You are on page 1of 24

1. Ruang Lingkup Manajemen Operasi Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah : a.

Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa b. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi c. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu : a. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain. b. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum. c. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem. Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang : a. Perencanaan output b. Desain proses transformasi c. Perencanaan kapasitas d. Perencanaan bangunan pabrik e. Perencanaan tata letak fasilitas f. Desain aliran kerja g. Manajemen persediaan h. Manajemen proyek i. Skeduling j. Pengendalian kualitas k. Keandalan kualitas dan pemeliharaan Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit, memberikan tiga aspek dalam manajemen operasi, yaitu : a. Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi b. Manajemen operasi dilihat dari segi profesi c. Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan

2. Pengertian Manajemen 1. Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku Filsafat Administrasi Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain. 2. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku Organisasi dan Management mendefinisikan proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. 3. Menurut Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. 4. Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. 5. Menurut Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian merencanakan,

manajemen

operasi

dan

produksi

adalah

kegiatan

untuk dan

mengarahkan,

mengorganisasikan,

mengawasi

mengkoordinasikan penggunaan beberapa sumber daya, berupa: sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan dengan cara yang efektif dan efisien guna menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) pada barang atau jasa sehingga memperoleh jumlah laba tertentu dan dapat menjamin

eksistensi/keberlangsungan dari perusahaan tersebut. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh manajer operasi adalah: 1. Perencanaan Suatu perencanan merupakan langkah awal bagi suatu perusahaan agar dapat melaksanakan aktivitas produksinya, karena perencanaan ini merupakan dasar penentuan bagi manajer dalam rangka usahanya mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik diharapkan nantinya aktivitas produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Secara prinsipil perencanaan produksi merupakan suatu rencana tentang bagaimana dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan dan

ketelilitian yang terperinci dengan memperhatikan faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor-faktor yang datang dari dalam perusahaan seperti mesin, tenaga keja, serta bahan yang dipergunakan, sedangkan faktor ekstern adalah berbagai faktor-faktor yang datang dari luar perusahaan seperti inflasi, kebijakan dari pemerintah, keadaan politik, sosial, ekonomi, dan kondisi lainnya. Perencanaan ini meliputi menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca panen, menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar tidak menyita waktu dalam gerakan, menentukan input yang akan dibuat atau dibeli. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. 3. Pelaksanaan ( Pengoperasian ) Pengoprasian adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Meliputi menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca panen. 4. Pengawasan Pengawasan adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Tujuan dari pengawasan adalah untuk menjamin hasil-hasil operasi akan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sistem Pengawasan yang diterapkan oleh Honey House yaitu sistem pengawasan secara langsung dari pemiliki kepada karyawannya. Bahkan pemilik sering langsung turun tangan dalam kegiatan operasi perusahaan.

3. Gambarkan mekanisme ruang lingkup manajemen produksi dan operasi. Mengapa operasi dikatakan suatu system yang produktif? Manajemen operasi sebagai pengelola sistem transformasi yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa.

Yang menjadi masukan sistem tersebut adalah energy, material, tenaga kerja, modal, dan informasi seperti terlihat pada gambar di atas. Semua masukan ini diubah menjadi barang dan/ jasa melalui teknologi proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi tersebut. Perubahan pada teknologi mengubah cara suatu masukan digunakan terhadap lainnya, dan mungkin pula produk yang dihasilkan. Jenis masukan yang digunakan antara satu industri dengan industri lainnya berbeda-beda. Gambar tersebut juga menunjukkan informasi umpan balik yang digunakan untuk mengendalikan teknologi proses atau masukannya. Dalam operasi,

pengendalian melalui umpan balik merupakan hal yang mendasar, demi terciptanya produk yang diinginkan. Adalah tanggungjawab manajer operasi untuk menggunakan informasi umpan balik ini agar kebutuhan masukan dan teknologi proses mencapai keluaran (output) yang diinginkan. Sebagai contoh, operasi pada perusahaan manufaktur mobil memerlukan masukan berupa modal dan energy untuk mesinmesinnya, fasilitas, dan peralatan. Tenaga kerja dibutuhkan untuk mengoperasikan

dan memelihara peralatan, sedangkan masukan berupa material menjadi dasar proses konversi dari bahan baku menjadi barang jadi. Sistem informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Pengelolaan sistem transformasi memerlukan pengawasan yang terus menerus terhadap sistem dan lingkungan. Suatu perubahan pada lingkungan dapat menyebabkan manajemen mengubah masukan, keluaran, sistem pengendalian, maupun sistem transformasi itu sendiri. Dapat disimpulkan, bahwa operasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang produktif.

