You are on page 1of 24

Otot Ekspresi Wajah : 1. M. epicranius : penggerak dahi 2. M.

Orbicularis Oculi pars palpebra (luar) : membuka dan menutup mata 3. M. Orbicularis Oculi pars orbita (dalam) 4. M. Corrugator supercilli : mengangkat alis 5. M.Orbicularis Oris 6. M. Risorius 7. M. Zygomaticus mayor : membentuk sudut bibir pada waktu tersenyum 8. M. Zygomaticus minor : mengangkat bibr atas ke atas 9. M. Mentalis : depresi rahang bawah 10. M. Buccinator : membentuk sudut bibir pada waktu teresnyum 11. M. Platysma : menerik rahang bawah

Otot Pengunyah / Mascinator 1. M. Masseter 2. M. Pterygoideus Medialis 3. M. Temporalis Ketiga otot tersebut berfungsi untuk menutup rahang 4. M. Pterygoideus Lateralis : Membuka rahang Otot Gerak Kepala 1. M. Sternoleidomastoideus 2. M. Semispinaliscapitis 3. M. Spinaliscapitis 4. M. Longisimuscapitis Otot Penggerak Bola Mata : 1. M. rectus superior : mengerrakan bm ke atas dank e tengah 2. M. rectus lateralis : menggerakan bm ke lateral 3. M. rectus medialis : menggerakkan bm ke medial 4. M. rectus inferior : menggerakan bm ke bawah dan ke tengah 5. M. obliq superior : menggerakan bm ke bawah dan ke lateral 6. M. obliq inferior : menggerakan bm ke atas dan ke lateral D. NECK

Gambar 8 Tulang Leher

Tulang leher terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang disebut foramen tranvertalis. Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis) yang memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ketujuh mempunyai taju yang disebut prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang. Tulang-tulang yang terdapat pada leher: a. Os. Hyoideum adalah sebuah tulang uang berbentuk U dan terletak di atas cartylago thyroidea setinggi vertebra cervicalis III. b. Cartygo thyroidea c. Prominentia laryngea, dibentuk oleh lembaran-lembaran cartylago thyroidea yang bertemu di bidang median. Prominentia laryngea dapat diraba dan seringkali terlihat. d. Cornu superius, merupakan tulang rawan yang dapat diraba bilamana tanduk disis yang lain difiksasi. e. Cartilagocricoidea, sebuah tulang rawan larynx yang lain, dapat diraba di bawah prominentia laryngea f. Cartilagines tracheales, teraba dibagian inferior leher. g. Cincin-cincin tulang rawan kedua sampai keempat tidak teraba karena tertutup oleh isthmus yang menghubungkan lobus dexter dan lobus sinister glandulae thyroideae. h. Cartilage trachealis I, terletak tepat superior terhadap isthmus.

Otot Leher

Gambar 9 Otot bagian leher dibagi menjadi tiga bagian:

a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke tulang selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk menarik kulit leher ke atas. b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral proc.mastoidebus ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya memiringkan kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher. Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot muskulus platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama bekerja maka reaksinya adalah wajah akan menengadah. c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.

Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.

Otot, Saraf dan Pembuluh darah Pada Mata Otot yang menggerakan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak bola mata terdiri enam otot yaitu:

Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi. Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi. Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi, dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi pada abduksi, dan aduksi dalam depresi. Muskulus rektus lateral memiliki aksi gerakan abduksi. Muskulus rektus medius memiliki aksi gerakan aduksi Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.

Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.

Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata

Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang

GERAKAN BOLA MATA

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

ARAH GERAKAN MATA Adduksi ke arah Nasal Abduksi ke arah Temporal Supraadduksi (elevasi) ke atas

Infraadduksi (depresi) ke bawah Intorsi (insikloduksi) terputar ke nasal Ekstorsi (ensikloduksi) terputar ke temporal

FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAR

OTOT

PRIMER

SEKUNDER Adduksi, Intorsi Adduksi, Ekstorsi Intorsi Ekstorsi

Rektus Lateral (N. Abduksi VI) Rektus Medial (N. Adduksi III) Rektus Superior (N. III) Rektus Inferior Elevasi Depresi

Oblik Superior (N. Depresi, Abduksi IV) Oblik Inferior (N. III) Elevasi, Abduksi

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004) Yokes Muscles (Harings Law) Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot mata lain pada bola mata yang lain.

