You are on page 1of 6

Air Bersih dan Kesehatan

Pendahuluan

Hidrosfer dapat diartikan sebagai lingkungan air. Sebagian besar (71%) dari
permukaan bumi tertutup air. Air sangat erat hubungannya bagi kehidupan manusia.
Disamping sebagai bagian dari tubuh manusia, air diperlukan untuk menunjang kebutuhan
maupun kegiatan kehidupan mnusia sehari-hari. Sebesar 50-70 % bagian berat badan tubuh
manusia terdiri dari air. Pentingnya air bagi tubuh manusia terlihat 80 % darah terdiri dari air,
25 % dari tulang, 75 % dari urat syaraf, 80 % dari ginjal, 70 % dari hati. Kehilangan air 15 %
dari berat badan manusia akan menyebabkan kematian. Orang dewasa perlu minum 1,5
sampai 2 liter air per hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, air diperlukan untuk mendukung aktivitas seperti


mandi, mencuci, MCK, perdagangan, pelayaran, dan sebagainya. Di sisi lain penggunaan air
yang tidak memenuhi dapat menjadi media penyebaran berbagai penyakit pada masyarakat.

A. Sumber Air
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, juga manusia dalam
hidupnya selalu memerlukan air untuk berbagai keperluan seperti mandi, mencuci,
memasak, buang air besar, dan berbagai aktivitas hidup lainnya. Mengingat bahwa
berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia pada saat manusia
memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih bagi masyarakat
adalah mencegah penyakit bawaan air. Sumber air di alam dibagi dalam :
a. Air dalam tanah (ground water).
Adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah yang
dalam. Air ini sangat bersih karena bebas dari pengotoran, tapi seringkali
mengandung mineral-mineral dalam kadar yang terlalu tinggi.
Misalnya : air sumur, air dari mata air.
b. Air permukaan (surface water)
Adalah air yang terdapat pada permukaan tanah. Air permukaan harus diolah
terlebih dahulu sebelum dipergunakan karena pada umumnya telah mengalami
pengotoran.
Misalnya : air sungai, air rawa, danau, kolam dan air hujan. Air hujan bersifat
lunak tapi lebih baik daripada air sungai bila ditampung langsung dari langit.
B. Peranan Air Dalam Kehidupan
1. Air dan manusia
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih
cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di
dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh
orang dewasa , sekitar 55 – 60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak-
anak sekitar 65 % , dan untuk bayi sekitar 80 %. Air di dalam tubuh
manusia berkisar antara 50 – 70 % dari seluruh berat badan. Air terdapat di

Sutopo Patria Jati 1


seluruh badan, di tulang terdapat air sebanyak 22 % berat tulang, di darah
dan ginjal terdapat 83 % 10). Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat
dari jumlah air yang terdapat di dalam organ, seperti 80 % dari darah
terdiri atas air, 25 % dari tulang, 75 % dari urat syaraf, 80 % dari ginjal, 70
% dari hati dan 75 % dari otot adalah air. Kehilangan air untuk 15 %
dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang dewasa
perlu minum minimal 1,5 – 2 liter air sehari. Kekurangan air ini
menyebabkan banyaknya didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih
di daerah tropis seperti Indonesia, karena terjadinya kristalisasi unsur-
unsur yang ada di dalam cairan tubuh.
2. Air Sebagai Media Penular Penyakit
Adanya penyebab penyakit di dalam air dapat menyebabkan efek
langsung terhadap kesehatan. Penyebab penyakit yang mungkin ada, dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu :
a. Penyebab hidup, yang menyebabkan penyakit menular, dan
b. Penyebab tidak hidup, yang menyebabkan penyakit tidak menular.
Peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat bermacam-macam
sebagai berikut :
a. Air sebagai penyebar mikroba patogen,
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, atau
c. Jumlah air bersih yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak
dapat membersihkan dirinya dengan baik, dan
d. Air sebagai sarang hospes sementara penyakit.
Pencemaran air bersih pada sumur gali di pedesaan, biasanya
disebabkan karena masuknya sumber pencemar dari septic tank atau kakus
cemplung bila jaraknya kurang dari 10 m, selain itu keadaan sumur gali
yang lantai sumurnya tidak diplester bisa menyebabkan pencemaran yang
tidak disengaja, seperti kembalinya air buangan ke dalam sumur secara
langsung atau melalui tempat bocor dan celah-celah tanah.
Penyakit yang dapat ditularkan melalui air dikelompokkan dalam 4
kategori berikut ini, yaitu :
a. Water Borne Disease
Adalah penyakit yang ditularkan melalui air minum, dimana air yang
diminum mengandung kuman penyakit atau bahan kimia yang
beracun. Penyakit yang ditularkan antara lain penyakit Kholera,
Dysentri, Typhoid, Hepatitis infectiosa ( oleh air yang mengandung
kuman ) dan penyakit Gastro enteritris.
b. Water Washed Diseases
Cara penularan penyakit ini berkaitan dengan penggunaan air bagi
kebersihan peralatan, terutama peralatan dapur, makanan dan
kebersihan perorangan. Akibat kurangnya air, maka cara-cara
pencucian perlatan makanan maupun untuk kebersihan perorangan
akan berkurang. Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis. Penyakit
yang diakibatkan melalui Water Washed Diseases antara lain penyakit

