You are on page 1of 4

EXTRACTION SOLID-LIQUID (LEACHING)

EKSTRAKSI PADAT-CAIR

1. Pengertian Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut. Ekstraksi menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang tidak saling bercampur, dan ekstraksi dapat kita bagi atau bedakan menjadi dua bagian yaituh ekstrak cair-cair dan ekstraksi padat cair. Dan disini saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang ekstraksi padat cair. Ekstraksi padat cair (Leaching) merupakan prosedur yang paling sering dijumpai dalam ekstraksi senyawa dari bentuk sediaan padat seperti analisis sediaan tablet. Prosedur ini merupakan prosedur yang sederhana karena melibatkan pemilihan pelarut atau gabungan pelarut yang idealnya akan melarutkan senyawa yang akan dianalisis secara sempurna dan hanya sedikit melarutkan senyawa lain yang akan mengganggu analisis lebih lanjut (misalkan akan mengganggu pemisahan pada kromatografi). Kebanyakan prosedur ekstraksi padat-cair dilakukan dengan terlebih dahulu menggerus matriks padat hingga diperoleh serbuk yang halus dan dilanjutkan dengan ekstraksi pelarut, penyaringan, atau sentrifugasi untuk menghilangkan partikulat. Adanya partikulat dari matriks sampel yang mungkin terbawa selama proses penyiapan sampel harus dihilangkan sebelum dilakukan analisis dengan kromatografi, baik kromatografi gas (GC) ataupun kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). Adanya partikulat yang ikut masuk ke dalam kolom kromatografi cair akan menyebabkan tekanan balik sistem kromatografi meningkat yang selanjutnya akan berpengaruh pada menurunnya kinerja kolom. Salah satu cara yang efektif untuk menghindari hal ini, caranya dengan melewatkan larutan yang akan dilakukan kromatografi melalui penyaring 0,45 mikron.

2. Metode Ekstraksi Padat Cair Dikenal empat metode ekstraksi padat cair. Berikut ini saya coba uraikan secara singkat mengenai metode-metode ekstraksi padat cair. a. Oprasi dengan Sistem Bertahap Tunggal Dengan metode ini, pengontakan antara padatan dan pelarut dilakukan sekaligus, dan kemudian disusul dengan pemisahan larutan dari padatan sisa. Cara ini jarang dilakukan dalam oprasi industry karena perolehan solute yang rendah.

b. Oprasi dengan Sistem Bertahap Banyak dengan aliran sejajar atau aliran silang Oprasi ini dimulau dengan pencampuran umpan padatan dan pelarut dalam tahap pertama; kemudian aliran bawah dari tahap ini dikontakan dengan pelarut baru pada tahap berikutnya , dan demikian seterusnya. Larutan yang diperoleh sebagai aliran atas dapat dikumpulkan menjadi satu seperti yang terjadi pada sistem dengan aliran sejajar, atau ditampung secara terpisah, seperti pada sistem dengan aliran silang. c. Oprasi secara kontinu dengan aliran berlawanan Dalam sistem ini, aliran bawah dan atas mengalir secara berlawanan. Operasi dimulai pada tahap pertama dengan mengontakan larutan pekat yang merupakan aliran atas tahap kedua, dan padatan baru. Oprasi berakhir pada tahap ke-n (tahap akhir), dimana terjadi pencampuran antara pelarut baru dan padatan yang berasal dari tahap ke-n (n-1). Dapat dimengerti bahwa sistem ini memungkinkan didapatnya perolehan solute yang tinggi, sehingga banyak digunakan dalam industry d. Oprasi secara batch dengan sistem bertahap banyak dengan aliran berlawanan Sistem ini terdiri dari beberapa unit pengontak batch yang disusun berderet atau dalam lingkaran yang dikenal sebagai rangkaian ekstraksi (extraction battery). Di dalam sistem ini, padatan dibiarkan stationer dalam setiap tangki dan dikontakan dengan beberapa larutan yang konsentrasinya makin menurun. Padatan yang hamper tidak mengandung solute meninggalkan rangkaian setelah dikontakan dengan pelarut

baru, sedangkan larutan pekat sebelum keluar dari rangkaian terlebih dahulu dikontakan dengan padatan baru di dalam tangki yang lain.

3. Prinsip Kerja Ekstraksi Padat Cair Berbagai penelitian dan studi telah dilakukan untuk menggambarkan kinetika dan mekanisme dari proses ekstraksi, dimana proses ekstraksi padat cair dapat dimodelkan sebagai model orde dua (sayyar et al., 2009). Proses ekstraksi tersebut merupakan tipikal proses orde dua yang berlangsung pada dua tahap. Tahap pertama, sebagian besar zat terlarut diekstrak secara cepat karena scrubbing dan pelarutan yang disebabkan oleh gaya dorong dari pelarut segar kemudian pada proses selanjutnya akan lebih lambat yang disempurnakan oleh difusi eksternal dari sisa zat terlarut kedalam larutan. Model mekanisme orde dua mempertimbangkan hokum laju orde dua, dimana pelarutan minyak yang ada dalam bahan padat ke larutan dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut.
2

Dimana : K = Konstanta laju ekstraksi orde 2 (L g -1 menit -1) Cs= Konsentrasi minyak pada kondisi saturasi (g L-1) Ct= konstanta Minyak pada t (menit) (g L-1)

Kondisi batas : pada t = 0, maka

4. Mekanisme Kerja Instrumen Sejatinya prinsip kerja dari ekstraksi padat cair adalah, bahan ekstraksi padat dicampur beberapa kali dengan pelarut segar di dalam sebuah tangki pengaduk. Ekstraktor-ekstraktor yang

sebenarnya adalah tangki-tangki dengan pelat ayak yang dipasang di dalamnya. Ekstraktor semacam ini hanya sesuai untuk bahan padat dengan partikel yang tidak terlalu halus. Yang lebih ekonomis lagi adalah penggabungan beberapa ekstraktor-ekstraktor yang dipasang seri dan aliran beberapa bahan ekstraksi berlawanan dengan aliran pelarut, pada ekstraksi bahan-bahan yang peka terhadap suhu terdapat sebuah bak penampung sebagai pengganti ketel destilasi. Dari bak tersebut larutan ekstrak dialirkan ke dalam alat penguap vakum. Uap pelarut yang terbentuk kemudian dikondensasikan, pelarut didinginkan dan dialirkan kembali ke dalam ekstraktor dalam keadaan dingin

You might also like