You are on page 1of 11

A. Pendekatan-Pendekatan Ilmu Manajemen 1.

Proses Pendekatan Operational Manajemen dianalisis dari sudut pandangan apa yang diperbuat seorang manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiatan-kegiatan itu atau fungsi-fungsi dasar kedalam mana manajer terlibat membentuk suatu proses yang dinamakan proses manajemen. Proses pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi dasar manajemen. 2. Proses Pendekatan Prilaku Manusia Pendekatan prilaku naanusia. Inti pendekatan ini adalah prilaku manusia, hal itu memberi manajemen metode-metode dan konsep ilmu sosial yang bersangkutan, khususnya fisikologi dan antropologi yaitu hubungan antara perorangan serta dampaknya 3. Pendekatan Sistem Sosial Para pendukung pendekatan memandang manajemen sebagai suatu sistim sosial atau dengan perkataan lain sebagai suatu sistem interelasi budaya, berorientasi secara sosiologis. 4. Pendekatan Sistem-Sistem Pendekatan sistem-sistem umumnya merupakan bagian-bagian sentral yang dikembangkan pendekatan ini. Suatu sistem dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dua komponen atau lebih yang saling berada dalam satu pola hubungan tertentu antara mana suatu kegiatan menimbulkan reaksi pihak lain. 5. Pendekatan Kuantitatif Titik beratnya disini adalah penggunaan model-model matematika dan proses, hubungan-hubungan dan data-data yang dapat Pendekatan ini sudah menunjukkan kegunaan manajerialnya yang besar. Manajemen dipandang sebagai sebuah kesatuan yang logis.

B. Fungsi-fungsi Manajemen 1. Fungsi Perencanaan Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : a. Menetapkan tujuan dan target bisnis b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. 2. Fungsi Pengorganisasian Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat 3. Fungsi Pengarahan dan Implementasi Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi : a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja dalam pencapaian tujuan b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan 4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. secara efektif dan efisien

C. Manajer Pembuat Keputusan 1. Rumuskan persoalan keputusan Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan atau diselesaikan. 2. Kumpulkan informasi yang relevan Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.

3. Cari alternatif tindakan Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang fisibel sebanyak mungkin. 4. Analisis alternatif yang fisibel Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil keputusan di dalam memilih alternatif yang baik. 5. Memilih alternatif terbaik Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain. 6. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir dari proses pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil. Evaluasi sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan.

D. Kerja Perencanaan 1. Sasaran dan Perencanaan Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk terakhir dan akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan. Sasaran juga menggambarkan suatu hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan progam dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai. Perencanaan menentukan dimana organisasi ingin beradadi masa depan dan bagaimana agar dapat sampai ke sana. Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan pengurusan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk memenuhi suatu tujuan, manajer harus menginvestasikan dalam jumlah yang signifikan sumber daya untuk pelatihan dan intensif untuk memotivasi karyawan. Perencanaan yang buruk dapat menghancurkan kinerja organisasi. Sebagai contoh, perusahaan ritel pakaian Merry Go-Round, yang dulunya hadir secara besar-besaran di berbagai pusat belanja di Amerika, kini menjadi pailit dan akhirnya menghilang akibat dari perencanaan yang buruk. Visi yang kurang baik dari para manajer puncak dalam memperkirakan arah pasar dan tren demografi, upaya perencanaan yang lemah berkaitan dengan akuisi dan pertumbuhan, serta kegagalan untuk mempersiapkan sukses manajsemen telah membantu menutup jaringan nasional yang terdiri dari 1500 toko senilai $1 miliar. 2. Sasaran, Rencana, dan Kinerja Sasaran merupakan kepentingan tertinggi dalam manajemen, karena dapat memberikan tujuan dan arah yang akan ditempuh, sehingga manajemen dapat memberikan sesuatu yang benar-benar bararti. Sasaran tersebut harus ditetapkan dan diberitahukan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai ukuran dari sukses atau kegagalan. Target dan tujuan sering digunakan silih berganti sebagai pengganti kata sasaran. Ada yang berpendapat bahwa kata target berkonotasi dengan ukuran kuantitatif, tetapi definisi tersebut tidak bersifat universal. Sasaran yang diketahui secara umum dan ditetapkan dengan baik diakui oleh sebagian manajer memiliki kemampuan motivasi pada mereka sendiri. Sasaran tersebut melahirkan kegiatan, mengarahkan usaha-usaha manajemen secara efektif dan mengakhiri penghamburan energi untuk tugas-tugas yang tidak produktif dan pertentangan-pertentangan pribadi. Tujuan dan rencana telah menjadi konsep umum di masyarakat kita. Suatu sasaran atau tujuan (goal) adalah keadaan yang diharapkan di masa depan yang berusaha direalisasikan organisasi. Tujuan ini penting sifatnya karena organisasi didirikan untuk maksud tertentu dan tujuan dibuat untuk mendefinisikan dan menyatakan maksud tersebut. Suatu rencana (plan) merupakan cetak biru dari pencapaian tujuan dan merinci alokalisasi sumber daya, jadwal, tugas, dan tindakan lain yang dibutuhkan. Kata perencanaan (planning) pada umumnya adalah penentuan tujuan organisasi dan pendefinisian perangkat untuk meraih hal tersebut.

