You are on page 1of 26

1.

1 3 4

Berdasarkan penjelasan di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar BABII merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang LANDA SAN TEORITIS berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya yang ditujukan

2.1 Belajar
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan

2.1.1 Pengertian Belajar


tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasan, serta perubahan aspek lain yang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan ada pada individu yang belajar kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh

2.1.2 Jenis-jenis Belajar


murid sebagai anak didik. Beberapa ahli mengemukakan pengertian belajar, Dalam proses belajar-mengajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan Oemar Hamalik (1990:21) mengartikan bahwa: "Belajar adalah suatu bentuk yang memiliki corak yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, baik pertumbuhan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah dalam aspek materi maupun metodenya maupun dalam aspek tujuan dan laku yang baru berkat pengalaman dan latihan." perubahan tingkah laku yang diharapkan. Mohamad Surya (2003:73) mengartikan belajar sebagai: "Suatu proses usaha Adapun jenis-jenis belajar menurut beberapa pakar (Muhibin Syah,1995:121yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru 124; Muhibin Syah, 2003: 125-129; Moh.Surya, 1992:39-40) adalah sebagai secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya." Kemudian belajar menurut Hilgard dan Ower (dalam 1. Belajar abstrak 2. Belajar2006:84) keterampilan Ngalim Purwanto, mengemukakan bahwa: 3. Belajar sosial 4. Belajar pemecahan masalah Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu 5. Belajar rasional situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulangulang dalam 6. Belajar kebiasaan situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar 7. Belajar apresiasi kecederungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat 8. Belajar pengetahuan seseorang misalnya pengaruh obat, kelelahan, dan sebagainya.

Morgan (dalam Ngalim Purwanto, 2006:84), menjelaskan bahawa ' Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman'.

1 5

2.

masalah yang tidak nyata atau abstrak. Yang termasuk jenis ini misalnya matematika, kimia, dan sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid Belajar keterampilan adalah belajar yang menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu. Yang termasuk ke dalam belajar jenis ini adalah olahraga, main piano, memperbaiki radio, dan lain sebagainya. Belajar sosial adalah belajar yang memahami masalah-masalah dan teknikteknik untuk memecahkan masalah sosial. Tujuannya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan Belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh berikut: kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara rasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Bidang studi yang dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sarna dengan bidang-bidang studi untuk belajar pemecahan masalah. Belajar abstrak adalah belajar dengan menggunakan berfikir abstrak. Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau Tujuananya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalahperbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannnya agar siswa

1 6

memperoleh sikap-sikap atau kebiasaan-kebiasan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu. Belajar apresasi adalah belajar yang tertuju untuk memperoleh atau

mengembangkan apresiasi tertentu, atau belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai dari suatu objek, tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan dan ranah rasa. Belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar


Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan dalam tingkah laku atau kecakapan. Dimana perubahan tersebut dapat tercapai tergantung kepada bermacam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu sendiri. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ngalim Purwanto (2006:102) secara umum terbagi menjadi dua golongan, yaitu: a.Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, yaitu faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,dan faktor pribadi. b.Faktor yang ada di luar individu yang disebut dengan faktor sosial, yaitu keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajamya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Uraian

Penguata

1 7

1 3. 8

8T

Feeling Pelajar melibatkan (perasa an) sepenuhnya Sedangkan menurut Muhibin Berdasarkan Syah dalam (2003:144-155), pengertian di atas, menyebutkan dapat disimpulkan faktor- bahwa gaya belajar adalah watchin pengalaman baru (menga faktor yang mempengaruhi cara belajar seseorang adalah tentang sebagai bagaimana berikut:ia g menyerap informasi (pelajaran), mengingat Pelajar ma mengobservasi informasi berfikir dalam mamecahkan a.Faktor internal siswa, yaitu tersebut, keadaan dan ataucara kondisi jasmani dan rohani siswasoal atau masalah yang dan merefleksi b.Faktor eksternal siswa, yaitu kondisi lingkungan di luar siswa didasarkan pada kepribadian siswasiswa tersebut. c.Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan thinkin pembelajaran materiatau materi pembelajaran. g memikirkan

