You are on page 1of 27

BAGIAN FARMAKOLOGI FK UISU

Tekanan darah diatur/dikendalikan oleh dua faktor: 1. cardiac output 2.Resistensi perifer Tekanan darah adalah tekanan hidrostatik yang betrtanggung jawab terhadap gerakan darah didalam sirkulasi berkeliling didalam tubuh. Tekanan darah juga penting untuk pembentukan urin dan mengsirkulasi makanan dan gas kedalam jaringan tubuh. Tekanan darah sistolik (disebabkan kontraksi venrtikel kiri) adalah 120 mm Hg dan tekanan diastolik ( disebabkan relaksasi ventrikel kiri) adalah 80 mm Hg. Pengaturan tekanan darah secara endogenus: Refleks baroreseptor System Renin-Angiotensin Penglepasan aldosteron

Hipertensi ditetapkan bila tekanan darah sistol melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastol melebihi 90 mm Hg yang diukur selama dua hari berturut.

Sekitar 90 % kasus disebabkan hipertensi esensiel, dan selebihnya adfalah sekunder oleh penyakit lain, seperti penyakit parenkhim ginjal atau pheochromocytoma.

Pathophysiology Hipertensi esensiel berkembang dari disfungsi sistem ginjal. Ginjal adalah alat penyaring yang menahan komponen-komponen vital darah dan mengeluarkan cairan yang berlebihan. Bila tertahan banyak cairan maka tekanan darah akan naik.

Sewaktu tekanan darah didalam arteri menurun, secara refleks ginjal mengsekresi suatu enzim yang disebut renin. Enzim ini merangsang pembentukan suatu protein yang dinamakan Angiotensin I. Angiotensin I langsung merangsang ginjal menahan natrium dan cairan. Angiotensin I didalam paru-paru dirubah dengan bantuan enzim Angiotensin converting enzyme (ACE) menjadi Angiotensin II. Angiotensin II merupakan suatu vasokonstriktor poten yang secara total menambah resistensi pembuluh darah perifer yang akan meingkatkan tekanan darah. Renin

Angiotensin I ACE Angiotensin II

Hipertensi memegang peran signifikan dalam pembentukan arterio- slerosis dan atherosklerosis. Hipertensi mengurangi elasisitas dinding pembuluh darah dan akan memperkenankan lipid-lipid mengendap dalam bentuk atheroma, yang selanjutnya dapat membentuk trombus dan memungkinkan pembentukan emboli. Hal ini menghalangi aliran darah dan dapat menyebabkan penyakit iskemia.

OBAT ANTIHIPERTENSI
Tekanan darah sistemik ditentukan oleh cardiac output dan resistensi periferi Dua sistem pengatur tekanan darah terpenting adalah; 1. Sistem syaraf simpatik

2. Sistem renin-angiotensin-aldosteron
Etiologi hipertensi; peninggian resistensi periferi arteriil; - konstriksi otot polos arteriel. - hipertrofi dinding arterier Penyebab umumnya tidak diketahui pada hipertensi esensial

Penyebab hipertensi sekunder dapat terjadi pada gangguan lain seperti: - ginjal: arteriostenosa, glomerulonefritis, polisistik - Endokrinsindroma Cohn (aldosteron berlebihan), Cushing sindrom, feokromositoma - Kehamilan - Obat-obtan: Kortikosteroid, NSAID,

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI

Diuretika

Bloker simpatologik

Vasodilator

Angiotensin antagonis

Reseptor alfa & beta Ujung syaraf Ganglia SSP simpatik outflow

Inhibitor ACE

Bloker reseptor

Calcium bloker Vasodilator oral lama

Parenteral bloker

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI
Obat
Diuretika: Hydrochlorthiazide Simpatolitik Clonidine Meyhyldopa Ganglion bloker (hexamethonium) Guanethidine Bloker alfa -1 Bloker beta Vasodilator Hydralazine Minoxidil Nifedipine Nitropruside Antagonis angiotensin Bloker ACE (catopril) Bloker reseptor (losrtan)

