Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan sebelumnya adalah tentang perubahan paradigma. Pembahasan kita kali ini
memasuki anak tangga berikutnya Perubahan Kebiasaan.
Istri juga harus bertanggung jawab sebagai kepada kepala rumah tangga :
a. Berpenampilan yang menyejukkan.
b. Wajib patuh kepada suami, asal tidak dalam rangka maksiat. Dalam menjalankan
ibadah sunnah saja perlu ijin suami, apalagi menjalankan hal-hal yang mubah.
c. Wajib menjaga harta dan kehormatan suami dan keluarga suaami.
Jika menggunakan harta harus ijin dulu kepada suami. Misal istri ingin
berbelanja saat tidak ada suami maka perlu ijin terlebih dahulu.
Jangan menerima tamu asing saat tidak ada suami. Tunggulah sampai suami
ada di rumah
d. Istri bertanggungjawab sebagai ibu terhadap anak. Jika anak nakal sesungguhnya
adalah kegagalan orang tua, bukan sekedar menyalahkan anak.
--o-o--
Tanya Jawab :
1. Bapak Bastian
Mohon dijelaskan tentang Surat Al Isra ayat 36 “dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” .
Jawab :
Penjelasan ayat dimaksud terkait dengan QS:39.18. Maksud kata ‘mendengar’ dalam ayat
QS:39.18 (yastami’u) adalah identik dengan ‘listen’ dalam bahasa Inggris, yakni
mendengar dengan proses berpikir, bukan hanya mendengar sambil lalu (hear dalam
bahasa Inggris). Jadi proses mendengar tsb akan terfilter dengan akal pikiran kita.
Jadi surat Al Isra ayat 36 mengajarkan kita harus kritis, jangan terpaku kepada siapa yang
berbicara tetapi perhatikanlah isinya.
Setelah kita tahu, maka kita wajib mengamalkan. Sesungguhnya Allah membenci orang
yang menganjurkan / mengajarkan / memerintahkan tapi dia sendiri tidak mengamalkan
(QS.2:44).
2. Ibu Tri
Manusia sesungguhnya tidak minta diciptakan. Manusia diciptakan dan dilengkapi
dengan nafsu, disamping itu diciptakan pula malaikat dan setan. Selain itu dibuatkan
iming-iming tentang dunia dan hal-hal yang bisa menyesatkan. Tetapi permasalahannya,
jika manusia salah (karena manusia punya nafsu yang kemudian terpengaruh oleh iming-
iming dan pengaruh setan), manusia kana dihukum. Mengapa Allah menetapkan seperti
itu?
Jawab :
Sesungguhnya lakon kehidupan itu seperti sandiwara. Dalam menjalani peran sandiwara
maka :
1. Ikuti skenario (Al Quran dan Hadits)
2. Pastikan apa tugas dan peran kita
3. Ikutilah aturan dari sutradara (Allah)
Peran dan tugas kita dapat dipelajari di Al Quran dan Hadits. Misal, jika terdapat musibah
maka harus sabar, mendapat nikmat harus bersyukur. Jika berperan sebagai orang miskin
harus tawakal, ulet, kreatif, inovatif agar ladang rejeki semakin terbuka.
Pertanyaan Ibu Tri menunjukkan manusia sebagi artis, merambah kewenangan sutradara
(Allah). Tetaplah kita sebagai artis yang baik, jangan ingin menjadi sutradara.
Semua isi kehidupan telah disajikan pilihan. Manusia bebas memilih, semua pilhan akan
mengandung konsekuensinya
--o--o--.