Proses perencanaan diawali dengan sebuah misi formal yang menjelaskan tujuan dasar dari sebuah orgtanisasi, khususnya bagi pihak luar. Misi merupakan dasar dari tingkatan strategis (perusahaan) atas tujuan dan rencana, yang kemudian akan membentuk tingkatan taktis (divisi) dan tingkat operasional (departmen). Manajer puncak umumnya bertanggung jawab dalam menentukan tujuan dan rencana strategis yang menggambarkan komitmen terhadap efisiensi dan efektivitas organisasi. Rencana dan tujuan taktis merupakan tanggung jawab dari manajer tingkat menengah, seperti pimpinan divisi utama atau unit fungsional. Seorang manajer divisi akan merumuskan rencana taktis yang berfokus pada tindakan utama yang harus diambil fivisi untuk menjalankan perannya dalam rencana strategis seperti yang ditentukan manajer puncak. Rencana operasional merupakan prosedur atau proses khusus yang dibutuhkan tingkat bawah dari sebuah organisasi, seperti departmen dan para karyawan. Manajer lini depan (front-line) dan supervisor mengembangkan rencana operasional ini yang berfokus pada tugas dan proses khusus, dan hal ini mendukung dalam pemenuhan rencana taktis dan strategis. Perencanaan akan mendukung tingkatan lainnya. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebijakan operasional. 3. Tujuan dan Perencanaan Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses yang penting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan tidak akan berjalan secara sistemik.

Menetapkan tujuan organisasi membantu sebuah organisasi yang bersngkutan memberikan arah dan menghindari kekacauan. Tujuan dapat membantu memotivasi anggota dangan mengkomunikasikan apa organisasi ini berjuang untuk menyediakan dasar mengakuai keberhasilan dan prestasi. Tujuan dipecah-pecah dalam tiga jenis yang berbeda-beda dalam kebanyakan organisasi. Jenis-jenis itu adalah: a. Tujuan yang bersifat organisasi, bersangkutan dengan maksud-maksud, nilainilai yang diciptakan, dan arah umum organisasi. Ruang lingkupnya luas dan sebagai cirri khasnya, tidak didefinisikan secara spesifik. b. Tujuan yang bersifat manajemen, tujuan ini lebih terperinci dan menyangkut faktor-faktor seperti kuantitas serta kualitas. Sebagai contoh, meningkatkan produksi dengan 10 persen dalam 6 bulan mendatang. Contoh tersebut merupakan tujuan bersifat manajemen bagi seorang manajer produksi. c. Tujuan yang bersifat perseorangan, tujuan ini diperuntukkan bagi setiap orang perorangan. Tujuan-tujuan ini menggariskan apa yang sedang diusahakan perorangan itu untuk mencapai dan mendapatkannya. Tujuan-tujuan dari organisasi seharusnya ditempatkan pada batas-batas selaras dengan nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan yang diingikan masyarakat. 4. Kriteria Tujuan yang Efektif Untuk menjamin bahwa penentuan tujuan bermanfaat bagi organisasi, sejumlah karakteristik tertentu dan petunjuk harus digunakan. Berikut kriteria tujuan yang efektif : a. Spesifik dan terukur Tujuan dapat dibuat dengan akurat dan memberi ruang bagi kemajuan yang terukur. Jika memungkinkan tujuan dibuat dalam bentuk kuantitatif, misalnya meningkatkan keuntungan 2%, mengurangi kerusakan produk 1%, atau meningkatkan peringkat rata-rata efektifitas guru dari 3,5 menjadi 3,7. b. Menyentuh area penting (cover key result areas) Tujuan tidak dapat disusun untuk setiap aspek perilaku karyawan atau kinerja organisasi, jika dapat disusun maka angka yang tertera jelas tidak berati lagi. Manajer diharapkan mengidentifikasi sejumlah area penting, mungkin hingga empat atau lima departmen di organisasi atau pekerjaan. Area penting merupakan kegiatan yang memberi kontribusi terbanyak bagi kinerja perusahaan.