2.2.2 Macam-macam Gaya Belajar pengalamannya (berfiki r) Sumadi Suryasubrata (2004:233-237) menyebutkan faktor-faktor yang Terdapat beberapa macam tentang gaya belajar yang dikemukakan oleh dari berbagai mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: segi beberapa ahli, diantaranya: Kolb mengembangkan model tentang gaya belajar Pelajar a.Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, digolongkandoing menjadi dua, yaitu faktor menciptakan dalam Styles of Learning Inventory. David Kolb (dalam Nasution, 2003:112) sosial dan faktor non sosial konsep yang (berbua b.Faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yaitu t) faktor fisiologis dan mengintegrasika untuk menjadi pelajar yang efektif maka harus mempunyai empat macam faktor psikologis n observasinya menjadi teori kemampuan, yakni: yang sehat 2.2 Gaya Belajar Tabel2.1 Kemampuan Pelajar Menurut David Kolb 2.2.1 Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar atau learning style menurut Nasution (2003:93) adalah "Cara ia berinteraksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar." Dalam hal lain, Nasution (2003:94) juga mengartikan: .Relective observation (RO) Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam mengnangkap stimulus atau informasi, cara men gin gat, berfikir dan memecahkan soal, dimana gaya belajar ini berkaitan dengan erat dengan pribadi seseorang yang dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembagannya.
.Active Experimentation (AE) Sedangkan menurut Ardhana dan willis (1989:4) (dalam Christiana Demaja,

2004 [http://Artikel.Us.Christiana6-04.Html]) mengartikan 'Gaya belajar adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling berhubungan dan berinteraksi terhadap lingkungan belajar.'

4.

1 9

Pelajar menggunakan teori itu untuk memecahkan masalah Berdasarkan hal di atas, Kolb (dalam Nasution, 2003: 112-113) menyebutkan empat gaya belajar, yaitu:

1.Decision-maker (converger) 2.Gaya belajar dreamer (diverger) 3. Thinker (assimilitor) 4.Doer (accomdator)

Kemampua n
1. Concrete Experience (CE)

3.Abstract Coceptualization (AC)

5. 7. 6.

20

rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru dan menatang. Mereka cenderung untuk bertindak berdasarkan intuisildorongan hati daripada berdasarkan analisa logis. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan faktor manusia (untuk mendapatkan masukan/informasi) dibanding analisa teknik. David Kolb (dalam Cynthia Urich Tobias, 2001

[http://www.sabda.org/pepakipustakal010172]), menggambarkan hubungan antara gaya belajar dan kemampuan dasar pelajar dapat dilihat pada gambar berikut: Anak dengan tipe diverger dalam Gambar melihat situasi 2.1 kongkret dari ban yak sudut

Styles of learning Inventory pandang yang berbeda. Pendekatannya pada setiap situasi adalah mengamati dan
bukan bertindak. Anak seperti ini menyukai tugas belajar yang menuntutnya Concrete Experience (CE) "feeling" untuk menghasilkan ide-ide, biasanya juga menyukai isu budaya serta suka sekali mengumpulkan berbagai informasi. Accommodator = 4

>

I.IJ

= Diverger

Anak dengan tipe assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai

Active Experimentation (AE) = d===========c= Relective observation (RO) sajian informasi serta merangkumnya dalam suatu format yang logis, singkat, dan "doing" "watching"
jelas. Biasanya anak tipe=ini dan lebih menyukai Converger 3 kurang perhatian 2= Assimilator b pada orang lain ide serta konsep yang abstrak, merekajuga cenderung lebih teoritis. Anak dengan tipe converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis daripada masalah sosial atau hubungan antar pribadi. Anak dengan tipe accommodator memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat

8.

21

Selanjutnya, gaya belajar yang dikemukakan oleh Anthony F.Gregorc (dalam Cynthia Urich Tobias, 2001 [http://www.sabda.org/pepakipustakal010172]), adalah sebagai berikut:

9. Sekuensial kongret (konkret berurutan)


Anak yang bertipe kongkret berurutan biasanya mengalami kesulitan apabila diminta untuk menangkap suatu pelajaran yang bersifat abstrak dan yang memerlukan daya imajinasi yang kuat. Ia cenderung menangkap pelajaran yang dipresentasikan secara verbal dan yang dapat ia lihat. b. Sekuensial abstrak (abstrak berurutan) Anak ini cenderung kritis dan analitis karena dia memiliki daya imajinasi yang kuat. Pada umumnya ia menangkap pelajaran atau informasi secara abstrak dan tidak memerlukan peragaan yang kongkret. c.Random abstrak ( abstrak acak) Anak yang bertipe abstrak acak, pelajaran yang disajikan secara berurutan atau sistematis tidaklah menarik bagi mereka. Cara belajar anak model ini tidak teratur dan penjadwalan sangat menyiksa dirinya. 10. Random kongkret ( kongkret acak) Anak yang bertipe kongkret acak adalah anak yang penuh dengan energi dan ideide yang segar. Ia belajar banyak melalui panca indranya dan tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang memerlukan penalaran abstrak. Menurut Adi W. Gunawan (2003: 87), beberapa gaya belajar yang dimiliki

