You are on page 1of 23

TRANSFORMASI

Translasi, Refleksi, Rotasi, dan Dilatasi



Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Matematika 2

Dosen :
Dr.Riyadi,M.Si



Oleh :

Ambar Febriyanti (K7112012)
2A




PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2013

TRANSFORMASI

Untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada bidang dapat dilakukan
dengan menggunakan transformasi. Transformasi gomertri adalah bagian dari geometri
yang membicarakan perubahan, baik perubahan letak maupun bentuk dan penyajiannya
didasarkan dengan gambar dan matriks. Transformas pada bidang ada empat macam,
yaitu
1. Translasi (pereseran)
2. Refleksi (pencerminan)
3. Rotasi (perputaran)
4. Dilatasi (perkalian)
Transformasi yang tidak mengubah ukuran dan bentuk bangun disebut
transformasi isometri, di antaranya translasi (pergeseran), releksi (pencerminan), dan
rotasi (putaran). Adapun transformasi yang tidak isometri adalah dilatasi (perkalian)
karena ukuran bayangan dapat diperbesar atau diperkecil.
A. Translasi (pergeseran)
Definisi :
Suatu translasi atau pergeseran yang ditentukan oleh suatu sinar s dan jarak tertentu
(kadang-kadang disebut vektor) adalah transformasi yang memetakan titik M ke titik M
sedemikian hingga MM sejajar dan searah dengan sinar s dan MM sama dengan jarak
yang ditentukan.



Translasi atau pergeseran adalah bentuk transformasi untuk memindahkan suatu
obyek pada bidang datar dengan jarak dan arah tertentu. Panjang jarak dan arah pada
translasi dinyatakan oleh vektor

atau pasangan berurutan (

) dengan a merupakan
komponen translasi pada arah sumbu-x dan b merupakan komponen translasi pada arah
sumbu-y.
Suatu translasi dari R
2
(ruang dimensi dua) ke R
2
didefinisikan oleh pemetaan:
T : R
2
R
2

M M M MM
s
Titik , ditranslasikan oleh T = (

) artinya titik P(x,y) ditranslasikan


sejauh a satuan sepanjang sumbu X dan y satuan sepanjang sumbu Y, diperoleh peta
Titik P(x,y).sehingga berlaku hubungan:


Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
( ) ( ) b y a x P y x P
b
a
T
+ +
|
|
.
|

\
|
, ,
'
1

Hubungan ini mengandung pengertian:
1. Jika a > 0 maka arah pergeseran kekanan dan jika a < 0 arah pergeseran
kekiri.
2. Jika b > 0 maka arah pergeseran keatas dan jika b < 0 arah pergeseran
kebawah.
Secara geometri diperlihatkan pada Gambar baerikut :

Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah kalian peroleh dengan
|
|
.
|

\
|
=
d
c
T
2

Didapat, ( ) ( ) d b y c a x P b y a x P
d
c
T
+ + + + + +
|
|
.
|

\
|
, ,
' ' '
2
Perhatikan bahwa
( ) ( ) ( ) ( ) d b y c a x P d b y c a x P + + + + = + + + + , ,
' ' ' '

Ini berarti ( ) d b y c a x P + + + + ,
' '
diperoleh dengan mentranslasikan ( ) y x P , dengan
|
|
.
|

\
|
+
+
=
d b
c a
T Translasi T ini merupakan translasi T1 dilanjutkan dengan T2, yang ditulis
sebagai
2 1
T T
Oleh karena
|
|
.
|

\
|
=
b
a
T
1
dan
|
|
.
|

\
|
=
d
c
T
2
maka
|
|
.
|

\
|
+
+
=
d b
c a
T T
2 1

Atau bisa ditulis

Karena jumlah bilangan bersifat komutatif, maka:
(T
2
o T
1
) = (T
1
o T
2
)
Catatan
- ( T
2
o T
1
) artinya obyek ditranslasi oleh T
1
dilanjutkan dengan T
2

- ( T
2
o T
1
) artinya obyek ditranslasi oleh T
2
dilanjutkan dengan T
1


Akibatnya, titik ( ) y x P , ditranslasikan dengan T1 dilanjutkan dengan translasi
T2 menghasilkan bayangan
' '
P sebagai berikut
( ) ( ) d b y c a x P y x P
d b
c a
T T
+ + + +
|
|
.
|

\
|
+
+
, ,
' '
2 1


Sifat:
- Dua buah translasi berturut-turut
|
|
.
|

\
|
b
a
diteruskan dengan
|
|
.
|

\
|
d
c
dapat digantikan
dengan translasi tunggal
|
|
.
|

\
|
+
+
d b
c a

- Pada suatu translasi setiap bangunnya tidak berubah.

