Professional Documents
Culture Documents
Body Electrical
Troubleshooting
KATA PENGANTAR
Buku modul training ini disiapkan untuk Teknisi Jaringan Hyundai agar
mereka dapat mengenal body electrical. Sudah menjadi komitmen kami
untuk selalu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan personel service
Hyundai agar dapat melakukan diagnosa dengat tepat dan melakukan
perbaikan dengan cepat agar konsumen Hyundai puas.
DAFTAR ISI
1. Pengenalan
Panduan ini terdiri dari lima bagian utama dalam melakukan troubleshooting pada problem
elektrikal.
Schematic diagrams
Component location indexes (Indek lokasi komponen)
Component locations (Lokasi komponen)
Connector configurations (konfigurasi komponen)
Harness layout
2. Schematic diagram
Titik awal dari masing-masing sistem adalah schematic diagram. Diagram ini memperlihatkan
seluruh komponen yang bekerja bersama, seperti jalur arus elektrik dari sumber power ke
ground (melalui beban elektrikal), koneksi switch setiap posisi, dan sirkuit terkait. Untuk itu kita
perlu memahami dengan baik bagaimana suatu sirkuit bekerja sebelum melakukan
troubleshooting dan diagnosis.
Letak komponen
Letak komponen dapat memudahkan kita mencari skema komponen yang ada pada kendaraan
berdasarkan indek lokasi komponen.
4. Konfigurasi Connector
Bagian ini memperlihatkan lubang atau letak terminal yang ada di dalam multi-pin connector.
Dengan konfigurasi connector ini membantu kita dalam menempatkan titik pengecekan, dibantu
dengan warna kabel dan jumlah terminal dalam bentuk skema. Dalam gambar konfigurasi
terlihat bentuk connector yang dilepas dari harness-nya. Apabila ada lebih dari satu connector
yang dihubungkan ke suatu komponen, maka konektor-konektor tersebut ditampilkan secara
bersamaan. Kedua potongan konektornya ditampilkan besama.
6. Harness layout
Harness layout gunanya adalah untuk memperlihatkan jalur atau rute utama wiring harnesses,
deretan connectorc dan sambungan diantara harnesses utama. These layouts will make
9. Pengelompokan Harness
Konektor wiring electrical dikelompokkan berdasarkan komponen wiring di dalam Harness
Layouts.
Nama Harness Lokasi Simbol
Rear and Trunk lid (Tail gate) harness Rear dan Trunk lid R
Dibawah crash pad dan
Instrument and Air bag harness I
Floor
Door harness Door D
CATATAN
Connector yang menghubungkan ke masing-masing wiring harness, diwakili oleh simbol
sebagai berikut.
Contohnya :
Contoh :
V8GI009A
PERHATIAN
Sejumlah sirkuit termasuk solid-state modules, seperti Engine Control Module (ECM),
digunakan bersama dengan perintah pengaturan injeksi oleh komputer. Tegangan pada sirkuit
ini hanya boleh dites dengan ukuran 10-megaohm atau penghambat digital voltmeter yang lebih
tinggi lagi. Jangan pernah mengunakan test lamp pada sirkuit yang berisi solid-state modules,
karena dapat merusak module.
Voltmeter bisa digunakan sebagai pengganti test lamp. Bila dengan test lamp kita bisa
mengetahui apakah dititik tersebut ada tegangannya atau tidak, maka dengan menggunakan
voltmeter yang telihat adalah besarnya tegangan yang ada pada titik tersebut.
PERHATIAN
Jangan sekali-kali menggunakan self-powered test lamp pada sirkuit yang berisi module
solid-state. Karena bisa merusak module. Sebagai penggantinya bisa menggunakan
ohmmeter. Dengan ohmmeter kita bisa mengatahui berapa besar tahanan diantara dua titik.
Bila tahanannya sedikit berarti kontinuitasnya baik.
Circuits, which include any solid-state devices, should be tested only with a 10-megaohm or
higher impedance digital multimeter. When measuring resistance with a digital multimeter, the
battery negative terminal should be disconnected. Otherwise, there may incorrect readings.
