You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan berbagai hasil yang positif di berbagai bidang yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) terutama di bidang medis dan keperawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatnya umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat.Sebagaimana dilaporkan oleh Expert committae on health of the Erderly,WHO yang telah mengadakan pertemuan tahun 1987 bahwa menjelang tahun 2000 kurang lebih dua diantara tiga orang dari 600 juta orang lanjut usia berada dinegara berkembang. Di Indonesia akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun 1980 ke peringkat enam pada tahun 2002, di atas Brazil yang menduduki peringkat ke sebelas tahun 1980. Benyak kelainan atau penyakit yang prevalensinya kan rentan terhadap penyakit. Makin panjangnya umur harapan hidup tersebut, dismaping sebagai suatu kebanggan tetapi di pihak lain juga merupakan tantangan yang sangat berat, mengingat tidak sedikit masalah yang bias timbul akibat dampak penuaan. Yang lebih ironis adalah keadaan ini belum didukung oleh adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia. Pengetahuan perawatan lansia baik oleh keluarga, maupun lembaga social lainnya masih sangat kurang (Darmojo & Martono, 1999)peran perawat sangat diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan, sehingga lansia tersebut masih dapat memenuhi kebutuhan dengan mandiri.

B. Batasan Masalah Didalam makalah ini kami membatasi penyajian materi kami yaitu pada : 1. Pengertian Proses Menua 2. Proses Penuaan 3. Teori-teori Proses Penuaan C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu supaya kita mengetahui bagaimana proses penuaan pada manusia dan teori-teori yang mendukung proses penuaan.

D. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan metode pustaka, dimana kami mencari bahan-bahan materi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi penyajian.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Menua Aging process atau proses menua merupakan suatu proses bilogis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk adanya infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur.

B. Proses Penuaan Proses menua merupakan proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia. Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat dan kelainan berbagai fungsi organ vital. Sedangkan kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas emosional, menurunnya gairah, berkurangnya minat terhadap penampilan, meningkatnya minat terhadap material dan minat kegiatan rekreasi tak berubah hanya orientasi dan subyek yang berbeda.

Namun, hal tersebut harus menimbulkan penyakit, oleh karenanya, usila harus sehat yang diartikan sebagai kondisi : 1. Bebas dari penyakit fisik, mental dan social 2. Mempu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

3. Mendapatkan dukungan secara social dari keluarga dan masyrakat Ada dua proses penuaan yaitu penuaan secara primer dan sekunder. Penuaan primer akan terjadi perubahan pada tingkat sel, sedangkan penuaan sekunder adalah proses penuaan akibat factor lingkungan fisik dan social, stress fisik/psikis, gaya hidup dan diet yang dapat mempercepat proses menjadi tua. Secara umum perubahan fisiologis proses menua adalah sebagai berikut : 1. Perubahan mikro : merupakan perubahan yang terjadi dalam sel seperti : Berkurangnya cairan dalam sel Berkurangnya besar sel Berkurangnya jumlah sel

2. Perubahan makro : perubahan yang jelas dapat diamati atau terlihat seperti : Mengecilnya kelenjar mandibula Menipisnya discus intervertabralia Erosi pada permukaan sendi-sendi Terjadinya osteoporosis Otot-otot mengalami atropi Sering dijumpai adanya emphysema polmonum Presbiopi Adanya arteriosklerosis Menopause pada wanita Adanya dementia senilis Kulit tidak elastic lagi Rambut memutih, secara umum sering dijumpai.

C. Teori-Teori Proses Penuaan 1. Teori Biologis

Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan negative. (Mary ANN Christ et al, 1993, dikutip oleh Hardywinoto & Toni Setibudi, 1999). Teori biologis tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsic dan ekstrinsik. Intrinsic berarti perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab diakibatkan pengaruh lingkungan. Teori biologis dibagi dalam : Teori Genetik Clock Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu. Jadi menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit. Secara teoritis dapat dimungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar, berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan obat-obatan tindakan tertentu. Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik) Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya. Bila juga terjadi kesalahan pada tranlasi maka kesalahan yang terjadi juga semakin banyak.

Teori Auto Immune Dalam teori ini dijelaskan bahwa didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan autoimun. (Godteris & Brocklehurst, 1989).

Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Didalam tubuh yang bersiap merusak, dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzimatau senyawanon enzim contohnya adalah : vitamin C betakorotin, vitamin E. Pemakaian dan rusak Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak) Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory) System immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Teori Stress Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai. Teori rantai silang Sel-sel yang tua atau asing reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastic, kekakuan dan hilangnya fungsi. Teori Program Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.

2. Teori Kejiwaan Sosial Aktivitas atau kegiatan (activity theory) Teori aktivitas, menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat bahwa sangat penting bagi individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.

Kepribadian belanjut (continuity theory) Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.

Teori pembebasan (disengagement theory) Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori pembebasan atau disengagement theory. Teori ini menyatakan bahwa dnegan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lansia menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :

Kehilangan peran (Loss of role) Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships) Berkurangnya komitmen (to social mores and values)

3. Teori Psikologi Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. Teori tugas perkembangan, menurut Hanghusrt (1972) setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung pada maturasi fisik, pengharapan cultural dan masyarakat dan nilai serta aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pension dan penurunan income, penerimaan adanya kematian dan pasangannya atau orang-orang yang berarti bagi dirinya, mempertahankan hubungan dengan group uang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran social secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

4. Teori Kesalahan Genetik

Dr. Afgel berpendapat bahwa proses menajdi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetic DNA dimana sel genetic memperbanyak diri (ada yang memperbanyak diri sebelum pembelahan sel) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat sel mengalami kematian orang akan tampak menjadi tua.

5. Rusaknya Sistem Imun Tubuh Mutasi yang terjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan system imun untuk mengenali dirinya berkurang menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing sehingga dihancurkan perubahan inilah terjadinya peristiwa auto imun.

6. Teori Menua Akibat Metabolisme Tua yang bagaimana ? Datang dengan sendirinya, merupakan karunia yang tidak bisa dihindari/ditolak Usaha dalam memperlambat menjadi awet muda WHO : 1982 usia lanjut yang bahagia dan sejahtera Perubahan : apa ? kapan ? dan bagaimana ?, dahulu normal jadi tua, masa karir : sukses menjadi tua. Pada zaman tempo dulu pendapat tentang tua : botak, mudah kebingungan, pendengaran sangat menurun atu mereka menyebut budeg, menjadi bungkuk dan sering dijumpai kesulitan dalam menahan buang air kecil : beseran atau inkontinensia urin.

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN Aging process atau proses menua merupakan suatu proses bilogis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk adanya infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Proses menua merupakan proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia.

You might also like