You are on page 1of 3

Eko Muhamad Riza / I8310029 Ayu Kartika Sari / I8310013 A2

Polimerisasi Urea Formaldehid


- Dietilen Glikol
Merupakan senyawa organik dengan rantai HO-CH2-CH2-O-CH2-CH2-OH. Senyawa ini bisa menurunkan titik beku pelarutnya dengan mengganggu pembentukan kristal es pelarut. Dietilen glikol juga dapat meningkatkan titik didih pelarutnya dengan menghalangi molekul-molekul pelarut saling bertumbukan dan dengan demikian mengurangi tekanan uap pelarutnya. Sifat yang kedua inilah yang membuat dietilen glikol cocok untuk dijadikan bahan pendingin mesin di daerah tropis.

dietilen glikol Sayangnya dietilen glikol sering disalahgunakan sebagai pengganti gliserin, yang memang struktur dan sifatnya mirip. Gliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2OH adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk kosmetik dan juga merupakan bahan utama untuk pasta gigi. Gliserin berfungsi sebagai humectant (pelembab) sehingga pasta gigi selalu basah dan tidak cepat mengering di udara bebas. Kekentalan pasta gigi juga merupakan sifat yang berasal dari gliserin.

gliserin Kasus keracunan dietilen glikol sudah ada sejak tahun 1938, namun kehebohan akhirakhir ini dipacu oleh kasus keracunan di Panama ketika pada Oktober 2006 ditemukan 46 kasus kematian yang disebabkan dietilen glikol yang tidak sengaja digunakan dalam obat flu yang bahan dasarnya dibeli dari Cina. Pemerintah Panama meningkatkan kewaspadaan dan kemudian menemukan bahwa pasta gigi yang diproduksi di Cina juga mengandung dietilen glikol pada Mei 2007 .

Penelusuran skandal di Panama menunjukkan bahwa dietilen glikol sudah cukup lama digunakan di Cina sebagai pengganti gliserin karena sifatnya yang mirip dan harganya lebih murah. Tidak lama kemudian, yaitu pada Juni 2007, Pemerintah Amerika pun melaporkan penemuan yang sama pada pasta gigi Colgate tiruan yang diimpor dari Cina. Penemuan dietilen glikol pada pasta gigi inilah yang kemudian memicu kewaspadaan masyarakat dunia, termasuk Indonesia terhadap produk buatan Cina.

- ETILEN
Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh (C2H4) yang pada suhu kamar berbentuk gas. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Selain itu, etilen merupakan : - Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. - Di alam etilen akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. - Hormon ini akan berperan dalam proses pematangan buah dalam fase klimaterik. - Mempengaruhi perombakan klorofil - Mulai aktif dari 0,1 ppm (ambang batas/threshold) - Dihasilkan jaringan tanaman hidup pada saat tertentu - Merupakan homon (dihasilkan tanaman, bersifat mobil, senyawa organik) proses pematangan Hubungan etilen dalam pematangan buah: Pematangan adalah permulaan proses kelayuan ,organisasi sel terganggu, dimana enzim bercampur, sehingga terjadi hidrolisa, yaitu pemecahan klorofil, pati, pektin dan tanin, membentuk: etilen, pigmen, flavor, energi dan polipeptida. Yang mempengaruhi aktifitas etilen yaitu: 1. Suhu. Suhu tinggi (>350C) tidak terjadi pembentukan etilen. Suhu optimum pembentukan etilen (tomat,apel) 320C, sedangkan untuk buah-buahan yang lain lebih rendah. 2. Luka mekanis dan infeksi. Buah pecah, memar, dimakan dan jadi sarang ulat

3. Sinar radioaktif 4. Adanya O2 dan CO2. Bila O2 diturunkan dan CO2 dinaikkan maka proses pematangan terhambat. Dan bila keadaan anaerob tidak terjadi pembentukan etilen 5. Interaksi dengan hormon auxin. Apabila konsentrasi auxin meningkat maka etilen juga akan meningkat 6. Tingkat kematangan Etilen dapat mempercepat terjadinya klimaterik: - Alpukat yang disimpan pada udara biasa akan matang setelah 11 hari - Bila etilen tersedia 10 ppm selama 24 jam, maka buah akan matang pada hari keenam Pengaruh yang merugikan dari Etilen terhadap komoditi yang mudah rusak. 1. Pengaruh etilen yang tidak dikehendaki Pengaruh penting etilen dalam meningkatkan deteriorasi komoditi yang mudah rusak meliputi: a. Mempercepat senensen dan menghilangkan warna hijau pada buah seperti mentimun dan sayuran daun b. Mempercepat pemasakan buah selama penanganan dan penyimpanan c. Russet spoting pada selada d. Pembentukan rasa pahit pada wortel e. Pertunasan kentang f. Gugurnya daun (kol bunga, kubis, tanaman hias) g. Pengerasan pada asparagus h. Mempersingkat masa simpan dan mengurangi kualitas bunga i. Gangguan fisiologis pada tanaman umbi lapis yang berbunga j. Pengurangan masa simpan buah dan sayuran

You might also like