CARDINAL DIRECTION OF GAZE

YOKES MUSCLES

Lihat atas kanan Lihat kanan Lihat bawah kanan Lhat bawah kiri Lihat kiri Lihat atas kiri

Rectus Sup. kanan Oblik Inf. kiri Rectus Lat. kanan Rectus Med. kiri Rectus Inf. kanan Oblik Sup. kiri Oblik Sup. kanan Rectus Inf. kiri Rectus Med. kanan Rectus Lat. Kiri Oblik Inf. kanan Rectus Sup. kiri

(Fig. 1.11 s/d 1.17 diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

Sherringtons Laws (Otot-otot sinergistik dan antagonistik) Apabila 1 otot distimulus maka secara simultan otot lain akan dihambat (antagonistik). Otot-otot Sinergistik adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sama. Dengan demikian, untuk tatapan vertikal, otot rektus superior dan oblikus inferior bersinergi mengerakkan mata ke atas. Otot-otot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungkin antagonistik untuk fungsi lain. Misalnya, otot rektus superior dan oblikus inferior adalah antagonis untuk torsi, karena rektus superior menyebabkan intorsi dan oblikus inferior ekstorsi. Otot-otot ekstra okular, seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan timbal balik otot-otot antagonistik (hukum Sherrington). Dengan demikian, pada dekstroversi (menatap ke kanan), otot rektus lateralis medialis kanan dan lateralis kiri mengalami inhibisi sementara otot rektus lateralis kanan dan medialis kiri terstimulasi

Otot-otot kepala Otot-otot kepala dikelompokkan dalam dua kategoris: otot-otot wajah dan otot-otot pengunyah (Gambar 9-8) Otot-otot wajah Sebagian dari otot-otot wajah dimasukkan secara langsung dalam jaringan lunak dari kulit dan otototot lain dari wajah. Bila otot-otot wajah berkontraksi, mereka akan menarik jaringan lunak. Akvitas otot ini bertanggung jawab untuk ekspresi wajah kita seperti tersenyum dan cemberut. 12 Otot-otot wajah meliputi: Frontalis: frontalis adalah otot datar yang menutupi tulang frontal. Dia meluas dari aponeurosis kranialis ke kulit dari alis mata. Kontraksi dari otot akan menaikkan alis mata, memberikan anda tampilan orang terkejut. Dia juga mengerutkan kening anda. Orbicularis oculis: orbicularis oculi adalah otot sfingter yang melingkari mata. Sfingter adalah otot berbentuk cincin yang mengendalikan ukuran bukaan. Kontraksi dari otot menutup mata dan membantu mengedipkan mata dengan singkat, menutup dan membuka mata dan menutup mata sebagian Orbicularis oris: orbicularis oris adalah otot sfingter yang melingkari mulut. Kontraksi dari otot ini membantu menutup mulut, membentuk kata-kata, mengerutkan mulut. Dia kadang-kadang disebut sebagai otot pencium. Buccinator: buccinator adalah otot yang masuk ke dalam orbicularis oris dan meratakan pipi saat berkontraksi. Buccinator digunakan ketika bersiul dan memainkan terompet. Dia kadangkadang disebut otot peniup terompet. Buccinator juga diklasifikasikan sebagai otot pengunyah karena saat kontraksi, dia membantu posisi makanan diantara gigi dalam proses mengunyah. Zygomaticus: zygomaticus adalah otot senyum, yang meluas dari ujung mulut ke tulang pipi. Otot-otot pengunyah Semua otot pengunyah dimasukkan dalam mandibula, tulang rahang bawah, dan merupakan otot terkuat dalam tubuh. Otot-otot pengunyah meliputi: Masseter: masseter adalah otot yang meluas dari processus zygomaticus dari tulang temporal di tengkorak ke mandibula. Kontraksi dari otot ini menutup rahang. Dia bertindak secara sinergi dengan otot temporalis untuk menutup rahang. Temporalis: temporalis adalah otot berbentuk kipas angin yang meluas dari bagian datar dari tulang temporal ke mandibula. Dia bekerja secara sinergis dengan otot-otot pengunyah lain.

