You are on page 1of 7

PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker tertua pada manusia.

Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak jaman mesir kuno 1600 SM, walaupun pada saat itu belum ada definisi mengenai kanker. Edwin Smith Papyrus melaporkan ada 8 kasus tumor yang disertai ulkus pada daerah payudara yang diterapi dengan cara dibakar dengan api. Pada abad 17 seorang ahli bedah Perancis Jean Louis Petit (1674 - 1750) menemukan kasus kanker payudara yang disertai pembesaran limfonodi didaerah aksila. Kemudian ahli bedah dari Skotlandia Benjamin Bell (1749 -1806) melakukan operasi pengangkatan kelenjar payudara beserta otot-otot dada dan limfonodi aksila, baru kemudian dipopulerkan oleh William Stewart Halsted (1882) melakukan Halsted Radikal Mastectomy dan prosedur ini tetap populer sampai tahun 1970. SKENARIO ANAMNESIS Sesuai dengan kasus pada skenario ada beberapa hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien : Apakah ada benjolan ? Apakah benjolannya keras atau lunak ? Apakah benjolannya semakin membesar ? Berapa banyak benjolan pada payudara? Letak benjolannya didaerah mana? Apakah ada rasa sakit didaerah payudara? Apakah ada perubahan warna ? Apakah terdapat abses / darah/ nanah/air susu pada puting susu? Apakah ada hubungannya dengan hormonal ? Apakah siklus menstruasinya normal? Apakah sudah menopause? Pada usia berapa menopause? Apakah sudah berkeluarga atau belum? Jumlah anaknya berapa? Umurnya berapa ? Pada usia berapa dia melahirkan? Apakah ada dikeluarga yang terkena (orang tua) ? Kelenjar getah bening membesar atau tidak?

Apakah ada keluhan lain?

Jika menemukan benjolan di payudara, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jangan panik. Sekitar 80 persen benjolan di payudara tidak bersifat kanker. Benjolan sering berubah menjadi kista yang tidak berbahaya atau dikarenakan adanya perubahan jaringan yang terkait dengan siklus menstruasi Anda. Namun ada baiknya Anda memeriksakannya ke dokter untuk memastikan.

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah benjolan atau perubahan pada payudara Anda disebabkan oleh sel kanker atau bukan. Beberapa pemeriksaan itu adalah berikut ini: Pemeriksaan sewaktu mandi Sewaktu mandi, bagian dada disabunin dahulu untuk mempermudah pemeriksaan. Sewaktu pemeriksaan, satu tangan dibelakang kepala, satu jari diluruskan dan gerakkan jari tangan dengan gerakan memutar, teliti semua daerah bagian payudara, lihat apakah ada benjolan, gunakan cara ini untuk memeriksa satu sisinya lagi. Pemeriksaan di depan cermin Berdiri di depan cermin, kedua tangan direntangkan ke bawah, lihat dari luar apakah payudara normal atau tidak, ada tidaknya pencekungan puting susu dan penyusutan kulit, gejala pembengkakan, cubit perlahan puting susu ada tidaknya sekresi. Periksa bawah ketiak, ada tidaknya pembengkakan kelenjar getah bening. Terakhir, lakukan berulang kali dengan kedua tangan diangkat tinggi-tinggi ke atas melewati kepala. Mammogram Tumor atau sel kanker di payudara bisa dideteksi melalui mammogram (X-ray di payudara). The American Cancer Society merekomendasikan, agar mammogram dilakukan setiap tahun dimulai saat usia Anda (wanita, Red.) 40 tahun. Sedangkan The US Preventive Services Task Force merekomendasikan mammogram dilakukan setiap dua tahun sejak usia Anda 50 - 74 tahun. USG dan MRI

Selain mamografi, dokter bisa melakukan pemeriksaan tambahan dengan USG payudara. USG dapat membantu melihat adanya kista, kantung berisi cairan yang bukan kanker. MRI dianjurkan bersama dengan mammogram untuk skrining rutin pada wanita yang berisiko lebih tinggi mengidap kanker. Biopsi Satu-satunya cara pasti untuk menentukan apakah benjolan di payudara adalah kanker adalah dengan melakukan biopsi. Yakni dengan mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Kadang, operasi dilakukan untuk mengambil sebagian atau seluruh benjolan untuk pengujian. Hasilnya akan menunjukkan apakah benjolan tersebut adalah kanker, apa jenisnya, dan perawatan apa yang cocok dilakukan.

