You are on page 1of 6

Taksonomi Zea Mays L. merupakan nama ilmiah dari jagung.

Organisme ini termasuk dalam kingdom Plantae atau tumbuhan yang merupakan organisme multiselular dan dapat menghasilkan makanan sendiri (eukariotik). Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae dan memiliki ordo Poales[8]. Berdasarkan keping bijinya, tanama jagung merupakan tanaman biji berkeping tunggal atau monokotiledon. Dalam bahasa latin, tanaman jagung ini biasa dikenal dengan Maydis Stigma.[7,8] Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Subkelas : Commelinidae Ordo : Cyperales Famili : Poaceae Genus : Zea L. Spesies : Zea mays L.[8]

Morfologi

Zea Mays L. merupakan tanaman musiman yang hanya memiliki batang tunggal. Secara umum strukturnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, akar, batang, dan organ reproduksi. Tanaman jagung berakar serabut yang terdiri dari akar seminal, akar adventif dan akar kait atau penyangga. Akar tanaman ini akan tumbuh dari empat hingga lima ligula terbawah dari batang. Batang tanaman jagung berwarna hijau, lurus tidak bercabang, berbentuk silindris dan terdiri dari ruas-ruas serta berbuku.[8] Pertumbuhan tinggi batang tanaman ini dapat mencapai 60-300 cm.(7,10) Struktur daun tanaman jagung sebagian bawahnya melapisi dan melekat pada batang membentuk pelepah daun, sedangkan sebagian atasnya terbuka membentuk helaian daun. Diantara pelepah dan helaian daun terdapat ligula atau lidah daun yang berfungsi mencegah air masuk ke dalam batang. Bentuk ujung dari helaian daun ini ada yang runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul.[8] Tanaman jagung termasuk pada monosious atau tanaman berumah satu, yang memiliki organ reproduksi betina dan jantan pada satu rumah atau pohon. Terdapat dua jenis bunga yang terletak di regio apikal dan aksila. Karangan bunga di regio apikal akan menjadi bunga jantan yang kemudian berkembang menjadi serbuk sari berwarna kuning. Pada regio aksila karangan bunga ini akan menjadi bunga betina yang kemudian berkembang sebagai tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan struktur yang sangat khas pada jagung, membedakannya dengan tanaman lain. Tongkol jagung, merupakan bagian dimana biji jagung atau kariopsis melekat. Tongkol ini diselimuti oleh daun yang disebut daun kelebot[8]. Didalam daun kelebot ini terdapat rambut jagun benang-benang yang memanjang hingga ujung dari tongkol, yang kemudian disebut rambut jagung. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol, berbentuk menyerupai benang sutra yang lembut dengan panjangnya bergantung pada tongkol dan daun kelebot, yaitu sekitar 10-20 cm, namun bisa mencapai 30,5 cm sehingga keluar dari ujung kelebot[8]. Distribusi

Tanaman jagung tumbuh sangat baik pada daerah dengan iklim tropis, dari lintang 50o LU hingga 50o lintang selatan dengan curah hujan yang tinggi yaitu sekitar 500 mm per tahun. Tanaman ini dapat utmbuh pada dataran rendah hingga 3000 m diatas permukaan laut. Produksi jagung sendiri letah mendunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Sekitar 70 negara di dunia dapat memproduksi jagung. Amerika serikat merupakan negara penyumbang hasil jagung terbesar di dunia, dengan produksi 332 juta ton pada 2010. Negara produsen terbesar kedua ialah Cina dengan produksi 164 juta ton pada 2010. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara produsen tanaman jagung terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan produksi yang terjadi setiap tahunnya. Indonesia hanya memiliki 2,9 juta hektar lahan tanam pada 1991 namun, pada tahun 2010 lahan tanam di Indonesia telah meningkat hingga kisaran 4,1 juta hektar.[12,13] pertumbuhan lahan tanam ini tentunya berkontribusi pada besarnya peningkatan produksi jagung. Di tahun 1991, produksi negara kita hanya mencapai 6,7 jta ton, namun setelah 20 tahun, produksi tersebut telah mencapai 18,33 juta ton di 2010.
[12]

total produksi jagung terkonsentrasi di Jawa, dengan

seumbangsi sebesar 55% sdari total produksi di Indonesia.

Sumber: U.S. Department of Agricultural. 2012. World Agricultural Supply and Demand Estimates.[5]

Source: Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Angka Ramalan III Tahun 2011).[1]

Pemanfaatan dari jagung Penggunaan potensia jagung hampir ditemukan di setiap bagian dari jagung. Banyak industri makanan yang menggunakan jagung sebagai bahan baku, dari pembuatan tepung jagung hingga pakan ternak. Jagung merupakan sumber pangan utama kedua di Indonesia setelah

nasi. Jagung juga ikut andil atas perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sekitar Rp 9,4 milyar di tahun 2000 dan meningkat di tahun 2003 hingga Rp 18,2 milyar. [13] penggunaan jagung tidak hanya berkisar di produksi pangan saja, namun juga produksi biofuel pada penggunaan tongkol dan batangnya. Daun jagng juga dapat digunakan dalam pembuatan kertas dan poduk pulp. Namun, bagian jagung seperti rambut jagung dianggap sebagai limbah pada produksi jagung. Pada skala produksi di Jawa, limbah produksi ini sangatlah banyak yang biasanya limbah ini akan dibakar. Penggunaan rambut jagung hanya sebatas pada komunitas tradisional atau pedesaan, sebagai pengobatan alternatif.

Source: Badan Pusat Statistik. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jagung

Kandungan Rambut Jaguung Maydis Stigmata atau rambut jagung mengandung banya minera, seperti kalsium, sodium, potasium, seng, dan lainnya. Ia juga memiliki kandungan protein, vitamin, senyawa bioaktif

seperti flavonoid, tanin, glikosid dari fitosterol, terpenoid, alkaloid, asam saponin kolinergik, fitosterol, alantoin, vitamin E, vitamin K, sitosterol, stigmasterol dan lainnya. [6,14-16]

Sumber: Zhao et al. 2010. Optimization of Microwave Extraction of Polysaccharides from Stigma Maydis by Central Composition Design

Efek Rambut Jagung Secara empiris, rambut jagung digunakan sebagai pengobatan dari cystitis, nefritis kronis, encok, dan hiperplasia prostat jinak. Di korea, rambut jagung digunakan untuk mengobati bengkak dan asma.[10] Di Cina, rambut jagung diyakini memiliki efek anti-hiperglikemik.[6] Banyak studi penelitian yang menghasilkan banyak fakta menarik tentang efek rambut jagung. Efek sebagai diuresis telah terbukti.[17] Efek yang lain seperti memengaruhi metabolisme glukosa,[18] hepatoprotective,[19] sebagai antioksidan,[15,16,18-21] mencegah pertumbuhan fungi, lipopolysaccharides induced cell adhesion, supresi TNF, antihiperlipidemic dan efek yang lain telah nyata dibuktikan oleh para peneliti.[22]

You might also like