Skelet dan Leher dapat tegak oleh karena ditopang oleh suotot leher sunan tulang leher yang merupakan bagian dari susunan

tulang belakang tubuh (columna vertebralis). Tulang belakang tersusun oleh 26 ruas tulang yang bentuknya tidak teratur dan dihubungkan sedemikian sehingga terbentuk struktur yang melengkung dan fleksibel. Tulang belakang yang merupakan penopang aksial tubuh memanjang dari dasar tengkorak sampai tulang panggul (pelvis), tempat 10 berat tubuh disalurkan ke kedua tungkai. Tulang belakang juga melingkupi dan melindungi sumsum tulang belakang dan merupakan tempat perlekatan otot punggung dan leher. Di antara masing-masing ruas-ruas tulang belakang terdapat bantalan berupa bangunan pipih yang elastis dan kompresif disebut cakram antar ruas tulang belakang (discus intervertebralis) yang memberikan fleksibilitas dan kompresibilitas tulang belakang. Susunan tulang belakang yang memanjang ini pasti tidak dapat
Gambar 2. Ruas tulang belakang bagian leher ( Ruas tulang belakang leher dan ligamentum nuchae nya merupakan perlekatan otot ekstensi kepala yang sering mengalami ketegangan)

11 berdiri tegak sendiri . Ia didukung dan diperkuat oleh ligamentum ( bangunan terdiri atas jaringan ikat fibreus) baik yang berbentuk pendek-pendek maupun memanjang seperti pita : ligamentum longitudinale anterior dan posterior yang menutupi masing-masing dataran depan dan belakang tulang belakang. Bangunan lain yang mendukung tulang belakang adalah susunan otot-otot yang perlekatannya adalah pada ruas-ruas tulang belakang itu sendiri. Pada keadaan normal tulang belakang mempunyai kelengkungan ke depan di daerah leher dan pinggang, kelengkungan ke belakang di daerah ruas tulang belakang dada dan tulang sakrum.15 Leher sendiri terdiri atas 7 ruas tulang belakang servikal (vertebrae cervicales: C1-C7). Ruas tulang belakang di daerah leher ukurannya paling kecil dan paling ringan. Kecuali C1 dan C2, ruas servikal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) badan ruas berbentuk pipih, oval, 2) kecuali C7 : tonjolan kearah belakang pendek dan bercabang ujungnya (processus spinosus bifida), 3) ruas servikal mempunyai lubang 12
Gambar 3. Otot leher yang membantu ekstensi kepala dan terletak relatif dalam: m. Semispinalis capitis dan m.longissimus capits

yang relatif besar berbentuk trianguler, 4) mempunyai sepasang tonjolan transversal (processus transversus) yang berlubang untuk dilalui pembuluh darah ke otak bagian belakang (arteriae vertebrales).16 (Gambar 2) 13 Otot-otot yang mengalami ketegangan pada nyeri kepala tegang adalah otot yang berfungsi untuk ekstensi kepala atau yang membantu ekstensi kepala. Otot yang letaknya superfisial dan membantu ekstensi kepala adalah m.trapezius bagian atas. Otot ini perlekatan atasnya adalah pada tulang oksipital. Di linea mediana melekat pada ligamentum nuchae dan ruas tulang belakang leher VII. Ke bawah melekat pada spina scapulae, acromion dan sepertiga lateral clavicula. Otot yang lebih dalam adalah m.semispinalis capitis, m.longissimus capitis dan m .splenius capitis. (Gambar 3 dan 4)
Gambar 4. Otot leher yang membantu ekstensi kepala dan terletak relatif dalam: m. Splenius capits

