You are on page 1of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

ACTUATOR
1. PURPOSE: Mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerakan rotasi atau linier. 2. TYPES: 1. Rotary Actuator (Hydraulic Motor) (Secara umum konstruksinya sama dengan hydraulic pumps) 2. Linier Actuator (Hydraulic Cylinder) a.Single Acting Cylinder b.Double Acting Cylinder. 3. CONSTRUCTION: Double Acting Cylinder:

10

9
Component Purposes: 1. Wiper Seal = Mencegah masuknya kotoran ke silinder/sistem. 2. Rod Seal = Mencegah keluarnya fluida dari silinder/system. 3. Cylinder Port = Sebagai pintu masuk/keluarnya fluida ke silinder. 4. Piston Rod = Meneruskan gerakan linier dari piston ke beban. 5. Piston = Mengubah gaya dorong fluida menjadi gerakan linier. 6. Piston Seal = Mencegah kebocoran fluida antara piston dengan dinding silinder. 7. Piston to Rod Seal = Mencegah kebocoran fluida antara piston dengan rod. 8. Head End/Positive Side = Mendorong rod ke luar. 9. Rod End/Negative Side = Menggerakkan rod masuk. 10. Cylinder Barrel = Sebagai rumah (tempat dudukan komponen actuator) dan sebagai rel gerakan piston 11. Damper/Cushion = Meredam kejutan/benturan saat piston mencapai langkah maksimum.

Page 1 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

EXERCISES 1.
10 kg

Tentukan : a. PA..(KPa) b. PB..(KPa)


PA A

2 cm B 4 cm PB

2.

1000 psi

1000 psi

A B 6 in 2 in

Tentukan selisih gaya yang bekerja antara sisi head end dengan sisi rod end ( dalam lb )

Page 2 of 14

Hydraulics System 3. 1L 1

Prepared by Syahruddin

2L

3L

Tentukan : a) silinder mana yang menghasilkan tekanan yang paling rendah jika diberi beban yang sama b) silinder mana yang bergerak paling lambat jika setiap silinder disuplai dengan flow rate yang sama c) silinder mana yang memerlukan waktu yang paling singkat atau posisi masuk ke posisi keluar batang piston , jika setiap silinder disuplai dengan flow rate yang sama (buktikan jawaban anda dengan perhitungan / angka )

Page 3 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

PRESSURE CONTROL VALVE


I. Fungsi : Untuk mengendalikan tekanan oli dalam level yang diharapkan pada system sehingga komponen-komponen hidrolik dapat bekerja dengan aman. Katup ini bekerja dengan mengendalikan aliran oli yang bertekanan yang lebih tinggi ke daerah tekanan yang lebih rendah dan menghambat aliran yang masuk ke daerah lain. II. Jenis, aplikasi dan ISO Symbol: 1. Relief valve digunakan untuk volume aliran yang rendah dengan respon yang cepat sehingga cocok untuk mengatur tekanan kejut dan sebagai katub pengaman.

Relief Valve ISO Symbol (Closed)

Relief Valve ISO Symbol (Open)

Variable Relief Valve ISO Symbol 2. Pilot operated relief valve/unloading valve digunakan pada system yang menghendaki volume oli yang lebih banyak dengan perbedaan tekanan yang kecil antara saat mulai membuka dengan saat aliran penuh.

T
Unloading Valve ISO Symbol

Page 4 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

3. Sequence valve digunakan untuk melayani dua sirkuit dengan memprioritaskan sirkuit yang satu lebih dari yang lain.

Sequence Valve ISO Symbol 4. Pressure reducing valvedigunakan untuk melayani dua sirkuit dengan tekanan oli yang dialirkan secara maksimum.

Pressure Reducing Valve ISO Symbol 5. Pressure differential valve adalah katup beda tekanan yang digunakan untuk menjaga perbedaan tekanan antara dua sirkuit secara spesifik dan bekerja dengan batas tekanan tertentu (50 psi).