Contoh 1 : Tentukan bayangan titik dan oleh translasi T = (

)
Jawab.
Untuk titik P : P(2,-5) P(2+2,-5+3) = A(4,-2)
Untuk titik Q : Q(-3,1) Q(-3+2,1+3) = B(-1,4)

Contoh 2 : Tentukan hasil translasi dari persamaan parabola x = y
2
oleh translasi T =
(

). Gambarkan grafik sebelum dan sesudah translasi.


Jawab.
Persamaan translasi adalah:

Substitusikan persamaan translasi ke persamaan parabola didapat:

Grafik parabola asal dan hasil translasi diperlihatkan pada gambar berikut :


Contoh 3: Translasi
|
|
.
|

\
|
=
q
p
T
1
memetakan titik A(1,2) ke titik A'(4,6)
a. Tentukan translasi tersebut !
b. Tentukanlah bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1, 2), B(3, 4), dan
C( 5, 6) oleh translasi tersebut.
c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan
|
|
.
|

\
|

=
1
1
2
T Tentukan bayangannya!
d. Translasikan segitiga ABC dengan translasi T2 T1. Samakah jawabannya
dengan jawaban c?
Jawab.
a. ( ) ( ) ( ) 6 , 4 2 , 1 2 , 1
1 '
1
A q p A A
q
p
T
= + +
|
|
.
|

\
|

Diperoleh 1+p = 4 sehingga p = 3
2+q = 6 sehingga q = 4
Jadi translasi tersebut adalah
|
|
.
|

\
|
=
4
3
1
T
b. translasi
|
|
.
|

\
|
=
4
3
1
T artinya artinya memindahkan suatu titik 3 satuan ke kanan
dan 4 satuan ke atas. Dengan mentranslasikan titiktitik A', B', dan C' dari
segitiga ABC dengan translasi T1, kalian memperoleh segitiga A'B'C' sebagai
berikut
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) 10 , 2 ' 4 6 , 3 5 ' 6 , 5
8 , 6 ' 4 4 , 3 3 ' 4 , 3
6 , 4 ' 4 2 , 3 1 ' 2 , 1
4
3
4
3
4
3
1
1
1
= + +
= + +
= + +
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
C C C
B B B
A A A
T
T
T

Jadi bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(4,6),
B'(6,8), dan C'(-2,10)
c. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 5 , 3 ' ' 1 6 , 1 4 ' ' 6 , 4 '
1
1
2
A A A
T
= + +
|
|
.
|

\
|


( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 9 , 3 ' ' 1 10 , 1 2 ' ' 6 , 4 '
7 , 5 ' ' 1 8 , 1 6 ' ' 8 , 6 '
1
1
1
1
2
2
= + +
= + +
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|

A A A
B A A
T
T

Jadi bayangan segitiga A'B'C' adalah segitiga A''B''C'' dengan titik A''(3,5),
B''(5,7) dan C''(-3,9)
d. translasi titik
( )
( )
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
3
2
1 4
1 3
2 1
T T
( ) ( ) ( ) 5 , 3 ' 3 2 , 2 1 ' 2 , 1
3
2
A A A = + +
|
|
.
|

\
|

( ) ( ) ( ) 7 , 5 ' 3 4 , 2 3 ' 4 , 3
3
2
B B B = + +
|
|
.
|

\
|

( ) ( ) ( ) 9 , 3 ' 3 6 , 2 5 ' 6 , 5
3
2
= + +
|
|
.
|

\
|
C C C
Jadi bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(3,5), B'(5,7)
dan C'(-3,9) Perhatikan bahwa segitiga yang kalian peroleh pada jawaban c sama
dengan segitiga yang kalian peroleh pada jawaban d.