Diodes and solid-state devices in a be circuit can make an ohmmeter give a false reading. To
find out if a component is affecting a measurement, take one reading, reverse the leads and
take a second reading. If different the solid-state device is affecting the measurement.
Gunakan kabel jumper dengan fuse untuk mem-by-pass sirkuit yang putus. Kabel jumper
dibuat dari sepasang test lead yang ditengahnya dipasang sikering (fuse). Alat ini dilengkapi
dengan clamp kecil yang bisa dipasang dihampir semua connector tanpa harus merubah
atau merusaknya.
PERHATIAN
Untuk melindungi sirkuit yang akan dites, maka jangan menggunakan fuse dengan rating yang
lebih tinggi dari spesifikasi fuse-nya. Jangan menggunakan alat ini sebagai pengganti input atau
output pada solid-state control module, seperti ECM, TCM, dsb.
Alternator merubah energi putar (mekanis) dari mesin ke dalam bentuk energi listrik melalui
drive belt yang dipasang ke crankshaft. Begitu mesin berputar maka belt akan memutar
alternator rotor untuk menghasilkan listrik. Regulator fungsinya adalah untuk memastikan
bahwa alternator akan mengeluarkan tegangan ouput yang besarnya tetap dan mengontrol
lampu peringatan indikator pengisian. Rectifier fungsinya adalah merubah tegangan ouput AC
dari alternators ke dalam bentuk arus DC yang digunakan oleh kendaraan. Sedangkan battery
mempunyai tiga peranan. Pertama, memberikan power untuk menjalankan starter motor agar
mesin bisa dihidupkan. Kedua, sebagai sumber tegangan arus listrik yang digunakan oleh
sistem kelistrikan kendaraan. Dan terakhir, untuk menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh
alternator.
15.1 Alternator
Alternator digerakkan oleh belt dan merupakan jenis peralatan electromagnetic. Kendaraan
yang dibuat sekarang ini terdiri dari banyak sirkuit yang memakan beban cukup tinggi pada
sistem kelistrikan. Dikarenakan banyak kendaraan yang sebentar jalan sebentar berhenti
dilingkungan perkotaan, hal ini cukup sulit untuk menjaga agar battery dalam keadaan penuh
setrumnya. Oleh karena itulah, alternator harus bisa bekerja dengan di semua putaran mesin.
Beberapa hal yang harus dipenuhi oleh alternator:
1) Mensuplai arus langsung (DC) ke semua beban yang ada.
2) Memberikan power untuk pengisian ke battery dan menjaga agar arus di dalam battery
tetap terisi, walaupun ada beban listrik yang dinyalakan.
3) Menjaga agar tegangan output sebisa mungkin tetap konstan meskipun putaran mesinnya
dan beban listriknya berubah-ubah.
4) Konstruksinya kuat tahan terhadap guncangan, panas, temperatur yang berubah-rubah,
kotor, lembab, dsb.
5) Ringan dan kompak.
6) Tahan lama.
Alternator membuat listrik secara mekanikal melalui energi mesin mengikuiti teori
elektromagnetik dimana medan magnet yang
berputar disekeliling kabel-kabel, maka akan
menghasilkan tegangan. Kabel-kabel tersebut
dapat dibergerak melalui magnetic field yang
diam, atau magnetic field dapat digerakkan ke
kabel-kabel yang diam. Jika gulungan kabelnya
adalah sirkuit tertutup, maka arus akan mengalir.
Jika kabelnya melintasi magnetic field dengan
arah terbalik, maka arus akan mengalir di dalam kabel tersebut dengan arah terbalik.
Pada saat kabel bergerak ke medan magnet, garis gaya dibiaskan atau dibengkokkan ke
sekitar sisi leading. Seperti yang terlihat pada gambar diatas dimana anak panah disekeliling
kabel menunjukkan arah medan megnet bergerak mengelilingi kabel. Reaksi ini dapat
membangkikan elektron di dalam kabel tersebut, sehingga bisa mengalir.