Pressure Differential Valve ISO Symbol III. Cara kerja: 1. Relief valve a. Cracking pressure:

Tekanan yang diperlukan untuk memulai pembukaan katub. Pada bagian ini katub terbuka sedikit sehingga memungkinkan oli mengalir melalui katub.

Page 5 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

b. Relief pressure setting

Meningkatnya volume aliran oli akan meningkatkan tekanan sirkuit, sehinggga melawan tekanan spring dan membuka relief valve. Proses ini terjadi sampai volume oli maksimum dialirkan melalui relief valve. 2. Pilot operated relief valve a. Close position

Aliran oli masuk ke katup melalui orifice pada unloading valve dan mengisi ruangan. Oli pada ruang pegas unloading valve berhubungan dengan area yang kecil pada pilot valve. Ini memungkinkan pilot valve menggunakan pegas kecil untuk mengendalikan tekanan yang tinggi. Ketika tekanan oli meningkat di dalam system maka tekanan akan sama pada ruang pegas unloading valve, sehingga tekana akan sama pada kedua sisi unloading valve. Kombinasi gaya dari tekanan oli system pada ruang pegas unloading valve dan gaya pegas di atas unloading valve, lebih besar dari gaya tekan oli system yang berlawanan dari bagian bawah katup. Kombinasi gaya pada ruang pegas menjaga unloading valve menutup. b. Open position

Ketika tekana oli system mencapai tekanan setting pegas pilot valve, pilot valve akan membuka. Pilot valve membuka memungkinkan oli pada ruang pegas unloading valve mengalir ke tangki. Pembukaan pilot valve lebih besar dari unloading valve orifice. Oleh karenanya aliran oli yang melewati pilot valve lebih cepat dari yang melalui unloading valve orifice. Ini memungkinkan tekanan berkurang pada ruang pegas unloading valve. Gaya tekan oli yang lebih tinggi pada system menggerakkan unloading valve melawan pegas. Akibat aliran oli berlebih dari pompa melaui lubang throttle pada unloading valve ke tangki. Lubang throttle memungkinkan unloading valve menahan volume oli yang diperlukan untuk menjaga relief valve.

Page 6 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

3. Sequence valve a. Close position

Sequence valve memblok aliran oli pompa ke sirkuit 2 hingga sirkuit 1 terpenuhi. Ketika oli pompa mengisi sirkuit 1, tekanan oli mulai meningkat. Peningkatan dirasakan sama pada bagian bawah unloading valve dan di dalam ruangan pegas unloading valve dari sequence valve. b. Open position

Ketika tekanan pada ruangan pegas unloading valve mencapai setting dari pilot valve spring, pilot valve membuka. Pembukaan polot valve memungkinkan oli pada ruang pegas unloading valve mengalir ke tangki. Ini memungkinkan tekan berkurang pada ruang pegas unloading valve. Gaya dari tekanan oli system yang lebih tinggi, menggerakkan unloading valve melawan gaya pegas unloading valve dan membuka saluran ke sirkuit 2. Aliran oli dari pompa melalui sequence valve ke sirkuit 2. Sequence valve tetap terbuka sampai tekanan pada sirkuit 1 lebih rendah dari tekanan setting sequence valve. 4. Pressure reducing valve a. Pump start-up

Valve spring menahan valve spool dan piston ke kanan, aliran oli yang disuplai disekitar pressure reducing valve spool mengendalikan sirkuit oli. Suplai oli juga mengalir melalui saluran oli ke piston chamber di sebelah kananvalve spool. Perubahan dalam pengendaliuan tekanan sirkuit oli dirasakan dalam ruang piston. Suplai tekanan oli dan tekanan oli yang dikendalikan adalah sama. b. Normal operating condition
Page 7 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

Ketika tekanan bertambah dalam pengendalian aliran oli, peningkatan dirasakan dalam piston chamber. Peningkatan tekanan menggerakkan piston ke kiri melawan valve spool dan gaya pegas. Ketika valve spool bergerak ke kiri, valve spool menghambat suplai aliran oli mnelalui katup dan mengendalikan tekanan sirkuit oli. Oli di spring chamber di alirkan ke tangki. Penambahan tekanan oli di ruang pegas akan menyebakan peningkatan setting katup. 5. Pressure differential valve a. Pump start-up

