Professional Documents
Culture Documents
CASTING PROCESSES
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
HASIL PEMBELAJARAN
Umum:
Memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang dasardasar proses foundry, proses forming, proses joining, proses machining dan aplikasi terhadap kualitas produk dan analisis sistem manufaktur.
Khusus:
Memberikan pemahaman terhadap proses pengecoran
Penilaian:
UAS : 40% UTS : 35% Tugas : 15% Kehadiran : 10%
Sosialisasi KTSP
Pendahuluan
Pendahuluan
Proses pengecoran banyak digunakan karena :
1. Dapat membuat bentuk yang rumit dengan rongga bagian dalam atau potongan berongga. 2. Dapat membuat komponen yang besar ukurannya. 3. Dapat membuat komponen yang sukar dibuat dengan proses yang lain. 4. Pertimbangan ekonomi.
Sosialisasi KTSP
Pendahuluan
Metode Pengecoran
Sand Casting
Investment Casting
High Temperature Alloy, Complex Geometry, Moderately Smooth Surface Finish
Die Casting
Sosialisasi KTSP
Pendahuluan
Sand Casting
cetakan terdiri dari bagian yang dibentuk dalam rongga pasir dengan satu pola yang mempunyai bentuk benda cor yang yang diharapkan.
Sosialisasi KTSP
Pendahuluan
Die Casting
Logam cair dipaksa masuk dalam suatu
cetakan di bawah tekanan dan pada satu percepatan relatif tinggi, sampai mengeraskan dengan tekanan yang ditentukan. Cetakan baja terdiri dari dua bagian; bila disatukan akan membentuk benda yang diinginkan. Bila pendinginan telah dicapai, bagian cetakan dibuka dan benda coran di dorong keluar. Laju pengecoran relatif cepat, sehingga metode ini digunakan untuk produk masal, satu set cetakan dapat digunakan untuk ribuan pengecoran.
Teknik ini umumnya hanya untuk komponen kecil dan paduan logam dengan titik leleh rendah seperti Zn, Al, dan Mg.
Sosialisasi KTSP
Pendahuluan
Pola dibuat dari lilin atau itu plastik mempunyai temperatur rendah. Pola dituangkan dengan fluida kental yang kemudian embentuk cetakan pejal yang disebut dengan pengecoran invesmen.
Plaster die formed around wax prototype
Cetakan kemudian dipanaskan, bahwa pola lilin/platik meleleh dan terbakar, meninggalkan satu rongga cetakan sesuai bentuk yang diinginkan. Teknik ini digunakan untuk ketelitian dimensional yang tinggi, pembuatan detil bagus, dan diperlukan penyelesaian yang sempurna (pada perhiasan dan mahkota gigi dan sudu-sudu untuk impelerimpeler mesin jet dan turbine gas)
Sosialisasi KTSP
Material blade turbin didisain untuk suhu dan temperatur yang sangat tinggi. Pembuatannya dari teknologi paduan nikel dengan disain inovatif pendinginan
Sosialisasi KTSP
Expendable Pattern
Lost Foam Lost Wax (investment casting)
Thixotropic Process
Sosialisasi KTSP
Dalam beberapa hal, coran menjadi mudah dibuat dan cacatcacatnya hilang apabila bentuk dan ukurannya diubah sedikit.