M.splenius capitis letaknya relatif superfisial, mempunyai perlekatan atas di tulang oksipital dan processus mastoideus tulang temporal. Perlekatan bawah medial di ligamentum nuchae dan ruas tulang belakang leher ke VII. M.semispinalis capitis 14 letaknya lebih dalam, mempunyai perlekatan atas di tulang oksipital ; perlekatan bawahnya di processus transversus ruas tulang belakang leher ke VII, dan empat teratas ruas tulang belakang dada. Yang terakhir m.longissimus capitis letaknya juga dalam. Perlekatan atasnya juga di processus mastoideus tulang temporal. Sedangkan perlekatan bawahnya di processus transversus 3 ruas tulang belakang leher terbawah.16

Otot bagian kepala di bagi atas: 1. Otot kulit kepala yang terhimpun di antaranya :

M. occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot lainnya pada os frontalis). M. Temporoparietalis venter otot yang satu pada os temporalis dan yang lainnya pada os parietalis).

1. Otot kulit wajah yang terhimpun dari :

m. nasalis (otot hidung) m. orbicularis oegli (otot keluk mata) m. orbicularis oris (otot sekitar mulut) m. temporalis (otot pelipis) m.frontalis (otot dahi) m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)

1. Otot pengunyah, yang terhimpun dari:


m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula

Otot-otot kepala merupakan otot mimik, yaitu otot yang memancar ke dalam kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan pergeseran kulit. Pergeseran tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan kerutan. Inilah merupakan dasar dari ekspresi wajah seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan sebagainya. Ekspresi wajah tersebut bergantung pada banyak faktor, diantaranya: usia, intelektual, sifat ras. Pada orang yang masih muda, kulit masih elastis, sehingga sifat kulit masih fleksibel. Tetapi pada orang yang lebih tua sifat elastisitaskulit sudah mulai berkurang maka kerutan akan menetap. Otot-otot kulit kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan periosteum, tetapi juga berikatan erat dengan kulit kepala. Terutama pada venter anterior, dapat menimbulkan kerutan-kerutan pada dahi. Selain itu kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata atas. Hal ini dapat mengakibatkan ekspresi wajah keheranan. Sedang pada kulit wajah, m.orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan ekspresi kuatir. Musculus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis (berfungsi untuk menutup kelopak mata), pars palpebralis (berkaitan dengan reflek mengedip), pars lacrimalis (untuk mengeluarkan isi air mata). Karena hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat sekali dengan kulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya terjadi lipatan yang permanen.

Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profunda : margo inferior madibulae Fungsi : menutup mulut 3. Otot : M. Pterygoideus medialis Nervus : N. pterygoideus medialis (N. mandibularis (V/3) Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pyramidalis ossis palatini Insertio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea Fungsi : menutup mulut 4. Otot : M. Pterygoideus lateralis Nervus : N. Pterygoideus lateralis (N. mandibularis (V/3) Origo : - Caput superius : permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei, tuber maxillae (accessorius) - Caput inferius : Facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis Insertio : - Caput superius : discus et capsula articulationis temporamandibularis - Caput inferius : Fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae Fungsi : - Caput inferius: menarik mandibula kearah dalam

OTOT-OTOT INTERNAL LIDAH 1. M. Longitudinalis superior Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Radix linguae Insertio : Ujung lidah Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex linguae 2. M. Longitudinalis inferior Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Radix linguae Insertio : Ujung lidah Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex linguae 3. M. Transversus linguae Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Margo lateralis linguae, Septum linguae Insertio :Margo lateralis linguae, aponeurosis linguae Fungsi : Menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama dengan M. verticalis linguae 4. M. Verticalis linguae Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Radix linguae, septum linguae Insertio : aponeurosis linguae Fungsi : Melebarkan lidah OTOT-OTOT EKSTERNAL LIDAH 1. M. Genioglossus Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Spina mentalis mandibulae

