You are on page 1of 72

2 PROSES MANUFAKTUR I

CASTING PROCESSES
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

HASIL PEMBELAJARAN
Umum:
Memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang dasardasar proses foundry, proses forming, proses joining, proses machining dan aplikasi terhadap kualitas produk dan analisis sistem manufaktur.

Khusus:
Memberikan pemahaman terhadap proses pengecoran

Penilaian:
UAS : 40% UTS : 35% Tugas : 15% Kehadiran : 10%

Sosialisasi KTSP

Pendahuluan

Gambar komponen mobil


Sosialisasi KTSP

Pendahuluan
Proses pengecoran banyak digunakan karena :
1. Dapat membuat bentuk yang rumit dengan rongga bagian dalam atau potongan berongga. 2. Dapat membuat komponen yang besar ukurannya. 3. Dapat membuat komponen yang sukar dibuat dengan proses yang lain. 4. Pertimbangan ekonomi.

Sosialisasi KTSP

Pendahuluan
Metode Pengecoran

Sand Casting

High Temperature Alloy, Complex Geometry, Rough Surface Finish

Investment Casting
High Temperature Alloy, Complex Geometry, Moderately Smooth Surface Finish

Die Casting

High Temperature Alloy, Moderate Geometry, Smooth Surface

Sosialisasi KTSP

Pendahuluan
Sand Casting
cetakan terdiri dari bagian yang dibentuk dalam rongga pasir dengan satu pola yang mempunyai bentuk benda cor yang yang diharapkan.

Sosialisasi KTSP

Pendahuluan
Die Casting
Logam cair dipaksa masuk dalam suatu
cetakan di bawah tekanan dan pada satu percepatan relatif tinggi, sampai mengeraskan dengan tekanan yang ditentukan. Cetakan baja terdiri dari dua bagian; bila disatukan akan membentuk benda yang diinginkan. Bila pendinginan telah dicapai, bagian cetakan dibuka dan benda coran di dorong keluar. Laju pengecoran relatif cepat, sehingga metode ini digunakan untuk produk masal, satu set cetakan dapat digunakan untuk ribuan pengecoran.
Teknik ini umumnya hanya untuk komponen kecil dan paduan logam dengan titik leleh rendah seperti Zn, Al, dan Mg.
Sosialisasi KTSP

Pendahuluan
Pola dibuat dari lilin atau itu plastik mempunyai temperatur rendah. Pola dituangkan dengan fluida kental yang kemudian embentuk cetakan pejal yang disebut dengan pengecoran invesmen.
Plaster die formed around wax prototype

Cetakan kemudian dipanaskan, bahwa pola lilin/platik meleleh dan terbakar, meninggalkan satu rongga cetakan sesuai bentuk yang diinginkan. Teknik ini digunakan untuk ketelitian dimensional yang tinggi, pembuatan detil bagus, dan diperlukan penyelesaian yang sempurna (pada perhiasan dan mahkota gigi dan sudu-sudu untuk impelerimpeler mesin jet dan turbine gas)

Sosialisasi KTSP

Turbine Blades Made of Ni-based Superalloys

Material blade turbin didisain untuk suhu dan temperatur yang sangat tinggi. Pembuatannya dari teknologi paduan nikel dengan disain inovatif pendinginan

Sosialisasi KTSP

Shape Casting Processes


Cetakan habis pakai (Expendable Mold)
Permanent Pattern
Sand Casting Plaster Molding

Cetakan permanen (Permanent Mold)


Die
Hot Chamber Cold Chamber Thixotropic

Expendable Pattern
Lost Foam Lost Wax (investment casting)