Rotor terbuat dari dua potongan besi. Diantara kedua potongan besi tersebut terdapat gulungan
kabel. ketika arus mengalir melalui rotor dan gulungan kabel, maka akan menjadikan
electromagnet menjadi kuat. Satu Fingers untuk kutup utara (N) dan satu fingers lainnya untuk
kutub selatan (S). Begitu kedua fingers berinteraksi, maka akan membentuk kutub alternatif N-
S-N-S.
Rotor dipasangkan ke sebuah pulley yang digerakkan oleh drive belt dari pulley crankshaft.
Rotor pulley lebih kecil dibandingkan dengan crankshaft pulley, dan oleh karena itulah rotor turn
berputar lebih cepat dari putaran mesin. Kecepatan rotor biasanya tidak melebihi 10,000 rpm.
Kabel utama ke dan dari gulungan field coil dihubungkan ke carbon brushes rubbing
berhadapan dengan copper slip rings yang ujung rotor shaft. Untuk memberikan jalur ke arus
yang membangkitkan elektromagnet, maka dipasang satu brush yang sudah terisolasi pada
satu slip ring, dan satu brush lainnya di slip ring lainnya.
Electromagnet (rotor) di dalamnya dipasang 3 set gulungan tetap yang disebut dengan stator.
Begitu stator berputar, maka arus akan dibiaskan. Arus ini adalah merupakan output alternator
dan dikirimkan ke sisa sistem elektrikal yang ada pada kendaraan.
Stator coil
15.2 Rectifier
Dikarenakan adanya polaritas pada interlaced pole pieces (N-S-N-S), maka arus yang
dihasilkan adalah merupakan arus alternatif atau AC . arus ini tidak bisa langsung bisa dipakai
oleh sistem kelistrikan mobil dan harus dirubah ke arus langsung atau DC. Dan yang
mellakukan perubahan arus ini adalah dioda-dioda yang dipasang di dalam rectifier.
Dioda adalah suatu semiconductors yang dapat menghantarkan arus hanya untuk satu arah,
sama seperti one-way check valve. Masing-masing satu set gulungan stator memerlukan 2
dioda, satu untuk negative, dan satunya lagi untuk positive.
Dioda tidak hanya merubah suatu arus menjadi sesuatu yang dapat dipakai oles kendaraan,
namun dia juga dapat menjaga agar setrum battery tidak keluar ketika mesin dimatikan dengan
cara menghentikan aliran arus dari battery ke ground.
elekstrikal yang ada. Pada kecepatan yang lebih tinggi, alternator dapat menghasilkan
tegangan dan arus yang lebih besar dari kebutuhan. Sehingga untuk melindungi sistem
elektrikal ini, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengurangi output, yang disebut dengan
voltage regulator.
Dengan cara mengetahui output tegangan dari alternator, voltage regulator dapat
menyesuaikan arus (arus yang dibangkitkan) ke gulungan kebel, yang mengatur kekuatan
medan magnet yang ada pada rotor. Jika tegangan output-nya terlalu tinggi, maka regulator
akan mengurangi kekuatan medan magnetnya. Sebaliknya apabila tegangan output-nya terlalu
rendah, regulator akan menaikkan kekuatan magnetnya.
IC regulator
Voltage regulator model lama menggunakan kontak poin yang
dijalankan oleh electromagnetic coil. Sekaran ini sejak
dipakainya komponen elektrik dan mekanis maka voltage
regulator tersebut disebut dengan Electro-mechanical voltage
regulator.
Brush spring
Brush
Dengan mesin tidak dalam keadaan berputar dan kunci kontak diputar di posisi ON, tegangan
battery akan dikirim ke lampu, dan tegangan pada terminal “L” dalam keadaan rendah (sekitar
2.3 volt atau kurang) maka ada arus yang mengalir ke sirkuit untuk menghidupkan lampu.
Ketiak mesin hidup dan alternator mengisi dengan benar, maka tegangan pada terminal L akan
naik sama atau sedikit diatas tegangan. Dalam kondisi ini, arus tidak lagi mengalir di dalam
sirkuit sehingga lampu peringatan charging akan mati.
