You are on page 1of 16

Ante Natal Care (ANC)

STRUKTUR EVIDENCE LEVELS

PENDIDIKAN ANTENATAL Wanita hamil harus diberi kelas ANC dan diberi informasi tertulis tentang ANC. (A) Wanita hamil harus diberitahu tentang informasi yang berdasar evidence-based dan dukungan yang memungkinkan mereka menentukan keputusan yang berkaitan dengan perawatan mereka. Mengarahkan pilihan wanita dianggap sebagai bagian penting dalam proses pembuatan keputusan. (C) Pada pertemuan pertama, wanita hamil harus diberikan informasi tentang ANC dan pilihan yang tersedia, informasi tentang gaya hidup, meliputi informasi makanan dan test penapisan. (C) Wanita hamil harus diberitahukan tentang tujuan dilakukannya tes penapisan sebelum dilakukan tes. Keputusan wanita hamil untuk menolak atau menerima tes tersebut harus diperjelas. (D) Pada setiap pertemuan ANC, bidan dan dokter harus memberikan informasi yang konsisten dan penjelasan sejelas mungkin dan harus memberikan kesempatan pada wanita hamil untuk berdiskusi dan berkonsultasi. (D)

Ante Natal Care (ANC)

PENYEDIAAN DAN ORGANISASI PERAWATAN Bidan dan dokter umum dapat melakukan perawatan pada wanita hamil tanpa komplikasi. Keterlibatan seorang spesialis pada perawatan wanita hamil tanpa komplikasi tidak memperbaiki keadaan perinatal bila dibanding keterlibatannya pada wanita hamil dengan komplikasi. (A) ANC harus disediakan oleh sebuah tim dimana wanita itu merasa nyaman. Harus terdapat lanjutan perawatan selama kehamilan. (A) Suatu sistem rujukan yang jelas harus ada pada wanita hamil dengan perawatan tambahan oleh tim spesialis bila terdapat suatu masalah. (D) ANC harus siap sedia dan mudah dicapai oleh semua wanita dan tanggap terhadap kebutuhan tiap wanita dan lingkungan komunitas lokal. (C) Catatan terstruktur dari tiap kunjungan ANC harus dilakukan. (A) Tempat pelayanan harus memiliki sistem dimana wanita hamil dapat membawa catatan kehamilannya sendiri. (A) Jadwal pertemuan ANC disesuaikan dengan fungsi pada tiap pertemuan ANC itu sendiri. Pada wanita nulipara dengan kehamilan tanpa komplikasi, 10 kali pertemuan harus dipenuhi. Pada wanita para tanpa komplikasi kehamilan, 7 kali pertemuan tampaknya cukup. (B) Pada awal kehamilan, semua wanita hamil harus mendapat informasi tertulis yang memadai tentang jumlah, jadwal dan isi dari tiap ANC yang berkaitan dengan pilihan perawatan yang berbeda dan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan jadwalnya dengan bidan atau dokter. (D) ANC harus terstruktur dan memiliki isi yang terfokus. Pertemuan yang cukup lama diperlukan pada awal kehamilan untuk memungkinkan pemeriksaan dan diskusi yang komprehensif. Bila mungkin, pertemuan harus meliputi tes rutin sekaligus untuk menghindarkan ketidaknyamanan pada wanita hamil. (D) Wanita hamil diberikan kesempatan untuk menjalani pemeriksaan USG awal untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kehamilan multipel. Hal ini dapat menjamin penentuan usia kehamilan, meningkatkan hasil penapisan terhadap sindroma Down dan mengurangi kebutuhan melakukan induksi pada kehamilan 41 minggu. (A)

Ante Natal Care (ANC)

Secara ideal, USG dilakukan pada usia kehamilan 10 13 minggu menggunakan crown rump length dalam menentukan usia kehamilan. Wanita hamil yang diperiksa pada usia kehamilan 14 minggu atau lebih menggunakan lingkar kepala atau diameter biparietal. (petunjuk klinis praktis)