4. Apa yang membedakan istilah produksi dengan operasi?Ceritakan Sejarah sehingga timbulnya manajemen operasi dalam setiap lembaga? Produksi merupakan keseluruhan dari proses produksi barang dan jasa pada perusahaan yang meliputi pencarian ide, perencanaan teknis dan juga pengerjaan. Operasi merupakan kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan untuk melaksanakan rencana strategi untuk dapat terus bertahan dan beroprasi. Kegiatan produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi operasi. Pada umumnya terdiri atas berbagai fungsi seperti pembelian, pengelolaan material, produksi, control persediaan, control kualitas output dan pemeliharaan. Sejarah Manajemen Operasi: Manajemen operasi telah ada sejak manusia mulai memproduksi barang dan jasa. walaupun asal mula manajemen operasi dapat ditelusuri sejak awal peradaban manusia, tetapi perhatian kita pada pembahasan ini dipusatkan pada 200 tahun terakhir. Dalam pembahasan berikut sejarah manajemen operasi tidak diuraikan

menurut istilah kronologis yang kaku, tetapi menurut aliran-aliran utama.Dengan dasar ini, ada tujuh aliran utama yang memberikan sumbangan terhadap perkembangan bidang manajemen operasi. 1. Pembagian Kerja Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep yang sangat sederhana. Spesialisasi tenaga kerja (specialization of labor) untuk suatu tugas tunggal dapat menghasilkan produktivitas dan efisiensi lebih besar dibanding banyak tugas untuk seorang pekerja. Konsep ini sudah dikenal oleh plato pada 400 tahun sebelum masehi. Plato mengatakan bahwa : Seseorang yang mengerjakan tugas yang terbatas (misal: penjahit sepatu)

harus ahli pada bidangnya. Bangsa Yunani kuno juga mengenal konsep pembagian kerja ini ketika mereka menugaskan beberapa pekerja untuk tidak mengerjakan pekerjaan lain kecuali mengasah batu pahat. Ahli ekonomi pertama yang membicarakan konsep pembagian kerja ini adalah Adam Smith, dalam bukunya yang terkenal Wealth of nations (1776). Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran disebabkan oleh tiga faktor : 1) peningkatan ketrampilan para pekerja, 2) penghematan waktu kerja karena pertukaran pekerjaan, dan 3) penambahan peralatan dan mesin. Kemudian, pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan gagasan ini dengan studinya pada pembuatan peniti. Babbage menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk membayar upah hanya untuk ketrampilan khusus yang diperlukan. Walaupun pembagian kerja telah diterapkan secara luas, konsep ini perlu ditinjau kembali karena dampaknya pada moral tenaga kerja, perputaran tenaga kerja, kebosanan kerja, dan prestasi kerja. 2. Pembakuan Bagian Bagian dibakukan sehingga mereka dapat dipertukarkan. Menurut Chase dan Aquilano, pembakuan sudah dipraktekkan di Venesia, dimana kemudi kapal perang dibuat untuk dapat dipertukarkan. Hal ini memberikan kegunaan yang besar. Ketika kemudi rusak dalam peperangan Eli Whitney menggunakan bagian-bagian yang dapat dipertukarkan pada pembuatan senjata api. Dahulu, bagian dari senjata api dan bahkan amunisi dibuat secara khusus untuk setiap senjata. Ketika Henry Ford memperkenalkan konsep lini perakitan mobil berjalan (Moving automobile assembly line) pada tahun 1913. Konsepnya memerlukan pembakuan bagian seperti spesialisasi tenaga kerja. Gagasan tentang pembakuan bagian sekarang ini sudah melekat pada lingkungan masyarakat kita, dan kita tidak dapat berhenti untuk memikirkan hal tersebut. 3. Revolusi Industri Revolusi industri pada dasarnya merupakan pertukaran tenaga Manusia dengan tenaga mesin. James Watt memberikan sumbangan yang besar

