You are on page 1of 2

Definisi :

Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun ke buli-buli kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang merupakan batu primer sangat jarang terbentuk , kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra. Angka kejadian batu uretra ini lebih 1% dari seluruh batu saluran kemih.

Gejala klinis :
- Miksi tibatiba berhenti hingga terjadi retensi urine,Sebelumnyadapat didahului dengan nyeri pinggang - Nyeri pada glans penis atau pada tempat batu berada juga dikeluhkan oleh pasien - Nyeri di perineum atau rektum jika batu berada di uretra posterior - Terjadi retensi urine baik total atau parsial. - Batu yang berada di pars bulbosa maupun pendularis (dapat diraba dengan rectal toucher) atau kadangkadang tampak di meatuseksterna

Penegakan diagnosis :
Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan fisik perlu juga di lakukan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium urine : ditemukan pH > 7,6 dengan kuman urea splitting sedimen sel eritrosit meningkat 90 % jumlah leukosit juga ikut meningkat (jika terjadi infeksi) Pemeriksaan IVP : Hanya tampak batu radio-opak, pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan pada fungsi ginjal

Komposisi :
Batu uretra tidak berbeda dengan batu kandung kemih. Dapat terjadi divertikulum uretra. Bila obstruksi berlangsung lama, dapat terjadi ekstravasasi air kemih dan terbentuklah fistula yang terletak proksmal dari batu ureter.

Pencegahan :
Setelah satu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya supaya mengindari timbulnya kekambuhan.

Pada umumnya pencegahannya berupa : menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan di usahankanproduksi urine sebanyak 2-3 liter/hari diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu aktivitas harian yang cukup pemberian medikamentosa beberapa diet untuk mengurangi kekambuhan rendah nya protein , karena protein akan memacu ekskresi kalsoum urine dan menyebabkan uasana urine menjadi lebih asam rendah oksalat rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiur diet rendah kalsium tidak di anjurkan kecuali pada pasien yangmenderita hiperkalsiuri absortif tipe II.

Penatalaksanaan :
Tindakan untuk mengeluarkan batu tergantung pada posisi, ukuran, dan bentuk batu.Seringkali batu yang ukurannya tidak terlalu besar dapat keluar spontan asalkantidak ada kelainan atau penyempitan pada uretraBatu pada meatus uretra externus atau fossa navicularis dapat diambil dengan forsepsetelah terlebih dahulu dilakukan pelebaran meatus uretra (meatotomi).Sedangkan batu kecil di uretra anterior dapat dicoba dikeluarkan dengan melakukanlubrikasi terlebih dahulu dengan memasukkan jelly dan lidokain 2% intrauretradengan harapan batu dapat keluar spontan.Batu yang masih berukuran cukup besar dan berada di uretra posterior didorongterlebih dahulu ke buli-buli kemudian dilakukan litotripsi.Untuk batu yang yang besar dan menempel di uretra sehingga berpindah tempatmeskipun telah dilubrikasi, mungkin perlu dilakukan uretrolitotomi atau dihancurkandengan pemecah batu transuretra.

Daftar pustaka : Tanagho E A, McAninch J W. Lange: Smiths General Urology. SixteenthEdition. McGraw Hill. Boston: 2004. Purnomo, B, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Ed-2. Jakarta : CV.Sagung Seto,2009. 57-68

You might also like