11. Visual (penglihatan) 12. Auditori (pendengaran) 13. Kinestetik (gerakan) 14. Olfactory (penciuman) Abstract Coceptualization (AC) 15. Gusratory (pengecapan) 'Thinking"
Menurut Kolb, tidak ada individu yang gaya belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu gaya belajar saja. Biasanya yang terjadi adalah kombinasi dari dua kemampuan dasar pelajar dan membentuk satu kecendrungan atau orientasi belajar.

9.

22

Gaya belajar visual menjelaskan bahwa kita harus melihat terlebih dahulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual menurut Christiana Demaja, 2004 (http://artikel.us.christiana6-04,html), hal tersebut adalah: lKebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya. 2.Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna 3.Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik 4.Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung 5.Terlalu reaktif terhadap suara 6.Sulit mengikuti anjuran secara lisan 7.Seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan. Berdasarkan hal tersebut, untuk gaya belajar visual eksternal yang menggunakan materi atau media informasi yang berada di luar tubuh. Menurut Adi W. Gunawan (2003:94) media informasi itu harus dapat dilihat, antara lain:

16. Buku/majalah 17. Grafik, diagram 18. Peta pikiran 19. OHP 20. Komputer 21. Poster oleh siswa, yaitu: 22. Flowcart 23. Memberikan warna pada bagian yang dianggap penting (Highlighting) 24. Modell peralatan

Sedangkan menurut Bobbi De Potter (1994:113), gaya belajar dapat dikategorikan kedalam tiga jenis, yaitu: 1.Gaya belajar visual 2.Gaya belajar auditorial 3.Gaya belajar kinestetik.

23

10.

juga banyak menggunakan kecerdasan interpersonal. Ketika belajar, mereka lebih menyukai lingkungan yang tenang. Karakteristik model belajar seperti ini menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakteristik bagi orang yang mempunyai gaya belajar auditorial menurut Christiana Demaja, 2004 (http://artikel.us.christiana6-04,html) adalah sebagai berikut: I.Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran 2.Memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara lang sung 3.Memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Orang dengan gaya belajar auditori eksternal, belajar dengan cara yang harus mengeluarkan suara atau ada suara. Beberapa cara yang disukai oleh orang yang

Sedangkan untuk visual internal, menurut Adi W. Gunawan (2003:94) "menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi. Penggunaan imajinasi dalam membantu proses belajar akan sarna baiknya dengan menggunakan media lain yang berada di luar tubuh. "

25. Membaca dengan suara keras 26. Sesi Tanya jawab 27. Rekaman ceramahlkuliah 28. Diskkusi dengan ternan 29. Belajar dengan mendengarkan atau menyampaikan informasi 30. Kuliah 31. Role play 32. Musik 33. Kerja kelompok

Auditory Learners atau gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran


untuk bisa memahami dan mengingatnya. Secara umum, orang auditori belajar dengan menggunakan pendengaran mereka dan cenderung interdependen. Mereka

24

11.

Secara umum, orang kinestetik belajar melalui gerakan. Mereka perlu bergerak untuk bisa memasukan informasi ke dalam otak mereka. Selain itu, orang kinestetik sangat suka belajar dengan menyentuh atau memanipulasi objek atau model/peralatan. Ada beberapa karekteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya, selain yang telah disebutkan karakteristik dari orang kinestetik menurut Christiana Demaja, 2004

(http://artikel.us.christiana6-04,html) adalah sebagai berikut: I.Menempatkan tang an sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa terus mengingatnya. 2.Hanya dengan memegang kita bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca penjelasannya. 3.Termasuk orang yang tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. 4.Merasa bisa belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisiko 5.Memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). begaya belajar auditori ekternal menurut Adi W. Gunawan (2003:96) adalah: Bagi orang yang mempunyai gaya belajar kinestetik eksternal, cara belajar

34. Keterlibatan fisik 35. Membuat model 36. Memainkan peran I skenario 37. Highlighting 38. Berjalan

Membuat peta pikiran

Sedangkan orang yang menggunakan auditori internal, menurut Adi W. Gunawan (2003:94) "sebelum belajar membutuhkan waktu tenang untuk

memikirkan materi yang akan dipelajari. Selain itu, diperlukan untuk merenungkan hal apa saja yang telah diketahui dan hal apa saja yang kiranya belum diketahui mengenai materi yang akan dipelajari."