Contoh 5 : Tentukan bayangan lingkaran (x-3)
2
+ (y+1)
2
= 4 jika ditranslasikan
|
|
.
|

\
|
=
2
5
T !
Jawab .
Ambil sembarang titik P(a,b) pada lingkaran (x-3)
2
+ (y+1)
2
= 4 sehingga
diperoleh (a-3)
2
+ (b+1)
2
= 4
Translasikan titik P dengan
|
|
.
|

\
|
=
2
5
T sehingga diperoleh
( ) ( ) 2 , 5 ' ' ,
2
5
+
|
|
.
|

\
|
b a P b a P
Jadi titik P'(a-5, b+2)
Perhatikan bahwa: a'= a - 5. Dari persamaan (*), didapat a = a' + 5.
b'= b + 2. Dari persamaan (*), didapat b = b' - 2.
Dengan mensubstitusi nilai a dan b ini ke persamaan (*), akan
Diperoleh (a'+ 5-3)
2
+ (b' - 2+1)
2
= 4
(a'+ 2)
2
+ (b' - 1)
2
= 4
Jadi bayangan dari (a'+ 5-3)
2
+ (b' - 2+1)
2
= 4 jika ditranslasikan dengan
|
|
.
|

\
|
=
2
5
T adalah (a'+ 2)
2
+ (b' - 1)
2
= 4

B. Refleksi (pencerminan)
Definisi :
Suatu Pencerminan atau refleksi terhadap suatu garis g adalah suatu transformasi
yang memetakan setiap titik P ke titip P pada pihak lain terhadap garis g sedemikian
hingga ruas garis PP tegak lurus pada garis g yang memotongnya di R dan PR = RP






Refleksi (pencerminan) adalah bentuk transformasi geometri yang memindahkan
obyek menjadi bayangan seperti di depan cermin. Misal suatu segitiga dicerminkan
terhadap garis l, hasil dari pencerminan diperlihatkan pada Gambar berikut :

Pencerminan titik terhadap sumbu cermin, jarak titik asal ke sumbu cermin
sama dengan jarak titik bayangan ke sumbu cermin. Pada koordinat cartesius, titik
P(x,y), dicerminkan terhadap sumbu x dan sumbu y hasil dari pencerminan
diperlihatkan pada Gambar 8.5.6.
P
R
P = bayangan P
Garis cermin

Titik P(x,y), dicerminkan terhadap sumbu x menghasikan P'(x,-y), bentuk
persamaan hasil pencerminan ini adalah:

Dinyatakan dalam bentuk persamaan matriks:

Matriks (


) disebut matriks pencerminan terhadap sumbu x. Dengan cara
yang sama dapat dicari bentuk-bentuk matriks pencerminan pada sumbu-sumbu cermin
yang lain, untuk memudahkan mempelajari pencerminan bentuk-bentuk matriks
pencerminan ditulis dalam tabel berikut :
Matriks Transforamasi Pencerminan
No Refleksi Rumus Matriks
1 Refleksi terhadap
sumbu-x
( ) ( ) y x A y x A
x sb
, ' ,
.

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

2 Refleksi terhadap
sumbu-y
( ) ( ) y x A y x A
y sb
, ' ,
.

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

3 Refleksi terhadap
garis y=x
( ) ( ) x y A y x A
x y
, ' ,
=

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
0 1
1 0
'
'

4 Refleksi terhadap
garis y=-x
( ) ( ) x y A y x A
x y

=
, ' ,
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
0 1
1 0
'
'

5 Refleksi terhadap
garis x=k
( ) ( ) y x k A y x A
k x
, 2 ' ,
=


6 Refleksi terhadap
garis y=k
( ) ( ) y k x A y x A
k y

=
2 , ' ,

7 Refleksi terhadap
titik (p,q)
( )
( )
( ) ' , ' ' ,
,
y x A y x A
q p

Sama dengan rotasi pusat (p,q)
sejauh 180
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|

q y
p x
q y
p x
180 cos 180 sin
180 sin 180 cos
'
'