Battery
Alternator Alternator
(R terminal) (L terminal)
Ground
Alternator
(B terminal)
Alternator
Ground
(R terminal)
Ground Ground
Kebanyakan problem yang ada pada charging system kategorinya adalah sebagai berikut:
No charge.
Low charge.
Overcharge.
Jika lampu peringatan charging tetap menyala ketika mesin dalam keadaan berputar, maka
alternator tidak mengisi sama sekali. Dan arus masin mengalir melalui warning lamp ke
regulator. Periksalah drive belt sebelum anda mulai melakukan troubleshooting elektrikal;
karena bisa saja drive belt kendur atau kurang pas. Jika bagus, langkah berikutnya adalah
memeriksa sambungan. Jika bagus, maka lakukan troubleshooting elektrikal.
Jika lampu peringatan pengisian menyalanya redup, artinya alternator bisa mengisi namun
kurang cukup. Hal ini bisa disebabkan oleh belt yang kendur. Namun jika kondisi belt tidak
kendur, maka selanjutnya bisa dilakukan troubleshooting.
Bohlam atau fuse sering putus, atau air aki battery sering berkurang dapat diindikasikan
alternator mengalami overcharging. Maka perlu dilakukan troubleshooting.
Sekali kita memutuskan bahwa sistem pengisian mengalami kerusakan, maka langkah berikut
ini akan membantu anda dalam mengenali dan memperbaiki kerusakan tersebut.
baik. Apabila sambungannya kendur, rusak atau berkarat, maka akibatnya adalah tegangannya
akan turun dikarenakan tahanannya tinggi. Sehingga komponen dalam sistem tidak bisa
bekerja sebagaimana semestinya. Prosedur pengetesan ini bisa membantu anda dalam
menentukan kondisi battery.
Catatan:
Lepas kabel battery positive (+) dan negative (-) kemudian bersihkan seluruh kabel dan
terminal battery. Pasang kembali sebelum dites.
Kunci kontak harus ditempatkan di posisi OFF untuk mencegah agar komputer kendaraan
tidak rusak ketika battery dipasang atau dilepas.
No Load Test
Hasil yang dapat diterima adalah antara 13.1 ~ 15.5 Volt. Bila kurang dari angka tersebut,
periksa :
Drive belt dari kemungkinan kendur, retak atau meleset.
Konektor atau kabel dari kemungkinan kendur atau rusak
Alternator rusak . (Lihat tes berikutnya , “Test Alternator.”)
Catatan:
Begitu mesin dihidupkan, arus akan turun dengan cepat. Tes ini harus dilakukan dalam waktu
yang cepat agar nilai yang didapat maksimal. Besarnya rata-rata amper pada alternator di
dalam kendaraan dapat dilihat pada tulisan yang terdapat di pelat alternator housing. Ada
beberapa multi-meter yang dapat disetel khusu untuk arus tinggi. Jika anda menggunakan alat
jenis ini, sebelum menggunakannya, lihat dulu instruksi yang ada pada buku pedomannya agar
tidak salah pakai.
16.4.3 No Charge (tidak bisa mengisi) / Charge Warning Lamp OFF (lampu peringatan
pengisian mati)
Putar kunci kontak ke posisi ON, dan jangan men-start mesin. Lampu peringatan charging
harus menyala.
a. Jika tidak menyala, lepas connector yang ada pada alternator kemudian gunakan fuse
jumper ke ground lead terminal “L” .
b. Jika lampu dapat menyala, berarti alternator mengalami kerusakan.
c. Jika lampu tidak menyala, periksa apakah fuse putus, bohlam warning lamp putus, atau ada
sirkuit yang terputus antara terminal “L” dan kunci kontak.
inhibitor switch, atau neutral safety switch, bertugas untuk memastikan bahwa starter motor
hanya akan bekerja pada saat transaxle gear tidak terpaut, atau clutch pedal tidak tertekan.
mengait pinion gear hanya ketika armature menggerakkannya. Satu set planetary gear terdiri
dari satu sun gear, dua atau lebih planetary pinion gear, dan satu internal gear. Planetary gear
ini dipasang pada planetary gear holder yang berputar disekeliling sun gear.