Penilaian apakah seorang wanita perlu atau tidak mendapatkan perawatan tambahan selama kehamilan berdasar pada kondisi fetal maternal yang berkaitan dengan peningkatan morbiditas atau kematian perinatal. Sementara pendekatan ini mungkin tidak mencakup keseluruhan wanita yang membutuhkan perawatan ekstra juga mungkin mencakup wanita hamil normal yang teridentifikasi sebagai kehamilan resiko tinggi, ketidakjelasan resiko kehamilan tetap merupakan suatu hal yang penting dimana penilaian ini memungkinkan deteksi dini dan memberikan tambahan waktu dalam merencanakan manajemen yang tepat. Kebutuhan pada tiap wanita hamil harus diketahui pada ANC pertama dan pada ANC berikutnya karena masalah yang baru dapat timbul sewaktu waktu. Pertemuan tambahan ditentukan bedasar kebutuhan pada wanita hamil itu sendiri. Mengurangi jumlah kunjungan ANC akan memungkinkan suatu pertemuan yang cukup lama, pemberian infomasi dan dukungan pada wanita hamil.

Pada pertemuan pertama (dan kedua) dilakukan : Pemberian informasi, dengan kesempatan untuk mendiskusikan isu isu serta pertanyaan; tawarkan informasi lisan dengan dukungan informasi tertulis (pada topik makanan dan gaya hidup, pelayanan kehamilan yang ada, keuntungan maternal dan informasi yang cukup untuk pengambilan keputusan dilakukannya tes penapisan Identifikasi wanita hamil yang mungkin memerlukan perawatan tambahan dan rencana perawatan kehamilan Periksa golongan darah dan status Rhesus Tawarkan pemeriksaan terhadap anemia, aloantibodi sel darah merah, virus hepatitis B, HIV, rubella dan sifilis Tawarkan pemeriksaan terhadap ISK asimptomatis Tawarkan pemeriksaan terhadap sindroma Down Tawarkan pemeriksaan USG awal untuk menentukan usia gestasi Tawarkan pemeriksaan USG untuk deteksi anomali struktur (20 minggu)

Ante Natal Care (ANC)

Ukur BMI dan tekanan darah serta tes urin terhadap proteinuria

Pada pertemuan pertama (dan mungkin kedua), pada wanita yang setuju dilakukannya penapisan, ANC harus dilakukan sebelum 16 minggu (kecuali penapisan serum sindroma Down yang bisa terjadi setelah 20 minggu) : Lakukan pemeriksaan terhadap golongan darah dan status Rhesus, penapisan anemia, aloantibodi sel darah merah, virus hepatitis B, HIV, rubella dan sifilis Lakukan pemeriksaan terhadap ISK asimptomatis dan proteinuria Lakukan pemeriksaan USG awal untuk menentukan usia gestasi menggunakan crown rump length dalam menentukan usia kehamilan. Wanita hamil yang diperiksa pada usia kehamilan 14 minggu atau lebih menggunakan lingkar kepala atau diameter biparietal Penapisan sindroma Down menggunakan translusensi nuchal pada usia kehamilan 10 14 minggu dan penapisan serum pada 14 20 minggu Pada 16 minggu : Review, diskusi dan pencatatan semua hasil tes penapisan; menilai kembali rencana perawatan kehamilan dan mengenali wanita hamil yang membutuhkan perawatan tambahan. Selidiki Hb < 11 g/dl dan pikirkan pemberian suplementasi besi bila diindikasikan. Ukur tekanan darah dan test urine untuk proteinuria Beri informasi, dengan kesempatan untuk mendiskusikan isu dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis 18 20 minggu : Pada 18 20 minggu, bila wanita hamil menghendaki, USG dapat dilakukan untuk mendeteksi anomali tubuh. Pada wanita dengan penemuan plasenta previa, USG ulang pada 36 minggu harus dilakukan. 25 minggu : Pada 25 minggu, dapat dilakukan jadwal ANC pada wanita nulipara, dengan isi : Ukur tinggi fundus uteri Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria

Ante Natal Care (ANC)

Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis.