terhadap revolusi industri ini dengan penemuan mesin uapnya pada tahun 1764, yang merupakan sumber utama tenaga mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik-pabrik. Revolusi industri dikembangkan lebih lanjut pada akhir tahun 1800-an dengan pengembangan bahan bakar mesin dan listrik. Pada awal abad itu, konsep produksi masal telah dikembangkan tetapi tidak digunakan secara luas sampai perang dunia I, ketika pennintaan akan produksi meningkat dengan pesat pada industri Amerika. Abad pemasaran dan produksi masal telah dilanjutkan dengan penekanan pada otomasi dan volume produksi yang berskala besar. Bagaimanapun juga, masyarakat kita telah mulai memasuki masa pasca industri, yang ditandai dengan pergeseran ke sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial. 4. Studi Ilmiah Tentang Kerja Studi ilmiah tentang kerja didasarkan pada gagasan bahwa metode ilmiah dapat dipakai untuk mempelajari kerja sebagai suatu sistem fisik maupun alamiah. Gagasan ini bertujuan untuk menemukan metode terbaik tentang kerja dengan menggunakan pendekatan ilmiah berikut ini: 1) Pengamatan metode kerja, 2) Pengembangan metode yang diperbaharui melalui analisis dan pengukuran ilmiah 3) Pelatihan tenaga kerja dengan metode yang baru dan, 4) Melanjutkan umpan balik dan manajemen proses kerja. Gagasan studi ilmiah tentang kerja ini pertama kali dikembangkan oleh Frederick Taylor pada tahun 1911 dan kemudian diperbaharui oleh Frank dan Lilian Gilberth pada awal tahun 1900-an. Studi ilmiah tentang kerja muncul karena tekanan dari serikat buruh, tenaga kerja, dan akademikus. Pada beberapa kasus, tekanan ini dapat dibenarkan karena kesalahan penerapan pendekatan oleh manajemen. Namun demikian, dasardasar manajemen ilmiah masih tetap dapat diterapkan pada dunia. bisnis sekarang dengan mengenali interaksi antara lingkungan kerja sosial dan teknik. 5. Hubungan Manusia Pendekatan hubungan rmanusia menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam rancangan kerja. Elton Mayo dan kawankawan

mengembangkan garis pernikiran. ini pada tahun 1930-an di Western Electric, yang lebih dikenal dengan pencobaan Hawthorne. Studi Hawthorne ini menunjukkan bahwa motivasi pekerja merupakan unsur yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas, tanpa mengabaikan lingkungan kerja fisik dan teknik. Pemikiran aliran hubungan manusia menekankan pentingnya pengayaan kerja (Job enrichment), sekarang ini dikenal sebagai metode untuk lebih memanusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas. 6. Model Keputusan Model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem yang produktif dalam bentuk matematik. Sebuah model keputusan dinyatakan dalam bentuk pengukuran prestasi, kendala, dan variabel keputusan. Kegunaan dari model seperti ini adalah untuk mencari nilai yang optimal dari variabel keputusan yang akan meningkatkan prestasi sistem dengan kendala yang ada. Model ini dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Salah satu penggunaan pertama pendekatan ini terjadi pada tahun 1915, ketika F.W. Harris mengembangkan suatu rumus kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) untuk manajemen persediaan. Pada tahun 1931, Shewhart mengembangkan model keputusan kuantitatif untuk digunakan dalam pengendalian kualitas kerja secara statistik (Statistical Quality Control Work). Pada tahun 1947, George Dantzing mengembangkan metode simpleks pemrograman linear, yang memungkinkan cara pemecahan seluruh masalah model matematika. Pada tahun 1950-an, pengembangan model simulasi komputer memberikan sumbangan yang besar untuk mempelajari dan menganalisis operasi. Sejak tahun 1950-an, penggunaan berbagai model keputusan pada operasi telah berkembang secara meluas. 7. Komputer Penggunaan komputer secara dramatis telah mengubah bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis pada tahun 1950-an. Hampir semua operasi manufaktur saat ini menggunakan komputer untuk mengelola persediaan, penjadwalan produksi,

