You are on page 1of 19

Definisi

Menurut Stuart dan Sundeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.

LANJUTAN
Menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual. Potter & Perry (1993), konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya. Beck William Rowles (1993), mendefinisikan konsep diri sebagai cara memandang individu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial & spiritual.

LANJUTAN
Secara umum, konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara kita memandang diri kita secara utuh, meliputi: fisik, intelektual, kepercayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian.

KOMPONEN KONSEP DIRI


1. Citra tubuh (Body image) Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang kontak secara terus menerus (anting, make-up, kontak lensa, pakaian, kursi roda) baik masa lalu maupun sekarang. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh:
o o o o o o o Menolak melihat dan menyuntuh bagian tubuh yang berubah Tidak menerima perubahan yang telah terjadi/akan terjadi Menolak penjelasan perubahan tubuh Persepsi negatif pada tubuh Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang Mengungkapkan keputusasaan Mengungkapkan ketakutan

Masalah keperawatn yang mungkin timbul:


o o o o o Gangguan citra tubuh Gangguan harga diri Keputusasaan Ketidakberdayaan Kepusakan penyesuain

2. Ideal diri Ideal diri adalah persepi individu tentang bagaiman dia harus berperilaku berdasarkan standar, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu. Sering disebut bahwa ideal diri sam adengan cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri. Tanda dan gejala yang dapat di kaji:
o Menungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya, misalnya saya tidak bisa ikut ujian karena sakit, saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas operasi di muka saya, kaki saya yang dioperasi membuat saya tidak bisa main bola. o Menungkapkan keinginan yang terlalu tinggi. Misalnya saya pasti bisa sembuh padahal prognosa penyakitnya buruk, setelah sehat saya akan sekolah lagi padahal penyakitnya mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah.

Masalah keperawatan yang mungin timbul:


o Ideal diri tidak realitas o Ketidakberdayaan o Keputusasaan

3. Harga

diri (self esteem) Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.

Tanda dan gejala yang dapat dikaji: Perasaan malu tehadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan penyakit, misalnya malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapatkan terapi pada kanker. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (misalnya ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah), menyalahkan, mengejek dan mengkritik diri sendiri. Merendahkan mertabat, misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. Percaya diri kurang, klien sukar dalam mengambil keputusan misalnya tentang memilih alternatif tindakan. Mencederai diri akibat harga diri yang rendah di sertai harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan. Masalah keperawatan yang mungkin timbul: Gangguan harga diri rendah situasional atau kronik Keputusaan Isolasi soasial menarik diri Resiko perilaku kekerasan.

4. Identitas diri Identitas diri adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. Identitas ditandai dengan kemampuan memandang diri sendiri beda dengan orang laian, mempunyai percaya diri, dapat mengontrol diri, mempunyai persepsi tentang peran serta citra diri. Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
Tidak ada percaya diri Sukar mengambil keputusan Ketergantungan Masalah dalam hubungan interpersonal Ragu atau tidak yakin terhadap keinginan Proyeksi yaitu meyalahkan orang lain

Masalah keperawatan yang mungkin timbul :


Gangguan identitas personal Ketidakberdayaan Keputusasaan

5. Peran Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial, tiap individu mempunyai berbagai peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran Ketidakpuasaan peran Kegagalan menjalankan peran yang baru Ketegangan menjalankan peran yang baru Kurang tanggungjawab Apatis, bosan dan putus asa

Masalah keperawatan yang mungkin timbul :


Perubahan penampilan peran Gangguan harga diri Keputusasaan Ketidakberdayaan

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Faktor predisposisi Citra tubuh Kehilangan/kerusakan bagian tubuh (anatomi dan fisiologi) Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh akibat penyakit Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi Harga diri Penolakan Kurang penghargaan Persaingan antar saudara Kesalahan dan kegagalan berulang Tidak mampu mencapai standar

Lanjutan
Peran Sterotipik peran seks Tuntutan peranan kerja Harapan peran kuktural Identitas Ketidakpercayaan orang tua Tekanan dari peer group Perubahan struktur social b. Stressor presipitasi Trauma Ketegangan peran
c. Perilaku Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh tertentu Menolak bercermin Tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh Menolak usaha rehabilitasi Usaha pengobatan mandiri yang tidak tepat Menyangkal cacat tubuh d. Mekanisme koping Pertahanan jangka pendek Pertahanan jangka panjang Mekanisme pertahanan ego

2. Diagnosa Keperawatan

3. Intervensi dan Implementasi


Tujuan umum : Klien memiliki konsep diri yang positif Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan kriteria evaluasi setelah satu kali pertemuan klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Tindakan keperawatan : Bina hubungan saling percaya dengan melakukan Salam terapeutik Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan, tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai Jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya, beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien Buat kontrak yang jelas yaitu topik, waktu, tempat tujuan.

Lanjutan
Tinda Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki dengan kriteria evaluasi setelah satu kali interaksi klien dapat menyebutkan kemampuan yang dimiliki klien, aspek positif keluarga dan lingkungan klien. kan keperawatan : Diskusikan dengan klien tentang aspek positif yang dimiliki klien, keluarga dan lingkungan dan kemampuan yang dimiliki klien Bersama klien buat daftar tentang aspek positif klien, keluarga dan lingkungan dan kemampuan yang dimiliki Berikan reinforcement, pujian yang realistis terhadap aspek positif klien Hindarkan memberi penilaian yang negatif

Lanjutan
Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan dengan kriteria evaluasi setelah satu kali berinteraksi klien dapat menyebutkan kemampuan yang dilaksanakan. Tindakan keperawatan : Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan dengan kriteria evaluasi setelah satu kali berinteraksi klien dapat membuat rencana kegiatan harian. Tindakan keperawatan : Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien melalui kegiatan mandiri atau dengan bantuan Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi klien Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

Lanjutan
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang dibuat dengan kriteria hasil setelah satu kali berinteraksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan Pantau kegiatan yang dilakukan klien Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang Berikan pujian atas keberhasilan klien Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada dengan kriteria evaluasi setelah satu kali interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga Tindakan keperawatan : Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

4. Evaluasi
Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien dapat menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya, fisik, intelektual, sistem pendukung Klien berperan serta dalam perawatan dirinya Percaya diri klien meningkat dengan menetapkan tujuan yang realistis

You might also like