Benjolan Tumor adalah terbentuknya neoplasma yang disebabkan oleh pertumbuhan atau regenerasi setubuh yang tidak wajar. Namun, pengertian tumor semacam ini bisa jadi sangat sulit dimengerti oleh masyarakat umum. Gejala paling sering pada kanker payudara adalah adanya benjolan. Kanker biasanya hanya mengenai satu payudara. Jarang ditemukan wanita dengan kanker di kedua payudara pada saat yang sama. Benjolan ini biasanya keras dengan permukaan yang tidak rata. Benjolan biasanya tidak bergerak (terfiksasi). Seringkali benjolan TIDAK disertai nyeri. Benjolan tersebut muncul karena tidak normalnya pertumbuhan sel dalam organ tersebut. Idealnya, sel baru berfungsi untuk menggantikan sel lama yang sudah waktunya "pensiun". Akan tetapi karena sel baru yang menggantikan sel lama tersebut muncul secara tidak seimbang, akibatnya memicu terjadinya penyakit tersebut. Karena muncul benjolan, maka hal itu juga menganggu keseimbangan fungsi organ itu sendiri. Akibatnya, organ tak berfungsi sebagaimana seharusnya dan mempengaruhi kondisi tubuh secara umum. Gejala klinisTanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri.

Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Tumor sendiri banyak jenis dan macamnya. Secara sederhana, tumor dibedakan dalam dua jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Tumor jinak ini relatif tidak berbahaya seperti tumor ganas. Sebab tumor jenis ini kemampuan menyebarnya lambat dan tak mampu menginfeksi organ tubuh lain. Namun demikian, tumor jinak harus tetap diwaspadai. Sebab dalam banyak kasus, tumor jinak berkembang menjadi tumor ganas karena terlambat mengobatinya. Sementara, jenis kedua adalah kanker ganas atau yang biasa disebut dengan nama kanker. Pengertian tumor ganas adalah tumor yang memiliki kemampuan menyebar sangat cepat dan mampu menginfeksi organ lainnya. Oleh karena itu, tumor ini sangat berbahaya dan harus secepat mungkin diatasi. Sebab bila tidak, penderitanya akan cepat menuju pada kematian. Perlu juga diperhatikan letak dari benjolan tersebut, pada pemeriksaan fisik payudara terdapat empat kuadran yang diperiksa, yaitu : lateral atas, lateral bawah, medial atas dan medial bawah. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui letak metastasis dari tumor tersebut. Perubahan pada Kulit Payudara Kulit disekitar payudara dapat berwarna kemerahan, dan kadang terdapat cekungan seperti lesung pipi di kulit payudara (dimpling). Pada keadaan lanjut, cekungan pada kulit payudara ini semakin meluas dan banyak sehingga kulit payudara tampak seperti kulit jeruk purut. Keadaan ini sering disebut peau dorange. Perubahan pada Puting Payudara Banyak perubahan yang dapat terjadi pada puting payudara yang mungkin merupakan gejala kanker. Luka pada puting susu yang tidak sembuh dalam 6 bulan, apalagi bila disertai dengan perubahan kulit payudara dapat merupakan gejala kanker. Keluarnya cairan dari puting sisi berupa cairan warna merah atau kecoklatan. Cairan ini dapat keluar sendiri atau baru keluar bila puting ditekan.

Puting yang tadinya normal menjadi tertarik ke dalam (nipple inversion). Keadaan ini mungkin gejala kanker bila puting menjadi tertarik ke dalam seluruhnya, tidak dapat lagi ditarik keluar, kulit puting terasa kering (gatal, terdapat kulit yang menebal) dan berubah warna, serta teraba adanya benjolan di balik puting. Ada 3 pengaruh penting pada kanker payudara : 1. Faktor genetik Faktor genetik berpengaruh dalam peningkatan terjadinya kanker payudara. Ada faktor turunan pada suatu keluarga yang terkena kanker payudara. Kelainan ini diketahui terletak dilokus kecil dikromosom 17q21 pada kanker payudara yang timbul pada usia muda. Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut : Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.

2. Faktor Lingkungan Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih. Sinar Ultraviolet dari matahari Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.

3. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.

Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah : Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan. Zat pewarna makanan Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

Gangguan keseimbangan hormonal Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

Faktor kejiwaan, emosional Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.

Radikal bebas Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu : Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.

Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

You might also like