Pemakaian planetary gear pada starter motor tuuannya adalah untuk mengurangi kecepatan
dan menggantinya dengan menaikkan momen. Caranya adalah dengan menggerakkan sun
gear dan menahan internal gear agar tetap diam, sehingga kemudian planetary gear holder
akan berputar lebih lambat untuk menaikkan momen. Kemudian holder, akan menggerakkan
pinion gear dan overrunning clutch assembly yang terpaut dengan engine ring gear.
Pinion gear diputar oleh overrunning clutch ( one-way clutch.) Pada saat pinion kontak dengan
ring gear, maka one-way clutch akan memutar pinion gear. Ketika engine hidup, ring gear
memutar pinion gear dengan putaran lebih cepat dibandinkan dengan starter armature. Pinion
bisa berputar lebih cepat denmgan bebas dikarenakan overrunning clutch mengait pinion gear
hanya pada saat armature menggerakkannya.
Field windings dipasang pada yoke assembly sehingga polaritasnya bisa saling berlawanan
satu sama lainnya dengan kutup disebelahnya. Dengan cara ini maka masing-masing medan
bisa saling tarik dan mendorong untuk menghasilkan gerakan berputar.
Armature adalah metal berbentuk bulat yang dipasang langsung motor shaft. Bagian luarnya
dibagi menjadi beberapa segmen elektrik yang terpisah. Armature windings dipasang di dalam
segment commutator. Arus diberikan ke gulungan ini melalui brushes.
atau field windings. Diantara gulungan magnet tersebut ada armature – yaitu satu set magnet
lainnya yang merubah polaritas ketika berputar. Commutator merubah arah arus yang mengalir
di dalam armature ketika dia berputar, sehingga bisa merubah polaritas.
Commutator terdiri dari satu seri bagian tembaga yang disusun sedemikian rupa agar tidak
menyentuh satu sama lainnya dengan shaft armature. Setiap bagian (segmen) dihubungkan ke
armature winding secara terpisah. Begitu armature berputar, metal/graphite brushes menempel
pada commutator. Brush holder berfungsi agar brushes bisa naik dan turun dengan tekanan
tetap melalui penggunaan spring.
Dikarenakan arus starter motor mengalir melalui pull-in coil, maka pada saat awal starter motor
tidak menerima tegangan dari battery secara penuh. Begitu kontak pada starter solenoid
menutup, pull-in coil akan di by-passed. Dengan kontak menutup, maka tegangan dari battery
akan penuh mengalir ke starter motor.
Selama kunci kontak ditahan diposisi start, maka hold-in coil akan tetap mendapat arus. Dan
magnetic field akan tetap menahan pinion gear lever dan plunger ditempatnya terus menutup
kontak sehingga starter motor akan terus memutar mesin.
Catatan:
Untuk tes ini, alat multi-meter yang akan dipakai harus bisa mendukung arus sampai 100 Amps.
Karena jika tidak, arus yang tinggi dapat merusak alat ukur.
a. Lepas kabel battery cable yang ada pada starter.
b. Pada alat ukur pilihlah Amps.
c. Hubungkan lead meter positive (+) ke terminal battery starter.
d. Hubungkan lead meter negative (-) ke kabel battery yang dilepas.
e. Pastikan koneksinya kuat, karena arus yang mengalir cukup tinggi.
f. Matikan pengapian; putar mesin selama 2 ~ 3 detik.
Ada beberapa alat multi-meter yang menyediakan clamp arus tinggi khusus yang dipakai untuk
pengukuran ini. Jika anda memilikinya, pastikan untuk terlebih dahulu membaca buku panduan
pemakaiannya agar tidak salah.
17.6.2 Kasus 2 : Starter bisa konek “terdengan bunyi klik”, namun tidak bisa memutar mesin.
Jika battery OK, lepas starter. Periksa solenoid dan/atau starter motor kemudian perbaiki atau
ganti bilamana perlu. Lihat buku Shop Manual untuk prosedur pengetesan dan perbaikannya.
