You are on page 1of 5

PEMBUATAN BIOPLASTIK

I.

Tujuan 1. Mengetahui proses pembuatan bioplastik 2. Mengetahui sifat mekanik bioplastik 3. Mengetahui sifat degradable bioplastik

II.

Dasar teori Plastik banyak digunakan untuk berbagai hal, diantaranya sebagai

pembungkus makanan,alas makan dan minum, untuk keperluan sekolah, kantor, automotif dan berbagai sektor lainnya.karena memiliki banyak keunggulan antara lain: fleksibel, ekonomis, transparan, kuat,tidak mudah pecah, bentuk laminasi yang dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain dan sebagian ada yang tahan panas dan stabil. Disamping memiliki berbagai kelebihan tersebut plastik juga mempunyai kelemahan diantaranya adalah bahan baku utama pembuat plastik yang berasal dari minyak bumi yang keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Selain itu plastik tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami oleh mikroba penghancur di dalam tanah. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan menjadi penyebab pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17047-2305100060-paperpdf.pdf Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara

alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawasenyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan II.A Sifat Mekanik Sifat mekanik dari bahan polimer dapat diketahui dengan mengaplikasikan gaya pada sampel tersebut.Pengaplikasian gaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mengaplikasikan gaya searah atau gaya bolak-balik pada sampel. Gaya searah biasa diaplikasikan pada sampel untuk mengetahui kekuatan tekan. Untuk melakukan pengujian ini, sampel dibuat menjadi bentuk dumbbell berdasarkan ketebalannya. Bentuk dumbbell dapat dilihat pada. Sifat mekanik tersebut meliputi kuat putus (strength at break) dan perpanjangan saat putus. 1) Kuat Putus (strength at break) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan suatu bahan terhadap pembebanan pada titik lentur dan juga untuk mengetahui keelastisan suatu bahan 2) Perpanjangan Saat Putus (elongation at break) Perpanjangan didefinisikan sebagai persentase perubahan panjang film pada saat film ditarik sampai putus. Kekuatan regang putus merupakan tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai film dapat tetap bertahan sebelum film putus atau robek. Pengukuran kekuatan regang putus berguna untuk mengetahui besarnya gaya yang dicapai untuk mencapai tarikan maksimum pada setiap satuan luas film untuk merenggang atau memanjang.

Perbandingan antara kuat putus dan perpanjangan saat putus dikenal dengan modulus elastisitas. Modulus elasitas bahan disebut modulus Young. Moduluds Young memiliki satuan sama seperti kuat putus karena unuit regangan merupakan bilangan tanpa dimensi. http://eprints.uny.ac.id/8366/3/bab%202%20-%2008307144019.pdf III. Alat dan Bahan Alat yang digunakan : 1. Gelas beker 250 ml 2. Kaca arloji 3. Batang pengaduk 4. Sendok sungu 5. Thermometer 6. Gelas ukur 100 ml 7. Gelas beker 50 ml Bahan yang digunakan 1. Tepung terigu 2. Tepung kanji 3. PVA 4. Asam asetat 1% 5. Kitosan 6. Gliserol 7. Aquadest : 8. Gelas ukur 9. Magnetik stirer 10. Pipet ukur 5 ml 11. Bulpet 12. Hot plate 13. Naraca analitik

IV.

Langkah kerja 1. Tepung terigu dan PVA ditimbang sebanyak 5 gram.Kemduian dimasukkan ke dalam gelas beker 250 ml 2. Kedua bahan tersebut dicampur dan ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml. Kemudian diaduk sambil dipanaskan pada suhu 60 65 oC. 3. Setelah tercampur secara sempurna, Gliserol ditambahkan sebanyak 3 ml.Waktu pencampuran selama 1 jam 4. Langkah 1 2 diulangi dengan cara yang sama untuk bahan tepung terigu dan gliserol 10 ml 5. Untuk proses penambahan filler dalam hal ini kitosan, Kitosan 2 % terlebih dahulu dilarutkan dengan asam asetat 1 % sebanyak 2 ml. Diaduk sambil dipanaskan pada suhu 60 65
o

C. Setelah larut secara

sempurna,tepung terigu dan PVA yang sudah ditimbang ditambahkan pada kitosan ang sudah larut.Ditunggu sampai tercampur secara

merata.Selanjutnya ditambahkan gliserol(plastizier) sejumlah 3 ml 6. Dengan cara yang sama langkah no 5 diulangi untuk tepung kanji dan gliserol 10 ml 7. Setelah semua proses selesai,dilakukan proses pencetakan dengan cetakanplat kaca.Kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 70 oC kira - kiraselama 2 hari (48 jam) 8. Selanjutnya, bioplastik yang sudah dihasilkan dilakukan pengujian uji tarik sifat biodegradablenya. 9. Untuk proses uji tarik,bioplastik dikaitkan dengan beban tertentu sampai bioplastik tersebut tidak mampu menahan beban tersebut.Perpanjangan dari bioplastik akibat menahan beban tersebut dicatat.

10. Sedangkan untuk Pengujian sifat biodegradable dari bioplastik yang didapat dilakukan penimbangan terlebih dahu sebagai bobot awal.Seatelah itu dilakukan penanaman atau penguburan bioplastik tersebut didalam tanah.Dalam jangka waktu tertentu dilakukan penimbangan bobot dari bioplastik yang sudah dibuat.Kemudian setelah ditimbang,bioplastik tersebut ditanam lagi ke dalam tanah secara berulang sampai bioplastik tersebut terdegradasi secara sempurna. V. VI. VII. VIII. IX. Data pengamatan Perhitungan Pembahasan Kesimpulan Daftar pustaka

You might also like