Banyak perusahaan menggunakan pendekatan berimbang untuk penentuan tujuannya, misal : Northern States Power Co. Menghitung kinerja pada empat area penting yaitu kinerja keuangan, layanan dan kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi dan pembelajaran. c. Menantang namun tetap realistis (challenging but realistic) Tujuan bersifat menantang akan tetapi tidak sulit dicapai dengan akal sehat. Contoh seorang manajer yang baru saja direkrut menemukan bahwa stafnya harus bekerja sebanyak 100 jam tiap minggu, untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan bersifat tidak realistis, maka karyawan akan menuju kegagalan dan akan menurunkan moral karyawan. Namun jika jika suatu tujuan terlalu mudah dicapai, maka karyawan tidak akan merasa termotivasi. d. Jangka waktu yang jelas (defined time period) Tujuan harus merinci jangka waktu pencapaian. Jangka waktu merupakan tenggat (batas waktu) yang menyatakan tanggal tujuan tersebut dicapai. e. Dikaitkan dengan kompensasi (linked to rewards) Dampak akhir dari tujuan tergantung dari sejauh mana gaji mengalami peningkatan, promosi, dan penghargaan yang didasarkan pada pencapaian tujuan. Siapa saja yang mencapai tujuan harus diberi penghargaan. Penghargaan memberi arti dan kaitan dengan tujuan serta membantu karyawan berkomitmen untuk mencapainya. Kegagalan dalam mencapai tujuan seing kali disebabkan oleh faktor diluar karyawan. 5. Tipe-tipe dan Model Perencanaan Maksud dari perencanaan dan penentuan tujuan adalah membantu organisasi meraih kinerja yang tinggi. Para manajer menggunakan tujuan strategis, taktis, dan operasional untuk mengarahkan karyawan dan sumber daya menuju hasil akurat yang membuat organisasi bekerja secara efisien dan efektif. Kinerja organisasi secara menyeluruh tergantung dari pencapaian hasil yang diidentifikasi melalui proses perencanan. Manajer menggunakan sejumlah pendekatan

perencanaan untuk berfokus pada organisasi kea rah kinerja yang tinggi. Di aantara pendekatan popular yang sering digunakan adalah management by objectives, rencana sekali pakai (single-use plan), rencana untuk beragam kegunaan (standing plant), dan rencana berkesinambungan atau berskenario (contingency plan).

Management by objectives (MBO) adalah metode yang digunakan manajer dan karyawan untuk menjelaskan tujuan dari setiap department, proyek dan orang serta menggunakannya untuk mengawasi kinerja berkelanjutan. Empat kegiatan utama harus ada agar pelaksanaan MBO dapat berhasil : a. Menetapkan tujuan (set goal). Ini merupaka langkah yang sulit dalam MBO. Penetapan tujuan melibatkan karyawan di tiap tingkatan dan memandang kegiatan harian jauh ke depan untuk menjawab pertanyaan apa yang coba kita raih? tujuan yang baik seharusnya konkret dan realistis, memberikan target yang spesifik dan jangka wakjtu tertentu serta memerlukan tanggung jawab. b. Mengembangkan rencana pelaksanaan (develop avtion plan). Sebauh rencana pelaksanaan menjelaskan arah tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Rencana pelaksanaan disusun untuk individu sekaligus depatmen. c. Meninjau kemajuan yang dicapai (review progress). Kemajuan secara periodik adalah hal penting untuk menjamin rencana pelaksanaan dijalankan dengan baik. Pelaksanann ini dapat dilakukan secara informal antara manajer dengan bawahan, di mana organisasi dapat melakukan pemeriksaan tiap tiga, enam, atau sembilan bulan dalam satu tahun. d. Penghargaan atas kinerja keseluruhan (appraise overall performance). Mengevaluasi apakah tujuan tahunan telah dicapai baik oleh individu maupun departmen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dapat menjadi bagian dari sistem penilaian kinerja dan arah dari kenaikan penghasilan dan penghargaan lainnya. 6. Perencanaan dalam Organisasi Pembelajaran Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran manditi (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Dimensi Learning Organisation Peter Senge mengemukakan bahwa di dalam learning organization yang efektif diperlukan 5 dimensi yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi yakni : a. Personal mastery, kemmapuan untuk secara terus menerus dan sabar memperbaiki wawasan agar objektif dalam melihat realitas dengan pemusatan energi pada hal-hal yang strategis.