Insertio : aponeurosis linguae Fungsi : Memajukkan dan menekan lidah 2. M. hyoglossus Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Cornu majus and Corpus ossis hyodei Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae Fungsi : Retraksi dan menekan lidah 3. M. chondroglossus (pembentukan bervariasi) Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Cornu minus ossis hyodei Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae Fungsi : Retraksi lidah dan menekan pangkal dan badan lidah 4. M. styloglossus Persarafan : Nervus hypoglossus (XII) Origo : Margo anterior processus styloidei ossis temporalis, ligamen stylomandibulare Insertio : memasuki bagian lateral lidah dari atas dan belakang

Palatum
1. M. Levator veli palatini Persarafan : Rr pharingeales dari N. glossopharyngeus (IX) Origo : Permukaan inferior pars petrosa ossis temporalis, cartilago tubae auditivae Insertio : Aponeurosis palatina Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva 2. M. Tensor veli palatini (mengelilingi hamulus ossis pterygoidei sebagai hypomochlion) Persarafan : N. musculi tensoris veli palatini dari N. mandibularis (V/3) Origo : Fossa scaphoidea di bassis lamina medialis Proc pterygoidei, spina ossis sphenoidalis, bagian membranosa tuba auditiva Insertio : Aponeurosis palatina

Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva 3. Otot : M. Palatoglossus Nervus : Glossopharyngeus (IX) Origo : Aponeurosis palatine Insertio : Memasuki otot-otot internal lidah, khususnya M. transverses linguae Fungsi : Menurungkan palatum molle, mengangkat pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx 4. Otot : M. Uvulae (otot soliter) Nervus : Rr. Pharyngealis dari N. glossopharyngeus (IX) dan N. vagus (X) Origo : Aponeurosis linguae Insertio : Stroma uvula Fungsi : Memendekkan dan dan menebalkan uvula

1. M. Occipitofrontalis

(Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis disebut sebagai M. epicranius) Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah lapisan otot bersama Mm. Procerus, corrugator supercilii, depressor supercilii et orbicularis oculi Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema Insertio : Galea aponeurotica Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi 2. M. Temporoparietalis

Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Kulit temporal, fascia temporalis Insertio : Galea aponeurotica Fungsi : Menggerakkan kulit kepala. 3. M. Auricularis anterior

Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Fascia te4mporalis Insertio : Spina helicis Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas 4. M. Auricularis Superior

Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Galea aponeurotica Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas 5. M. Auricularis Posterior

Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang

6. M. Orbicularis Oculi Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Pars orbitalis ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae, Lig. Palpebrae mediale

Pars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus lacrimalis. Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu otot melingkar membentuk cincin di lateral. Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata. Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakkan alis mata.

7. M. Depressor Supercilii Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung. Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring tepat di atas pangkal hidung. 8. M. Corrugator Supercilii Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Pars nasalis ossis frontalis Insertio : Sepertiga medial (lateral) kulit alis mata, galea aponeurotica Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung. 9. M. Procerus Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis Insertio : Kulit Glabella Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata

10. M. nasalis Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini

Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri Pars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung 11. M. Depressor septi nasi Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri 12. M. Orbicularis Oris Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris Insertio : Kulit bibir Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu 13. M. Buccinator Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe pterygomandibularis, bagian posterior Proc. alveolaris mandibulae Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika meniup dan mengunyah) 14. M. Levatoor labii superioris Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M. Orbicularis oculi Insertio : Bibir atas Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas

15. M. Depressor Labii inferioris Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah 16. M. Mentalis Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah Insertio : kulit dagu Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan musculus orbicularis oris. 17. M. Transversus Menti Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Cabang oblik dari M. mentalis Insertio : kulit dagu Fungsi : Menggerakkan kulit dagu 18. M. Depressor anguli oris Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah 19. M. Risorius Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica Insertio : Bibir atas, sudut mulut Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi. 20. M. Levator Anguli Oris

Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Fossa canina maxillae insertio : sudut mulut Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas 21. M. Zygomaticus Major Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis insertio : bibir atas, sudut mulut Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas 22. M. Zygomaticus Minor Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris insertio : bibir atas, sudut mulut Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus nasolabialis. 23. M. Levator labii superioris alaeque nasi Persarafan : Nervus facialis (VII) Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis oculi insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian lateral dan posterior cuping hidung Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu

You might also like