Pressure differential valve menjaga perbedaan tekanan spesifik antara 2 sirkuit. Ketika tekanan di sirkuit utama kurang dai 50 psi, gaya pegas menahan valve spool ke kanan. Aliran oli di blok ke secondary sirkuit . Perubahan tekanan pada primary sirkuit dirasakan oleh valve spool. b. Normal operating condition

Ketika primary sirkuit gagal, tekanan makin bertambah dan meningkatlebih dari 50psi. gaya ini menggerakkan differential valve ke kiri untuk mensuplai aliran oli ke secondary sirkuit. Suplai oli juga mengalir ke differential valve spring chamber. Kombinasi tekakan oli dan gaya pegas menggerakkan valve spool ke kanan dan menutup aliran oli ke secondary sirkuit. Namun peningkatan tekanan di primary sirkuit menjaga katup membuka. Tekan beertambah pada primary dan secondary sirkuit sehingga relief valve membuka dan memungkinkan lairan oli ke tangki. Pressure differential valve mempertahankan posisi yang constant pada 50 psi. Perbedaan tekanan antara primary dan secondary sirkuit di atas 50 psi.
Page 8 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

DIRECTIONAL CONTROL VALVE

Fungsi : digunakan untuk mengarahkan atau mengontrol arah aliran atau supplay oli ke actuator dalam system hidrolik. Spool Lands : memblok aliran oli yang melalui katup body Spool Groves :memungkinkan oli menyalur disekitar spool dan melalui valve body. Posisi spool ketika tidak aktive disebut posisi normal Open Center : Supplay oli dialirkan ke tangki Close Center : Supplay oli diblok oleh valve spool A. Open center DCV in hold position

Aliran yang masuk dikembalikan ke tangki. Oli juga mengalir ke load check valve. B. Open Center DCV in Raise position (awal pembukaan)

Aliran ke tangki akan diblok, namun yang ke load check valve dibuka. Valve spool menghubungkan cylinder head end ke load check valve dan cylinder rod end ke tangki. Load check valve mencegah oli dari cylinder head dan mengalir ke pompa. Menutup aliran pompa berakibat meningkatkan tekanan oli.
Page 9 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

C.

Open Center DCV, rise position

Aliran dari pompa menghasilkan tekanan yang mendorong load check valve sehingga aliran dari pompa masuk ke cylinder head end sedangkan oli dari cylinder rod end mengalir ke tangki.

ISO Symbols: a. Basic Envelope Jumlah Envelope (bujur sangkar) = jumlah posisi (1 smpai dengan 3).

b. Valve Part (saluran) yang dapat disambungkan dengan selang (2 sampai dengan 6)

c. Flow Part (arah aliran) A. 3 Position Valve:

Page 10 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

B. C. D. E.

Posisi tengah netral = hold position = katup tidak bekerja 1. Closed Center Valve hold Position = semua aliran terblok. 2. Tandem Center Valve, A & B diblok, aliran pompa ke tank 3. Open Center Valve, saluran semua terhubung ke tangki 3 Position, 6 Way, Open Center, Manual Controlled Valve: Aliran pompa ke tangki oli dari cylinder di blok oleh spool. 3 Position, 6 Way, Close Center, Pilot Controlled Valve: Semua aliran di blok oleh spool. Rotary Valve : digunakan untuk operasi tekanan rendah. a. Check Valve : Memungkinkan oli mengalir satu arus dengan cepat, tetapi mencegah aliran dalam arus berlawanan (one way). Terdiri dari Spring dan tapered seat valve or a round ball unit or witlout spring b. Pilot Operation Check Valve meningkatkan oli mengalir dalam arus berlawanan (dari silinder) - Forward Flow Alir gets dari control valve ke silinder. - Flow Blocked Oli dari cilinder di blpk oleh check valve - Reseverse flow Oli mengalir dari silinder ke Control valve, jika dikehendaki oli pemicu di kirim ke pilot valve oli chamber sehingga mendorong pilot valve dan membuka check valve. Aliran oli dari silinder ke check valve menuju control valve dan ke tank. Shuttle Valve menghasilkan dua sircuit terpisah untuk mengalirkan oli ke sircuit ketiga bila dijaga dua sircuit terpisah disolasi dari tiap yang lain. c. Make Up Valve. Seperti check valve. Ditempatkan antara Implement dan Tank. Oli pompa/ silinder mengisi belakang make up valve. Tekanan dalam silinder menjaga katup tertutup. Ketika tekanan silinder lebih rendah dari tekanan tangki, make up valve akan terbuka. Oli yang melewati pompa dan mengalir melalui make up valve ke silinder. Katup ini digunakan untuk mencegah korosi. Ketika piston memindahkan oli lebih cepat dari pompa dalam pengiriman oli ke piston, kevacuman di bentuk dalam silinder dan saluran. Kevacuman dapat menyebabkan silinder dan saluran kavitasi. Ketika tekanan silinder dan saluran kurang dari tekanan tangki make up valve akan membuka dan memungkinkan oli mengalir ke saluran dan silinder sehingga kavitasi dapat dicegah.

Selenoid Actuator 1. Airgap Solenoid Ketika koil di aliri arus listrik, medan magnet akan tercipta. Medan magnet menarik armatur dan armatur mengerakkan push pin dan menggerakkan valve spool.
Page 11 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

Airgap solenoid mempunyai manual override yang diaktivekan ketika solenoid tidak berfungsi. Ketika pin didorong akan menggerakkan armature akan menggerakkan pash pin dan spool. 2. Wet Armature Solenoid Ketika coil dialiri arus, medan magnet tercipta akan menggerakkan armature menuju push pin menuju valve spool. Manual over ride digungkan untuk mengecek pergerakan spool tersendat. Gerakannya dapat di check oleh dorongan manual over ride dan manual over ride juga digunakan untuk memutar armature tanpa energi listrik 2 position 4 way DC Selenoid digunakan untuk menggerakkan spool dan dikembalikan posisinya oleh pegas untuk DC besar.

FLOW CONTROL VALVE


Mengatur volume aliran liquid yang masuk ke aktuator sehingga dapat mengendalikan kecepatan gerak aktuator. Pengontrolan aliran terdiri dari pengendalian volume dari aliran oli yang masuk atau keluar dari sircuit. Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa cara. Cara yang umum adalah dengan memasang orifice. Ketika dipasang akan menghadirkan tahanan lebih tnggi dari tahanan normal aliran pompa. Tahanan yang cukup besar akan mengakibatkan tekanan oli meningkat tekanan oli menyebabkan oli diarahkan ke yang cair. Arah yang melalui sircuit yang lain atau berlebih pada relief volume Orifice: Adalah pembukaan kecil pada arah aliran oli. Aliran yang melalui orifice dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: 1. Temperatur oli (terhadap viskositas oli) oli menjadi encer dan mengalir lebih mudah pada suhu tinggi. 2. Ukuran orifice adalah ukuran dari orifice mengendalikan kecepatan aliran yang melalui orifice. Jumlah aliran tergantung pada ukuran lubang. Ukuran orifice bisa tetap akan bisa diatur. 3. beda tekanan yang melalui orifice. a. Check Valve dengan Orifice tetap.

Orifice tetap adalah sebuah lubang yang melalui pusat check valve ketika oli mengalir dalam arus normal, katup membuka dan memungkinkan oli mengalir di sekitar katup sebaik melalui orifice ketika oli mencoba mengalir dalam arah yang berlawanan, katup menutup. Semua aliran oli yang berlawanan harus mengalir melalui orifice sehingga mengendalikan kecepatan aliran. b. Orifice yang dapat di atur (dalam bentuk katup jarum)

