Professional Documents
Culture Documents
Pengujian Tarik-Tekan
Pengujian Kekerasan
Pengujian Puntir
Pengujian Impak
Uji Keausan
Uji Bending
Uji Fatik
Pengujian tarik adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dari bahan. Kekuatan tarik dari bahan merupakan kekuatan yang dijadikan ukuran kemampuan bahan dalam aplikasi. Berdasarkan nilai kekuatan tarik bahan para perancang elemen-elemen mesin mendisain kebutuhan materialnya. Bentuk spesimen UJI TARIK harus standar menurut ASTM, AISI, SII ataupun JIS
TENSILE TESTER
Alat UJI TARIK
Test :
graph
Methode :
Workmaterial : . Standard Spec. Load :
Name :
Signature .
Load Rate :
Beban :
Dimensi Spesimen
Kecepatan penarikan :
W t
Lo
Tegangan, S
Su
SB
Sy
Regangan
Apabila bahan mengalami tarikan hingga daerah plastisnya, kemudian gaya tarik dihilangkan maka bahan akan mengalami pertambahan regangan permanen.
Tegangan,
B
y
Regangan,
HARDNESS
(Kekerasan)
Kekerasan merupakan sifat suatu bahan untuk bertahan terhadap goresan atau indentasi bahan lain yang lebih keras
Kekerasan mengindikasikan ketahanan aus dari suatu bahan (contoh : Hook, bearing, dll)
Kekerasan Bahan adalah kemampuan atau ketahanan dari bahan terhadap deformasi plastis (perubahan bentuk tetap) akibat pembebanan pada permukaannya
Metode Pengujian :
Metode Goresan Metode Dinamik
Metode Penekanan
Brinell Rockwell
Shores Scleroscope
Semakin tinggi lentingan semakin keras material
Speciment A
Speciment B
D : diameter bola baja [mm] d : diameter indentasi [mm] t : kedalaman indentasi [mm]
HB = F/ Dt
X = 0.5D t
x d t
X = ((0.5D)2 (0.5d)2 )
X = 0.5 (D2 d2 )
t = 0.5D- 0.5(D2 d2 )
HB = 2F/ D(D-(D2-d2))
speciment
Brinell indentation process. (a) Schematic of the principle of the Brinell indentation process. (b) Brinell indentation with measuring scale in millimeters
INDENTOR : Kerucut intan dan bola baja BEBAN : 60, 100, 150 kg SKALA : A, B, C, D, E sampai V, Skala A ditujukan pada logam-logam, yang sangat keras dengan penetrasi kerucut intan beban 60 kg. Skala B ditujukan untuk logam-logam yang lebih lunak menggunakan bola baja 1/16 inci beban 100 kg. Skala C ditujukan untuk pengukuran kekerasan baja yang telah dikeraskan dengan kerucut intan beban 150 kg dan seterusnya.