Thixotropic Process
Sosialisasi KTSP

Bentuk dan ukuran dari coran


Dalam pengecoran, bentuk dan ukuran yang sembarang dapat diizinkan, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bentuk dari pola hendaknya mudah dibuat. Pola yang sukar dibuat membutuhkan waktu dan biaya banyak. Pola harus sederhana kecuali jika pekerjaannya memang memerlukan kerumitan. 2. Cetakan dari coran hendaknya mudah. Terutama harus dihindari bentuk-bentuk yang tak dapat dicetak dengan kup dan drag saja atau kalau mungkin lebih baik tidak dengan permukaan pisah yang rumit. 3. Cetakan hendaknya tidak menyebabkan berbagai cacat dalam coran. Tidak diinginkan kalau menyebabkan cacat dalam penuangan dan pembekuan, walaupun pembuatan model dan cetakannya mudah. Sebagai contoh adalah coran yang terlalu tipis atau perubahan tebal yang terlalu besar harus dihindari.

Dalam beberapa hal, coran menjadi mudah dibuat dan cacatcacatnya hilang apabila bentuk dan ukurannya diubah sedikit.
Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh Pengubahan bentuk untuk memudahkan pengecoran
Gambar menunjukkan rumah bantalan yang akan dibaud ke dinding dimana dalam hal (1) muka a dan muka b adalah bidang lengkung yang memerlukan pekerjaan dengan tangan, sedangkan dalam hal (2) dirubah menjadi datar yang mudah dan murah untuk dibuat.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh dari pembuatan cetakan yang mudah dan menghemat permukaan pisah.
Gambar menunjukkan dudukan berbentuk kotak (1) mem-punyai proyeksi dari atas dan dasar, sehingga cetakan harus dipisah menjadi tiga, bagian atas, tengah dan bawah menurut anak panah, sedangkan (2) mempunyai proyeksi mengarah kedalam pada bagian atasnya, yang hanya memerlukan satu permukaan pisah, kup dan drag.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh bidang permukaan pisah dan pembuatan cetakan yang di sederhanakan
Gambar menunjukkan satu tuas penghubung (1) mempunyai lengan miring dan permukaan pisahnya tidak merupakan satu bidang, sehingga dalam pembuatan cetakan sering cetakan itu pecah, sedangkan kalau diperbaiki menjadi (2) permukaan pisahnya dirubah menjadi satu bidang dan pembuatan cetakan menjadi mudah.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh dari penghematan jumlah proses dalam pembuatan cetakan dengan meng-hindari bagian terpisah
Gambar menunjukkan satu tutup (1) mempunyai tonjolan dan model tidak dapat ditarik, sehingga membutuhkan satu set inti pada cetakan utama atau potongan terpisah untuk bagian dari tonjolan (2) mempunyai tonjolan yang tidak dipisahkan sampai ke atas, dan model dapat ditarik dan penerjaan cetakan disederhanakan.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh penyempurnaan tebal dari coran yang sangat tipis
Gambar sebuah belokan dari coran aluminium. Kalau dindingnya setebal 1 mm, logam cair bisa salah alir dan persen kecacatan logam adalah 80% sedangkan untuk tebal 1,5 mm kecacatan dikurangi menjadi 35% dan seterusnya menjadi 10% untuk tebal 2 mm. Oleh karena itu coran yang sangat tipis harus dirubah ke tebal yang memadai.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh pencegahan penyusutan dengan menghilangkan perubahan tebal
Gambar topi logam yang mempunyai perubahan tebal yang menyolok, dimana bagian yang tertebal membeku terakhir, yang menyebabkan penyusutan. Tebalnya diubah sedapat mungkin agar menjadi rata, dalam (2) dan kecacatan yang disebut diatas akan hilang.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh pencegahan retak dengan menghilangkan perubahan tebal
Bagian yang berbentuk kisi dalam gambar (1) mempunyai satu rusuk dalam yang melintang, yang tebal dan akan membeku serta mendingin paling akhir. Bagian ini ditarik oleh tegangan tarik akibat oleh pendinginan dan penyusutan dari rusuk-rusuk yang cenderung untuk robek pada silangan. Kalau bentuknya diubah seperti gambar (2) silangan diubah menjadi bentuk Y, yang tidak membuat tempat panas seperti pada silangan, dan tegangan tarik pada rusuk juga dikurangi.

