You are on page 1of 10

Unsur Unsur transisi

Unsur-Unsur Golongan Transisi Unsur yang mempunyai sub kulit d yang belum terisi penuh oleh elektron. Disebut logam transisi Unsur transisi I terletak pada periode ke-4 meliputi Sc sampai Zn Unur transisi II terletak pada periode ke-5 meliputi Y samapi Cd Unur transisi III terletak pada periode ke-6 meliputi La samapi Hg Unur transisi II terletak pada periode ke-7 meliputi Ge samapi Lw

Sifat sifat unsur Golongan transisi -Sifat logam -Bilangan oksidasi -Senyawa berwarna -Sifat magnetik -Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme. -Senyawa kompleks -Tata nama senyawa kompleks

Logam Hampir semua logam transisi berupa logam yang keras dan ikatan logamnya kuat. Ikatan yang kuat ini disebabkan karena selain elektron pada sub kulit 4s, elektron pada sub kulit 3d juga ikut membentuk ikatan. Biloks Bervariasinya bilangan oksidasi dari unsur transisi disebabkan oleh adanya sub kulit 3d yang belum penuh. Tingkat energi dari 5 orbital 3d relatif sama, sehingga perubahan konfigurasi yang tejadi pada subkulit 3d akan mempunyai tingkat kestabilan yang relatif sama pula. Umumnya bila subkulit 3d berisi lebih dari 6 elektron, maka hanya sebuah elektron dari 3d yang dapat dilepaskan, bahkan pada Zn elektron subkulit 3d tidak dapat dilepaskan sama sekali, akibatnya unsur Zn hanya dapat mempunyai bilangan oksidasi +2

Senyawa Berwarna Umumnya unsur transisi dapat membentuk senyawa dengan berbagai warna. Hal ini berhubungan dengan bilangan oksidasinya. Terjainya variasi warna disebabka orital 3d mengalami pemisahan menjadi dua kelompok tingkat energi, yang mengakibatkan terjadinya celah energi yang dapat menyerap energi pada panjang gelomang sinar tampak.

Sifat Magnetik Sifat magnetik suatu zat ditentukan oleh struktur elektronnya. Apabila terdapat atom ion atau molekul yang mengandung elektron tidak berpaangan maka akan bersifat paramagnetik. Hal ini lah yang terjadi pada unsur golongan transisi.

Bersifat Katalitik Unsur transisi memiliki kemampuan untuk menjadi katalis pada reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh atau di dalam industri. Contohnya di dalam tubuh terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion .Beberapa logam transisi telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses-proses industri. Tabel 1.1 Beberapa Katalis Unsur Transisi Unsur Transisi Ti Senyawa yang Reaksi yang dikatalisis Digunakan Polimerisasi Alkena(pembuatan plastik)

V Fe
Ni Cu

Proses konak (pembuatan Fe atau


Ni Cu atau CuO

) )

Proses haber (pembuatan


Oksidasi alkohol (pembuatan formain)

Adisi alkena (pembuatan margarin)

Senyawa Kompleks Ion-ion dari oga transisi kebanyakan membentuk ion kompleks, yang tersusun dari ion pusat(atom pusat) yang dikelilngi oleh molekul atau ion(ligan). Antara ion pusat dengan ligan erjadi ikatan koordinasi. Jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan disebut dengan bilangan koordinasi. Contoh: atom pusatnya adalah ligannya adalah bilangan koordinasinya adalah 4

Tata Nama Senyawa kompleks Penamaan senyawa Kompleks menurut IUPAC mengikuti aturan sebagai berikut: 1. Nama kation disebut lebih dahulu, diikuti nama anion 2. Pada Senyawa Kompleks urutan penyebutannya adalah : jumlah ligan-nama ligan-nama atom pusat(bilangan koordinasi atom pusat) 3. Jumlah lian disebut dengan bahasa latin 1. mono 2. di 3. tri 4. tetra 5. penta 6. heksa 4. Nama ligan ditmbah dengan akhiran o dengan cara: a. ligan-lian yang berakhian ida digati dengan o b. ligan-lihan yang berakhiran it at at diganti dengan ito da ato c. ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam bahasa latin) 5. Jika ligan lebih dari satu jenis, maka urutan penyebutanya dimulai sesuai dengan urutan abjad nama depan dari ligan tersebut. 6. Nama atom atau ion pusat: a. jika ion kompleksnya ermuatan negatif maka nama atom pusat diberi ahiran at b. jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuata positif tidak ditambah akhiran. 7. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah nama atom pusat.

Contoh penamaan senawa kompleks = heksaaquokobalt (III) = pentaaminmonoklorakromium (III) = heksaminekobal (III) klorida = diamin perak (I)

You might also like