You are on page 1of 4

Kehamilan Ektopik Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri.

Etiologi Faktor tuba, yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenital tuba, pembedahan sebelumnya, endometriosis, tumor yang mengubah bentuk tuba, dan kehamilan ektopik sebelumnya. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom dan malformasi. Faktor ovarium, yaitu migrasi luar ovum (perjalanan ovum dari ovarium kanan ke tuba kiri atau sebaliknya), pembesaran ovarium, dan unextruded ovum. Penggunaan hormon eksogen (estrogen) seperti pada kontrasepsi oral. Faktor lain, antara lain aborsi tuba dan pemakaian IUD.

Patogenesis Kehamilan ektopik dapat berupa kehamilan tuba, kehamilan ovarial, kehamilan intraligamenter, kehamilan servikal, dan kehamilan intraabdominal. Yang paling sering terjadi adalah kehamilan tuba. Kehamilan tuba dapat terjadi pada pars interstisialis, pars ismika, pars ampularis, dan infundibulum tuba. Kehamilan intrauterin dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan ektopik. Disebut combined ectopic pregnancy bila terjadi bersamaan dan compound ectotopic pregnancy bila kehamilan ektopik terjadi lebih dahulu dengan janin sudah mati dan menjadi litopedion. Hasil konsepsi bernidasi kolumnar atau interkolumnar dan biasanya akan

terganggu pada kehamilan 6 - 10 minggu berupa: Hasil konsepsi mati dan diresorpsi Abortus ke dalam lumen tuba Rupture dinding tuba

Uterus menjadi besar dan lembek; endometrium dapat berubah menjadi desidua karena pengaruh estrogen dan progesteron dari korpus luteum graviditatis dan trofoblas. Pada endometrium juga dapat ditemukan fenomena Arias - Stella. Manifestasi Klinis Amenore Gejala kehamilan muda Nyeri perut bagian bawah. Pada rupture tuba nyeri terjadi tiba-tiba dan hebat, menyebabkan penderita pingsan sampai syok. Pada abortus tuba nyeri mula-mula pada satu sisi, menjalar ke tempat lain. Bila darah sampai ke diafragma bisa menyebabkan nyeri bahu, dan bila terjadi hematokel retrouterina terdapat nyeri defekasi. Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua. Pada pemeriksaan vagina terdapat nyeri goyang bila serviks digerakkan, nyeri pada perabaan, dan kavum Douglasifmenonjol karena ada bel:uan darah. Diagnosis Penegakkan diagnosis pada kehamilan ektopik belum terganggu sulit sehingga memerlukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis, yaitu USG, laparoskopi, atau kuldoskopi. Penegakkan diagnosis pada kehamilan ektopik terganggu dapat

didapatkan dari : Anamnesis: amenore dan kadang terdapat tanda hamil muda, nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus, dan perdarahan pervaginam setelah nyeri perut bagian bawah. Pemeriksaan umum : penderita tampak kesakitan dan pucat : pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan tanda-tanda syok Pemeriksaan ginekologi : ditemukan tanda-tanda kehamilan muda, rasa nyeri pada pergerakan serviks ; uterus dapat teraba agak membesar dan kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan; kavum Douglasi menonjol, berisi darah, dan nyeri bila diraba. Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat. Diagnosis banding Infeksi pelvik, abortus iminens atau insipiens, kista ovarium, rupture korpus luteum, kista folikel dan apendisitis. Penatalaksanaan Pasien dirujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit dilakukan: Laparotomi Salpingektomi/salpingostomi/reanastomosis tuba.

Prognosis Kematian karena kehamilan ektopik cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Sebagian wanita menjadi steril setelah mengalami

kehamilan ektopik atau mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba sisi lain. Angka kehamilan ektopik berulang dilaporkan 0-14,6 %.

You might also like