Sosialisasi KTSP

Contoh perbaikan coran


Contoh perencanaan mengingat aliran logam waktu penuangan
Seperti pada sambungan dalam gambar (1), logam cair mengisi bagian mendatar a disebelah atas, pada waktu penuangan. Oleh karena itu kotoran mengumpul di sini dan cenderung untuk membuat cacat seperti kotoran, terak atau pasir. Kadang-kadang logam cair menjadi tidak kokoh dan terjadi cacat salah alir atau sumbat dingin. Kalau bagian a dimiringkan seperti gambar (2) logam cair naik pada bagian miring itu dan cacat tersebut hilang.

Sosialisasi KTSP

Bentuk standar dan ukuran coran


Tebal Minimum
Ukuran coran harus ditentukan sedemikian sehingga coran mudah dibuat. Ketebalan yang sangat tipis menyebabkan cacat salah alir dan coran tidak baik, dan dengan demikian tebal minimum harus dipilih sesuai dengan bahannya.
Bahan
Kurang dari 200 200-400

Ukuran coran (mm)


400-800 8001.250 1.2502.000 2.0003.200

Besi cor kelabu


Besi cor mutu tinggi Besi cor bergrafit bulat Baja cor Baja tahan karat

3
4-5 5-6 5 8

4
5-6 6-8 6 10

5
6-8 8-10 8 12

8
8-10 10-12 10 16

8
10-12 12-16 12 20

10
12-16 16-20 16 25

Brons & Kuningan


Kuningan tegangan tinggi Paduan aluminium
Sosialisasi KTSP

2
3 2-3

2,5
4 2,5-4

3
5 3-5

4
6 4-6

5
8 5-8

6
10 6-10

Bentuk standar dan ukuran coran


Lubang Berinti
Lubang berinti dari suatu coran harus diperhatikan bentuk ukuran dan panjangnya. Untuk lubang yang sempit dan panjang, inti akan dipanaskan lanjut dan terjadi fusi, dan gas dari pasir akan membentuk ronga-rongga udara. Oleh karena itu lubang inti sebaiknya tidak terlalu panjang dan sempit
Macam lubang Inti
(1) Coran besi kelabu d t (minimum 10 mm) or d T/3 Coran baja d 2t (minimum 20 mm) or d T/2 Panjang 1 3d

(2)
(3) (4)

d t (minimum 10 mm) or d T/3


d T/2 (minimum 10 mm) d T/2 (minimu 10 mm)

d 2t (minimum 20 mm) 0r d T/2


d T (minimum 20 mm ) d T (minimum 20 mm)

1 2d
1=T 1 2d

Sosialisasi KTSP

Bentuk standar dan ukuran coran


Perubahan Tebal
Tebalnya coran sebaiknya berubah tidak secara mendadak tetapi berangsur-angsur. Gradien pada satu sisi disarankan 15 derajat, dan pada kedua sisi disarankan 7,5 derajat, lihat Gambar.

Sosialisasi KTSP

Bentuk standar dan ukuran coran


Sudut Siku Dan Tajam ( Sambungan L).
Bagian yang bersudut siku dan tajam harus mempunyai radius disudut dalamnya, kecuali dalam hal-hal khusus. Kalau perbandingan tebal dari kedua dinding dari sambungan l lebih kecil dari 1 : 1,5, maka sudut dalamnya cukup mempunyai radius R = T/3 ( T = tebal dinding), dimana kalau perbandingan lebih dari itu, bagian dalam dari kedua dinding harus mempunayi gradien dan sudut dalam harus dibundarkan seperti ditunjukkan pada gambar.
Gradien harus : L = 4 (T - t) A = (T t) dimana : T = ukuran dinding tebal t = ukuran dinding tipis Dalam hal ini sudut dari gradien adalah 15. Radius dari sudut harus T
R 3