8 Refleksi terhadap
titik pusat (0,0)
( )
( )
( ) y x A y x A , ' ,
0 , 0

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

9 Refleksi terhadap
garis
y=mx,m=tan
( ) ( )
o o
o o
2 cos 2 sin '
2 sin 2 cos '
' , ' ' ,
y x y
y x x dengan
y x A y x A
mx y
=
+ =

=

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
o o
o o
2 cos 2 sin
2 sin 2 cos
'
'

10 Refleksi terhadap
garis y=x+k
( ) ( )
k x y
k y x dengan
y x A y x A
k x y
+ =
=

+ =
'
'
' , ' ' ,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
k k y
x
y
x 0
0 1
1 0
'
'

11 Refleksi terhadap
garis y=-x+k
( ) ( )
k x y
k y x dengan
y x A y x A
k x y
+ =
+ =

+ =
'
'
' , ' ' ,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|
k k y
x
y
x 0
0 1
1 0
'
'


Pengembangan pencerminan dengan mengganti sumbu cerminnya. Hasil
pencerminan terhadap beberapa sumbu cermin adalah sebagai berikut:
- Sumbu cermin garis x = h
P(x,y), hasil pencerminan (bayangan) adalah P( 2h-x , y )
- Sumbu cermin garis y = k
P(x,y), hasil pencerminan (bayangan) adalah: P'( x, 2k-y )
- Sumbu cermin garis y = mx , bentuk matriks pencerminan:

SI FAT-SI FAT
a. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas, artinya
yang direfleksikan tidak berpindah.
b. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi
(pergeseran) dengan sifat:
- Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua
sumbu pencerminan.
- Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke
sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatif.
c. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus,
menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari
kedua sumbu pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lures
bersifat komutatif.
d. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan
menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat:
- Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
- Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu
pencerminan.
- Arah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.
Contoh
Koordinat-koordinat titik sudut suatu segitiga ABC adalah A(4, 0), B(6, 3), dan C(1,4).
Tentukan bayangan dari titik-titik tersebut jika direfleksikan terhadap garis x = 2.
Jawab:
Diketahui garis x = h = 2
Bayangan ditentukan dengan persamaan releksigaris x = h berikut.
x' = 2h x
y' = y
Pada titik A(4, 0), x = 4 dan y = 0 diperoleh
x' = 2h x
= 2 (2) 4 = 8
y' = y = 0
Jadi, bayangan dari A(4, 0) adalah A'(8, 0)
Pada titik B(6, 3), x = 6 dan y = 3, diperoleh
x' = 2h x
= 2 (2) 6 = 10
y' = y = 3
Jadi, bayangan dari B(6, 3) adalah B'(10, 3)
Pada titik C(1, 4), x = 1 dan y = 4, diperoleh
x' = 2h x
= 2 (2) 1 = 5
y' = y = 4
Jadi, bayangan dari C(1, 4) adalah C'(5, 4).
Segitiga ABC dan bayangan A', B', C' yang terbentuk tampak seperti
gambar berikut.

C. Rotasi (perputaran)
Rotasi adalah bentuk transformasi geometri untuk memindahkan obyek dengan
cara pemutaran. Untuk melakukan rotasi diperlukan titik pusat, besar sudut dan arah
sudut rotasi. Arah putaran sudut positif berlawanan dengan jarum jam, sebaliknya
untuk arah sudut yang negatif putaran searah dengan jarum jam. Gambar 8.5.3
memperlihatkan bangun segitiga dirotasikan dengan pusat titik O(0,0), sudut putar
sebesar q searah jarum jam.

Misalkan titik P(x,y), diputar dengan titik pusat O(0,0) dengan sudut putar
sebesar q radian berlawanan arah jarum jam, untuk mendapatkan titik hasil rotasi yaitu
titik P'(x ',y') perhatikan Gambar 8.5.4.