Efek samping
hipokalemia,,hiperlipidemia, hiperglikemia

Mulut kering, Sedasi hipotensi ortostatik, sembelit, kabur, disfungsi seksual hipotensi ortostatik, disfungsi seksual Hipotensi ortostatik, Gangguan tidur,, sedasi, disfungsi seksual, astma,gangguan jantung

Hirustismus, Sembelit, gangguan jantung, flushing

Batuk,

DIURETIKA

Thiazide diuretics : mengurangi reabsorpsi natrium dan chloride dari bagian permulaan tubulus convoluted

Pengeluaran natrium bertambah kedalam tubulus, sedikit natrium bertukar dengan kalium, hasil akhir, bertambahnya ekskresi natrium, kalium dan air.
Respons maksimal diperoleh dari dosis rendah 12.5mg hydrochlorothiazide or 1.25 mg bendrofluazide. Thiazide mengurangi incidence stroke sampai 40%

Efek samping thiazide adalah hiperuricemia 30 %, impotensi kadang-kadang menjadi masalah. Efek samping yang jarang antara lain mual, rash, fotosensitifitas.
Diuretika yang dapat menahan kalium antara lain adalah amiloride and triamterene, digunakan untuk mencegah hipokalemia.

2
TYROSINE _METYLDOPA_> NA ___ NA

1 2

BETABLOKER
Betabloker bekerja dengan cara memblokade kerja dari noradrenalin pada reseptor adrenergik-beta diseluruh sirkulasi atau dimana saja. Efek utamanya melambatkan denyut jantung dan mengurangi kekuatan kontraksinya, juga menyebabkan pengurangan penglepasan renin dan mengurangi tonus simpatik di pusat.
Beta-1 bloker yang kardioselektik seperti atenolol, kurang efektif terhadap reseptor beta-2 yang terdapat pada bronkhi dan pembuluh darah perifer, berebeda dengan propanolol yang nonselektif. Beberapa betabloker seperti pindolol memeliki intrinsic sympatomimetic activity (ISA), mengstimulasi reseptor beta bila aktifitas syaraf simpatik sedang rendah, dan memblokade bila aktifitas simpatik sedang tinggi, sebab itu menyebabkan bradikardia lebih sedikit dan lebih sedikit masalah tungkai dingin lebih kecil dibandingkan betabloker konvensional

Labetolol dan carvedilol bloker beta-1dan alfa menyebabkan pengurangan resistensi pembuluh darah perifer maupun perlambatan denyut jantung . Betabloker sangat berguna sebagai obat antihipertensi pilihan pertama, walaupun untuk lansia kurang efektif. Efek samping betabloker dapat diduga semula. Sinus bradikardia biasa dijumpai namun bukan alasan menghentikan penggunaan betabloker, kecuali bila bradikardia sampai dibawah 40 denyut/menit. Bahkan dosis kecil betabloker bisa menimbulkan bronkhospasme akibat blokade reseptor beta-2. Seperti obat antihipertensi lainnya efek samping impotensi dapat terjadi.

Clonidine, methyldopa

2
TYROSINE _METYLDOPA_> NA ___ NA

2
3

SIMPATOLITIKA A. Obat antihipertensi yang bekerja pada SSP


Agonis adrenergik alfa-2 yang selektif (clonidine, methyldopa) menyebabkan berkurangnya aktifitas simpatikcoutput dan resistensi vaskuler berkurang Obat-obat ini diberikan per oral.