Sutopo Patria Jati 2


Diare, Kholera, Typhoid, Hepatitis, Dysentri, Kulit dan Selaput lendir.
Penyakit tersebut diatas disamping dapt ditularkan langsung melalui air
( Water Borne ) juga dapat melalui peralatan atau makanan yang dicuci
dengan air ( Water Washed ).
c. Water Based Diseases
Adalah penyakit yang ditularkan melalui oleh bibit penyakit yang
sebagian siklus hidupnya di air, misalnya penyakit Schistosomiasis.
Larva Schistosomiasis hidup di dalam keong-keong air, setelah
waktunya larva mengubah bentuk menjadi Cercaria yang menembus
kulit ( kaki ) manusia yang berada di dalam air tersebut.
d. Water Related Insect/vector Diseases
Adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya
tergantung pada air, misalnya Malaria, Demam berdarah, Filariasis,
Yellow fever dan sebagainya.
C. Pencemaran Air
Sumber dan macam pencemaran air meliputi :
1. Sumber Pencemaran Air
a. Dari Alam ( Natural Source )
1) Letusan gunung berapi.
2) Banjir sungai.
3) Susunan batuan yang terlewati air.
4) Aliran lava.
5) Aliran belerang, gas bumi.
b. Dari Aktivitas Manusia (Anthropogenic/Man Made)
1) Kegiatan / proses industri ( Industrial ).
2) Pemukiman (Residental ).
3) Pusat perdagangan, pusat hiburan, rumah sakit, pusat transportasi
dll. (Comercial ).
4) Kegiatan pertanian (Agricultural).
2. Macam-macam Pencemaran Air
a. Mikroorganisme penyebab penyakit
Oleh karena air merupakan media atau lingkungan yang
sangat baik untuk kehidupan mikroorganisme, sehingga dalam batas-
batas tertentu mikroorganisme dapat mengakibatkan pencemaran
dalam badan air, baik yang bersifat pathogen maupun non pathogen.
1) Organisme Pathogen
Yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, protozoa
yang umumnya berasal dari air limbah rumah sakit,
penyamakan kulit dan lain-lain. Organisme yang
disebarkan oleh air biasanya hidup di saluran pencernaan, dan

