You are on page 1of 7

MASALAH GIZI DI INDONESIA

DIAN FAJRIYAH PANGESTIKA 25010110120018 PEMINATAN GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010

Masalah Gizi yang Masih dihadapi:


Gizi Kurang Gizi Lebih Keamanan Pangan

Ketiga masalah tersebut berakibat pada meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas, serta menurunnya produktivitas . Target 2015 (Indikator Pembangunan Kesehatan 2015): - Angka kematian bayi/1000 KH = 23 - Angka kematian ibu/100.000 KH = 102 - Prevalensi gizi kurang = 18 %

Gizi Kurang
Gizi Buruk

- Kwashiorkor: tubuh sangat kurus, edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh, rambut tipis kemerahan(rambut jagung), perubahan mental, wajah membulat dan sembab, pembesaran hati, ada bercak kemerahan di kulit, cengeng, rewel. - Marasmus : tubuh sangat kurus, wajah seperti orang tua, perut cekung, iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput, cengeng, rewel. - Marasmik-kwashiorkor Stunting/ pendek : Gangguan pertumbuhan tulang akibat kekurangan Zinc.

Gizi Lebih
Kegemukan dan Obesitas

- Asupan makanan tinggi (terutama yang mengandung lemak jenuh seperti junk food) - Kurangnya aktivitas fisik
Akibat: penyakit degenaratif - DM tipe 2 - Hipertensi - PJK dll

Keamanan Pangan
Penggunaan zat tambahan pada makanan,

seperti pengawet, pewarna sintetik, pemanis buatan. Contoh: - Pengawet : formalin. (pada mie, bakso, ikan, dll) Formalin bereaksi dengan hampir semua sel di dalam tubuh sehingga menekan fungsi sel dan dapat menyebabkan kematian. Gangguan akibat kadar formalin tinggi di dalam tubuh: iritasi lambung dan kulit, muntah, diare, alergi.

Lanjutan..
- Pewarna sintetik : Rhodamin B (pada kerupuk,

jajanan anak arum manis, jelly). Rhodamin B merupakan pewarna tekstil, memberikan warna merah terang Gangguan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama: gangguan fungsi hati bahkan kanker hati. Juga menyebabkan iritasi saluran nafas, kulit, mata, dan infeksi saluran pencernaan. - Pemanis butan : Sakarin, Siklamat, Aspartam. Sakarin 200-700 kali lebih manis dari gula tebu murni. Siklamat 30 kali lebih manis dari gula tebu murni. Aspartam 100-200 kali lebih manis dari gula tebu murni.

TERIMA KASIH

You might also like