You are on page 1of 14

LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIVE

KELOMPOK 3

Anggie Hamdani (1210702004) Cucu Karlina (1210702011) Ervina Rizky Agia (1210702022) Hanna Hanifa (1210702028)

Tanggal Praktikum: 1 Oktober 2012 Tanggal Pengumpulan: 8 Oktober 2012

BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012

Praktikum 3 Sistem Digestive

I. Pendahuluan a. Tujuan Mengetahui organ-organ pencernaan Menguji kadar kolesterol dan glukosa darah Menguji protein bahan makanan

b. Dasar Teori Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus. Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap hari. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk makanan.

Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin. Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang 8,5 m. Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus (Irianto, 2004). Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik (HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya (Heartorg, 2012). Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam- amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu (Sudarmaji, 1989). Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk

gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu: Gula darah puasa: Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL . Diabetes: 7,0 mmol/L atau 126 mg/dL.

Gula darah 2 jam setelah makan: Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL. Diabetes: 11,1 mmol/L atau 200 mg/dL (Susatyo, 2010).

II. Metode a. Alat dan Bahan Alat Torso/model tubuh 1 buah Pipet tetes 1 buah Plat tetes 1 buah Lumpang porselin 1 buah Alu porselin 1 buah Alat test digital kolesterol dan glukosa 1 buah Kit 1 buah Blood lancet 1 buah Timbangan badan 1 buah Saliva Larutan Biuret Bahan makanan Kapas Alkohol 70% Bahan

b. Cara Kerja Pengamatan Organ-Organ Pencernaan 1 2 3 Torso/model manusia diamati

Digambar organ pencernaan mulai dari mulut sampai anus


Digambar susunan gigi dari setiap anggota

Test Kolesterol dan Glukosa 1 2 3 4 5 Ujung jari tangan dibersihkan dengan alkohol 70% Darah diambil dengan blood lancet Darah yang keluar diteteskan pada kit test glukosa dan kolesterol Angka yang muncul pada alat test digital diamati Angka yang muncul dicatat

Uji Protein
1 2 3 4 Semua bahan makanan dilumatkan sedikit dengan menggunakan lumpang alu Bahan Makanan yang telah dilumatkan disimpan pada plat tetes

Larutan biuret diteteskan pada makanan


Diamati perubahan yang terjadi

III. Hasil dan Pembahasan a. Hasil Gambar Sistem Digestive

Gigi Esofagus

Hati Lambung Kolon Usus Halus

Gambar 1. Torso/Model Tubuh Manusia

Table 1. Hasil Pengamatan Kadar Glukosa dan Kolesterol Jenis Nama Kelamin Umur (Tahun) 20 19 19 21 Berat Badan (Kg) 40 47 41 48 Glukosa (mg/dL) 102 119 106 106 Kolesterol (HDL+LDL) 189 199 147 165

Keterangan

Hariza Dewi Dea Dini

Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

Normal Normal Normal Normal Kadar Glukosa =

Andi

Laki-laki

21

53

189

103

Tinggi, Kadar Kolesterol = Normal Kadar Glukosa =

Anggi

Laki-laki

21

49

99

217

Normal, Kadar Kolesterol = Tinggi

Table 2. Hasil Pengamatan Test Protein Dengan Larutan Biuret No 1 2 3 4 5 6 7 Bahan Makanan Telur Tahu Nuget Mie Bayam Jelly drink Nasi Warna Sebelum Putih Kuning Kuning Kuning Hijau Hijau Putih Warna Sesudah Ungu Ungu Ungu Biru Hijau Kuning Biru Keterangan Mengandung protein Mengandung protein Mengandung protein Tidak mengandung protein Tidak mengandung protein Tidak mengandung protein Tidak mengandung protein

Gambar 2. Pengukuran Kadar Kolesterol

Gambar 3. Test Protein

Gambar Susunan Gigi Nama: Hanna Hanifa Umur: 20 Tahun Rumus Gigi: 3212-3212 (Atas), 3212-3212 (Bawah) Nama: Cucu Karlina Umur: 21 Tahun Rumus Gigi: 3212-3212 (Atas), 3212-3212 (Bawah) Nama: Ervina R.A Umur: 20 Tahun Rumus Gigi: 3212-3212 (Atas), 3212-3212 (Bawah)

Gambar 4. Susunan Gigi Hanna

Gambar 5. Susunan Gigi Cucu

Gambar 6. Susuna Gigi Ervina

b. Pembahasan Pada praktikum kali ini yaitu mengamati torso/model tubuh manusia khususnya pada system digestive (pencernaan). Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus. Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap hari. Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar ludah/saliva yaitu: Glandula Parotis menghasilkan saliva atau ludah. Glandula Sublingualis menghasilkan air dan lendir. Glandula Submandibularis menghasilkan air dan lender. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sebagai berikut: 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan, 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan, 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan. Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap

yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar) (Irianto, 2004). Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan bahwa semua praktikan telah mencapai dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian bawah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rumus gigi menurut Irianto (2004) berikut ini, jika disimbolkan: gigi seri= I (Insisor), geraham depan= P (Premolar), gigi taring= C (Caninus), geraham belakang= M (Molar). Maka rumus gigi: Anak kecil (gigi susu) M P C I I C P M 0 2 12 212 0 0 2 12 212 0 Manusi Dewasa M P C I I C P M 3 2 12 212 3 3 2 12 212 3

Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk makanan. Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin. Lendir lambung (mukosa) berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung. Getah lambung, di dalamnya terdapat bahan-bahan sebagai berikut: Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman,

membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton. Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda. Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung. Hormon gastrin merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung. Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang 8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn. Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu: Duodenum (usus 12 jari), agian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas. Jejenum (usus kosong), bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m. Ileum (usus penyerapan), bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m. Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston. Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus. Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus. Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah mengasilkan empedu (bilus), tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen, menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak, tempat penyimpanan darah, tempat pembentukan fibrinogen dan heparin, mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol), detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alcohol, tempat penghancuran sel darah merah. Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus.

Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus. Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu Natrium Bikarbonat (NaHCO3) bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8. Amilase pankreas (disakarase) yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain: Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Lipase pankreas (steapsin) yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida. Protease (peptidase) yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase. Nuklease yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida (Irianto, 2004). Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah. Kolesterol Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik (HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya. Meskipun total kolesterol masih rendah, kita masih harus juga memperhatikan perbandingan kadar kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein). LDL (Low Density Lipoprotein) adalah pengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel. Bila kolesterol LDL dalam darah berlebihan, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan

bisa menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Itulah sebabnya LDL disebut juga sebagai kolesterol jahat. Semakin rendah kadar LDL, semakin rendah pula risiko terkena serangan jantung dan stroke. Panduan Kadar LDL < 100 mg/dL 100 129 mg/dL 130 159 mg/dL 160 189 mg/dL : optimal : mendekati optimal : batas normal tinggi : tinggi

190 mg/dL atau lebih : sangat tinggi Sebaiknya kadar LDL tetap dijaga pada ambang batas optimal atau kurang dari 100 mg/dL. Jika kadar LDL dalam darah sudah lebih tinggi dari 160 mg/dL, berarti sudah dalam tahap bahaya dan harus segera dilakukan perbaikan untuk menurunkan nilainya. HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol baik karena fungsinya mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke hati. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik. Kadar kolesterol HDL dalam darah kurang dari 40 mg/dL (laki-laki) dan kurang dari 50 mg/dL (perempuan) termasuk kategori kadar HDL rendah, yang menyebabkan terjadinya peningkatan risiko terkena sakit jantung. Sedangkan bila kolesterol HDL berada diatas 60 mg/dL, termasuk kategori tinggi dan dapat memberi proteksi pada penyakit jantung. Karena itu, sebaiknya pertahankan kadar HDL berada pada 40 50 mg/dL bagi laki-laki dan 50 60 mg/dL bagi perempuan. Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila seseorang makan dengan jumlah kalori melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kadar trigliserida yang tinggi ditambah dengan kadar kolesterol HDL rendah dan LDL tinggi adalah faktor yang akan mendorong terjadinya aterosklerosis yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke. Panduan kadar trigliserida < 150 mg/dL : termasuk normal

150 199 mg/dL 200 499 mg/dL

: batas normal tinggi : tinggi

500 mg/dL atau lebih : sangat tinggi (Heartorg, 2012). Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu: Gula darah puasa: Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL . Diabetes: 7,0 mmol/L atau 126 mg/dL.

Gula darah 2 jam setelah makan: Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL. Diabetes: 11,1 mmol/L atau 200 mg/dL (Susatyo, 2010).

Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140 mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi yaitu diatas 200 mg/dL. Perbedaan kadar kolesterol pada setiap praktikan yang di uji adalah kebanyakan karena makanan. Tapi selain makanan ada penyebab lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol yaitu: Berat badan, berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Kurang gerak, tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Makanan sehari-hari, kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti

santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol. Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih. Jenis kelamin dan umur, setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Sejarah keluarga, jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi. Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal. Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu, nugget, bayam, mie dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung protein. Karena setelah bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan tersbut berubah menjadi berwarna ungu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudarmaji (1989), bahwa ion Cu2+ dari preaksi biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink tidak mengandung protein. Karena setelah bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan tersbut tidak berubah menjadi berwarna ungu.

IV. Kesimpulan Pada hasil pengamatan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon) rektum dan anus. Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan bahwa semua praktikan telah mencapai dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian bawah. Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140 mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi

yaitu diatas 200 mg/dL. Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu, nugget, bayam, mie dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung protein. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink tidak mengandung protein.

Daftar Pustaka Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya. Heartorg. 2012. What Your Cholesterol Levels Mean. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/ Cholesterol/AboutCholesterol/What-Your-Cholesterol-Levels-Mean_UCM_305562_ Article.jsp [Minggu, 7 Oktober 2012] Sudarmaji, S., dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. Susatyo, J.P. 2010. Memahami Pengukuran Kadar Gula Darah. http://www.forkomjerman.org/index.php? option=com_content&view=article&id=100:memahami-pengukurankadar-gula-darah &catid=38:konsultasi-kesehatan&Itemid=86 [Minggu, 7 Oktober 2012]

You might also like