28 minggu : Tawarkan penapisan kedua terhadap anemia dan alloantibody sel darah merah Selidiki Hb < 10,5 g/dl dan pikirkan pemberian suplementasi besi bila diindikasikan. Tawarkan anti D pada wanita hamil dengan rhesus negatif Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis 31 minggu Pada 31 minggu, dapat dilakukan jadwal ANC pada wanita nulipara, dengan isi : Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis Review, diskusi dan pencatatan semua hasil tes penapisan yang diambil pada minggu 28; nilai kembali rencana perawatan kehamilan dan mengenali wanita hamil yang membutuhkan perawatan tambahan 34 minggu Tawarkan anti D pada wanita hamil dengan rhesus negatif Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis Review, diskusi dan pencatatan semua hasil tes penapisan yang diambil pada minggu 28; nilai kembali rencana perawatan kehamilan dan mengenali wanita hamil yang membutuhkan perawatan tambahan

Ante Natal Care (ANC)

36 minggu Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Periksa posisi fetus Pada wanita dengan bayi presentasi bokong, tawarkan versi sefalik luar Periksa USG ulang bila pemeriksaan USG sebelumnya menunjukkan plasenta previa Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis 38 minggu Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis 40 minggu Pada 40 minggu, dapat dilakukan jadwal ANC pada wanita nulipara, dengan isi : Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis 41 minggu Pada wanita yang belum melahirkan hingga 41 minggu : Sweeping membran amnion harus ditawarkan Induksi persalinan harus ditawarkan Ukur tekanan darah dan urine untuk pemeriksaan proteinuria Ukur tinggi fundus uteri Beri informasi, dengan kesempatan untuk diskusi dan pertanyaan; tawarkan informasi verbal yang didukung kelas antenatal dan informasi tertulis

Ante Natal Care (ANC)

Selama kehamilan, penyedia pelayanan kesehatan harus tetap waspada terhadap tanda dan gejala yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi, seperti kekerasan rumah tangga, pre eklamsia dan diabetes.

GAYA HIDUP Pada wanita yang bekerja selama kehamilan, harus diberitahukan tentang resiko dan keuntungan terhadap ibu. (C) Kebanyakan wanita hamil dapat diyakinkan bahwa kehamilan tetap aman meski bekerja. (D) Pekerjaan wanita selama kehamilan harus dipastikan tidak meningkatkan resiko kehamilan. (petunjuk klinis praktis) Wanita hamil (dan wanita yang akan hamil) harus diberitahukan bahwa suplementasi asam folat, sebelum konsepsi dan hingga 12 minggu kehamilan, menurunkan resiko neural tube defect pada bayi (anensefali, spina bifida). Dosis yang direkomendasikan adalah 400 mcg/hari. (A) Suplementasi besi tidak diberikan rutin pada ibu hamil, karena tidak memberikan keuntungan pada kesejahteraan bayi dan mungkin memiliki efek samping yang kurang mengenakkan pada wanita hamil. (A) Wanita hamil harus diberitahukan bahwa asupan vitamin A berlebihan (> 700 mcg) mungkin bersifat teratogenik dan oleh karena itu harus dihindari. Wanita hamil harus diberitahukan bahwa konsumsi hati dan produk hati memiliki kandungan vitamin A yang tinggi, oleh karena itu harus dihindari. (C) Suplementasi vitamin D tidak diberikan secara rutin pada wanita hamil (A) Wanita hamil harus diberitahukan untuk menghindari resiko listerioris dengan hanya minum susu pasteurisasi atau UHT, menghindari makan keju lunak, menghindari sayuran yang belum dimasak matang, menghindari makanan daging yang belum dimasak matang. (D) Wanita hamil harus diberitahukan untuk menghindari resiko salmonelosis dengan menghindari telor mentah atau setengah matang, menghindari makanan daging yang belum dimasak matang. (D)

Ante Natal Care (ANC)

Beberapa obat dilaporkan aman digunakan pada wanita hamil. Obat diresepkan seminimal mungkin selama kehamilan, dan digunakan hanya bila keuntungan melebihi resiko. (D)