pengendalian kualitas, manufaktur berbantuan komputer dan sistem pembiayaan. Selain itu, komputer digunakan secara meluas pada otomasi

perkantoran, dan juga pada semua jenis operasi

jasa. Sekarang ini

penggunaan komputer secara efektif merupakan bagian yang sangat penting dalam bidang manajemen operasi. Sumbangan-sumbangan terhadap manajemen operasi di atas masih tetap dapat diterapkan pada manajemen operasi yang modem, walaupun kadang-kadang dalam bentuk yang telah diperbaiki. Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/ suka melawan

memotivasi budak yang bergantung namun terkadang

(memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis, namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi esekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen. Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar,

prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja. Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan ,motivasi ,struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja. Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: Konsep Korporasi (Concept of the

Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi.Riset operasi, sering dikenal denganSains Manajemen,mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.

5. Gambarkan dan jelaskan sistem manajemen produksi pada : a. Lembaga agribisnis Input Output : tenaga kerja, gedung, peralatan, modal, listrik. : berupa jasa misalnya pada lembaga pemasaran, lembaga

informasi pasar, lembaga penyuluhan dan lain-lain.

b.

Rumah sakit

Data dari semua pasien yang ada dirumah sakit di kumpulkan menjadi satu, informasi atas data pasien akan menunjukkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh pasien tersebut, kemudian biaya tersebut akan di manaj oleh

pihak rumah sakit , manajemen keuangan rumah sakit kemudian akan dialokasikan ke dalam internal rumah sakit maupun untuk eksternal rumah sakit. Biaya internal misalnya Biaya makan / tahun, biaya Laundry / tahun, biaya Pemeliharaan Gedung/tahun, biaya Pemeliharaan Alat Medis/tahun, biaya Pemeliharaan Alat Non Medis, biaya Umum(Kendaraan,Tlp,Air), biaya Pelatihan & pemasaran RS dan lain lain sedangkan biaya eksternal adalah biaya yang diperoleh dari pihak pemerintah daerah (hanya berlaku untuk rumah sakit umum daerah ) oleh karena itu kelengkapan informasi biaya operasional rumah sakit umum daerah akan menyebabkan pemerintah daerah kabupaten dan kotamadya dalam melakukan perencanaan anggaran (budgeting).

c.

Pabrik sayuran dalam kaleng Input : sayuran, kaleng, mesin pengalengan, gedung, tenaga kerja, modal, listrik. Output : produk yang dihasilkan adalah barang yang memiliki nilai tambah (sayur kaleng).

d.

Fakultas pertanian Input Output : dosen, pegawai staf, lahan, gedung, modal, peralatan, listrik. : produk yang dihasilkan berupa jasa mencetak sarjana pertanian.

e.

Supplier sayur organic Input : sayur organik, tenaga kerja, alat transportasi, gedung penyimpanan, modal, listrik, bahan bakar. Output : jasa distribusi sayur organik ke tengkulak/pedagang dan konsumen.
Input Proses Output (Jasa)

f.

Perusahaan pertanian Input : lahan, saprotan, gedung listrik, air, sinar matahari, tenaga kerja, modal. Output : produk berupa hasil pertanian bisa berupa produk olahan.

g.

Supermarket sayur dan buah-buahan Input : sayur, buah-buahan, gedung, modal, tenaga kerja, listrik

Output : produk sayur dan buah-buahan.

h.

Toko elekronik Input : barang-barang elektronik, tenaga kerja, gedung, modal, listrik. Output : barang-barang elektronik yang siap dijual.
Input Proses Output

i.

Pabrik mebel Input : bahan baku kayu, peralatan, gedung, tenaga kerja, modal, listrik. Output : produk barang mebel

j.

Toko mebel Input : barang-barang mebel, gedung, tenaga kerja, modal, listrik. Output : barang-barang mebel yang siap jual.
Input Proses Output

k.

Bank Pada dasarnya dalam sistem ekonomi, bank memegang peranan sebagai lembaga intermediasi. Bank menghimpun tabungan dan deposito dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam

bentuk kredit. Keuntungan yang didapatkan oleh bank adalah selisih antara bunga dari kredit yang diberikan dengan bunga dari tabungan/deposito.

l.