OP = OP = r, XOP = , POP =
x = r cos , y = r sin
x = r cos (
=r ( cos
= r cos
= ......................... (1)

y = r sin (
=r ( sin
= r sin
=
= (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:

Dalam bentuk matriks persamaan diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:

Jadi, diperoleh rumus:
Bila titik P(x,y) diputar dengan pusat O sebesar q radian akan menjadi titik P'(x ',y')
dimana:

Bentuk matriks:
M
R=q
= (


) adalah matriks rotasi dengan pusat O sebesar q radian.
Dengan cara yang sama akan diperoleh, jika titik P(x,y) diputar dengan pusat A(a,b)
sebesar q radian akan menjadi titik P'(x ',y') dengan
(


) = (


) (


)

Rotasi Rumus Matriks
Rotasi
dengan pusat
(0,0) dan
sudut putar
( )
( )
( )
o o
o o
o
cos sin '
sin cos '
' , ' ' ,
, 0
y x y
y x x dengan
y x A y x A
R
+ =
=


|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
o o
o o
cos sin
sin cos
'
'

Rotasi
dengan pusat
P(a,b) dan
sudut putar
( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) o o
o o
o
cos sin '
sin cos '
' , ' ' ,
,
b y a x b y
b y a x a x dengan
y x A y x A
P R
+ =
=


|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
b
a
b y
a x
y
x
o o
o o
cos sin
sin cos
'
'

Keterangan
+ : arah putaran berlawanan putaran jarum jam
- : arah putaran searah putaran jarum jam
SIFAT-SIFAT
1. Dua rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putardsama dengan
jumlah kedua sudut putar semula.
2. Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran
(rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk
aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
Contoh:
Tentukan bayangan dari persamaan parabola y = x
2
diputar dengan sudut putar sebesar
90 berlawanan arah jarum jam, titik pusat (2,0)
Jawab.
Pusat rotasi (2,0) , besar sudut putar 90 berlawanan arah jarum jam,
persamaan rotasi:

Substitusikan ke persamaan parabola y = x
2
didapat persamaan bayangan:
( 2 - x ) = ( y + 2 )
2
atau x = - (y)
2
- 4 y - 2
Jadi bayangan dari persamaan parabola y = x
2
yang diputar dengan sudut putar
sebesar 90 berlawanan arah jarum jam, titik pusat (2,0) adalah x = - y
2
4y 2

D. Dilatasi (perkalian)
Dilatasi adalah bentuk transformasi geometri yang memperbesar atau
memperkecil obyek tanpa mengubah bentuk obyek tersebut. Untuk melakukan dilatasi
diperlukan pusat dilatasi dan faktor pengali atau skala. Faktor yang menyebabkan
diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini
dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
- Jika k > 1 atau k < -1, maka hasil dilatasinya diperbesar
- Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil
- Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Perhatikan Gambar 8.5.7, suatu titik P(x,y), dilakukan dilatasi dengan pusat
O(0,0) dengan skala a.

Persamaan dilatasi dengan pusat O(0,0) dan k skala dinyatakan dalam
bentuk:
x ' = kx
y' = ky
Persamaan matriksnya adalah:

Matriks (


) disebut matriks dilatasi D [ 0 , k ]
Untuk dilatasi dengan pusat P(a,b), dengan skala k dan ditulis D[P,k], bentuk
persamaannya adalah:

Persamaan dalam bentuk matriks adalah:

Dilatasi Rumus Matriks
Dilatasi dengan pusat (0,0)
dan faktor dilatasi k
( )
| |
( ) ky kx A y x A
k
, ' ,
, 0

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
k
k
y
x
0
0
'
'

Dilatasi dengan pusat
P(a,b) dan faktor dilatasi k
( )
| |
( )
( )
( ) b y k b y
a x k a x dengan
y x A y x A
k P
=
=

'
'
' , ' ' ,
,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
b
a
b y
a x
k
k
y
x
0
0
'
'


Contoh:
Gambarlah bayangan segitiga ABC dengan titik-titik sudutnya A(5, 0), B(6, 2), dan C(3,
3) yang didilatasi terhadap titik pusat dilatasi P(1, 1) dengan faktor dilatasi 2.
Jawab:
Pertama tentukan terlebih dahulu bayangan dari titik-titik sudutnya. Diketahui
titik pusat dilatasi adalah P(1, 1) maka a = 1 dan b = 1. Faktor dilatasi = k = 2.
Bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan dilatasi terhadap titik
pusat P(a, b).
x' = a + k(x a)
y' = b + k(y b)
Untuk A(5, 0) maka x = 5 dan y = 0.
x' = 1 + (2)(5 1) = 1 + (8) = 7
y' = 1 + (2)(0 1) = 1 + 2 = 3
Jadi, bayangan dari A(5, 0) adalah A'(7, 3).

