You are on page 1of 1

Prognosis PPOK biasanya secara bertahap semakin memburuk dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan kematian.

Tingkat di mana parahnya bervariasi antara individu. Faktor-faktor yang memprediksi prognosis yang lebih buruk adalah (7) : umur dan keparahan obstruksi berat saluran nafas, FEV1 < 0.75 L (20%) maka angka kematian meningkat, 50% pasien berisiko meninggal dalam waktu 5 tahu Dyspnea Secara signifikan kurus atau gemuk Komplikasi seperti kegagalan pernapasan atau pulmonale cor Lanjutan merokok Pada penderita PPOK derajat obstruksi saluran napas sangat menentukan prognosis penyakit. Prognosis yang buruk ditentukan oleh dua indikator utama, yaitu derajat obstruksi dan terdapatnya kor pulmonale. Obstruksi yang makin berat memperburuk prognosis. Hal ini akan diperberat bila terdapat hiperkapnia, kapasitas difusi paru yang kurang dari 50% nilai dugaan, nadi pada waktu istirahat lebih dari 100 kali/menit dan kor pulmonale (1) Nilai VEPI/KVP merupakan indikator yang kurang berarti untuk menduga survival dibandingkan dengan nilai VEP1 atau persentase dugaan VEP1 pada penderita PPOK. Ini disebabkan oleh karena pada pemburukan penyakit nilai KVP juga ikut menurun. Meskipun nilai VEPl/KVPmerupakanparameter untuk menentukan obstruksi jalan napas, tetapi merupakan parameter yang kurang baik dalam menggambarkan derajat atau keparahan penyakit (2) Untuk menduga survival penderita PPOK, nilai VEP1 sesudah pemberian bronkodilator lebih baik dipakai sebagai parameter dibandingkan dengan nilai VEP1 sebelum pemberian Daftar pustaka 1. Yunus F. Uji Faal Paru Penyakit Paru Obstruktif. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Unit Paru RS Persahabatan. Jakarta : Cermin Dunia Kedokteran. 1993; No. 84 ; h.19-20.

You might also like