Pecahan dibulatkan ke atas menjadi satuan


Sosialisasi KTSP

Bentuk standar dan ukuran coran


Sambungan T dan Y
Sambungan T dan Y cenderung menjadi tebal dan perencana harus memperhatikan untuk menghindarkan tebal dinding yang berlebihan. Tetapi kalau sudut dari sambungan tidak bundar, terjadi retakan, atau terjadi fusi karena pemanasan lanjut dari pasir disudut, sehingga sudut harus secara cocok dibundarkan. Radius dari sudut harus 1/3 dari tebal dinding yang tertebal T dan pecahan harus dibulatkan ke atas menjadi satuan, lihat gambar.

Sosialisasi KTSP

Bentuk standar dan ukuran coran


Sambungan T dan Y
Kalau perbandingan dinding yang tipis yaitu yang tebalnya kurang dari 1 : 1,5, dinding dapat disambung tegak dan sudut dibundarkan, sedangkan kalau perbandingan lebih dari pada itu, dinding harus mempunyai gradien untuk mengurangi perubahan tebal dinding. Tetapi rusuk dan sirip tidak mempunyai gradien pada pangkalnya, meskipun perbandingan tebal dindingnya besar.

Sosialisasi KTSP

Ketelitian ukuran coran


Toleransi ukuran dari tebal dinding.
Ukuran dari coran akan menyimpang oleh karena adanya : penyimpangan dari pola pada pembuatan cetakan, ketidak telitian pada pemasangan inti, dan variasi penyusutan volume dari coran dan sebagainya. Oleh karena itu ukuran dari coran mempunyai kesalahan sampai tingkat tertentu yang harus diperkenankan dalam satu pembatasan. Tabel A. menunnjukkan toleransi ukuran untuk coran besi cor kelabu dan coran baja dengan cetakan pasir, yang diperbolehkan kalau tidak ada permintaan khusus, derajat permintaan harus ditunjukkan pada gambar rencana. Harga-harga dari Tabel ini adalah harga biasa, dan mungkin agak berbeda sesuai dengan bengkel kerja dan produk.

Sosialisasi KTSP

Ketelitian ukuran coran


Tabel A. Toleransi tebal dinding yang biasa dari pengecoran pasir ( mm)
Ketebalan dinding (mm) Bahan Coran besi cor Coran baja Mutu Teliti Sedang Teliti Sedang Kurang dari 5 0,5 1,0 5-10 1,0 1,5 1,0 2,0 10-20 20-30 1,5 2,0 1,5 2,5 2,0 2,5 2,0 3,0 30-40 2,5 3,0 2,5 4,0 40-80 80-160 3,0 4,0 3,0 5,0 4,0 5,0 4,0 6,0

Sosialisasi KTSP

Ketelitian ukuran coran


Toleransi Ukuran Untuk Panjang.
Ukuran yang mempunyai hubungan antara kup dan drag atau cetakan utama dan inti sering cenderung untuk menyimpang lebih dari pada kalau hanya mempunyai hubungan dengan kup atau drag saja. Tetapi perencanaan menghendaki ketelitian tanpa mempertimbangkan keadaan tersebut. Insinyur pengecoran harus mempertimbangkan rencana pengecoran menurut permintaan-permintaan tersebut. Tabel B. menunjukkan toleransi ukuran untuk pengecoran pasir dan harga-harga tersebut harus dipakai dalam setiap hal tanpa permintaan khusus.