B. Ganglion bloker

(trimethaphan, hexamethonium)) sangat efektif menurunkan tekanan darah yang meninggi, tetapi efek sampingnya tidak banyak dipakai, karena juga memblok ganglion parasimpatik. Efek toksik penglihatan kabur, obstipasi,

Peranan Ca2+ terhadap Kontraksi Otot Polos


Konsentrasi ion Ca2+ di sitosol rendah (10 -7M), sedang di extracellular & SR tinggi (2x10-3M). Ca2+ dapat memasuki sitoplasma otot polos pembuluh darah dari bagian extracellular atau dari SR melalui kanal Ca2+ yang selektif. nya konsentrasi Ca2+ di sitosol menginisiasi kontraksi melalui pembentukan ikatan aktin miosin.
Vascular smooth muscle cells Extracellular space

Ca2+

SR

Ca2+

Actin myosin crossbridges

Ca2+

contraction

Ca2+

Calcium channel blockers


Calcium channel bloker, dikenal sebagai calcium antagonists bekerja dengan menghalangi kerja channel calcium didalam membran sel. Hal ini mengurangi aliran masuk calcium, kontraksi otot polos dan konduktivitas listrik Calcium channel blockers bisa dibagi dalam dua kelas: -dihydropyridines : nifedipine dan amlodipine , menyebabkan vasodilatasi perifer -non-dihydropyridines : verapamil dan diltiazem, juga memperlambat denyut jantung. Semua calcium channel blockers sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah sebagai obat tunggal.

Efek samping utama dan yang sangat mengganggu adalah oedeem pergelangan kaki, ini disebebkan karena vasodilatasi, yang juga menyebabkan sakit kepala, palpitasi. Verapamil mengurangi gerakan usus dapat terjadi sembelit.

2
TYROSINE _METYLDOPA_> NA ___ NA

1 2

ALFABLOKER
Bloker alfa-1 menyebabkan vasodilatasi dengan cara menghambat kerja noradrenalin pada reseptor alfa-1 postsinaptik pada arteri dan vena. Prototip bloker alfa-1 : prazosin kerjanya singkat doxazosin kerjanya lama

Efek samping utama postural hypotension,

ANGIOTENSIN CONVERTING AGENT (ACE) INHIBITOR


Dengan cara memblokade sistem renin-angiotensin, menhambat konversi angiotensin I yang tidak aktif menjadi angiotensin II yang kerja vasokonstriksinya kuat dan merangsang penglepasan aldosterone. ACE inhibitors juga mengurangkan perombakan bradikinin yang merupakan vasodilator, yang menambah ketrjanya dan juga bertanggung jawab atas efek samping yang tak menyenangkan yaitu batuk. Renin

Angiotensin I ACE

Angiotensin II

OBAT ANTIHIPERTENSI LAMA


PENGHAMBAT SINTESA BLOKADE RESEPTOR

Blokade penimbunan Reserpine

BLOKADE PENGLEPASAN

Guanethidine

VASODILATOR LAMA
Obat-obat vasodilator yang mekanisme kerja langsung terhadap otototot polos tanpa perantaraan syaraf otonom. Ada 3 mekanisme kerja nya vasodolatasi: obat yang membebaskan nitric oxide, membuka channel channel kalium dan memblokade channel cakcium.

A. Hydralazine dan Monoxidil


Vasodilatasi lebih kuat terhadap arteri daripada vena. Per oral Hydralazine efek toksik

B. Penghambat syaraf postganglioni simpatik;


Reserpine menghambat penimbunan neurotransmitter, atau yang menghambat penglepasan neurotransmitter dari ujan syaraf postagnglionik simpatik (guanethidine) dapat menurunkan tekanan darah. Toksisisitas adalah terhadap perilaku.

C. Penghambat adrenoreseptorPenghambat

reseptor adrenergik alfa-1 (Prazosin); penghmbat reseptor adrenergik beta (Propranolol)

Pengobatan hipertensi diklinik A. Langkah pemeliharaan Urutan pengobatan: 1. Cara hidup, mengurangi makan garam, mengurangi berat badan 2. Diuretika 3. Simpatolitika 4. Vasodilator 5. Antagonis angiotensin B. Monoterapi: Sering berhasil dengan terapi tunggal seperti antagonis angiotensin, bloker calcium, bloker alfa-1 C. Berdasarkan umur dan etnik: lansia lebih baik responsnya terhadap diurtetika dan bloker beta dari pada antagonis angiotensi

You might also like