You are on page 1of 40

MATEMATIKA

MATEMATIKA (terapan):
menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. alat untuk

MATEMATIKA EKONOMI/BISNIS:
fenomena/ gejala/ masalah ekonomi/bisnis
yang dipahami dan dianalisis dengan menggunakan model matematik.

FUNGSI
FUNGSI : model matematis yang menjelaskan hubungan ketergantungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. VARIABEL : konsep yang mengandung variasi nilai. dalam Matematika dilambangkan dengan suatu huruf atau simbol.

UNSUR-UNSUR PEMBENTUK FUNGSI


- VARIABEL : a. Variabel bebas (independent), variabel yang nilainya bebas tidak tergantung pada nilai variabel lain. b. Variabel tak bebas (dependent), variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lainnya

- KOEFISIEN: bilangan yang terkait dengan variabel. - KONSTANTA : bilangan yang tidak terkait dgn variabel tetapi ikut membentuk suatu fungsi.
Contoh: 1. y = 10 + 2x 2. y = 2x 3. y = 10 disebut fungsi konstanta.
x = var bebas ; y = var tak bebas ; 10 = konstanta ; 2 (terkait dengan x) = koefisien.

MACAM-MACAM FUNGSI
FUNGSI ALJABAR : fungsi linier : y = a + bx fungsi kuadrat : y = a + bx + cx 2 fungsi kubik : y = a + bx + cx2 + dx3 dst. FUNGSI NON ALJABAR (transenden): fungsi logaritma : y = nlogx fungsi eksponen : y = nx fungsi trigonometri : y = sin ax fungsi hiperbolik : y =(a + bx)/(c + dx).

* BENTUK-BENTUK FUNGSI
fungsi explisit : y = a + bx

fungsi implisit : ax + by + c = o
fungsi berganda (multiple variable): fungsi dengan variabel bebas 2 , misal: y = ao + a1x1 + a2x2 + a3x3 + anxn .

Contoh fungsi terapan (applied) :


f.permintaan (demand), D : Q = 100 2P f.penawaran (supply), S : Q = - 50 + 5P

f.konsumsi, C = 30 + 0,8Y Y= C+S (Y = pendapatan ; C = konsumsi ; S = tabungan) f.tabungan: S = Y C = Y (30 + 0,8Y) S = - 30 + 0,2Y

Contoh fungsi terapan (applied) :


f.biaya total, TC = 100.000 + 25Q , dimana: TC = TFC + TVC 100.000 = biaya tetap (fixed cost = FC), 25 = biaya variabel rata2 (AVC) , 25Q=(AVC)Q=TVC.
f.penerimaan total, TR = 65Q , dimana : 65 = harga/unit barang (P).

Contoh fungsi terapan (applied) :


f.anggaran (budget): C = QaPa + QbPb , dimana : C = pendapatan konsumen Pa = harga barang a Pb = harga barang b Qa = jumlah barang a Qb = jumlah barang b ,
f.biaya input/biaya produksi: C = QaPa + QbPb , dimana : C = biaya produksi Pa = harga input a Pb = harga input b Qa = jumlah input a Qb = jumlah input b

Perumusan fungsi terapan seharusnya: - sesuai dengan hukum / teori yang mendasari. - terletak pada kuadrant l, nilai-nilai variabel 0. Contoh : 1. f.permintaan, D : Q = 100 2P , agar memenuhi hukum permintaan, yaitu bila P Q, maka nilai koefisien pada variabel harga P harus negatip ( - 2), dan agar terletak pada kuadrant I, maka nilai konstanta harus positip (100).

10

Kurva fungsi permintaan linier

50

Q 0 100
11

Keterangan :
Kurva memotong sumbu-harga pada P = 50, memotong sumbu-kuantitas pada Q = 100, bermakna: harga tertinggi yang terjangkau konsumen adalah 50 uu/ub dan permintaan terbesar oleh konsumen adalah 100 ub. Marginal demand konsumen sebesar 2, artinya bila harga naik sebesar 1 uu/ub, maka permintaan akan berkurang sebesar 2 ub, secara ringkas ditulis: P 1uu/ub Q 2ub.

12

Kurva permintaan selalu bergerak dari kiri


atas kekanan bawah. * D : Q = 100 2P P Q P Q Q/P 10 80 11 78 + 1 -2 -2/1 =-2 15 70 + 4 -8 -8/4 =-2 13 74 -2 +4 4 /- 2 = - 2 Nilai Q/P (marginal demand) konstan pada bentuk fungsi linier.

13

Pengertian marginal berlaku pula pada fungsi yang lain, asal jelas hubungan antara variabel-variabelnya (mana yang dependent dan mana yang independent). 2. f.biaya total: TC = 100.000 + 25Q. Nilai marginal cost (MC) dari fungsi diatas sebesar 25, artinya setiap tambahan 1 ub yang dihasilkan, biaya total (TC) akan bertambah sebesar 25 uu.

Berikut kurva biaya total (TC) , biaya variabel total (TVC), dan biaya tetap (FC).