Beberapa obat yang dapat dibeli tanpa resep dilaporkan aman digunakan pada wanita hamil. Obat diresepkan seminimal mungkin selama kehamilan. (D) Wanita hamil harus diinformasikan bahwa beberapa terapi komplementer dilaporkan aman digunakan selama kehamilan. Wanita hamil tidak boleh menganggap bahwa terapi komplementer aman digunakan dan digunakan seminimal mungkin selama kehamilan. (D)

Wanita hamil harus diinformasikan bahwa memulai atau meneruskan latihan derajat sedang selama kehamilan dan tidak menimbulkan efek samping kehamilan. (A) Wanita hamil harus diinformasikan tentang bahaya potensial pada beberapa aktivitas selama kehamilan, seperti olah raga beladiri, atau olahraga yang memungkinkan resiko trauma abdominal, cedera persendian, penyelaman, yang dapat menyebabkan defek kelahiran bayi dan gawat janin. (D)

Wanita hamil harus diberitahukan bahwa aktivitas seksual selama kehamilan tidak diketahui berkaitan dengan efek samping selama kehamilan. (B) Alkohol memiliki efek samping pada janin. Oleh karena itu dianjurkan pada wanita hamil untuk membatasi konsumsi alkohol. (C) Wanita hamil harus diberitahukan tentang resiko merokok selama kehamilan dan keuntungan berhenti merokok pada tiap tahap kehamilan harus diutarakan. (A) Wanita hamil yang merokok atau baru saja berhenti merokok harus ditawarkan intervensi penghentian merokok, dapat berupa diskusi dengan dokter, sesi grup dan terapi perilaku (A)

Wanita hamil yang tidak dapat berhenti merokok selama kehamilan harus didukung untuk mengurangi merokok. (B) Efek langsung ganja pada janin tidak pasti namun mungkin dapat membahayakan. Ganja berkaitan dengan merokok, yang diketahui berbahaya; oleh karena itu wanita hamil tidak diperbolehkan menggunakan ganja selama kehamilan. (C)

Wanita hamil yang merencanakan perjalanan pesawat udara dalam jangka waktu lama berkaitan dengan peningkatan resiko trombosis vena, meski resiko tambahannya pada kehamilan masih belum jelas. Pada umumnya, menggunakan stocking yang tepat dapat mengurangi resiko. (B)

Ante Natal Care (ANC)

Wanita hamil harus diberitahukan tentang penggunaan sabuk pengaman yang benar. (B)

MANAJEMEN GEJALA UMUM KEHAMILAN Wanita hamil dengan mual dan muntah harus diberitahukan bahwa kebanyakan kasus mual dan muntah selama kehamilan dapat sembuh spontan dalam usia kehamilan 16 20 minggu dan tidak berkaitan dengan hasil kehamilan yang jelek. Bila atas permintaan ibu dan kemungkinan pemberian obat, dapat diberikan terapi non-farmakologis seperti jahe, akupresur P6 maupun farmakologis seperti antihistamin. (A) Wanita hamil dengan nyeri ulu hati harus diberitahukan tentang pengaturan gaya hidup dan makanan. Antasida dapat diberikan pada wanita ini bila perubahan gaya hidup dan makanan tidak berpengaruh. (A) Wanita hamil dengan konstipasi harus diberitahukan tentang modifikasi makanan, seperti gandum dan makanan berserat lainnya. (A) Wanita hamil dengan hemoroid harus diberitahukan tentang pengaturan makanan, dan dapat diberikan krim anti hemoroid. (A) Wanita hamil dengan varises harus diberitahukan bahwa gejala ini bersifat umum dan tidak membahayakan dan dapat digunakan stocking untuk memperbaiki keadaan. (A) Wanita hamil dengan discharge vaginal harus diberitahukan bahwa gejala ini adalah tanda perubahan fisiologis umum yang terjadi selama kehamilan. Bila berkaitan dengan gatal, kemerahan, bau tidak sedap atau nyeri saat berkemih, mungkin discharge vagina harus diperiksa lebih jauh. (petunjuk klinis praktis) Imidazole topical selama 1 minggu dapat diberikan pada infeksi kandidosis vagina, sedangkan terapi oral tidak dianjurkan. (A) Wanita hamil yang mengalami nyeri punggung diberitahukan untuk latihan relaksasi di kolam renang atau pijat di punggung. (A) PEMERIKSAAN KLINIS PADA WANITA HAMIL Berat dan tinggi badan ibu harus diukur pada ANC pertama, dan BMI dihitung. (B)