Untuk B(6, 2) maka x = 6 dan y = 2.
x' = 1 + (2)(6 1) = 1 + 10 = 9
y' = 1 + (2)(2 1) = 1 + (2) = 1
Jadi, bayangan dari B(6, 2) adalah B'(9, 1).
Untuk C(3, 3) maka x = 3 dan y = 3.
x' = 1 + (2)(3 1) = 1 + (4) = 3
y' = 1 + (2)(3 1) = 1 + (4) = 3
Jadi, bayangan dari C(3, 3) adalah C'(3, 3).
Bangun datar yang terbentuk adalah sebagai berikut:


E. Komposisi Transformasi Dengan Matriks
Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri
Transformasi Rumus Matriks
Identitas
( ) ( ) y x A y x A , ' ,
1

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

Translasi
( ) ( ) q y p x A y x A
q
p
+ +
|
|
.
|

\
|
, ' , |
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
q
p
y
x
y
x
'
'

Refleksi
terhadap
sumbu-x
( ) ( ) y x A y x A
x sb
, ' ,
.

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

Refleksi
terhadap
sumbu-y
( ) ( ) y x A y x A
y sb
, ' ,
.

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

Refleksi
terhadap garis
y=x
( ) ( ) x y A y x A
x y
, ' ,
=

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
0 1
1 0
'
'

Refleksi
terhadap garis
y=-x
( ) ( ) x y A y x A
x y

=
, ' ,
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
0 1
1 0
'
'

Refleksi
terhadap garis
x=k
( ) ( ) y x k A y x A
k x
, 2 ' ,
=


Refleksi
terhadap garis
( ) ( ) y k x A y x A
k y

=
2 , ' ,

y=k
Refleksi
terhadap titik
(p,q)
( )
( )
( ) ' , ' ' ,
,
y x A y x A
q p

Sama dengan rotasi pusat (p,q)
sejauh 180
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|

q y
p x
q y
p x
180 cos 180 sin
180 sin 180 cos
'
'

Refleksi
terhadap titik
pusat (0,0)
( )
( )
( ) y x A y x A , ' ,
0 , 0

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
1 0
0 1
'
'

Refleksi
terhadap garis
y=mx,m=tan
( ) ( )
o o
o o
2 cos 2 sin '
2 sin 2 cos '
' , ' ' ,
y x y
y x x dengan
y x A y x A
mx y
=
+ =

=

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
o o
o o
2 cos 2 sin
2 sin 2 cos
'
'

Refleksi
terhadap garis
y=x+k
( ) ( )
k x y
k y x dengan
y x A y x A
k x y
+ =
=

+ =
'
'
' , ' ' ,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
k k y
x
y
x 0
0 1
1 0
'
'

Refleksi
terhadap garis
y=-x+k
( ) ( )
k x y
k y x dengan
y x A y x A
k x y
+ =
+ =

+ =
'
'
' , ' ' ,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|


=
|
|
.
|

\
|
k k y
x
y
x 0
0 1
1 0
'
'

Rotasi dengan
pusat (0,0) dan
sudut putar
( )
( )
( )
o o
o o
o
cos sin '
sin cos '
' , ' ' ,
, 0
y x y
y x x dengan
y x A y x A
R
+ =
=


|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
y
x
o o
o o
cos sin
sin cos
'
'

Rotasi dengan
pusat P(a,b)
dan sudut putar

( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) o o
o o
o
cos sin '
sin cos '
' , ' ' ,
,
b y a x b y
b y a x a x
y x A y x A
P R
+ =
=


|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
b
a
b y
a x
y
x
o o
o o
cos sin
sin cos
'
'

Dilatasi dengan
pusat (0,0) dan
factor dilatasi k
( )
| |
( ) ky kx A y x A
k
, ' ,
, 0

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
y
x
k
k
y
x
0
0
'
'

Dilatasi dengan
pusat P(a,b)
dan faktor
dilatasi k
( )
| |
( )
( )
( ) b y k b y
a x k a x dengan
y x A y x A
k P
=
=

