You are on page 1of 14

LO 2 PERBEDAAN DYSPNEA KARENA KELAINAN JANTUNG, PARU, DAN PSIKIS

Dispnea yang berasal dari jantung


jantung

Kegagalan ventrikel kanan

Kegagalan ventikel kiri

Kegagalan ventrikel kiri


Mekanisme Terjadi oedem pulmonal gangguan difusi (gangguan pada perpindahan oksigen dari alveol ke dalam kapiler dan perpindahan CO2 dari kapiler ke alveol) dyspnea Diperberat bila melakukan kegiatan yg berat seperti olahraga tapi akan hilang begitu istirahat

Kegagalan ventrikel kanan


Adanya kegagalan vent. Kanan disebabkan kegagalan ventrikel kiri (tidak bias gagal dengan sendirinya Adanya peningkatan tekanan darah, hepatomegali dan sembab tungkai. Vent.kanan mngadakan kompensasi sbg respon thdap peningkatan tekanan dr arteri pulmonal tdak mampu mempertahankan curah trhdap tekanan yg meningkat

Payah Jantung (Decompensatio Cordis)


Timbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh, naik tangga, dll)dan berkurang dengan istirahat Lebih enak berbaring dengan bantal tinggi.

Referensi
Harrison : Prinsip ilmu penyakit dalam Klien Gangguan Kardiovaskular seri asuhan keperawatan

Perbedaan dyspnea pada jantung,paru dan psikis


Pada paru timbul dyspnea secara berangsurangsur dibanding pada jantung misalnya pada PPOK Pada dyspnea yg menderita gagal jantung kiri cenderung menglami brokonstriksi yg rekuren dan memperdengarkan wheezing lbih jelas Dyspneu pd gangguan psikis ini terjadi melalui mekanisme hiperventilasi.

Dispnea karena gangguan paru


Penyakit paru yang dapat menyebabkan dyspnea diantaranya: - Asma bronkial - PPOK - Emboli paru - Pneumonia - Efusi pleura, pneumotorax - Pneumonitis intertisialis

Asma Bronkiale Sering kambuh pada saat-saat tertentu (menjelang pagi, udaradingin, banyak debu, dll) Nafas berbunyi, disertai/ tanpa sputum Kadang ada riwayat alergi (makanan tertentu, Obat, dll) Ada riwayat alergi/ sesak pada keluarga lain yang sedarah Kadang dicetuskan oleh stres.

Pneumonia Frekuensi pernafasan meningkat, pernafasan dangkal dan sering sianosis Emfisema Dyspnea bersifat progresif Bronkitis kronik Terdapat batuk dan wheezing

Pneumonitis intertisialis Sesak nafas progresif disertai batuk dan dahak purulen. Pada pasien kronis dijumpai sianosis dan jari tabuh. Kadang-kadng disertai osteoartropati hipertropik. Radiologis menunjukkan honey comb yang luas.

Dyspnea karena psikis


Biasanya timbul dalam keadaan emosi tertentun seperti menangis terisak-isak, tertawa terbahak-bahak, mengeluh dan menarik nafas panjang. Sesak nafas ini terjadi melalui mekanisme hiperventilasi. Merupakan reaksi somatik yang bersifat individu, tidak berlu bronkodilator, dapat hilang dengan tenangnya emosi.

You might also like