b. Mental model suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan, dan prasangka atas rangsangan yang muncul. c. Shared vision komitmen untuk menggali visi bersama tentang masa depan secara murni tanpa paksaan. d. Team learning kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif, generatif dan berkesinambungan. e. System thingking organisasi pada dasarnya terdiri atas unit yang harus bekerja sama untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

E. Kerja Perencanaan 1. Definisi Perencanaan Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai.setengah orang mengungkapkan perencanaan sebagai suatu pendekatan terorganisasi terhadap persoalan-persoalan yang akan datang dan menguraikannya secara lambat laun membentuk pola sekarang untuk kegiatan yang akan datang.perencanaan tidak bersangkut paut dengan eputusankeputusan yang akan datang,tetapi dengan dampak yang akan datang dari keputusan-keputusan yang sekarang. Perencanaan menjembati lowongan antara dimana anda berada dan kemana anda hendak pergi. 2. Jenis-jenis Rencana Rencana-rencana dengan mudah dapat digolongkan sebagai berikut : a. growth plans rencana pertumbuhan : rencana-rencana ini memetakan arah, ke mana organisasi itu bergerak, tujuan-tujuannya dan cepatnya gerak ekspansi yang dicari. Cara rasional untuk menjamin pertumbuhan yang diinginkan ialah dengan keterkaitan anggota-anggota manjemen yang cakap dengan

pertumbuhan dan dengan perencanaan pertumbuhan sendiri. b. profit plans rencana-rencana keuntungan : biasanya jenis perencanaan ini dipusatkan pada keuntungan per produksi atau kelompok produksi.dikepalai oleh seorang perencana keuntungan seluruh rencana menuju ke usaha dan pengeluaran minimum untuk mewujudkan keuntungan yang maksimum. c. user plans rencana pemakaian : bagaimana cara memasarkan suatu hasil atau jasa yang dipilih,atau lebih baik melayani suatu pasaran terpilih dijawab dengan suatu rencana pemakaian.biasanya dinamakan product planning

perencanaan

hasil

atau

market planning

perencanaan

pasaran

jenis

perencanaan ini sangat terkenal. d. personal management plans-perencanaan urutan kepegawaian : rencanarencana untuk menarik perhatian,mengembangkan dan mempertahankan anggota-anggota manajemen makin lama makin penting.penggolongan rencanarencana menurut jangka waktu yang diliputinya adalah biasa rencana-rencana yang meliputi 2-5 tahun dinamakan jangka pendek atau panjang tergantung dari organisasinya.

F. Landasan Pemikiran, Siasat dan Kebijaksanaan 1. Landasan pemikiran Landasan Pemikiran adalah dasar aksi yang menyebabkan pikiran

mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui.sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia (the whole man). Selanjutnya proses pemikiran adalah suatu pergerakan mental dari sutu hal menuju hal lain, dari proposisi satu ke proposisi lainnya,dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran tentang eksistensi tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat pemikiran tentang kemerdekaan kehendak.karena pemikiran merupakan suatu gerak kemajuan 2. Siasat Siasat adalah cara bekerja atau melakukan sesuatu dengan cermat atau seksama (KBBI). Siasat juga dapat dimaknais ebagai taktik yang berdaya upaya untuk mencapa iterwujudnya tujuan tertentu (perencanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia atau PBSI). Mengapa perlu siasat..? Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting untuk mencapai tujuan akhirp embelajaran. 3. Kebijaksanaan Kebijaksanaan adalah suatu tindakan yang selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuan) apabila menghadapi kesulitan atau permasalahan. Kebijaksanaan harus dimiliki setiap individu masing-masing karena setiap induvidu adalam pemimpin.

You might also like