14


TC / TVC / FC

TC=FC+TVC

TC

TVC

100.000

FC

Q
15

Pada f.biaya total (TC) yang linier: - nilai MC = AVC = 25 uu. - Kurva TC sejajar dengan TVC; kurva FC mendatar. - Sifat fungsi biaya total (jangka pendek) monoton naik.

16

Fungsi demand multiple variable, contoh : D : QH = 100 0,5PH + 10AdH + 1PS + 1,5Y.
QH = jumlah permintaan motor Honda PH = harga/unit motor Honda AdH = biaya iklan motor Honda PS = harga/unit motor Suzuki Y = pendapatan masyarakat. Makna konstanta dan koefisien: 100 = jumlah permintaan motor Honda, bila semua variabel independent bernilai nol - 0,5 = MD(QH/PH) = QH/PH 10 = MD(QH/ AdH) = QH/AdH 1 = MD(QH/PS) = QH/PS 1,5 = MD(QH/Y) = QH/Y (MD = marginal demand).

17

Model Keseimbangan
1.

Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium). Adalah kesepakatan antara konsumen dan produsen dalam menetapkan harga (P) dan jumlah barang (Q) yang akan ditransaksikan. Secara matematis kondisi ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva permintaan (demand) dan kurva penawaran (supply), yaitu D = S sehingga PD=PS =PE dan QD=QS=QE.

18

Contoh : D : Q = 100 2P ; S : Q = - 50 + 5P
P

50

S 21,43 Eq

10 Q 0 57,14 100
19

Keseimbangan terjadi bila D = S, dalam hal ini QD=QS, hingga 100 - 2P = -50 + 5P 150 = 7P P=PE= 21,43 uu/ub dan Q=QE= 57,14 ub.
Nilai transaksi = PE x QE = (21,43)(57,14) uu = 1224,51 uu.

20

2. Analisis fungsi laba (profit). Laba (profit) : = TR TC. TR = P.Q ; TC = FC + (AVC).Q = P.Q {FC + (AVC).Q} = P.Q FC (AVC).Q = (P AVC).Q FC P = harga jual , AVC = average variable cost (biaya variabel rata-rata) Kondisi laba : rugi, bila <0 TR < TC impas, bila =0 TR = TC untung, bila >0 TR > TC

21

Titik Impas (BEP). = (P AVC).Q FC 0 = (P AVC).Q FC FC = (P AVC).Q Q=

FC FC (P Q AVC) (BE P) disebut sebagai contribution CMmargin. P AVC margin (CM) atau profit

22

Contoh : TR=65Q ; TC= 100.000 + 25Q


Laba, = (65-25)Q 100.000 = 40Q 100.000 Kuantita BEP, Q(BEP) = (100.000)/(40) = 2500 ub. TR=(65)(2500) = 162.500 uu atau TC= 100.000 + (25)(2500) = 162.500 uu Kuantita Q=2500 ub, merupakan batas usaha antara rugi dan untung, dimana = 0 Q < 2500 ub, usaha rugi <0 Q > 2500 ub, usaha untung > 0

23

Gambar Kondisi Laba


TR/TC

TR

>0 =0
TR=TC

TC

FC

<0
Q

Q(BEP)

24

DIFERENSIAL

Hitung Perubahan , Diferensial a. Hasil bagi diferensi (HBD) Misal y = f(x), bila x berubah sebesar x akan diikuti y berubah sebesar y, sehingga : y + y = f(x + x) HBD = (y)/(x) Contoh : y = x2 + 4x 10 y+y = (x+x)2 + 4(x+x) 10 . y = x2 + 2xx + x2 + 4x + 4x 10 y 2 + 4x)/x = y/x = (2xx + x y

2x x 4....... disebut HBD

26

b. Differensial : Adalah proses menurunkan suatu fungsi dengan cara mencari limit dari HBD.
Contoh:

y+ x dy limit 4 adalah dy/dx= 2x + 4 limit :: 2x + y' derivatif x dx x 0 0 x


Mari dicoba mencari y/x dan dy/dx dari:

1).y = 5x + 10 2).y = x2 10 3).y = x3

27

Gambar y/x dan dy/dy 2 = dy/dx 1 = y/x


y
B

y=f(x)

y
A

x
28

Keterangan: Pada kurva y=f(x), misal dari titik A bergerak ke titik B, maka terjadi perubahan x sebesar x dan y sebesar y. Garis 1 merupakan gradien dari garis yg melalui titik A dan titik B, sebesar y/x. Bila x0, maka titik B akan mendekati titik A dan seolah-olah berimpit menjadi satu titik (A/B). Bila titik A/B dihubungkan,didapat garis 2 yang merupakan gradien dari y=f(x) pada titik A/B. Jadi y/x adalah gradien dari dua titik, sedang dy/dx merupakan gradien pada satu titik dari suatu fungsi y=f(x).