'
'
' , ' ' ,
,

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
b
a
b y
a x
k
k
y
x
0
0
'
'

F. Komposisi transformasi
1. komposisi dua translasi berurutan
Diketahui dua translasi
|
|
.
|

\
|
=
b
a
T
1
dan
|
|
.
|

\
|
=
d
c
T
2
. Jika translasi
1
T dilanjutkan
translasi
2
T maka dinotasikan
2 1
T T dan translasi tunggalnya adalah
T=T
1
+T
2
=T
2
+T
1
(sifat komutatif).
2. komposisi dua refleksi berurutan
a. refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b.
Maka bayangan akhir A adalah ( ) ' , ' ' y x A yaitu:
x'=2(b-a)+x
y'=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan terhadap garis y=b.
Maka bayangan akhir A adalah ( ) ' , ' ' y x A yaitu:
x'=x
y'=2(b-a)+y
b. refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis y=b
(dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah ( ) ' , ' ' y x A
sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik potong dua sumbu (garis) dan
sudut putar 180
c. refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h, maka
bayangan akhirnya adalah ( ) ' , ' ' y x A dengan pusat perpotongan garis g dan h
dan sudut putar 2( sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari garis g ke
h.
Catatan
k garis gradien m
l garis gradien m
m m
m m
k
l
l k
l k
=
=
+

=
1
tano

d. sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali
komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu
yang saling tegak lurus).
3. rotasi berurutan yang sepusat
a. Diketahui rotasi R
1
(P(a,b),) dan R
2
(P(a,b),), maka transformasi tunggal dari
komposisi transformasi rotasi R
1
dilanjutkan R
2
adalah rotasi R(P(a,b),+)
b. Rotasi R
1
dilanjutkan R
2
sama dengan rotasi R
2
dilanjutkan R
1

4. komposisi transformasi
Diketahui transformasi
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
=
s r
q p
T dan
d c
b a
T
2 1
maka transformasi tunggal
dari transformasi:
a. T
1
dilanjutkan T
2
(T
2


T
1
) adalah T=T
2
. T
1

b. T
2
dilanjutkan T
1
(T
1


T
2
) adalah T=T
1
. T
2

Catatan T
1
. T
2
= T
2
. T
1

5. bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih
Contoh: Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x
dilanjutkan translasi
|
|
.
|

\
|
2
3
!
Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)
P'(y,x) ditranslasi
|
|
.
|

\
|
2
3
. Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
Jadi x'' = y +3 y = x''-3
y'' = x +2 x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5
-4y'' + 8 + x'' 3 = 5
x'' - 4y''= 0
jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0
6. luas bangun hasil tranformasi
Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan rotasi.
b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas
bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun
bayangannya adalah L'=k
2
+L.

Daftar Pustaka

Soewito,dkk.1991.Pendidikan Matematika 1.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kuntarti,dkk.2012.Erlangga Fokus UN SMA 2012.Jakarta:Erlangga.
kbs.jogjakota.go.id/upload/transformasi-geometri.doc diakses pada tanggal 4 April 2013
siahaanfamz.files.wordpress.com/2012/ diakses pada tanggal 1 April 2013
www.tofi.or.id diakses pada tanggal 1 April 2013
http://black59.blogspot.com/2011/11/transformasi-geometri.html diakses pada tanggal 1
April 2013
http://www.idomaths.com/id/transformasi_linier.php diakses pada tanggal 1 April 2013
http://matematikaaq.blogspot.com/2012/10/dilatasi-dan-rotasi-matematika-sma.html
diakses pada tanggal 1 April 2013
http://putriristanti.blogspot.com/2012_10_01_archive.html diakses pada tanggal 1 April
2013
http://yongkibudis.blogspot.com/2011/12/transformasi-geometri.html diakses pada
tanggal 1 April 2013
empatmutiara.weebly.com diakses pada tanggal 1 April 2013
http://www.isaveme.web.id/2012/01/transformasi-geometri.html diakses pada tanggal 1
April 2013
http://karifin38.blogspot.com/2013/03/geometri-transformasi.html diakses pada tanggal
1 April 2013
matekok.files.wordpress.com/2010/12/transformasi.ppt diakses pada tanggal 1 April
2013

You might also like