Page 12 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

Dalam katup jarum, ukuran orifice diubah posisi ujung katup dan dudukan katup. Oli mengalir melalui katup jarum pada putaran 90 dan melewati antar ujung katup dan dudukan katup. Ketika pengatur katup diputar berlawanan arah jarum jam orifice menjadi lebih lebar dan aliran meningkat melalui katup dan demikian selanjutnya. Gambar 63 dan 64 menggunakan pompa laju aliran tetap, relief volume dan variable orifice katup relief di set 500 psi dan basis tekanan maksimum dalam sistem. Orifice dapat diatur alirannya antara 0 dan 5 gpm. variable orifice memungkinkan aliran 4gpm melalui orifice pada tekanan 500 psi. Pergerakan aliran melalui orifice mengendali tekanan yang lebih besar dari 500 psi. Ketika tekanan mencapai 500 psi relief valve membuka dan kelebihan oli mengalir melalui relief valve. Gbr 64 variable orifice memungkinkan aliran 1gpm melalui orifice pada tekanan 500 psi. Penggunan aliran melalui orifice menghindari tekanan lebih besar dari 500. ketika tekanan mencapai 500 relief untuk membuka dan kelebiahn oli 4 gpm mengalir melalui relief valve. 3. Beda Tekanan Aliran yang melalui orifice di pengaruhi oleh beda tekanan yang melalui orifice. Beda tekanan yang lebih besar melalui orifice, beda aliran yang lebih besar melalui orifice. contoh pasta gigi Non Compensated Flow Control Valve (variable orifice dan check valve) Ketika oli mengalir ke dalam head and, check valve tertutup. Variable orifice mengendalikan aliran oli ke head and. Ketika oli mengalir keluar dari silinder head and check valve terbuka, oli dapat mengalir melalui tekanan yang sempit dan mengalir tanpa hambatan melalui checkvalve. Pada non conpesated flow control circuit perubahan beda tekanan yang melalui orifice akan menghasilkan perubahan yang sesuai pada aliran yang melalui orifice. Relief valve di set pada 500 psi,orifice diatur pada aliran 5 gpm pada 500 psi tanpa besar silinder. Beda tekanan yang melalui orifice adalah 500 psi jumlah oli pompa yang mengalir melalui orifice ke silvalve Load Increase (beban silinder ditambah) Tekanan silinder dikehendaki mencapai tahanan beban 200 psi. 200 psi dikurangi dari 500 psi ke hulu orifice. Ini mengurangi beda tekanan yang melalui orifice ke 300 psi. 300 psi menyebabkan aliran melalui orifice berkurang 3gpm. Mencoba untuk menambah aliran yang melalui orifice akan berakibat tekanan system bertambah dari setting maksimum relief valve (500 psi). sisa 26 pm menyebabkan tekanan system meningkat diatas 500 psi, relief valve membuka dan 26 pm mengalir melalui relief valve ke tangki. Pengurangan aliran melalui orifice menyebabkan kesesuaian pengurangn dalam kecepatan silinder. Load Decrease Tekanan yang dikendalikan mencapai tahanan dari beban berkurang 100 psi.100 psi dikurang dr 500 psi yg tersedia kehulu orifice.bedatekanan baru melalui orifice adlh 400 psi.400 psi melalui orifice betambah ke 4gpm.usaha untuk men capai aliran melalui orifice diatas 4gpm akan menyebabkan tekanan system meningkat diatas setting maximum relief valve 500 psi.sisa 1 gpm menyebabkan tekanan system meningkat diatas 500 psi.relife valvemembuka & 1 gpm mengalir melalui relive valve ketangki.berhubungnya aliran menyebabkan setting tekanan relief valve ke700 psi memungkinkan pompa mengalirkan aliran maksimum 59 pm melalui orifice sepanjang tekanan beban silinder kurang dari 200 psi.oleh karma itu kecepatan silinder akan tetap constant seperti perubahan beban. Compensated flow control circuit 5 Pada sirkuit pengendali aliran konpensasi,beda tekanan yg melalui orifice tidak dipengaruhi oleh perubahan beban.beda tekanan konstan yg melalui orifice akan menghasilkan aliran konstan melalui orifice.
Page 13 of 14