29

Beberapa kaidah derivatif 1. y = k dy/dx = 0 2. y = kx dy/dx = k 3. y = xn dy/dx = n.xn 1 4. y = kxn dy/dx = nkxn 1 5. y = {f(x)}n dy/dx = n{f(x)}n-1.{fI(x)}. 6. y = {f(x)}{g(x)} dy/dx = {f(x)}{gI(x)} + {fI(x)}{g(x)}

mari dicoba kaidah-kaidah diatas

30

Penggunaan HBD atau derivatif:

- menghitung nilai marginal: y/x ; dy/dx - menghitung elastisitas: (y/x)(x/y) ; (dy/dx)(x/y) - mencari harga ekstrim dari suatu fungsi : misal y = f(x), maka : - syarat ekstrim, bila dy/dx atau fI(x) = 0 - jenis ekstrim, maksimum bila fII(x) < 0 minimum bila fII(x) > 0

31

Derivatif Parsial
Adalah derivatif dari fungsi multiple variabel. Misal, z = f(x,y), dimana z = var dependent x = var independent 1 y = var independent 2, -deriv parsial z thd x adalah perubahan z aki bat perubahan x, dimana y tetap z/x. -derv parsial z thd y adalah perubahan z aki bat perubahan y, dimana x tetap z/y.

Berikut contoh derivatif & derivatif parsial :

32

1. y = 2x2 5x + 9, dy/dx = 4x 5 2. y = (2x2+10)3, dy/dx = 3(2x2+10)2(4x). 3. y = (5x+5)(x2-2x) dy/dx = (5x+5)(2x-2) + (5)(x2-2x) 4. z = 2x + 3y, maka : z/x = fx = 2 dan z/y = fy = 3. 5. z = x2 + y3 + 2xy, maka : z/x=fx= 2x + 2y dan z/y=fy= 3y2 + 2x - 2z/ x2 = fxx = 2 dan 2z/xy=fxy= 2 - 2z/y 2 =fyy= 6y dan 2z/yx=fyx= 2

33

Harga ekstrim/kritis fungsi multiple variabel

Misal: z = f(x,y), * z mencapai ekstrim maksimum, bila : z/x = 0 dan z/y = 0, dg syarat 2z/x2 < 0 dan 2z/y 2 < 0 * z mencapai ekstrim minimum, bila : z/x = 0 dan z/y = 0, dg syarat 2z/x 2 > 0 dan 2z/x 2 > 0. * z bernilai saddle point (titik pelana), bila 2z/2x>0 dan 2z/2y<0 atau sebaliknya.
34

Harga (nilai) ekstrim/kritis dari : 1. y = - 3x2 + 30x + 25 * dy/dx=- 6x + 30 = 0 x=5 nilai y = -3(5)2 +30(5)+25=100 * d2 y/dx2 = - 6 < 0 ekstrim maksimum.
2. z = 2x2 + y2 + 12x + 8y + 100 * z/x = 4x + 12 = 0, x = - 3 z/y = 2y + 8 = 0, y = - 4 nilai z = 2(-3)2+(-4)2+12(-3)+8(-4)+100 =66 * 2z/x2 = 4>0 dan 2z/y2 =2>0 ekstrim minimum

35

# Menghitung Elastisitas Permintaan. Elastisitas Harga Permintaan adalah,

prosentase perubahan kuantitas dibanding prosentase perubahan harga.

Macam elastisitas : a.elastis busur: {Q/(Q1+ Q2)%}/{P/(P1+ P2)%} b.elastis titik : (dQ/dP)(P/Q)

Misal, D : Q = 100 2P. dQ/dP = -2 a. P1=20 P2=25 %P=(5/45)%=11,111 % Q1=60 Q2=50 %Q=(-10/110)%=-9,09 % jadi, =(-9,09%)/(11,111%)= - 0,818 (inelastis) b. P1=20, Q1=60, =(-2)(20/60)=-0,667 (inelastis)
36

Kurva fungsi permintaan linier.


P 50

D
Elastisitas busur titik AB

25 20

B
A
Elastisitas titik A

Q 0

50 60

100
37

# Menghitung Total Revenue Maksimum. TR=PQ, dimana P (harga jual) yang ditentukan oleh produsen, adalah refleksi dari daya beli konsumen yang membentuk fungsi permintaan (demand). Untuk mencari TR, demand harus diubah dari Q=f(P) menjadi P=f(Q). Contoh, Q=100-2P P=50-0,5Q. TR=(50-0,5Q)Q = 50Q - 0,5Q2, TR(maksimum), bila dTR/dQ=MR=0. dTR/dQ=50-Q=0, Q=50 ub, jadi : P=50-0,5(50)=25 uu/ub TR=(25)(50)= 1250 uu.
38

P(D),TR, MR
1250

TR

E =1

E >1
50 25 0
(+)

E
(0)

<1

Q
(-)

50

100 MR
39

Hubungan antara : Elastisitas, MR, P dan TR E


Elastis E >1 Unitary E =1 In-elastis E <1

MR
+

P
P P

TR
TR TR TR maks

P konstan

P P

TR TR

You might also like