Professional Documents
Culture Documents
Kugarapkan suatu puisi tanda ungkapan Ungkapan yang dikarang dari kejauhan bumi kenyalang Permai menuju puncak kehidupan hakiki Puncak jaya katamu diwaktu akhr bicara Tanda-tanda perjalanan jauh menongkah arus duniawi Menghijau merimbun mengakar dan bertebaran
Kira masa ditarik ke asal Inginku semai tanpa ia terpetik dahulu Sebelum berbuah dan bercambah Perit seorang epndendam yang terpendam
Puncak jaya padamu Puncak jaya pada anak didikku Pertemuan dan kesediahan tiada putus Dimanakah sempadan muara lautan kehidupan? Mengalir dari hulu tawar masin dilautan Payaunya dimana?
Kuteruskan hidup Agak bertemu kelak Kau dan aku sebagai pendidik bangsa Dipuncak jaya bakti pada wangsa Warga yang indah Dikemerdekaan luput ini
Kucoretkan suatu wadah tanda bicara Dari lidah-lidah kelu tanpa bibir dan lidah Hilang dikerongkong sepi Bilakan bertemu bersua jiwa dan raga Tercabut nyawa melayang dikehidupan kedua Sakit pedih telah ditanggung selama ini Dimana tawa dan tangis bertemu Mencitra rasa naluri terluka Terdahulu
Kira waktu mengingati silam Inginku ubati luka-luka sebelum terluka Agar tiada kelukaan dalam terluka Pedih seorang pelaku yang terluka