesehatan Hulu Sungai Tengah, 2010-2012). Berdasarkan data di Puskesmas Ilung angka kejadian penyakit hipertensi juga masih tinggi dan masih menjadi 10 penyakit terbanyak. Pada tahun 2012 tercatat kasus hipertensi sebanyak 1.235 kasus ( Puskesmas Ilung, 2012). Hipertensi sendiri adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah. Namun banyak orang yang tidak tahu dan tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya tidak nyata dan pasien stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan, sehingga Hipertensi juga sering disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Depkes RI: 2006).

Hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah bila faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meliputi monitoring tekanan darah secara teratur, program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktivitas fisik/gerak badan, diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit hipertensi, seperti kontrol ke dokter secara teratur, minum obat teratur, olah raga terukur dan teratur, timbang berat badan dan ukur lingkar perut, dan menjaga kesehatan mental (Dr. Budi Setianto:2007). Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara kepada 10 orang penderita hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, di dapatkan data bahwa 5 dari 10 orang penderita hipertensi tidak mengetahui cara untuk mencegah terjadinya hipertensi. Dari hal tersebutlah, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Penyakit Hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2013.

B. Batasan Masalah Berdasarkan uraian singkat dalam pernyataan masalah di atas, yang menjadi pertanyaan masalah adalah bagaimana tingkat pengetahuan

masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2013. b. Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi di Puskesmas Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2013. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi instansi pelayanan kesehatan Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi instansi pelayanan kesehatan di wilayah penelitian sebagai bahan evaluasi dalam promosi kesehatan tentang penanganan dan pencegahan hipertensi. 2. Bagi responden

Diharapkan dengan penelitian ini menambah pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penyakit hipertensi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat tentang penyakit hipertensi. 3. Bagi Profesi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka, menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi. Dan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan tentang pencegahan penyakit hipertensi. 4. Bagi penulis sendiri Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperdalam pengetahuan dalam pengalaman menulis dan mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama ini, serta memberikan sumbangan pikiran kepada pihakpihak terkait atau berhubungan dengan penelitian ini. Dan menambah ilmu pengetahuan tentang karya tulis ilmuiah.

You might also like