You are on page 1of 16

Pemeriksaan RPR

Nama Kelompok
Ni Luh Arnitasari Putu Murnitha Sari Rahayu Kadek Ayu Candra Duhita A.A. Putu Sintya Darmayani Komang Bayu Hendrawan (P07134011011) (P07134011013) (P07134011015) (P07134011017) (P07134011019)

SYPHILIS Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit tersebut ditularkan melalui hubungan seksual, penyakit ini bersifat laten atau dapat kambuh lagi sewaktu-waktu selain itu bisa bersifat akut dan kronis.

Treponema dapat melewati selaput lendir yang normal atau luka pada kulit. 10-90 hari sesudah Treponema memasuki tubuh Tes serologik untuk sifilis biasanya nonreaktif pada waktu mulai timbulnya chancre, tetapi kemudian menjadi reaktif sesudah 1-4 minggu atau 2-6 minggu sesudah tampak luka primer, maka dengan penyebaran Treponema pallidum diseluruh badan melalui jalan darah, timbulah erupsi kulit sebagai gejala sifilis sekunder. Tes serologik hampir seluruh positif selama fase sekunder ini, sesudah fase sekunder, dapat terjadi sifilis laten yang dapat berlangsung seumur hidup, atau dapat menjadi sifilis tersier

Immunoassay untuk sifilis memegang peranan yang penting dalam diagnosis laboratorium dari penyakit sifilis Dari segi immunoassay, suatu infeksi dengan T.pallidum yang dikenal sebagai penyebab dari sifilis akan menimbulkan 2 jenis antibodi sebagai berikut

1. Antibodi non-treponema atau reagin 2. Antibodi treponema

MACAM IMMUNOASSAY
1. TSS (Tes Serologik Sifilis) yang menggunakan reagin sebagai antibodi dan lipoid sebagai antigen. (VDRL, RPR, dan CWR)

11. Immunoassay yang mempergunakan beberapa strain saprofitik dari treponema (RPCF) 111. Immunoassay yang menggunakan T.pallidum sebagai antigen Treponema pallidum Complement Fixation Treponema Wasserman (T-WR) Treponama pallidum immobilization (TPI) Treponema pallidum immobilization Lyzozym (TPIL) Treponema pallidum immobilization-Symplification Flurorescence Troponemal antibodi-5 (FTA-5) dll

Pratikum Pemeriksaan RPR

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya antibodi non-treponema (reagin) dalam serum atau plasma pasien secara kualitatif dan semi-kuantitatif. METODE Metode yang digunakan dalam pemeriksaan RPR ini adalah metode flokulasi secara kualitatif dan semi-kuantitatif.

PRINSIP Reaksi flokulasi secara imunologis yang terjadi antara antibodi-non treponemal (reagin) yang terdapat dalam serum/plasma pasien dengan antigen lipoid yang terdapat pada reagen RPR. Antigen RPR yang digunakan merupakan modifikasi dari antigen VDRL yang mengandung mikro partikel karbon.

ALAT DAN BAHAN


ALAT Slide berlatar belakang putih Mikropipet 50 l Yellow tip Rotator Timer (Stopwatch) Pipet pengaduk disposable Needle BAHAN Sampel serum RPR test kit (merck SHIELD, e.d : Desember 2013, suhu penyimpanan 2-8o C) yang terdiri atas : -Kontrol serum positif -Kontrol serum negatif -Reagen RPR Buffer saline (NaCl 0,85 %)

CARA KERJA
Uji Kualitatif - Alat dan bahan disiapkan dalam kondisi ruangan - Kontrol positif, kontrol negatif dan sampel dihomogenkan, masing-masing diteteskan satu tetes (50 l) pada lingkaran slide - Reagen RPR Carbon dipindahkan dari botol reagen ke botol plastic yang ada dalam RPR Test Kit merk Shield Diagnostic, lalu needle dipasang pada botol yang telah berisi reagen RPR Carbon. -Reagen RPR dihomogenkan kemudian diteteskan sebanyak 1 tetes pada masing-masing lingkaran tersebut dengan menggunakan pipet yang tersedia -Kontrol positif, kontrol negatif, sampel dan reagen RPR pada masing-masing lingkaran dihomogenkan menggunakan pipet pengaduk disposible yang berbeda untuk setiap lingkaran

-Slide test dimiringkan dan digoyang-goyangkan ke depan dan ke belakang secara perlahan-lahan atau diputar menggunakan rotator selama delapan menit. -Flokulasi yang terbentuk diamati segera setelah slide digoyangkan selama delapan menit. Interpretasi hasil : a. REAKTIF KUAT : Bila tampak gumpalan sedang atau besar di tengah dan di pinggir lingkaran. b. REAKTIF LEMAH : Bila tampak gumpalan kecil-kecil halus pada pinggir lingkaran. c. NON REAKTIF : Bila tidak tampak flokulasi/gumpalan -Hasil pemeriksaan positif ( reaktif kuat dan reaktif lemah) pada pemeriksaan kualitatif dilanjutkan pada pemeriksaan semi-kuantitatif.

Uji Semi Kuantitatif - Alat dan bahan disiapkan dalam kondisi ruangan - Larutan NaCl 0,85% diteteskan sebanyak 1 tetes (50 l) pada lingkaran pertama sampai kelima pada slide test. -Sampel serum dipipet sebanyak 50 l lalu diteteskan pada lingkaran pertama. -Larutan NaCl 0,85 % dan sampel pada lingkaran pertama dihomogenkan. -Kemudian campuran yang telah homogen tersebut dipipet sebanyak 50 l dan pindahkan ke lingkaran kedua. Langkah tersebut diulangi sampai lingkaran kelima. -Campuran dari lingkaran kelima dipipet 50 l kemudian dibuang. -Sebanyak satu tetes reagen RPR diteteskan pada lingkaran pertama sampai kelima. Reagen dan sampel dihomogenkan.

- Slide test dimiringkan dan digoyang-goyangkan ke depan dan ke belakang secara perlahan-lahan atau diputar dengan menggunakan rotator selama delapan menit. - Pembacaan hasil dilakukan segera setelah slide digoyang-goyangkan / diputar selama delapan menit. -Flokulasi yang terbentuk diamati dan diinterpretasikan. Interpretasi hasil : Pembacaan hasil yaitu lingkaran terakhir yang memberikan hasil pemeriksaan positif (terjadi flokulasi)
LINGKARAN 1 2 PENGENCERAN

3
4 5

1/8
1/16 1/32

PILEM BIOSKOP

Terima Kasih

You might also like