Teknik Pengujian :
Vickers
Microhardness
Top view
d1 d1
ASTM E 10-66
Side view
136
HV=1.854
P/d12
Indenter :
Diamond Pyramid
Teknik Pengujian :
Side view
120
Rockwell
ASTM E 10-66
Top view
Load :
Indenter :
Diamond Cone (1/16, 1/8, 1/4, 1/2 inchi 60 kg, 100 kg, 150 kg diameter)
PENGUJIAN KEKERASAN DARI SEBUAH POROS DENGAN MENGGUNAKAN DUDUKAN (ANVIL SUPPORT)
Teknik Pengujian :
Knoop
Microhardness
Top view
b
ASTM E 10-66
Side view
t
HK = 14.2 P/l2
Indenter :
Diamond Pyramid
Untuk baja karbon dengan kekerasan < HB 175 u = 0,356 x HB kg/mm2 Untuk baja karbon dengan kekerasan > HB 175 u = 0,346 x HB kg/mm2 Untuk baja crom nikkel pada karbon yang berbeda Cr 1,5% Ni 0,5 % u = (0,48 x HB 15,5) kg/mm2 Untuk Nr 3,5%, 1% Cr; Karbon yang berbeda-beda u = (0,5 x HB 23,3) kg/mm2 Untuk baja vanadium dengan karbon yang berbeda-beda u = (0,5 x HB 20,5) kg/mm2
IMPACT TEST
PENGUJIAN KETANGGUHAN
TOUGHNESS :
Kemampuan material menyerap energi tanpa patah/retak. Uji Impak adalah pengujian untuk mengetahui ketahanan bahan terhadap beban tiba-tiba
KETANGGUHAN BAHAN DIPENGARUHI OLEH:
Specimen types and test configurations for pendulum impact toughness tests. (a) Charpy method. (b) Izod method
Charpy Methode
F
Izod Methode
F
t T
Dimensional details of Charpy test specimens most commonly used for evaluation of notch toughness. (a) V-notch specimen (ASTM E 23 and ISO 148). (b) Keyhole specimen (ASTM E 23). (c) Unotch specimen (ASTM E 23 and ISO 83)
BEBAN
KETERANGAN ALAT
LENGAN AYUN
L
PENUNJUK SIMPANGAN / ENERGY
H1
Beban m = 300 kg
H2
SPESIMEN PENUMPU SPESIMEN
Sudut angkat = 160o Tinggi angkat H1=194 cm H2 = Tinggi ayun = Sudut ayun
BED
Uk
KALIBRASI
CARA KALIBRASI :
Beban diayunkan tanpa spesimen Sudut angkat, =160o
Karena tidak terjadi tumbukan, lengan berayun pada sudut maksimum atau energi minimum
Bila tidak mencapai maksimum maka selisih energi, Uk menjadi nilai kalibrasi alat
I = (m x g x H)/A
R
P
Impact Energy :
R sin ( 90)
[J]
110o
Untuk melihat sifat bahan terhadap beban tiba-tiba, dilakukan pengujian impak, dan gejala patah getas pada logam banyak dijumpai bila logam dibebani secara tibatiba berupa pukulan. Gejala ini dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu : 1. Konsentrasi tegangan karena ada takikan 2. Kecepatan regangan yang tinggi 3. Temperatur rendah
TEMPERATURE
FATIGUE TEST
PENGUJIAN KELELAHAN
Pengertian FATIK
Istilah bahasa :
Fatigue = (kb) kelelahan, keletihan
Istilah Teknik :
Fatigue = kelelahan bahan akibat mengalami beban siklik
Pengertian FATIK
Kelelahan bahan akibat mengalami beban siklik Beban dapat berupa : Gaya, Tegangan/tekanan, Temperatur, dsb. Selain faktor pembebanan siklik, Siklik : Beban yang terjadi secara berulang , fluktuatif faktor-faktor lain adalah : bolak-balik atau acakNotch dan berlangsung jutaan atau (takik, geometri) dan milyaran kali faktor metalurgis (inklusi, impuritis) Terjadi pada : elemen mesin otomotif, pesawat terbang, motor dan turbin, dll
+ 0 -
Tegangan
Bolak Balik
Tegangan
Berulang
0 waktu
Tegangan Fluktuasi
Kekuatan FATIK
Kekuatan Fatik adalah batas kekuatan dimana bahan tidak mengalami gagal (patah, pecah, retak) karena beban siklik
Types of Fatigue
Occurs under dynamic stresses 90% of metal failures occur in fatigue! Occurs in all kinds of materials Usually breaks .; no, or very little, observable plastic deformation (some micro-deformation).
beban
Prinsip Pengujian :
Spesimen mengalami : Bending Rotasi secara bersamaan
Prinsip Pengujian :
+ 0
waktu
Bending yang terjadi pada spesimen yang sedang berotasi menimbulkan gaya tekan dan tarik silih berganti dengan besar yang sama
Hasil Pengujian :
KURVA S N Tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh material tanpa mengalami patah pada berapapun siklus disebut endurance limit
Stress amplitude, S [Mpa]
500 400 300 200 100
104
105
106
107
108
109
1010