You are on page 1of 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

a) Pokok bahasan : perawatan diare pada anak di rumah b) Sub pokok bahasan : Pengertian diare Tanda dan gejala diare Faktor pencetus diare Pencegahan diare Perawatan diare pada anak di rumah c) Sasaran : klien diare beserta keluarga d) Waktu : 1 x pertemuan (20 menit) e) Tempat : ruang pertemuan puskesmas temindung f) Hari / tanggal : sabtu, 09 juli 2011 g) Tujuan : Tujuan umum : setelah mengikuti pembelajaran perawatan diare pada anak di rumah, di harap kan keluarga dapat memahami dan mengaplikasikan pembelajaran di rumah. Tujuan khusus : setelah mengikuti penyuluhan ini, diharap kan keluarga mampu : - Menyebut kan pengertian diare - Menyebut kan tanda dan gejala diare - Faktor pencetus diare - Cara pencegahan diare - Melakukan perawatan diare pada anak di rumah

h) Kegiatan Langkah langkah 1. Pendahuluan No Waktu

: Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran

5 menit Memberikan salam Memperhatikan Melakukan perkenalan Memperhatikan Menjelaskan tujuan pembelajaran Memperhatikan Menjelaskan cakupan materi yang akan di sampaikan memperhatikan

2. Penyajian

10 menit menanyakan pengertian diare. Mengutarakan pendapat menjelaskan pengertian diare. Memperhatikan menanyakan tanda dan gejala diare pada Mengutarakan pendapat anak. menjelaskan tanda dan gejala diare padaMemperhatikan anak. menanyakan faktor pencetus diare. Mengutarakan pendapat menjelaskan faktor pencetus diare. Menanyakan cara pencegahan diare. Memperhatikan Menjelaskan cara pencegahan diare. Mengutarakan pendapat menanyakan tentang bagaimana perawatan diare pada anak di rumah. Memperhatikan menjelaskan bagaimana perawatan diare pada anak di rumah. mempraktekkan cara perawatan diare Mengutarakan pendapat pada anak dirumah. memberi kesempatan kepada keluarga Memperhatikan klien untuk bertanya menjawab pertanyaan yang ditanyakan keluarga klien. memperhatikan mengutarakan pertanyaan memperhatikan

3. Evaluasi

3 menit memberikan evaluasi dengan memberikan pertanyaan langsung kepada keluarga klien

menjawab pertanyaan

4. Penutup

2 menit menyimpulkan materi yang telah di memperhatikan sampaikan memberi reinforcement kepada keluarga menjawab reinforcement klien mengucapkan salam menjawab salam

i) Metode : ceramah dan tanya jawab j) Media : leaflet dan LCD k) Materi : Pengertian diare Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501).

Tanda dan gejala diare Pada tahap awal gejala anak akan menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan /atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun, ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, pada bayi ubun-ubun besar cekung.Prinsip penanganan diare akut pada anak:Pada diare akut secara umum akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan asam-basa (gangguan elektrolit), hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi. Oleh sebab itu pada diare akut penanganan terutama ditujukan untuk mangatasi gangguan-gangguan tersebut. Penyebab diare tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam.

faktor pencetus diare


o Virus (penyebab diare tersering dan umumnya karena Rotavirus) gejala : Berakberak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam. o GE ( flu perut) terbanyak karena virus. o Bakteri - Berak2 dengan darah/lendir , sakit perut Memerlukan antibioka sebagai terapi pengobatan. o Parasite(Giardiasis) - Berak darah+/- dan lendir, sakit perut perlu antiparasite o Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotilka Bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda. o Alergi susu,- diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu tersebut , biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu sapi. o Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain ; misalnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak dll. Cara pencegahan diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu dengan cara: a. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. b. Membuang hajat pada jamban. c. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis. d. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi. e. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari kuman. f. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Selain itu, Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh

anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil. Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.

Perawatan diare pada anak di rumah


Pada dasarnya diare yang tidak disertai dengan dehidrasi bisa ditangani sendiri di rumah dengan mudah.1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi. Gunakan cairan rumah tangga yang dinjurkan seperti cairan oralit, makanan cair (sup, air tajin, minuman yogurt) atau air matang. Jika anak berusia, <6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair. Berikan larutan ini sebanyak anak mau Teruskan pemberian sampai diare berhenti2.Berikan anak makan untuk mencegah kurang gizi. Teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan Untuk anak <6 bulan dan belum mendapatkan makanan padat dapat diberikan susu yang dicairkan dengan yang sebanding selama dua hari Bila anak >6 bulan atau telah mendapatkan makanan padat: Berikan bubur atau campuran tepung lainnya, bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging taau ikan, tambahkan I tai 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi. Berikan buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium. Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atu tumbuk dengan baik Dorong anak untuk makan, berikan makan sedikitnya 6 kali sehari Berikan makan yang sama setelah diare berhenti dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.Namun anak harus segera dibawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam tiga hari atau mengalami hal-hal sebagai berikut: Buang air besar cair sangat sering Muntah berulang-ulang. Sangat haus sekali Makan atau minum sedikit Demam Tinja berdarah Beberapa prinsip pemberian oralit Jumlah cairan oralit yang diberikan tiap kali anak buang air besar<12 bulan 50-100 ml (1/4-1/2 gelas)1-4 tahun 100-200 ml (1/2-1 gelas)>5 tahun 200-300 ml (1-1,5 gelas)Dewasa 300-400 ml (1,5-2 gelas)Cara pemberian oralit: Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun. Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua Bila anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih sedikit. Bila diare berlanjut setelah dua hari, berikan cairan lain (susu, sup, air tajin dan lainlain), atau lanjutkan pemberian oralit. Satu bungkus oralit = satu gelas air berukuran 200 ml tidak boleh lebih/kurang.Diare dengan dehidrasi secara umum memerlukan pengawasan dan atau penanganan lebih lanjut oleh petugas kesehatan. Sedangkan diare dengan dehidrasi berat memerlukan penggantian cairan segera lewat cairan intravena (infus) karena berpotensi mengancam jiwa anak. (Dr. Wenni)

l) Evaluasi a. Menyebut kan pengertian diare b. Menyebut kan tanda dan gejala diare c. Faktor pencetus diare

d. Cara pencegahan diare e. Melakukan perawatan diare pada anak di rumah g) Daftar pustaka Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. Jakarta Carpenitto.LJ. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Ed 6. EGC. Jakarta. Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr. Soetomo. Surabaya. Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. EGC. Jakarta Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta Suryanah,2000. Keperawatan Anak. EGC. Jakarta Doengoes,2000. Asuhan Keperawatan Maternal/ Bayi. EGC. Jakar

You might also like