Hydraulics System

Prepared by Syahruddin

By pass pressure,secara otomatis mengatur aliran & perubahan beban. Perubahan aliran: Jumlah aliran yg melalui katup tergantung ukuran orifice.perubahan aliran oli yg melalui orifice menciptakan perubahan tekanan kehulu orifice.perubahan tekanan yg sama akibat perlawanan katup.damp & pegas.ketika aliran pompa didalam aliran disain orifice,gaya tekanan oli dihulu mempengaruhi katup dump kurang dari gaya yg dikombinasikan pada tekanan oli dihilir & pegas.dump valve menutup & semua aliran oli orifice.ketika aliran pompa lebih dari aliran disain orifice gaya tekanan oli dihulu mempengaruhi dump valve lebih besar dari gaya kombinasi tekanan oli dihilir & pegas.dump valve membuka & kelebihan oli mengalir melalui katup dump ketangki. Tekanan tanpa beban Menunjukkan by pass pressure compensated flow control valve dlm sirkuit penyekat sederhana ketika katup pengendali digerakkan V/ raise oli pompa diarahkan kekatup control aliran menghendaki beda tekanan 300 psi V/ mengirim 3gpm melalui orifice.V/ mengirim lebih dari 3gpm melalui orifice menghendaki peningkatan beda tekanan.peningkatan beda tekanan lebih dari 300psi mumbuka dump valve.kelebihan oli mengalir melalui dump valve ketangki. Pembangkitan tekanan beban Ketika tekanan beban meningkat, Tekanan gelombang pada orifice dan pada ruas pegas dump valve. Peningkatan tekanan pada orifice lebih rendah beda tekanan melalui orifice dan melakukan reduksi aliran oli melalui orifice. Namun pada contoh yang sama tekanan ditingkatkan dalam ruang pegas dump valve. Penambahan tekanan menutup dump valve dan memblok aliran oli ke suplai. Pemblokan oli menyebabkan tekanan pada sisi pompa dari orifice meningkat. Tekanan meningkat hingga beda tekanan melalui orifice mencapai 300 psi. Beda tekanan 300 psi mengirim 3 Gpm melalui orifice dan 2 Gpm melalui dump valve. Ini memungkinkan katup pengontrol aliran merespon cepat peningkatan/penurunan tekanan beban. Kombinasi orifice dan katup dump (Tipe umum) Katup kombinasi ini bekerja dari orifice dan dump valve dalam satu bagian. Gerakan operasi tekanan kompensasi adalah sama seperti katup control aliran yang di kompensasi oleh tekanan by pass. Ki menunjukkan aliran melalui katup bahwa salah satu pada kecepatan aliran selalu kurang dari kecepatan aliran dari katup. Ka aliran dimulai mencapai kecepatan aliran dikatup, Beda tekanan dihasilkan dari aliran yang melalui orifice menjadi cukup besar untuk memulai menekan pegas dan mendorong oli berlebihan. Jika aliran yang melalui katup meningkat, aksi dari orifice akan menyebabkan Pegas menekan lebih, aliran akan lebih terdorong. Kendali aliran sisa dengan katup seperti aliran kekatup bertambah/berkurang. Penghambat jenis katup pegas aliran tekanan yang dikompresikan. Aliran oli yang dikendalikan diatur oleh pengatur katup jarum. Spool pengganti dan pegas bias bekerja seperti katup pereduksi tekanan. Tekanan oli yang disalurkan direduksi ke tekanan. Itu dikirim dengan benar aliran oli yang melalui katup jarum. Ketika sistem dihentikan, Pegas menggerakan spool pengganti kearah kiri. Pada saat dihidupkan, Spool pengganti membuka tekanan dan aliran oli dengan full. Ketika aliran oli menjadi lebih besar dari setting katup jarum , Katup jarum akan menghambat aliran oli dan menyebabkan tekanan oli meningkat (ditunjukkan pada alat ukur 2). Peningkatan tekanan oli juga dirasakan pada sisis kiri spool pengganti.

Page 14 of 14

You might also like