Sosialisasi KTSP

Ketelitian ukuran coran


Tabel B. Toleransi ukuran yang biasa dari pengecoran pasir ( mm)
Bahan Coran besi cor Coran baja Mutu Teliti Sedang Teliti Sedang Kurang dari 100 1,0 1,5 1,5 2,5 100 200 1,5 2,0 2,0 3,0 200 400 2,0 3,0 3,0 5,0 400 800 3,0 4,0 4,0 8,0 800 1.600 4,0 5,0 6,0 10,0 1.600 3.150 5,0 7,0 10,0 16,0

Sosialisasi KTSP

PROSES MANUFAKTUR I

EXPENDABLE MOLD CASTING


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

Sand, Investment, and Lost Foam Casting


Pengisian cetakan dengan gaya gravitasi. Cetakan dibongkar untuk mengeluarkan benda cor Alir logam adalah lambat Dinding harus lebih tebal dibandingkan dengan cetak logam Cycle time lebih panjang dibanding cetak logam oleh karena keterbatasan proses pendinginan.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Produk yang dibuat dengan proses sand casting

Sosialisasi KTSP

Keuntungan/kerugian cetakan pasir


Keuntungan
Cetakan yang murah Geometri kompleks Untuk semua material Ukuran yang tak terbatas Hemat di dalam jumlah rendah

Kerugian
Harga per part tinggi Membutuhkan tenaga kerja banyak Produksi lebih lambat Permukaan kasar menyelesaikan Toleransi rendah Dinding cetakan relatif tebal (0.120)

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Enam Faktor yang berpengaruh
1. Rongga cetakan (mould cavity) 2. Logam cair (molten metal) 3. Jalan keluar udara/gas (escape of air /gas) 4. Penyusutan (shrinking) 5. Penyelesaian pemesinan (Mould removal) 6. Penyelesaian (finishing)

Sosialisasi KTSP

Istilah dalam cetakan pasir

Cetakan terbuka (Open Mold) : berbentuk kontainer

Cetakan tertutup (Closed Mold) : memerlukan saluran (passageway) menuju rongga

Sosialisasi KTSP

Istilah dalam cetakan pasir

Sosialisasi KTSP

Istilah dalam cetakan pasir


Cetakan terdiri dari dua bagian :
Cope = bagian atas (separuh dari cetakan) Drag = bagian alas (separuh dari cetakan)

Kotak cetakan dibagi dua bagian yang disebut rangka cetakan (flask) Garis pemisah keduanya disebut garis pisah (parting line)

Sosialisasi KTSP

Proses pembuatan cetakan pasir

Sosialisasi KTSP

Proses pembuatan cetakan pasir


Bahan baku Pembuatan model/Pola Tungku Ladel

Gambar diagram aliran proses pengecoran Pembuatan Cetakan

Pengolahan Pasir Cetak


Pasir

Penuangan dalam cetakan

Rangka cetak

Membeku dalam cetakan Pembongkaran

No

Pekerjaan lanjut
Sosialisasi KTSP

Oke

QC

Pembersihan

Pola (Patron)
Dalam perencanaan dan perancangan pola hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik adalah :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Bagaimana menurunkan pembuatan biaya cetakan Bagaimana membuat pola yang mudah. Bagaimana menstabilkan inti-inti. Bagaimana cara mempermudah pembongkaran cetakan Bagaimana menetapkan arah kup dan drag, posisi permukan pisah. Bagian yang dibuat oleh cetakan utama dan bagian yang dibuat oleh inti. 7. Bagaimana menetapkan tambahan untuk penyusutan, tambhan untuk penyelesaian dengan mesin 8. Bagaimana kemiringan pola 9. dll.
Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Pola

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Pola dan Inti
Inti

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Menentukan Kup, Drag dan Permukaan Pisah.
1. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan. Permukaan pisah harus satu bidang serta dasarnya kup dibuat agak dangkal. 2. Penempatan inti harus mudah. Tempat inti dalam cetakan utama harus ditentukan secara teliti. 3. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam cair yang optimum. 4. Terlalu banyak permukaan pisah akan mengambil banyak waktu dalam proses pembuatan cetakan yang menyebabkan tonjolan-tonjolan sehingga pembuatan pola menjadi mahal.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Menentukan Tambahan Penyusutan.
Secara alamiah coran akan menyusut sewaktu pembekuan dan pendinginan, maka dalam pembuatan pola perlu memperhitungkan hal tersebut. Oleh karena itu perencanaan pola perlu memperhatikan material yang akan dicor serta tambahan penyusutan (lihat tabel berikut)
Tambahan penyusutan 8/1.000 9/1.000 Material Besi cor, baja cor tipis. Besi cor, baja cor tipis yang banyak menyusut.