Ante Natal Care (ANC)

Pengukuran berat badan berulang selama kehamilan harus didasarkan pada keadaan dimana manajemen klinis dapat terpengaruh. (C) Pengukuran payudara rutin tidak direkomendasikan sebagai bagian dari promosi pemberian ASI post natal Pemeriksaan pelvis rutin tidak sepenuhnya mengukur usia kehamilan, dan tidak memprediksikan kelahiran preterm atau CPD. Hal ini tidak direkomendasikan. (B) Wanita hamil dengan mutilasi organ genital harus dikenali pada ANC pertama melalui pertanyaan yang diajukan. Pemeriksaan ANC kemudian akan memungkinkan pelayanan intrapartum. (C)

Klinisi harus waspada terhadap kekerasan rumah tangga dan wanita hamil diberikan kesempatan diskusi pada keadaan lingkungan dimana mereka merasa aman. (D) Wanita hamil harus ditanya akan penyakit kejiwaan pada ANC pertama. Wanita hamil dengan riwayat penyakit jiwa sebelumnya harus dinilai status kejiwaannya selama periode antenatal. (B)

Wanita hamil harus ditawarkan penapisan rutin, seperti Edinburgh Postnatal Depression Scale, pada periode antenatal untuk memprediksikan depresi post natal. (A)

Wanita hamil tidak boleh ditawarkan pendidikan antenatal untuk mengurangi depresi post natal atau perinatal, karena intervensi ini tidak terbukti efektif. (A)

PENAPISAN HEMATOLOGIS Wanita hamil harus diperiksa terhadap anemia. Penapisan harus dilakukan pada awal kehamilan (pada pertemuan pertama) dan pada usia kehamilan 28 minggu ketika tes darah yang lain dilakukan. Hal ini memberi waktu untuk perawatan terhadap anemia bila dideteksi. (B) Hb < 11 g/dl pada saat pertama kali dan < 10,5 g/dl pada 28 minggu harus diperiksa dan bila perlu dapat diberikan suplementasi besi. (A) Wanita hamil harus ditawari tentang tes golongan darah dan status Rh pada awal kehamilan. (B) Wanita hamil harus diperiksa tentang kemungkinan alloantibodi sel darah merah pada awal kehamilan dan usia kehamilan 28 minggu tanpa melihat status Rh. (B)

10

Ante Natal Care (ANC)

Wanita hamil dengan klinis alloantibodi sel darah merah yang signifikan harus dirujuk ke pusat rujukan spesialis untuk ditatalaksana lebih lebih lanjut dan saran lebih lanjut pada manajemen antenatal. (D)

Bila wanita hamil dengan Rh negative, perlu ditawarkan pemeriksaan apakah pemberian profilaksis anti Rh diperlukan pada wanita ini. (petunjuk klinis praktis)

PENAPISAN ANOMALI JANIN Wanita hamil harus ditawarkan pemeriksaan USG untuk mengetahui anomaly struktural, idealnya antara 18 20 minggu. (A) Penapisan sindroma Down dengan sensitivitas 75% dan positif palsu < 3%, antara lain : 11 14 minggu : tes kombinasi NT, hCG dan PAPP-A 14 20 minggu : tes hCG, AFP, uF3, inhibin A 11 14 minggu dan 14 20 minggu : tes integrasi NT, PAPP-A + hCG, AFP, uF 3, inhibin A dan tes serum integrasi PAPP-A + hCG, AFP, uF3, inhibin A. (B) Wanita hamil harus diberitahu informasi tentang sensitivitas dan nilai positif palsu tes penapisan sindroma Down dan tes diagnostik selanjutnya yang mungkin ditawarkan. Keputusan wanita hamil harus diperjelas. (D) PENAPISAN INFEKSI Wanita hamil harus diperiksa kemungkinan adanya bakteriuria asimptomatik dengan kultur urine midstream pada awal kehamilan. Identifikasi dan terapi bakteriuria ini menurunkan resiko kelahiran preterm. (A) Pada bakterial vaginosis asimptomatik, penapisan rutin tidak diperlukan karena identifikasi dan terapi bakterial vaginosis asimptomatik tidak menurunkan resiko kelainan preterm dan efek reproduktif lain. (A) Wanita hamil tidak memerlukan penapisan rutin chlamidia trachomatis, hepatitis C, Streptococcus grup B dan toxoplasmosis karena tidak terdapat bukti yang kuat pada efektifitas dan efektiftas biaya. (C) Wanita hamil harus diberitahukan tentang pencegahan primer toksoplasmosis dengan mencuci tangan sebelum memegang makanan, mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dimakan, memasak daging hingga matang, memakai sarung tangan