25

12. 14. 13.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian mengajar menurut Nasution ( dalam Muhibin Syah, 1995: 183) mengajar adalah 'Suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar'. Menurut Uzer Usman (2004:7) mengajar merupakan "Suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubunganya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar." Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1992:1) bahwa "mengajar diartikan sebagai usaha pemberian bimbingan kepada siswa untuk belajar. Dengan kata lain mengajar adalah menciptakan lingkungan dan berbagai kemudahan belajar bagi siswa" Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu perbuatan yang mengarah pada timbulnya perilaku belajar siswa dengan mengorgarusasi lingkungan belajar bahan pelajaran yang akan yang paling disukai menurut Adi W. Gunawan (2003:94) adalah: disampaikan.

2.4 Kompetensi Guru 2.4.1 Pengertian Kompetensi Guru


Pada umumnya, tugas sebagai seorang guru dipandang sebagai tugas profesional, Sedangkan orang kinestetik internal, menurut Adi W. Gunawan (2003:94) tetapi tidak semua menyadari (khususnya tenaga kependidikan) bahwa profesi guru tidak "baru bisa belajar dengan baik apabila mereka sebelum belajar sudah tahu dengan hanya terletak dalam masa-masa persiapan (pendidikan) tetapi juga dalam pembinaan jelas apa manfaatnya bagi mereka dengan mempelajari materi itu." Dimana berarti (pengembangan kemampuan) dan cara-cara pelaksanaan tugas sehari-hari. Seorang guru tanpa mengetahui kegunaanya, mereka tidak akan bisa belajar secara optimal. dianggap profesional apabila memiliki sekumpulan kemampuan yang disebut kompetensi, serta didukung oleh

2.3 Pengertian Mengajar

26 27

15. 16.

sikap kepribadian yangpendidikan mantap. Maka itu, pengertian kompetensi Sebagai pelaksana dan dari pengajaran, guru dituntut untuk memiliki dikemukakan oleh yang beberapa ahli sebagai berikut: kemampuan dasar diperlukan dalam menjunjung profesionalisasinya yang tercermin U zer U dalam sman kompetensinya. (2005: 14) mengemukakan Oemar Hamalik pengertian (1992:47) kompetensi menjelaskan adalah bahwa: "Sebagai Profesional kemampuanguru dan kewenangan dalam melaksanakan mengandungguru pengertian yang meliputi:profesi kepribadian, keilmuan dan keterampilan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kompetensi professional keguruannnya." Dalam kamus besar bahasa Indonesia,(l999:423) "Komptensi guru tentu saja akan meliputi ketiga unsur itu kendatipun tekanan yang lebih besar terletak pada unsur keterampilan sesuai dengan peranan yang dikerjakannya. adalah kewenangan atau kekuasan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal."Maka (Suharman, 2005 [onlinehttp://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2199]) guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan mengartikan bahwa: keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Maka daridimiliki itu kriteria Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang oleh seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam profesional jabatan guru fisik, kepribadian, keilmuan, dan pelaksanaan tugasmencakup jabatannya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. keterampilan, maka E. Mulyasa (2005:190-192) menyebutkan: Sedangkan pengertian lain tentang kompetensi menurut Dadang Rahmat, 2006 Kemampuan dasar (kepribadian) 39. Beriman dan bertaqwa (http://www.ditplb.or.id/2006/php ?menu=profile&pro=57), adalah: 40. Berwawasan pancasila 41. Mandiripengetahuan penuh tanggung Seperangkat dan jawab keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang 42.melaksanakan Berwibawa tugasnya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat dalam 43. Berdisiplin diperoleh dari pendidikan pra-jabatan dan/atau latihan. Sedangkan dalam bidang ke guru44. an ,Berdedikasi kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang mengimplikasikan 45. Bersosialisasi dengan masyarakat apa yang seharusnya dilaksanakan guru dalam melaksanakan tugasnya. 46. Mencintai peserta didik dan peduli terhadap pendidikannya 47. Kemampuan umum (kemampuan mengajar) Sehingga disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan 48. dapat Menguasai ilmu pendidikan 49. Psikologi pendidikan seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya secara bertanggung jawab dan 50. Teknologi pendidikan 51. Metododogi pendidikan layak serta merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang 52. Media pendidikan 53. Evaluasi pendidikan diprefleksikan 54. dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Penelitian pendidikan 55. Menguasai kurikulum yang mencakup 56. Mampu menganalisis kurikulum, merencanakan pembelajaran, mengembangkan silabus, dan mendayagunakan sumber belajar. 2.4.2 Jenis-jenis Kompetensi 57. Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode, kegiatan, dan alat bantu pembelajaran yang sesuai. 58. Mampu menyusun program perbaikan bagi pesrta didik yang kurang mampu