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
3
4-5 5-6 5 8
4
5-6 6-8 6 10
5
6-8 8-10 8 12
8
8-10 10-12 10 16
8
10-12 12-16 12 20
10
12-16 16-20 16 25
2
3 2-3
2,5
4 2,5-4
3
5 3-5
4
6 4-6
5
8 5-8
6
10 6-10
(2)
(3) (4)
1 2d
1=T 1 2d
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
PROSES MANUFAKTUR I
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Produk yang dibuat dengan proses sand casting
Sosialisasi KTSP
Kerugian
Harga per part tinggi Membutuhkan tenaga kerja banyak Produksi lebih lambat Permukaan kasar menyelesaikan Toleransi rendah Dinding cetakan relatif tebal (0.120)
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Enam Faktor yang berpengaruh
1. Rongga cetakan (mould cavity) 2. Logam cair (molten metal) 3. Jalan keluar udara/gas (escape of air /gas) 4. Penyusutan (shrinking) 5. Penyelesaian pemesinan (Mould removal) 6. Penyelesaian (finishing)
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Kotak cetakan dibagi dua bagian yang disebut rangka cetakan (flask) Garis pemisah keduanya disebut garis pisah (parting line)
Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Rangka cetak
No
Pekerjaan lanjut
Sosialisasi KTSP
Oke
QC
Pembersihan
Pola (Patron)
Dalam perencanaan dan perancangan pola hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik adalah :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Bagaimana menurunkan pembuatan biaya cetakan Bagaimana membuat pola yang mudah. Bagaimana menstabilkan inti-inti. Bagaimana cara mempermudah pembongkaran cetakan Bagaimana menetapkan arah kup dan drag, posisi permukan pisah. Bagian yang dibuat oleh cetakan utama dan bagian yang dibuat oleh inti. 7. Bagaimana menetapkan tambahan untuk penyusutan, tambhan untuk penyelesaian dengan mesin 8. Bagaimana kemiringan pola 9. dll.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Pola
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Pola dan Inti
Inti
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Menentukan Kup, Drag dan Permukaan Pisah.
1. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan. Permukaan pisah harus satu bidang serta dasarnya kup dibuat agak dangkal. 2. Penempatan inti harus mudah. Tempat inti dalam cetakan utama harus ditentukan secara teliti. 3. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam cair yang optimum. 4. Terlalu banyak permukaan pisah akan mengambil banyak waktu dalam proses pembuatan cetakan yang menyebabkan tonjolan-tonjolan sehingga pembuatan pola menjadi mahal.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Menentukan Tambahan Penyusutan.
Secara alamiah coran akan menyusut sewaktu pembekuan dan pendinginan, maka dalam pembuatan pola perlu memperhitungkan hal tersebut. Oleh karena itu perencanaan pola perlu memperhatikan material yang akan dicor serta tambahan penyusutan (lihat tabel berikut)
Tambahan penyusutan 8/1.000 9/1.000 Material Besi cor, baja cor tipis. Besi cor, baja cor tipis yang banyak menyusut.
10/1.000
12/1.000 14/1.000 16/1.000 20/1.000 25/1.000
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Menentukan Tambahan Penyelesaian Mesin.
Tempat dimana memerlukan penyelesaian mesin setelah pengecoran harus dibuat dengan kelebihan tebal seperlunya. Kelebihan tebal ini berbeda menurut bahan, ukuran, arah kup dan drag, dan keadaan pekerjaan mekanis. Tabel-tabel berikut ini menunjukkan harga-harga yang biasa untuk tambahan penyelesaian mesin.
coran besi cor coran baja
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Kemiringan Pola.
Permukaan-permukaan tegak dari pola dimiringkan mulai dari permukaan pisah, untuk memudahkan pengangkatan pola dari cetakan; meskipun dalam hal mempergunakan pola logam, pola ditarik dengan pengarah dari pena-pena, bagan membutuhkan kemiringan 1/200, demikian juga pola kayu membutuhkan kemiringan 1/30 sampai 1/100. Gambar dibawah menunjukkan contoh-contoh kemiringan pola yang direncanakan.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Tambahan Pelenturan.
Penyusutan dari coran pada waktu pembekuan dan pendinginan, kadangkadang bukan saja mengecilkan keseluruhan, tetapi juga mengakibatkan pelenturan yang tergantung pada bentuknya. Untuk menghindari pelenturan pada coran, maka pola dengan sengaja dilenturkan dengan membuat petunjuk dalam rencana pembuatan pola, agar disimpangkan kearah yang berlawanan, seperti dengan jalan : menempatkan rusukrusuk atau penambahan tebal sesuai dengan besar pelenturan yang diharapkan.
Sand Casting
Tambahan Pelenturan.