Tachometer tidak Fuse (10A) terbakar Periksa apakah ada short dan
bekerja Tachometer rusak Ganti fuse
Wiring rusak Periksa tachometer
Perbaiki bilamana perlu
Fuel gauge tidak Fuse (10A) blown Periksa apakah ada short dan
bekerja Fuel gauge rusak Ganti fuse
Fuel sender rusak Periksa gauge
Wiring rusak Periksa fuel sender
Perbaiki bilamana perlu
Low fuel warning Fuse (10A) blown Periksa apakah ada short dan
lamp Bulb burned out Ganti bohlam
Tidak menyala Fuel level sensor rusak Ganti bohlam
Wiring atau ground rusak Periksa sensor
Perbaiki bilamana perlu
Water temperature Fuse (10A) terbakar Periksa apakah ada short dan
gauge tidak Water temperature gauge rusak ganti fuse
bekerja Water temperature sender rusak Periksa gauge
Wiring atau ground rusak Periksa sender
Perbaiki bilamana perlu
Oil pressure Fuse (10A) blown Periksa apakah ada for short and
warning lamp tidak Bohlam putus Ganti fuse
menyala Oil pressure sender rusak Ganti bohlam
Wiring atau ground rusak Periksa sender
Perbaiki bilamana perlu
Low brake fluid Fuse (10A) putus Periksa for short and replace fuse
warning lamp tidak Bohlam putus Ganti bohlam
menyala Brake fluid level warning switch rusak Periksa switch
Parking brake switch rusak Periksa switch
Wiring atau ground rusak Perbaiki bilamana perlu
Open door warning Fuse (10A) putus Periksa apakah ada short dan
lamp tidak Bohlam putus Ganti fuse
menyala Door switch rusak Replace bulb
Wiring atau ground rusak Periksa switch
Perbaiki bilamana perlu
Seat belt warning Fuse (10A) putus Periksa apakah ada short dan
lamp tidak Bohlam putus Ganti fuse
menyala Buckle switch rusak Ganti bohlam
Wiring atau ground rusak Periksa switch
Perbaiki bilamana perlu
Head lamp
Standard type 55W / 55W (High / Low beam)
HID type 55W / 35W (High / Low beam)
Bohlam putus
Satu lampu tidak Ganti bohlam
Socket, wiring atau
menyala (exterior) Ganti bilamana perlu
ground rusak
Head lamp tidak Bohlam putus Ganti bohlam
menyala Head lamp (low/high) fuse (15A) Ganti fuse dan Periksa apakah ada short
putus Periksa relay
Head lamp relay rusak Periksa switch
Lighting switch rusak Ganti bilamana perlu
Wiring atau ground rusak
Stop lamp tidak Fuse (10A) blown Ganti fuse dan Periksa apakah ada short
menyala Stop lamp switch rusak Setel atau Ganti switch
Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
Stop lamp relay rusak Ganti relay
Stop lamp tidak Stop lamp switch rusak Setel atau Ganti switch
menyala Stop lamp relay rusak Ganti relay
Instrument lamp Rheostat rusak Periksa rheostat
tidak menyala Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
(Tail lamps ON)
Salah satu turn Bohlam putus Ganti bohlam
signal lamp tidak Turn signal switch rusak Periksa switch
menyala Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
Turn signal lamp Fuse (10A) blown Ganti fuse dan Periksa apakah ada short
tidak bekerja Flasher rusak Periksa flasher
Turn signal switch rusak Periksa switch
Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
Hazard warning Fuse (10A) blown Ganti fuse dan Periksa apakah ada short
lamps tidak bekerja Flasher rusak Periksa flasher
Hazard switch rusak Periksa switch
Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
Flasher rate terlalu Watt lampu spesifikasinya Ganti lampu
lambat atau cepat lebih kecil
Flahser rusak Ganti flasher
Back up lamp tidak Fuse (10A) putus Ganti fuse dan Periksa apakah ada short
menyala Back up lamp switch rusak Periksa switch
Wiring atau ground rusak Ganti bilamana perlu
ST
IG1
IGN. Key IG
IG2 Wiper Motor
2
A Wiper Relay
M M
B Washer Motor
BATT Tr1 C
12V D
E
S H L E W IN IN
ETACSCM
INT O T T
OFF
HI
L
W
O
M/Function
S/W
22.2 Pemeriksaan
Periksa kontinuitas terminal sambil menjalankan switch.