11

Ante Natal Care (ANC)

bila memegang tanah dan mencuci tangan setelahnya serta menghindari kotoran kucing. (C) Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan penapisan rutin infeksi sitomegalovirus (CMV). (B) Penapisan terhadap hepatitis B perlu dilakukan untuk intervensi post natal pada wanita dengan HBV positif untuk menurunkan resiko penularan ibu ke bayi. (A) Penapisan terhadap HIV perlu dilakukan pada awal kehamilan untuk menurunkan resiko penularan infeksi ibu ke bayi. (A) Suatu sistem rujukan yang jelas harus ada pada departemen sehingga wanita hamil dengan HIV positif dapat ditatalaksana oleh tim spesialis yang tepat. (D) Penapisan terhadap rubella perlu dilakukan pada awal kehamilan untuk identifikasi dan memungkinkan vaksinasi postnatal sebagai perlindungan pada kehamilan berikutnya. (B) Penapisan terhadap sifilis dilakukan pada awal ANC karena terapi terhadap sifilis bersifat menguntungkan pada ibu dan bayi. (B) PENAPISAN KEADAAN KLINIS Tidak ada bukti kuat yang mendukung penapisan GDM dan oleh karena itu penapisan ini tidak rutin ditawarkan. (B) Pada ANC pertama, resiko pre eklamsia pada wanita hamil harus dievaluasi sebagai perencanaan ANC berikutnya. Resiko pre eklamsia meningkat pada : Nulipara Umur > 40 tahun Riwayat keluarga pre eklamsia Riwayat pre eklamsia BMI > 35 Kehamilan multipel dan penyakit vaskular (HT atau DM). (C)

Tiap kali diukur TD pada wanita hamil, tes proteinuria harus dilakukan juga. (C) Peralatan dan tehnik penukuran TD yang terstandarisasi harus tersedia hingga TD yang diperoleh valid dan perbandingan pada ANC berikutnya dapat dilakukan. (C) Wanita hamil harus diberitahukan tentang tanda dan gejala pre eklamsia : sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, muntah dan edema tangan atau kaki. (D)

12

Ante Natal Care (ANC)

Pemeriksaan cervix rutin saat pemeriksaan vagina tidak efektif dalam prediksi kelahiran preterm, oleh karena itu tidak ditawarkan. (A) Meski pemendekan cervix diketahui saat USG transvaginal dan peningkatan fibronektin dihubungkan dengan peningkatan resiko kelahiran preterm, informasi ini tidak memperbaiki outcome; oleh karena itu, pengukuran rutin tidak digunakan untuk prediksi kelahiran preterm. (B)

Karena plasenta letak rendah yang terdeteksi pada pemeriksaan USG 20 minggu akan menghilang pada saat kelahiran bayi, maka wanita dengan plasenta letak rendah harus ditawarkan pemeriksaan USG tranabdominal pada usia kehamilan 36 minggu. (C)