10/1.000
12/1.000 14/1.000 16/1.000 20/1.000 25/1.000
Sosialisasi KTSP

Sama dengan diatas dan aluminium


Paduan aluminium, Brons, baja cor (tebal 5-7 mm) Kuningan kekuatan tinggi, baja cor Baja cor (tebal lebih dari 10 mm) Coran baja yang besar Coran baja besar dan tebal

Sand Casting
Menentukan Tambahan Penyelesaian Mesin.
Tempat dimana memerlukan penyelesaian mesin setelah pengecoran harus dibuat dengan kelebihan tebal seperlunya. Kelebihan tebal ini berbeda menurut bahan, ukuran, arah kup dan drag, dan keadaan pekerjaan mekanis. Tabel-tabel berikut ini menunjukkan harga-harga yang biasa untuk tambahan penyelesaian mesin.
coran besi cor coran baja

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Kemiringan Pola.
Permukaan-permukaan tegak dari pola dimiringkan mulai dari permukaan pisah, untuk memudahkan pengangkatan pola dari cetakan; meskipun dalam hal mempergunakan pola logam, pola ditarik dengan pengarah dari pena-pena, bagan membutuhkan kemiringan 1/200, demikian juga pola kayu membutuhkan kemiringan 1/30 sampai 1/100. Gambar dibawah menunjukkan contoh-contoh kemiringan pola yang direncanakan.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Tambahan Pelenturan.
Penyusutan dari coran pada waktu pembekuan dan pendinginan, kadangkadang bukan saja mengecilkan keseluruhan, tetapi juga mengakibatkan pelenturan yang tergantung pada bentuknya. Untuk menghindari pelenturan pada coran, maka pola dengan sengaja dilenturkan dengan membuat petunjuk dalam rencana pembuatan pola, agar disimpangkan kearah yang berlawanan, seperti dengan jalan : menempatkan rusukrusuk atau penambahan tebal sesuai dengan besar pelenturan yang diharapkan.

Tambahan pelenturan (untuk pelenturan disebabkan terhalangnya penyusutan untuk inti


Sosialisasi KTSP

Tambahan pelenturan (untuk pelenturan disebabkan oleh ketidakseragaman tebal).

Sand Casting
Tambahan Pelenturan.

Tambahan pelenturan (untuk pelenturan karena terhalang oleh inti) Tambahan pelenturan (untuk pelenturan disebabkan oleh perbedaan penyusutan pada permukaan dalam dan permukaan luar)

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Macam Pola

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Macam Pola
Pada pemilihan macam pola harus diperhatikan produktivitas, kualitas coran dan harga pola. Bahan Pola biasanya terbuat dari kayu, logam, resin. Pola mempunyai berbagai macam bentuk, antara lain adalah : 1. Pola Pejal 2. Pola Pelat Pasangan 3. Pola Pelat dan Drag. 4. Pola Cetakan Sapuan 5. Pola Penggeret dengan Penuntun 6. Pola Penggeret Berputar Dengan Rangka Cetak 7. Pola Rangka (A) 8. Pola Rangka (B)
Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1. Pola Pejal
Pola pejal adalah pola yang biasa dipakai yang bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran. Pola pejal ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah : a. Pola Tunggal b. Pola Belah c. Pola Setengah d. Pola Belah Banyak e. Pola Penarik Terpisah f. Pola Penarik Sebagian