17.

28

59. Mampu menyusun program pengayaan bagi peserta didik yang pandai 60. Menguasai didaktik metodik umum 61. Mampu menggunakan metode yang bervariasi secara tepat 62. Mampu mendorong peserta didik bertanya 63. Mampu membuat alat peraga sederhana 64. Menguasai pengelolaan kelas 65. Menguasai pengelolaan fisik kelas 66. Menguasai pengelolaan pembelajaran 67. Menguasai pengelolaan dan pemanfaatan pajangan kelas 68. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik 69. Mampu menyusun instrumen penilaian kompetensi peserta didik dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik 70. Mampu menilai hasil karya peserta didik, baik melalui tes maupun non tes (observasi, jumal, portofolio) 71. Mampu menggunakan berbagai cara penilaian, baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Mampu mengembangkan dan aktualisasi 72. Mampu bekerja dan bertindak secara mandiri untuk memecahkan masalah, dan mengambil keputusan 73. Mampu berprakarsa, kreatif dan inovatif dalam mengemukakan gagasan baru, dan mempelajari serta melaksanakan hal-hal baru 74. Mampu meningkatkan kemampuan melalui kegiatan membaca, _ menulis, seminar, lokakarya, melanjutkan pendidikan, studi banding, dan berperan serta dalam organisasi profesi 3 Kemampuan khusus (pengembangan keterampilan mengajar) 75. Keterampilan bertanya 76. Memberi penguatan 77. Mengadakan variasi 78. Menjelaskan 79. Membuka dan menutup pelajaran 80. Membimbing diskusi kelompok kecil 81. Mengajar kelompok kecil dan perorangan

Coper (dalam Nana Sudjana, 2002:17) mengemukakan empat kompetensi guru, yakni: l.Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia. 2.Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya. 3.Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, ternan sejawat, dan bidang studi yang dibinanya. 4.Mempunyai keterampilan teknik mengajar.

29 30

18. 19.

Sedangkan 82. Menguasai menurutbahan. Glasser (dalam Nana Sudjana, 2002:18) ada empat hal 83. Mengelola program belajar-mengajar. 84.dikuasai Mengelola kelas. yang harus guru, yakni: 85. Menggunakan medialsumber belajar. 86. Menguasai landasan kependidikan. 1.Menguasai bahan pelajaran. 87. Mengelola interaksi belajar mengajar. 2.Kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa. 88. Menilai prestasi belajar. 3.Kemampuan melaksanakan proses pengajaran 89. Mengenal fungsi layanan bimbingan penyuluhan 4.Kemampuan mengukur hasil belajar administrasi siswa 90. Mengenal dan menyelenggarakan sekolah 91. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan Dadang pengajaran. Rahmat Munandar (2003:54) menyebutkan beberapa kompetensi yang termasuk kedalam profil standar kompetensi guru, antara lain: embelajaran dalam Intrumen Penilaian Kinerja a.Penguasaan bidang studi atau mata pelajaran, menyangkut kemampuan guru dalam: 1) menguasai kurikulum yang berlaku serta pendalaman terhadap untuk mata elajaran ekonomi akuntansi, secara garis disiplin ilmu yang menjadi tugas pokoknya; 2)mengajar dengan memperhatikan karakteristik ilmu yang dikuasainya; 3) memilih bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum; 4) memilih strategi pembelajaran agar siswa dapat menyerap ilmu yang diajarkannya. Pra Pembelajaran b.Pemahaman terhadap peserta didik menyangkut kemampuan guru dalam aspek fisik Membuka Pembelajaran dan psikologik peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya II. Kegiatan Inti Pembelajara c.Penguasaan pembelajaran yang '----mendidik, menyangkut upaya guru dalam 1. Penguasaan materi pembelajaran melakukan proses belajar mengajar yang mengarah pada pendewasaan peserta Q. Stratei pembelajaran didik secara profesional 3. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran d.Pengembangan kepribadian dan keprofesionalisasian menyangkut ~. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswaupaya guru dalam meningkatkan kapasitas diri untuk mampu berkompetensi dengan yang 6. Penilaian proses dan hasil belaj lain di era persaingan yang demikian ketat. o. Penggunaan bahasa .__....:..,0.----' =;;.;.......;;P....;e __ nutup Spencer dan Mcelland (dalam Ella Yulaelawati, 2004:16) 'rnengelompokkan kompetensi kedalam tiga kategori, yaitu pengetahuan tentang fakta atau prosedur, keterampilan perilaku atau kognitif dan karakteristik personal yang merupakan ciri pembawaan individu.' Kompetensi guru di Indonesia telah dikembangkan oleh Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G), dimana menurut P3G yang bertolak dari analisis tugas seorang guru, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun sebagai administrator kelas. Ada sepuluh kompetensi menurut P3G (dalam Nana Sudjana,2002:19), yaitu:

20. 21. 22.

31

Kesiapan siswa antara lain mencakup kehadiran, kerapihan, ketertiban, perlengkapan pembelajaran, dan kesiapan belajar. B. Membuka Pembelajaran 1. Melakukan kegiatan apersepsi Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya (termasuk kemampuan prasyarat), mengajukan pertanyan menantang, menyampaikan manfaat materi pembelajaran, mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.

92. Mangkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai


Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai dengan bahasa siswa, misalnya dengan menjelaskan faktor-faktor penyebab gempa bumi. Rencana kegiatan misalnya: individual, kerja kelompok dan melakukan observasi.

93. Kegiatan Inti Pembelajaran 94. Penguasaan materi pembelajaran


a.Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. Dilihat dari tingkat kebenaran dan keakuratan substansi (materi, isi) pembelajaran yang dibahas A. Pra Pembelajaran b.Mengaitkan meteri dengan pengetahuan lain yang relevan Menghubungkan materi yang 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. disampaikan bidang studi lainkebersihan, yang relevan. Misanya mengaitkan Kesiapan ruangdengan (misalnya keberadaan, peruntukan/pengaturan aritmetika (operasi bilangan) dengan IPS (transaksi akuntansi) perabot), alat pemeblajaran (misalnya papan tulis, kapur/spidol) dan media 2. Strategi ORP, pembelajaran (misalnya LCD dan kelengkapannya) 2. Memeriksa kesiapan siswa

23.

32 33

f. Melaksanakan pembelajaran sesuai sesuai dengan dengan kompetensi alokasi waktu yang yang a.Melaksanakan (tujuan) direncan akan akan dicapai Guru memulaisesuai dan mengakhiri tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan Pembelajaran dengan jenis kompetensi (tujuan), misalnya, alokasi waktu kegiatan untuk penguasaan pengetahuan adalah ceramah dan diskusi, 3. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran kegiatan untuk penguasaan keterampilan adalah berlatih dan untuk a.Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajarl media penguasaan sikap/nilai adalah penghayatan b.Melaksanakan pembelajaran secara runtut Metode dan materi dipaparkan secara sistematis, sesuai dengan sintaks, memperhatikan prasyarat, dan kemampuan berfikir siswa. c.Menguasai kelas. Guru dapat mengendalikan pembelajaran, perhatian siswa terfokus pada pelajaran, disiplin kelas terpelihara. d.Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstektual. 1) Kontekstual merujuk pada tuntutan situasi dan lingkungan dalam kehiduan sehari-hari 2) Guru mengupayakan agar materi pelajaran dan kegiatan belajar dilakukan oleh siswa memiliki manfaat (nilai fungsional) dalam kehidupan sehari-hari e.Melaksanakan pembelajaran yang meungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Kebiasaan positif antara lain dapat berbentuk:kerja sarna, tanggung jawab, disipllin, berpikir kritis

r n

C/)

24. 25.