Asuransi

Pada

asuransi

syariah,

Pemilik

polis/tertanggung

mengumpulkan

dana/kontribusi/premi dalam sebuah Kumpulan dana Hibah / tabarru' sehingga pemilik atas dana/premi/kontribusi tersebut adalah pemilik polis/tertanggung sendiri, sehingga jika terjadi resiko atas pemilik polis/peserta, maka resiko itu ditanggung secara bersama-sama oleh para pemilik polis/peserta lainnya.

m. Restoran organik Input : bahan baku organik, peralatan, gedung, tenaga kerja, modal, listrik, air. Output : produk makanan organik.
Input Proses Output

n.

Penerbangan Input : armada pesawat, tenaga kerja, gedung, modal, listrik, bahan bakar. Output : produk berupa jasa transportasi udara.
Input Proses

Output Jasa

6. Uraikan definisi untuk istilah-istilah di bawah ini, agar mahasiswa memahami arti dan fungsi dari masing-masing istilah di dalam manajemen operasi dan produksi, yaitu: Uraikan definisi untuk istilah-istilah di bawah ini, agar mahasiswa memahami arti dan fungsi dari masing-masing istilah di dalam manajemen operasi dan produksi, yaitu: a. Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan b. Produk diperjualbelikan Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa. c. Jasa Phillip Kotler : Adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun d. Proses produksi Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumbersumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan e. Factor-faktor produksi faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi

empat

kelompok,

yaitu

tenaga

kerja, modal, sumber

daya

alam,

dan kewirausahaan f. Produsen penghasil barang dan jasa g. Produktifitas Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu, definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran, walaupun secara teori dapat dilakukan secara tetapi secara praktek sukar dilaksanakan, terutama karena sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya terdiri dari banyak macam dan di proporsi yang berbeda. h. System produksi dan operasi Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsurunsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruhmempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran. i. Perencanaan produk Perencanaan adalah serangkaian keputusan yang diambil sekarang untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang. j. Perencanaan produksi perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatankegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan k. Urutan proses produksi skema kerja dalam kegiatan produksi/ menghasilkan barang dan jasa l. Skedul produksi jadwal produksi m. Perintah kerja adalah suatu perintah untuk seseorang dapat memulai bekerja

n.

Bill of material Bill of Material Merupakan daftar dari semua material,

parts, dan subassemblies, serta kuantitas dari msing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly o. Order pabrik permintaan barang yang diterima oleh pabrik untuk diproduksi p. Job lot shop Job Lot Shop adalah perusahaan yang akan berproduksi atau pesanan yang masuk dalam perusahaan q. Mass production shop Moss Production Shop adalah perusahan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan atau untuk pasar. Produksi tidak konstan, kadang bertambah, kadang berkurang. r. Luas produksi Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam satu periode. s. Luas perusahaan Luasnya perusahaan ialah besarnya perusahaan yang telah ditentukan oleh jumlah macam dan kekuatan mesin-mesin atau alat-alat yang terpenting yang dipergunakan didalam perusahaan tersebut dan/atau oleh rat-rata produksi atau pekerjaan yang diperolehnya selama suatu jangka waktu yang berlaku sebelum diperlakukannya undang-undang ini atau yang ditentukan oleh kepentingan yang layak dari perusahaan tersebut didalam jumlah usaha-usaha didalam cabang perusahaan tersebut kedalam mana ia lazim dilakukan, yang satu sama lainnya dengan melihat ataupun tidak cara bekerja yang lazim dilakukan didalam perusahaan tersebut.

7. Jenis dari proses produksi ini ada beberapa macam, yang dapat dipisahkan menurut berbagai sudut pandangan. Penggunaaan sudut pandang yang tidak sama akan menghasilkan pemisahan proses produksi yang berbeda pula. Sebutkan dan jelaskan masing-masing proses produksi tersebut? Proses Produksi

Sebelum kita menjelaskan jenis dari proses produksi ini sebaiknya kita harus mengerti dulu arti dari proses produksi tersebut. Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004). Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Jenis jenis Proses Produksi Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes). Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002). Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan

pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses

produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002). Proses produksi terus-menerus Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar. Proses Produksi Terputus putus Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terusmenerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses. Proses produksi campuran Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terusmenerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