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.a. Pola Tunggal
Pola ini dibentuk serupa dengan corannya, disamping itu kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola, kadangkadang dibuat juga menjadi satu dengan telapak inti.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.b. Pola Belah
Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan membuat cetakan. Permukaan pisahnya kalau mungkin dibuat satu bidang.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.c. Pola setengah
Pola ini dibuat untuk coran dimana kup dan dragnya simetri terhadap permukaan pisah. Kup dan drag dicetak hanya dengan setengah pola, sehingga harga pola setengah dari harga pola tunggal.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.d. Pola belahan banyak
Dalam hal ini pola dibagi menjadi tiga belah atau lebih untuk memudahkan penarikan dari cetakan dan untuk penyederhanaan pemasangan inti. Pada cetakan yang dibuat dengan pola ini kadang-kadang terjadi pergeseran, sehingga menyebabkan salah ukuran.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.e. Pola penarik terpisah
Pola penarik terpisah dipakai untuk pola berukuran besar atau untuk cetakan jenis mengeras sendiri. Pola dibuat secara terbagi-bagi untuk memudahkan pengambilannya dari cetakan. Bagian yang ditengah ditarik lebih dahulu, kemudian bagian-bagian terluar diambil satu persatu.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
1.f. Pola penarik sebagian
Pada pengambilan pola dari cetakan, apabila sebagian pola tidak mungkin ditarik, maka bagian itu harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian bagian utama ditarik pertama kali dan bagian cabang ditarik

satu demi satu.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
2. Pola Pelat pasangan
Pola ini merupakan pelat dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola demikian juga saluran turun, saluran masuk, dan penambah. Pola ini cocok sekali untuk masa produksi dari coran kecil. Pola biasanya dibuat dari logam atau plastik.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
3. Pola Pelat dan Drag
Dalam hal ini pola kayu, logam atau plastik dilekatkan pada dua plat demikian juga saluran turun pengalir, saluran masuk dan penambah. Pelat tersebut ialah pelat kup dan pelat drag. Kedua pelat dijamin oleh penapena agar bagian atas dan bawah dari coran menjadi cocok. Pola semacam ini dipakai untuk meningkatkan produksi.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
4. Pola cetakan sapuan
Dalam hal ini bentuk dari coran silinder atau bentuk benda putar. Alat ini dibuat dari pelat dengan sebuah penggerat dan pemutar ditengahnya. Pembuatan cetakan dilakukan dengan memutar pengerat di sekeliling pemutar.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
5. Pola Penggeret dengan penuntun
Ini digunakan untuk pipa lurus atau pipa lengkung yaitu penampangnya tidak berubah. Penuntun dibuat dari kayu, dan pembuatan cetakan dilakukan dengan menggerakkan penggerat sepanjang penuntun. Harga pola ini tidak mahal, tetapi pembuatan cetakannya membutuhkan waktu dua atau tiga kali waktu yang diperlukan untuk pembuatan cetakan biasa dengan pola tungal.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
6. Pola Penggerat Berputar dgn Rangka Cetak
Ini suatu kasus dimana bagian pola dapat ditukar serta konsentris. Kedua ujung dari penggeret mempunyai poros. Pembuatan cetakan dilakukan dengan mengayunkan penggeret sekeliling poros.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
7.a. Pola Rangka (A)
Ini dibuat dengan meletakkan pelat dasar dan membuat pelat dudukan penuntun di atasnya dan mengikat pelat-pelat untuk menahan pasir antara tiap penuntun. Pasir ditimbun diatasnya dan disapu oleh penggeret untuk membuat permukaan lengkung yang kontinyu. Ini cocok untuk bentuk dengan lengkungan yang berbeda-beda, sedangkan lamanya pembuatan cetakan menjadi bertambah, sehingga hanya dipakai untuk jumlah produksi yang terbatas.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
7.b. Pola Rangka (B)
Pola ini dibuat dengan meletakkan pelat ukur pada permukaan pisah dan diatasnya diletakkan pengukur-pengukur dari ketebalan yang sama seperti dudukan coran, dan mempertemukan pengukur-pengukur lain yang mempunyai ketebalan serupa sehingga menjadi kerangka berbentu sangkar. Pada pembuatan cetakan, pasir ditimbun dan dipadatkan sampai batas luar dan kertas direkatkan padanya, sehingga ia menjadi seperti pola tunggal/pola belahan.