Sutopo Patria Jati 3


meninggalkan tubuh melalui faeces ( tinja ). Pencemaran air
minum oleh tinja bisa saja terjadi dan berakibat
membahayakan kesehatan manusia, antara lain dapat
menyebabkan penyakit dysentri, cholera, typoid fever,
infectious hepatitis, polio dan lain-lain.
2) Organisme Non Pathogen
a) Actinomycetes ( Moldlife Bacteria )
Didapatkan dalam air kotor, maupun dalam sistem
distribusi yang dapat menyebabkan timbulnya rasa, bau
yang tidak diharapkan.
b) Algae ( termasuk Phyto plankton )
Banyak dijumpai pada genangan air kotor, menimbulkan
bau dan rasa tidak sedap.
c) Iron Bacteria
Terdapat pada permukaan air yang mengandung kadar
besi tinggi dan menimbulkan bagian film berwarna rusak
pada permukaan air.
b. Bahan buangan yang membutuhkan O2 untuk pembusukannya.
Salah satu akibat utama air limbah dialirkan ke suatu badan
air adalah berkurangnya kadar oxygen yang terkandung di dalam air
tersebut. Hal ini disebabkan akerena air limbah banyak mengandung
organic matter ( terutama dari rumah tangga).
c. Plant Nutrient
Ialah zat atau substansi yang membantu pertumbuhan ganggang (
algae ) dan tumbuhan air lainnya.
d. Organic Chemicals
Ialah bahan kimia yang didasarkan pada unsur karbon, bila dalam
bentuk kombinasi dengan unsur lain seperti hydrogen, oxygen,
nitrogen chlorine, dan lain-lain.
e. Inorganic Chemicals
Inorganic chemicals yang terdapat di dalam air yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia apabila melebihi standard yang
ditentukan , antara lain, ialah mercury, nitrate, lead, arsenic,
cadmium dan cyanida.
f. Sediment
Terutama terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari tanah dan batu-
batuan yang larut dalam air. Contoh : partikel-partikel tanah, pasir,
mineral yang ikut hanyut ke badan air / sungai.
g. Radioactive Waste
Biasanya berasal dari industri tenaga nuklir, laboratorium research,
dan tempat-tempat pengujian senjata. Pengaruhnya pada manusia
menyebabkan kanker kulit, leukemia, dan pengaruh pada kromosom.

Sutopo Patria Jati 4


h. Thermal Pollution
Polusi ini berasal dari industri yang menggunakan air untuk proses
pendinginan, efek paling utama terhadap kehidupan yang ada di
dalam badan air akan mati karena panas.
Syarat bakteriologis air tidak boleh mengandung sesuatu bibit
penyakit. Penyakit-penyakit yang sering menular dengan perantaraan air
adalah penyakit - penyakit yang tergolong dalam “ water borne diseases “
yaitu :
a. Cholera dan Paracholera Eltor.
b. Typhus abdominalis dan Paratyphus A, B, dan C.
c. Dysentria bacillaris dan Dysentria amoebica.
d. Hepatitis infectiosa.
e. Poliomyelitis anterior acuta.
f. Penyakit-penyakit karena cacing.
Karena bibit penyakitnya keluar bersama faeces penderita, maka
disyaratkan air rumah tangga tidak boleh dikotori faeces manusia. Sebagai
penunjuk bahwa air telah dikotori oleh faeces manusia adalah adanya
bakteri Eschericia coli, karena bakteri ini selalu terdapat dalam faeces
manusia baik yang berasal darai orang sakit maupun sehat.
Air rumah tangga dikatakan memenuhi syarat bakteriologis, bila air
tersebut :
a. Tidak mengandung sesuatu bibit penyakit.
b. Tidak mengandung bakteri Eschericia coli.
c. Bakteri Saprophyt tidak lebih dari 100/ml air.

Sutopo Patria Jati 5


Daftar Pustaka

1. Departemen Kesehatan R.l, Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Dirjen PKM,


Jakarta, 1998.
2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, PPPGT IPA, Buku Pegangan Guru tentang Limbah Domestik,
Bandung, 1992
3. H.J. Mukono, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga University Press,
Surabaya, 2000.
4. Kumpulan Undang-Undang Lingkungan Hidup tahun 1997-2002, Bapedal,
Jakarta, 2002.
5. Sanropie, D, Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih Akademi Penilik
Kesehatan Teknologi Sanitasi, Dep. Kes. R.I., Jakarta, 1984.
6. UU No. 23 Tahun 1997, Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta, 1997.

Sutopo Patria Jati 6

You might also like