PERTUMBUHAN DAN KESEJAHTERAAN JANIN Palpasi abdominal dapat dilakukan untuk mengetahui presentasi bayi pada usia kehamilan 36 minggu atau sesudahnya, bila presentasi dapat mempengaruhi rencana persalinan. Palpasi abdominal tidak perlu rutin dilakukan sebelum usia kehamilan 36 minggu karena tidak selalu akurat dan dapat menimbilkan ketidaknyamanan pasien. (C) Bila dicurigai malpresentasi bayi, harus dipastikan dengan USG. (petunjuk klinis praktis) Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan untuk mengetahui perkiraan BB janin dan mendeteksi adanya kecil masa kehamilan atau bayi besar. (A) Penghitungan denyut jantung janin rutin selama kehamilan tidak perlu rutin dilakukan. (A) Sedangkan mengetahui adanya denyut jantung bayi dapat memastikan bayi hidup, namun tidak mempengaruhi penilaian, oleh karena itu tidak direkomendasikan. Sedangkan bila diminta ibu, deteksi denyut jantung janin dapat dilakukan untuk memberikan jaminan pada ibu. (D) Bukti yang ada tidak mendukung penggunaan rutin monitor denyut jantung janin antenatal (kardiotokografi) untuk penilaian janin pada wanita hamil tanpa komplikasi dan oleh karena itu tidak seharusnya ditawarkan. (A) USG tidak perlu dilakukan setelah usia kehamilan 24 minggu, oleh karena itu tidak perlu ditawarkan. (A)

13

Ante Natal Care (ANC)

Pemeriksaan USG arteri umbilical untuk prediksi restriksi pertumbuhan janin tidak seharusnya ditawarkan secara rutin pada pasien. (A) Pemeriksaan USG arteri uterina untuk prediksi pre eklamsia tidak seharusnya ditawarkan secara rutin pada pasien. (B)

MANAJEMEN KEADAAN KHUSUS Sebelum induksi persalinan pada wanita hamil 41 minggu, ditawarkan pemeriksaan vagina untuk sweeping membran. (A) Wanita hamil tanpa komplikasi harus ditawarkan induksi persalinan pada usia kehamilan > 41 minggu. (A) Wanita hamil dengan presentasi bokong usia kehamilan 36 minggu tanpa komplikasi harus ditawarkan ECV. (A)

Wanita hamil yang membutuhkan perawatan tambahan antara lain : Penyakit jantung, termasuk HT Penyakit ginjal Penyakit endokrin atau DM insulin dependen Penyakit hematologi meliputi tromboembolik, autoimun seperti APS Epilepsi yang memerlukan antikonvulsan Keganasan Asma bronkial Pengguna obat seperti heroin, kokain dan ekstasi Infeksi HBV dan HIV Kelainan autoimun Obesitas (BMI > 35) atau underweight (BMI < 18) Wanita dengan resiko komplikasi seperti umur > 40 atau merokok Wanita yang rapuh secara sosial

14

Ante Natal Care (ANC)

Wanita yang pada kehamilan sebelumnya : Abortus rekuren atau abortus pada mid trimester Kelahiran preterm PEB, eklamsia atau sindroma HELLP Isoimunisasi rhesus atau inkompatibilitas lain Pembedahan meliputi SC, miomektomi Perdarahan prenatal atau postpartum Retensio plasenta Psikosis puerperalis Multiparitas > 6 Lahir mati atau kematian neonatal Kecil masa kehamilan BBL < 2500 g atau > 4000 g Kelainan kongenital (struktural atau kromosomal)

RHL Suplementasi kalsium memberikan keuntungan dalam menurunkan tekanan darah dan resiko terjadinya pre eklamsia pada ibu dengan resiko tinggi hipertensi gestasional yang hidup di komunitas dengan intake kalsium rendah. Dosis optimum masih membutuhkan penelitian. Kortikosteroid yang diberikan sebelum kelahiran preterm efektif dalam mencegah respiratory distress syndrome dan menurunkan kematian neonatal. Namun tidak terdapat bukti cukup dalam mengevaluasi penggunaan dosis berulang Amniosentesis trimester kedua lebih aman daripada sampling vilus korionik dan amniosentesis pada trimester awal. Bila dibutuhkan awal, amniosentesis transabdominal lebih disukai.

15

Ante Natal Care (ANC)

16

You might also like