Tambahan pelenturan (untuk pelenturan karena terhalang oleh inti) Tambahan pelenturan (untuk pelenturan disebabkan oleh perbedaan penyusutan pada permukaan dalam dan permukaan luar)
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Macam Pola
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Macam Pola
Pada pemilihan macam pola harus diperhatikan produktivitas, kualitas coran dan harga pola. Bahan Pola biasanya terbuat dari kayu, logam, resin. Pola mempunyai berbagai macam bentuk, antara lain adalah : 1. Pola Pejal 2. Pola Pelat Pasangan 3. Pola Pelat dan Drag. 4. Pola Cetakan Sapuan 5. Pola Penggeret dengan Penuntun 6. Pola Penggeret Berputar Dengan Rangka Cetak 7. Pola Rangka (A) 8. Pola Rangka (B)
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1. Pola Pejal
Pola pejal adalah pola yang biasa dipakai yang bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran. Pola pejal ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah : a. Pola Tunggal b. Pola Belah c. Pola Setengah d. Pola Belah Banyak e. Pola Penarik Terpisah f. Pola Penarik Sebagian
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.a. Pola Tunggal
Pola ini dibentuk serupa dengan corannya, disamping itu kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola, kadangkadang dibuat juga menjadi satu dengan telapak inti.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.b. Pola Belah
Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan membuat cetakan. Permukaan pisahnya kalau mungkin dibuat satu bidang.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.c. Pola setengah
Pola ini dibuat untuk coran dimana kup dan dragnya simetri terhadap permukaan pisah. Kup dan drag dicetak hanya dengan setengah pola, sehingga harga pola setengah dari harga pola tunggal.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.d. Pola belahan banyak
Dalam hal ini pola dibagi menjadi tiga belah atau lebih untuk memudahkan penarikan dari cetakan dan untuk penyederhanaan pemasangan inti. Pada cetakan yang dibuat dengan pola ini kadang-kadang terjadi pergeseran, sehingga menyebabkan salah ukuran.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.e. Pola penarik terpisah
Pola penarik terpisah dipakai untuk pola berukuran besar atau untuk cetakan jenis mengeras sendiri. Pola dibuat secara terbagi-bagi untuk memudahkan pengambilannya dari cetakan. Bagian yang ditengah ditarik lebih dahulu, kemudian bagian-bagian terluar diambil satu persatu.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
1.f. Pola penarik sebagian
Pada pengambilan pola dari cetakan, apabila sebagian pola tidak mungkin ditarik, maka bagian itu harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian bagian utama ditarik pertama kali dan bagian cabang ditarik
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
2. Pola Pelat pasangan
Pola ini merupakan pelat dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola demikian juga saluran turun, saluran masuk, dan penambah. Pola ini cocok sekali untuk masa produksi dari coran kecil. Pola biasanya dibuat dari logam atau plastik.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
3. Pola Pelat dan Drag
Dalam hal ini pola kayu, logam atau plastik dilekatkan pada dua plat demikian juga saluran turun pengalir, saluran masuk dan penambah. Pelat tersebut ialah pelat kup dan pelat drag. Kedua pelat dijamin oleh penapena agar bagian atas dan bawah dari coran menjadi cocok. Pola semacam ini dipakai untuk meningkatkan produksi.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
4. Pola cetakan sapuan
Dalam hal ini bentuk dari coran silinder atau bentuk benda putar. Alat ini dibuat dari pelat dengan sebuah penggerat dan pemutar ditengahnya. Pembuatan cetakan dilakukan dengan memutar pengerat di sekeliling pemutar.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
5. Pola Penggeret dengan penuntun
Ini digunakan untuk pipa lurus atau pipa lengkung yaitu penampangnya tidak berubah. Penuntun dibuat dari kayu, dan pembuatan cetakan dilakukan dengan menggerakkan penggerat sepanjang penuntun. Harga pola ini tidak mahal, tetapi pembuatan cetakannya membutuhkan waktu dua atau tiga kali waktu yang diperlukan untuk pembuatan cetakan biasa dengan pola tungal.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
6. Pola Penggerat Berputar dgn Rangka Cetak