3 4

a.Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber balajar Melakukan kegiatan yang memancmg keaktifan siswa baik secara mental, emosional, maupun fisik dengan guru, ternan maupun sumber belajar. Misalnya membuka kesempatan untuk diskusi kelompok, meminta siswa lain untuk menganggapi pendapat ternan atau mengkondisikan siswa memanipulasi pembela j aran sumber objek belajar secara l. Terampil memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar lainnya langsung secara efektif dan efisien (mencapai target dan sesuai dengan alokasi b.Merespons positif partisipasi siswa waktu yang ditetapkan) Misalnya memberi pujian meminta siswa lain untuk menaggapi pendapat 2. Terampil mengoperasikan media pembelajaran, misal: ternan dan mengajukan pertanyaan pelacak mengoperasikan dengan benar-benar dan lancar c.Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 3. Terapil menggunakan alat-alat labolatorium Menghargai pendapat siswa, mengakui kebenaran pendapat siswa, b.Menghasilkan pesan yang menarik mengakui keterbatasan diri Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian siswa sehingga d.Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif pesan dapat ditangkap dengan jelas Menunjukkan sikap ramah, luwes, sopan , hangat, menghargai pendapat dan c.Melibatkan siswa dalam pembuatan atau pemanfaatan sumber belajarl keragaman budaya (multi kultur) media pembelajaran e.Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Siswa Siswa dilibatkan dalam kegiatan pembuatan dan atau pemanfaatan tampak senang dan bersemagat mengikuti pembelajaran sumber belajar yang tersedia di perpustakaan misalnya siswa membuat 95. Penilaian proses dan hasil belajar memodifikasi, mendemonstrasikan, mengunakan mengelola media. a.Memantau kemajuan belajar 4. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Mengajukan pertanyaan / tugas terkait kompetensi yang akan dicapai, selama

r n

C/)

proses pembelajaran termasuk assesmen otentik

36 3 5

26.

b.Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang belum mencapai kompetensi, Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang dicapai, pada akhir misalnya dalam bentuk latihan dan atau bantuan belajar Memberikan pembelajaran termasuk assesmen otentik kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang berkemampuan lebih, misalnya dalam 96. Penggunaan bahasa bentuk latihan dan atu bantuan belajar. Misalnya meminta siswa membimbing 97. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar temannya, memberikan tugas-tugas bacaan tambahan, Bahasa lisan mudah dipahami dan tidak menimbulkan panafsiran ganda dan download internet b.Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Struktur kalimat, frasa, kosakata, dan ejaan dalam bahasa tulis yang terdapat di papan tulis, di media, di LKS baik dan benar c.Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai Ekspresi wajah , intonasi suara, gerakan tubuh sesuai dengan pesan yang disampaikan dan menarik

D. Penutup

C/)
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

98.

a.Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan yang sudah berlangsung misalnya dengan mengajukan pertanyaan tentang proses, materi, dan kejadian lainnya b.Memfasilitasi siswa dalam membuat ran gkuman , misalnya dengan mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman yang benar c.Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian pengayaan

27.

3 7

keterampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru". Berdasarkan definisi prestasi belajar yang telah dikemukakan di atas, maka prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh setiap individu atas usahanya yang telah dilakukan di sekolah baik berupa nilai yang dinyatakan dalam angka maupun berupa perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya

2.5 Prestasi Belajar 2.5.1 Pengertian Prestasi Belajar Dalam kaitannya dengan belajar disekolah, prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa atas usahanya dalam kegiatan akdemik disekolah. Mengenai prestasi belajar, Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) mengartikan prestasi " Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok." Semenrata WJS.Peorwadarminta (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 1994:19) 'prestasi adalah yang telah dicapai dikerjakan, dilakukan dan sebagainya'. Sedangkan Nasrun Harahap (dalam Saiful Bahri, 1994:21) memberikan batasan bahwa: 'Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.' Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:787), prestasi belajar diartikan sebagai:"Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

3 8
28.

minat, motivasi, cara belajar dan lain sebagainya. Sedangkan faktor internal merupakan hal-hal yang menyangkut berada di luar individu itu, seperti guru, kurikulum, lingkungan keluarga dan lain sebagainya.

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertasi Belajar


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu sendiri. Menurut. Mulyono Abdurrahman (2003: 13) : Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, internal dan eksternal, penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) yaitu adanya kemungkinan disfungsi fisiologis sedangkan penyebab utama problema belajar (Learning Problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.

Sedangakan menurut Adi W. Gunawan (2003 : 86) faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar adalah "Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami bahwa individu adalah unik dengan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lain ". Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal meliputi hal-hal yang menyangkut dalam diri siswa itu sendiri seperti

8T

You might also like