You are on page 1of 2

Pencegahan Pencegahan adalah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan sama sekali atau mengurangi ancaman.

Contoh:

Pembuatan hujan buatan untuk mencegah terjadinya kekeringan di suatu wilayah Melarang atau menghentikan penebangan hutan Menanam tanaman bahan pangan pokok alternatif Menanam pepohonan di lereng gunung Ada beberapa cara yang bisa dilakukan menghadapi bencana letusan gunung berapi. Hal tersebut menurut penelusuran yang dilakukan ATJEHPOSTcom dan merunut pada keterangan Juniawan Priyono dari TDMRC Unsyiah, Sunardi dari BPBD Aceh Besar dan Fahmi Rahmatna dari WVI dalam tulisan Penanggulangan Bencana Letusan Gunungapi Berbasis Masyarakat: Panduan Bagi Masyarakat di Sekitar Gunung Seulawah Agam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh tahun 2010. Salah satunya yaitu mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Serangkaian upaya yang perlu dilakukan tersebut antara lain membangun rumah bertiang penopang atap lebih rapat (dibantu dengan tiang diagonal). Pembangunan rumah ini dianjurkan beratap seng agar tahan terhadap panas lontaran batu pijar dengan kemiringan atap 45 derajat. Hal lain menghadapi upaya menghadapi pengurangan resiko bencana seperti menyebarluaskan peta kerawanan bencana letusan gunungapi dan informasi terkait dengan menggunakan format yang sesuai dan dilakukan secara periodik. Menyusun peta (sketsa) risiko bencana letusan gunungapi di tingkat gampong serta berpartisipasi aktif dalam merencanakan dan membangun prasarana dan sarana pengungsian juga hal lain yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana. Selain itu untuk mengurangi resiko terjadinya banjir lahar, erosi, dan gerakan massa juga perlu dilakukan penghutanan kembali di kawasan yang berpotensi bencana gunungapi. Mengadakan pelatihan cara pembuatan pakan ternak awetan juga diperlukan. Hal ini disebabkan besar kemungkinan makanan ternak akan tertutupi abu vulkanik. Upaya mengurangi resiko bencana juga dapat dilakukan dengan menguatkan kelembagaan di tingkat masyarakat sebagai bagian manajemen bencana berbasis masyarakat dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan LSM. Membuat peraturan adat/desa tentang penanggulangan bencana, menyusun petunjuk operasional penanggulangan bencana letusan gunungapi di tingkat gamping dan kemukiman, memperbaharui rencana kegawatdaruratan dengan gladi (latihan penyelamatan dan tanggap darurat) yang melibatkan masyarakat, serta berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait secara rutin merupakan faktor lain dalam mengurangi resiko bencana yang perlu dilakukan.

See more at: http://atjehpost.com/read/2013/01/10/34812/0/33/Ini-Cara-Mengurangi-ResikoBencana-Letusan-Gunung-Api-Seulawah-Agam#sthash.Dttg7qdw.dpuf


BOY NASHRUDDIN AGUS, Kamis, 10 Januari 2013 16:30:00 WIB

Fase-fase bencana (Barbara Santamaria, 1995) ada tiga fase dalam terjadinya suatu bencana, yaitu fase pre-impact, impact, dan post-impact. Fase pre-impact: merupakan warning phase, tahap awal dari bencana. Informasi didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca. Seharusnya pada fase ini segala persiapan dilakukan baik pemerintah, lembaga, maupun warga masyarakat. Fase Impact: merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saat-saat dimana manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup(survive). Fase impact ini terus berlanjut hingga terjadinya kerusakan dan bantuan-bantuan darurat dilakukan. Fase post-impact merupakan saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase darurat, juga tahap di mana masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi komunitas normal. Secara umum, dalam fase post-impact ini para korban akan mengalami tahap respons psikologis mulai dari penolakan, marah, tawar menawar, depresi hingga penerimaan. Ferry Efendu dan Makhfudli.(2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori, praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Mediak. http://books.google.co.id/books?id=LKpz4vwQyT8C&pg=PT180&dq=Fase+Penanggulanga n+Bencana&hl=id&sa=X&ei=VfVsUfrBKsKJrQe034Fg&ved=0CCoQ6AEwAA

PMI. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=Upaya+Mengurangi+Risiko+Bencana&source=web&cd= 3&cad=rja&ved=0CDUQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpirba.hrdpnetwork.com%2Fe5781%2Fe5795%2Fe5809%2Fe14422%2FeventReport14454%2FUPAYAPENGURA NGANRESIKOmin.ppt&ei=YQRtUeSLE8LTrQed8YH4Cw&usg=AFQjCNGs1prBSJBq7g0kYPh0NVy_0EpW ZA&bvm=bv.45175338,d.bmk

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=Upaya+Mengurangi+Risiko+Bencana&source=web&cd= 9&cad=rja&ved=0CFcQFjAI&url=http%3A%2F%2Fwww.rekompakjrf.org%2Fdownload%2FPedoman %2520Pengorganisasian%2520Pengurangan%2520Risiko%2520Bencana%2520Berbasis%2520Masya rakat.pdf&ei=YQRtUeSLE8LTrQed8YH4Cw&usg=AFQjCNFfyiElY9SbfCrVdkGf8owkmQ__HA&bvm=bv. 45175338,d.bmk http://www.slideshare.net/titiksumekar2/savedfiles?s_title=upaya-pengurangan-risiko-bencana10260795&user_login=Hennov

You might also like