You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN A.

DASAR PEMIKIRAN Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) adalah salah satu lembaga pendidikan yang dibangun guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia anak bangsa dalam menghadapi era globalisasi, dengan seperangkat ilmu pengetahuan yang ditransformasikan, STAINU bertekad mencetak alumnus-alumnus yang kompeten dalam bidangnya masing-masing. Mengingat pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di negeri ini, khususnya bidang pendididkan agama, baik di sekolah umum, madrasah, maupun pesantren, maka STAINU hadir dengan membuka jurusan Tarbiyyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAi), Program Ahwalussyahshiyyah, dan Perbankan Syariah. Namun demikian sebagai sebuah Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Islam yang sedang mulai berkembang, yang sekaligus memiliki tanggungjawab besar yaitu memikirkan nasib para penerus bangsa ini baik secara moral maupun spiritualnya, yang tentunya tugas besar ini juga merupakan tanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat dan warga Negara ini,maka STAINU juga mengalami beberapa kendala dan permasalahan terkait masalah pensosialisasian program-program pendidikan yang ada di STAINU ini. Berdasarkan realita yang ada, dan beberapa penelitian yang kami lakukan, maka permasalahan-permasalahan tersebut dapat kami klasifikasikan sebagai berikut : Pertama, permasalahan mean set masyarakat dan orang tua terhadap pentingnya pendidikan yang cukup minimalis. Mereka beranggapan bahwa pendidikan itu hanya sebatas baca dan tulis saja, selebihnya tidak lagi di anggap penting, termasuk pendidikan keagamaan. Walhasil 50% dari masyarakat dan orang tua yang berada di sekitar kampus STAINU ini membatasi pendidikan terhadap anak-anak mereka paling maksimal sampai pada tingkatan menegah atas (SLTA) saja, yang selebihnya sampai pada tingkatan menengah pertama (SLTP) dan Sekolah Dasar (SD). Kedua, permasalahan latar belakang perekonomian masyarakat dan orang tua yang tidak menentu. Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan beberapa warga, orang tua dan aparat pemerintahan desa sekitar kampus STAINU, hamper sekitar 80% warga adalah warga pendatang dari luar daerah, yang mayorita berprofesi sebagai pekerja serabutan dan buruh, selebihnya sebagai tenaga pengajar, pedagang, dan karyawan perusahaan.

Ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan permasalahan yang pertama tadi, sehingga para orang tua murid membatasi jenjang pendidikan anakanak mereka, untuk kemudian di ajarkan tentang bagaimana mencari uang. Ketiga, permasalahan kepercayaan masyarakat terhadap STAINU, yaitu tentang apa dan sejauhmana STAINU dapat memberikan kontribusi terhadap para alumni STAINU yang notabenenya seorang sarjana pendidikan islam (S.Pd.I), masyarakat beranggapan bahwa saat ini perguruan tinggi islam hanya melahirkan sarjana-sarjana yang selalu di landa kebingungan setelah mereka keluar dari perguruan tersebut, yang padahal perguruan tersebut merupakan salah satu perguruan tinggi yang ternama sekalipun, apalagi dalam pandangan masyarakat STAINU adalah perguruan tinggi yang masih baru secara fisikisnya. Berdasarkan ketiga permaslahan diatas dan juga berdasarkan analisa yang kami lakukan terhadap mahasiswa STAINU yang ada, permasalahan yang paling menonjol yang dialami para mahasiswa STAINU adalah permasakahan perekonomian mahasiswa yang rata-rata berpenghasilan rendah, dan bahkan sebagian besar dari mereka masih belum memiliki penghasilan tetap, ini kami rasakan sebagai sebuah kendala yang cukup signifikan bagi kelancaran terselenggaranya proses akademik yang kami ikuti. Berbagai upaya telah kami lakukan dalam rangka memecahkan permasalahan ini termasuk diantaranya pengajuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu kepada fihak pemerintahan dan perusahaan yang menyediakannya, namun tampaknya masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari fihak-fihak terkait tersebut. Berawal dari latar belakang tersebut diatas, maka kami mahasiswa STAINU Jakarta yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Wirausaha STAINU Jakarta di bawah naungan Yayasan STAINU, LP3M STAINU Jakarta, dan BEM STAINU Jakarta, berantusias untuk mendirikan sebuah lapangan usaha mahasiswa mandiri dengan penuh harapan nantinya kedepan dapat sedikit banyak hingga benar-benar mengatasi permasalahan-permasalahan perekonomian yang seringkali dijadikan alas an sebagai salah satu penghambat kinerja akademik baik dikalangan instruktur, maupun civitas akademika di STAINU Jakarta. B. JENIS USAHA Jenis usaha yang akan kami jalankan adalah usaha budidaya tanaman jamur tiram. Usaha ini adalah usaha yang baru akan kami rintis setelah kami lakukan survai di pasar dan lingkungan masyarakat.

C. Tujuan Pendirian Usaha : Tujuan dari didirikankanya usaha pembudidayaan jamur tiram ini adalah:

a) Untuk memperoleh penghasilan yang kemudian dapat di alokasikan sebagai dana penunjang efektifitas kegiatan akademik civitas akademika. b) Memberikan nilai tambah dan bekal berupa wawasan interpreneurship bagi calon alumnus STAINU Jakarta dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan. c) Meluruskan pandangan miring masyarakat terhadap masa depan para alumnus STAINU Jakarta. d) Sebagai tonggak awal untuk melahirkan unit-unit usaha baru guna mencetak sarjana-sarjana pendidikan agama islam yang tangguh, unggul dan populis dalam peranannya sebagai seorang pendidik agama islam yang professional dan sekaligus pengusaha yang mapan dan dapat dibanggakan oleh semua orang yang ada di sekitarnya.

You might also like