Ini suatu kasus dimana bagian pola dapat ditukar serta konsentris. Kedua ujung dari penggeret mempunyai poros. Pembuatan cetakan dilakukan dengan mengayunkan penggeret sekeliling poros.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
7.a. Pola Rangka (A)
Ini dibuat dengan meletakkan pelat dasar dan membuat pelat dudukan penuntun di atasnya dan mengikat pelat-pelat untuk menahan pasir antara tiap penuntun. Pasir ditimbun diatasnya dan disapu oleh penggeret untuk membuat permukaan lengkung yang kontinyu. Ini cocok untuk bentuk dengan lengkungan yang berbeda-beda, sedangkan lamanya pembuatan cetakan menjadi bertambah, sehingga hanya dipakai untuk jumlah produksi yang terbatas.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
7.b. Pola Rangka (B)
Pola ini dibuat dengan meletakkan pelat ukur pada permukaan pisah dan diatasnya diletakkan pengukur-pengukur dari ketebalan yang sama seperti dudukan coran, dan mempertemukan pengukur-pengukur lain yang mempunyai ketebalan serupa sehingga menjadi kerangka berbentu sangkar. Pada pembuatan cetakan, pasir ditimbun dan dipadatkan sampai batas luar dan kertas direkatkan padanya, sehingga ia menjadi seperti pola tunggal/pola belahan.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
INTI/CORE
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga cetakan untuk mencegah pengisian logam pada bagian yang seharusnya berbentuk lubang atau berbentuk rongga dalam suatu coran. Locate in mould core prints
Core
Core Box
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Telapak Inti
Dalam merencanakan pembuatan inti tidak dapat dilupakan dengan apa yang dinamakan telapak inti. Dimana yang dimaksud dengan telapak Inti adalah :
1. Untuk menempatkan inti, membawa dan menentukan letak dari inti. Pada dasarnya dibuat dengan menyisipkan bagian dari inti. 2. Untuk menyalurkan udara dan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui inti. Kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam, gas-gas dari inti dibawa keluar melalui telapak inti. 3. Untuk memegang inti. Kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam, ia mencegah bergesernya inti dan memegang inti terhadap daya apung dari logam cair.
Penentuan bentuk dan ukuran dari telapak inti harus direncanakan dengan teliti untuk menyederhanakan cetakan, dan agar didapat coran yang baik serta menaikkan produktivitas.
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Telapak Inti/Core prints Core prints
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
Telapak inti mempunyai beberapa bentuk, antara lain adalah :
1. Telapak inti mendatar bertumpu dua. (Gambar 1) Dalam hal ini inti dipasang mendatar dan ditahan pada kedua ujungnya pada telapak inti. 2. Telapak inti dasar tegak. (Gambar 2) Dalam hal ini inti ditahan tegak oleh telapak inti pada alasnya, yang cukup menyetabilkan inti.
(Gambar 1)
Sosialisasi KTSP
(Gambar 2)
Sand Casting
3. Telapak inti tegak bertumpu dua. (Gambar 3) Dengan hanya satu alas telapak inti tidak cukup untukmenstabilkan inti, maka telapak inti dipasang pada drag dan juga pada kup untuk mencegah jatuhnya inti. 4. Telapak inti untuk penghalang (sebagian). (Gambar 4) Pola yang tidak dapat ditarik ke arah tegak lurus pada permukaan pisah karena adanya tonjolan yang jauh dari permukaan pisah, dan lagi sukar untuk menempatkan inti secara biasa, maka telapak inti dipasang di bagian paling luar.
(Gambar 4)
(Gambar 3)
Sosialisasi KTSP
Sand Casting
5. Telapak inti untuk penghalang yang menggantung. (Gambar 5) Dalam hal ini cetakan mempunyai tonjolan pada permukaan pisahnya. Kup dijadikan telapak inti secara keseluruhan dan permukaan yang menonjol dibuat oleh inti untuk menyederhanakan pembuatan cetakan. 6. Telapak inti lebih. (Gambar 6) Dalam hal ini permukaan pisah dan letak garis tengah dari inti adalah berbeda, sehingga telapak inti dilebihkan sampai permukaan pisah.
(Gambar 5)
Sosialisasi KTSP
(Gambar 6)
Sand Casting
7. Telapak inti pancang. (Gambar 7) Dalam hal ini inti harus ditahan oleh hanya satu ujung, dengan telapak inti cukup besar untuk menstabilkanya. 8. Telapak inti berhubungan. (Gambar 8) Telapak inti ini dibuat dengan menghubungkan lebih dari satu telapak inti untuk memperbaiki penyangga inti-inti.
(Gambar 7)
(Gambar 8)
Sosialisasi KTSP
Selesai
Sosialisasi KTSP