8. Saat ini adalah era globalisasi dan perdagangan bebas, bagaimana usaha dan upaya yang harus dilakukan oleh para produsen di Indonesia khususnya di bidang operasi agar mampu memenangkan persaingan baik di pasar dalam negeri maupun di luar negeri? Strategi dan peran apakah yang dapat dimainkan bidang operasi dalam menghadapi era globalisasi tersebut? Dapatkah operasi pabrik maupun jasa dikembangkan sehingga menjadi salah satu cara untuk berkompetisi di pasar Internasional?

a) Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh dunia serta penyesuaian-penyesuaian politis dan budaya yang menyertainya. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh para produsen di Indonesia khususnya di bidang operasi agar mampu memenangkan persaingan baik di pasar dalam negeri

maupun di luar negeri penting sekali bagi perusahaan-perusahaan menyusun manajemen strategik menyongsong era globalisasi. Berbicara tentang

perekonomian baru sudah merupakan mode sekarang ini. Kita mendengar bahwa pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalah hitungan detik, pasar diwarnai dengan persaingan yang luar bisan hebat, teknologi yang perkembangannya sulit ditebak, dan dunia bisnis harus menyesuaikan diri dengan konsumen yang lebih mampu pegang peranan. Era globalisasi didasarkan pada revolusi digital dan informasi. Informasi memiliki sejumlah sifat, dapat didiferensiasikan (dibuat tampak berbeda) tanpa batas, disesuaikan dengan kebutuhan, dan dibuat pribadi. Informasi dapat disampaikan kepada banyak orang yang berbeda pada jaringan internet dan dapat menjangkau mereka dengan kecepatan tinggi. Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membutuhkan tawaran menjadi lebih pribadi. Para pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelangan yang sama. Konsep persaingan pasar membuka mata perusahaan terhadap kumpulan pesaing actual dan potensial yang lebih luas. Rayport dan Jaworski mengusulkan untuk memprofilkan para pesaing langsung dan tidak langsung perusahaan tertentu dengan memetakan langkah-langkah pembelian dalam memperoleh dan menggunakan produk. Menghadapi dunia yang tak teramalkan (unpredictable world) sangat kompleks dan penuh ketidakpastian Strategi yang dirumuskan dapat saja tidak terpakai akibat perubahan yang tak terduga. Strategi harus responsif secara cepat terhadap perubahan yang mendadak. b) Beberapa Strategi dan peran yang dapat digunakan perusahaan-perusahaan dalam menghadapi era globalisasi diantaranya adalah : 1. Aliansi strategik global dengan lini yang luas. Yaitu perjanjian kerjasama antara perusahaan yang bukan pesaing atau pesaing satu sama lain. Tujuannya antara lain adalah untuk: alat memasuki pasar asing, membagi beban fixed costs dan resiko pembuatan produk baru, saling melengkapi skill dan assets (distinctive competencies), mengatasi hambatan hukum dan perdagangan, memperluas lingkup operasi yang ada,

mengurangi resiko dan biaya memasuki pasar baru. Dalam lingkungan global yang baru dengan persaingan yang lebih besar atas produk dan pilihan, pilihan yang semakin banyak, kemitraan bukan hanya merupakan suatu pilihan perencanaan melainkan juga kebutuhan strategis. 2. Strategi Korporasi. Perhatian utama setrategi korporasi ialah mengenali era bisnis di mana perusahaan harus memusatkan perhatian untuk beroperasi dan bersaing untuk maksimisasi profit dalam jangka panjang, antara lain perusahaan dapat memusatkan perhatian hanya pada satu area bisnis, keuntungan utama bila konsentrasi pada satu area bisnis ialah agar dapat memanfaatkan seluruh sumber daya untuk sukses bersaing di bisnis yang di pilih. Strategi ini terutama sesuai untuk industri yang tumbuh cepat yang membutuhkan sumber daya besar dan prospek laba besar. perusahaan dapat juga melakukan diversifikasi kebeberapa bisnis lainnya seperti halnya Rockwell Internasional (pada opening case) yang mengembangkan bisnis komponen elektronika dan otomotif. 3. Analisis lingkungan eksternal. Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit bisnis pelu juga memiliki keahlian tertentu yang menarik dilingkungannya, unit bisnis perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut. Tiap-tiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan

kelemahannya secara priodik. 4. Analisis lingkungan internal. Lingkungan internal (Lingkungan dalam perusahaan). Analisa lingkungan internal dalam organisasi bertujuan untuk menilai atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing devisi seperti : Produksi, riset dan pengembangan (R & D), pemasaran, distribusi, perencanaan, keuangan, administrasi, sunber daya manusia (SDM). 5. Strategi Tingkat bisnis. Business level strategy adalah langkah yang ditempuh oleh para manager dalam memanfaatkan sumberdaya dan kompetensi perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif terhadap suatu persaingan didalam industri. Dasar perumusan BLS adalah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan), kelompok pelanggan (siapa yang membutuhkan) dan distinctive

competencies (kompetensi yang menonjol) untuk merespon kebutuhan pelanggan. 6. Strategi Fokus Memfokuskan pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan sepesialisasi. Misalnya pasar orang kaya, petualang, vegetarian, mobil balap, mobil angkutan dan lain sebagainya. 7. Strategi Internasional Menciptakan nilai dimata internasional dengan mentransfer skill dan produk bernilai tinggi, produk yang khas dibuat di Negara asal dan di jual di Negara lain. Strategi ini hanya sesuai bila pasar asing tidak memiliki distinct competency, dan tekanan untuk reduksi harga dan respon lemah. Bila tekanan meningkat strategi ini menjadi tidak sesuai. 8. Strategi multidomestik Mengupayakan respon lokal maksimal, menyesuaikan produk pada kondisikondisi lokal. Strategic multidomestik cenderung membentuk semua fungsi dan cenderung memiliki biaya tinggi, cocok dipakai bila ada tekanan berat untuk respon lokal tetapi tekanan reduksi biaya kecil. 9. Restructuring strategy. Strategi menciutkan scope perusahaan dengan meningkatkan area bisnis tertentu. 10. Strategi Akuisi Bila perusahaan tidak memiliki kompetensi untuk bersaing; membeli perusahaan yang sudah berada di dalam industri dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Akuisi dipandang kurang beresiko di banding internal new ventures, karena ada data kinerja perusahaan yang diakuisi. Akuisi sesuai untuk industri dimana barriers to entry sangat tinggi. Pada dasarnya semua strategi dalam dunia bisnis bertujuan untuk memenangkan bisnis dari persaingan, merebut pasar dan meningkatkan pertumbuhan.

c) Operasi pabrik maupun jasa akan dapat dikembangkan untuk berkompetisi di pasar Internasional apabila perusahaan / pabrik tersebut mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif pada era globalisasi dan perdagangan bebas ini perusahaan harus mempelajari persaingan serta pelanggan aktual dan potensial. Perusahaan perlu

mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing, mereka juga perlu mengetahui cara merancang sistem informasi yang efektif.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_manajemen_menurut_para_ahli_inf o404.html
Anonymous, 2012. Manajemen operasi: http://id.shvoong.com/ Di akses pada 24 Februari 2012 Anonymous.2012. Definisi manajemen menurut para ahli:http://putracenter.net/ Anonymous.2012. Pengertian manajemen.http://www.scribd.com/doc/4994224/

Anonymous.

2011.

Membaca

Laporan

Keuangan

Bank

(Bagian 1).

(http://parahita.wordpress.com/2011/02/08/membaca-laporan-keuangan-bank-bagian1/, diakses 22 Februari 2012) Anonymous. 2011. Polis Asuransi; Asuransi Syariah.

(http://175.45.184.173/termsAuth/index.htm?polisasuransi.blogspot.com/2012/02/syari ah-bagian-3.html, diakses 21 Februari 2012) Anonymous. 2012. Manajemen Operasi Rumah Sakit.

(http://desi77.wordpress.com/2011/01/01/manajemen-operasional-rumah-sakit/, diakses 22 Februari 2012) Handoko, Hani. 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPPE T.Hani Handoko.1984.Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta Wicaksana, Bayu E. 2011. Sistem Operasi Bank. [online] (http://myminebk.blogspot.com, diakses tanggal 21 Februari 2012)

You might also like