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
INTI/CORE
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga cetakan untuk mencegah pengisian logam pada bagian yang seharusnya berbentuk lubang atau berbentuk rongga dalam suatu coran. Locate in mould core prints

Core

Core Box

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Telapak Inti
Dalam merencanakan pembuatan inti tidak dapat dilupakan dengan apa yang dinamakan telapak inti. Dimana yang dimaksud dengan telapak Inti adalah :
1. Untuk menempatkan inti, membawa dan menentukan letak dari inti. Pada dasarnya dibuat dengan menyisipkan bagian dari inti. 2. Untuk menyalurkan udara dan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui inti. Kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam, gas-gas dari inti dibawa keluar melalui telapak inti. 3. Untuk memegang inti. Kalau cetakan telah terisi penuh oleh logam, ia mencegah bergesernya inti dan memegang inti terhadap daya apung dari logam cair.

Penentuan bentuk dan ukuran dari telapak inti harus direncanakan dengan teliti untuk menyederhanakan cetakan, dan agar didapat coran yang baik serta menaikkan produktivitas.
Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Telapak Inti/Core prints Core prints

Sosialisasi KTSP

Sand Casting
Telapak inti mempunyai beberapa bentuk, antara lain adalah :
1. Telapak inti mendatar bertumpu dua. (Gambar 1) Dalam hal ini inti dipasang mendatar dan ditahan pada kedua ujungnya pada telapak inti. 2. Telapak inti dasar tegak. (Gambar 2) Dalam hal ini inti ditahan tegak oleh telapak inti pada alasnya, yang cukup menyetabilkan inti.

(Gambar 1)
Sosialisasi KTSP

(Gambar 2)

Sand Casting
3. Telapak inti tegak bertumpu dua. (Gambar 3) Dengan hanya satu alas telapak inti tidak cukup untukmenstabilkan inti, maka telapak inti dipasang pada drag dan juga pada kup untuk mencegah jatuhnya inti. 4. Telapak inti untuk penghalang (sebagian). (Gambar 4) Pola yang tidak dapat ditarik ke arah tegak lurus pada permukaan pisah karena adanya tonjolan yang jauh dari permukaan pisah, dan lagi sukar untuk menempatkan inti secara biasa, maka telapak inti dipasang di bagian paling luar.

(Gambar 4)
(Gambar 3)
Sosialisasi KTSP

Sand Casting
5. Telapak inti untuk penghalang yang menggantung. (Gambar 5) Dalam hal ini cetakan mempunyai tonjolan pada permukaan pisahnya. Kup dijadikan telapak inti secara keseluruhan dan permukaan yang menonjol dibuat oleh inti untuk menyederhanakan pembuatan cetakan. 6. Telapak inti lebih. (Gambar 6) Dalam hal ini permukaan pisah dan letak garis tengah dari inti adalah berbeda, sehingga telapak inti dilebihkan sampai permukaan pisah.

(Gambar 5)
Sosialisasi KTSP

(Gambar 6)

Sand Casting
7. Telapak inti pancang. (Gambar 7) Dalam hal ini inti harus ditahan oleh hanya satu ujung, dengan telapak inti cukup besar untuk menstabilkanya. 8. Telapak inti berhubungan. (Gambar 8) Telapak inti ini dibuat dengan menghubungkan lebih dari satu telapak inti untuk memperbaiki penyangga inti-inti.
(Gambar 7)

(Gambar 8)
Sosialisasi KTSP

Selesai
Sosialisasi KTSP

You might also like