22.2.1 Lighting switch [M01-1 connector]
ETBA045F
23. ETACSCM
23.1 Circuit diagram
Termin
Connector A (20 pin) Connector B (16 pin) Connector C (12 pin)
al No.
Rear right power window
1 B+ Seat belt switch
“down”
Rear left power window
2 Rear door lock switch Intermittent switch
“up”
Rear right power window
3 Burglar alarm relay Hood switch
“up”
4 Power window relay Code saving Trunk key unlock switch
5 IGN1 Chime buzzer Tail lamp switch
6 IGN2 Wiper relay Door warning switch
7 Speed sensor - Washer switch
8 Driver door switch Signal ground -
9 Assist door switch Intermittent wiper volume -
Rear left power window
10 Trunk switch -
“down”
11 Room lamp switch - Power window lock
12 Rear defogger relay Daytime running light Ignition key illumination
13 Seat belt indicator -
14 Trunk lid open relay Siren
15 Tail lamp relay Hazard relay
16 Ground Data
17 Rear defogger switch
18 Door switch
19 Alternator ”L”
20
KOMPONEN
NO. Keterangan
C16 Limit switch (Slide front)
C17 Limit switch (Slide rear)
C18 -
C19 Sensor common
C20 Sensor (Slide)
NO. Keterangan
D1 Signal ground
D2 Data
D3 Parking brake
D4 “P” position
D5 Manual switch (Rear height up)
D6 Manual switch (Rear height down)
D7 Manual switch (Recline front)
D8 Manual switch (Recline rear)
D9 Sensor (Rear height)
D10 Sensor (Recline)
D11 -
D12 Limit switch common
D13 Limit switch (Rear height up)
D14 Limit switch (Rear height down)
D15 Limit switch (Recline front)
D16 Limit switch (Recline rear)
Signal ground
D1 Ground
2.3 Penggantian
Modul rain sensor dipasang pada optocoupler menggunakan dua klip snap fit stainless steel,
sehingga modul rainsensor mudah dibongkar pasang apabila modul rainsensor mengalami
kerusakan. Pada saat mengganti kaca depan, modul rainsensor yang sudah ada pada kaca
sebelumnya bisa dilepas dan dipasang kembali ke kaca depan yang baru yang dipasang
optocoupler dari pabrik.
25.4 Troubleshooting
Rain sensor mempunyai dua tingkat pendeteksi kerusakan yaitu :
PERHATIAN
Ketika kunci kontak diputar di posisi “ON” dan multifunction switch di posisi auto maka wiper
bisa bekerja, untuk itu perhatikan kondisi sebagai berikut.
Hati-hati jangan sampai menyentuh bagian atas sensor yang ada pada kaca depan.
Hati-hati jangan sampai menggosok bagian atas sensor kaca depan dengan kain.
Hati-hati jangan sampai mengguncangkan kaca depan.
ETB
D196A
PERINGATAN
1. HID lamp jangan dipakai ke mobil lain. (bisa menimbulkan kebakaran)
2. Api bisa muncul ketika HID lamp menyala pada tegangan tinggi max. 20,000V dan arus tinggi
12-13A, yang spesifikasinya berbeda dengan lampu halogen lamp.
3. Pasang dust cover setelah memastikan bahwa pemasangan bohlam dan bulb holder sudah
benar.
4. Ketika mengetes HID headlamp, matikan dan hidupkan switch antara power supply dan lamp
dikarenakan tegangannya tinggi.
5. Jangan menghidupkan headlamp switch ketika bohlam belum dipasang, karena bisa
memercikan api.
27.2 Spesifikasi
Item Specifikasi
TB9060A