You are on page 1of 1

9. Differential diagnosis pada kasus tersebut, yaitu: a.

Herniasi Nukleus Pulposus Herniasi Nukleus Pulposus (HNP) adalah menonjolnya nukleus pulposus akibat robeknya anulus fibrosus yang disebabkan oleh trauma berulang pada diskus intervertebralis. Prosesnya dimulai dari mengeringnya nukleus pulposus, sehingga berkerut, ligamen mengendor, sedangkan anulus fibrosus menebal, sehingga harus menopang beban yang lebih berat dan mengalami degenerasi. Diskus yang mengalami dehidrasi ini lama-kelamaan akan menipis dan menjadi rapuh. Pada umumnya herniasi dari nukleus pulposus, atau ke luarnya "bubur" ini terjadi akibat cedera fleksi, walaupun sebagian penderita tidak menyadari adanya trauma sebelumnya dan tidak mengetahui faktor pencetusnya. b. Spondilolisis Spondilolisis adalah suatu defek berupa jaringan fibrosa yang terjadi pada lamina atau arkus neuralis vertebra. Penyebabnya tidak diketahui. Diketahui terdapat faktor herediter. Tetapi, diduga diakibatkan oleh fraktur stres atau merupakan suatu fraktur akibat cedera. Spondilolisis sering terjadi pada vertebra lumbal bawah 85% pada vertebra Lumbal 5 dan 15% pada vertebra Lumbal 4. Spondilolisis terjadi pada bagian terlemah dari arkus neuralis yaitu pada ismus yang sempit (pars interartikularis) antara prosesus artikularis superior dan inferior. Insidens meningkat dengan bertambahnya usia. Banyak ditemukan pada masa pertumbuhan dan ditemukan pada 10% orang dewasa. Nyeri timbul bila terjadi regangan pada jaringan fibrosa akibat trauma atau strain kronik, biasanya asimptomatik. Pada pemeriksaan ditemukan Spasme otot ringan, gangguan pergerakan tulang belakang, dan tidak ditemukan kelainan motorik atau sensorik. Pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu istirahat, mengurangi aktivitas, pada nyeri kronik dapat digunakan brace lumbosakral, bila sudut > 40 pada anak, dipasang brace, bila sudut > 60 pada orang dewasa, dilakukan koreksi dengan operasi dan dilakukan fusi. c. Spondilolistesis Spondilolistesis adalah spondilolisis bilateral. Terapi pada spondilolistesis, yaitu terapi konservatif seperti bedrest, fisioterapi, obat-obatan (NSAID dan pelemas otot), dan latihan tulang belakang serta terapi operatif yakni fusi tulang belakang bila pergeseran lebih dari 50%. d. Meralgia Paresthetica Meralgia paresthetica adalah suatu kondisi yang ditandai oleh perasaan baal, nyeri, dan terbakar pada bagian luar paha. Penyebab meralgia paresthetica adalah penekanan dari nervus cutaneus femoralis lateral yang mensuplai sensasi pada permukaan kulit kaki bagian atas.

You might also like