You are on page 1of 2

DASAR TEORI Sabun adalah salah satu jenis deterjen yang bisa membersihkan kotora n berminyak dan menjadi

bagian dari kelompok yang disebut surfaktan. Sabun yang dimaksud disini adalah produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmit at, dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat. Sabun merup akan kosmetik pembersih paling tua, sudah sejak berabad-abad yang silam. Umumnya masyarakat berpendapat sabun dan deterjen merupakan hal yang berbeda, bahkan ba nyak yang mengatakan bahwa sabun adalah lawan dari deterjen. Berbeda dengan pend apat ahli kimia, sabun atau berbagai macam sediaan pembersih kulit modern, baik berbentuk batang(bar), cair(liquid), atau bubuk(powder), adalah deterjen. Sabun dapat menimbulkan iritasi dan alergi pada kulit akibat efek dari sejumlah daya k erjanya, antara lain : 1. alkalisasi, yaitu akibat terurainya sabun dalam air se hingga menyebabkan pH sabun lebih besar dari pH fisiologi kulit yang berkisar 4, 5-6,5 sehingga dapat merusak kulit. Misalnya, pembengkakan keratin yang memudahk an masuknya bakteri dan kulit dapat menjadi kering dan pecah-pecah. 2. pembengka kan keratin kulit, yaitu akibat penyerapan surfaktan oleh keratin kulit karena p erbedaan pH yang jauh dari isoelektrik keratin kulit sekitar pH 5. Walaupun hal ini tidak berbahaya tetapi pembengkakan keratin menyebabkan lapisan stratum corn eum melunak dan bahan-bahan asing sepert akteri mudah memasukinya. 3. penguranga n minyak kulit (degreasing), meskipun pembuangan sebagian minyak dan kotoran ada lah tujuan dari pembersihan kulit, namun bila terlalu banyak minyak yang terbuan g maka kulit akan kering. 4. absorbsi sabun oleh keratin kulit sehingga akan mem bentuk suatu lapisan tipis pada sel-sel tanduk tersebut, kemudian menghalangi ma suknya bahan-bahan yang diperlukan oleh kulit, misalnya kosmetik pelembab kulit sehingga kulit menjadi kering dan pecah-pecah. 5. Iritasi oleh molekul-molekul a sam atau ion-ion, misalnya sabun yang terbuat dari minyak kelapa (mengandung C12 ) lebih iritatif dari sabun yang terbuat dari lemak hewan (mengandung C14). Asam oleat lebih iritatif dibanding asam stearat. 6. pengendapan sabun kalsium, gara m kalsium dan magnesium dari asam lemah tinggi tidak larut dala Penggunaan sabun demikian dapat mmenyebabkan pembentukan endapan berlendir di pe rmukaan kulit

You might also like