Professional Documents
Culture Documents
Identitas Pasien
Nama : Tn M. G Jenis kelamin : laki laki Umur : 32 th Pekerjaan : swasta Alamat : kaligawe Suku : Jawa Agama : islam Tanggal masuk RS : 30 Maret 2013
Anamnesa ( Alloanamnesa)
Tanggal pemeriksaan : 30 Maret 2013
Keluhan utama : Nyeri kepala hebat Keluhan tambahan : mual
keluhan nyeri kepala hebat disertai mual dan muntah. 2 jam SMRS pasien mengendarai sepeda motor dan mengalami KLL dengan bagian kanan kepala pasien terbentur ke aspal. Pasien sudah memakai helm namun terlepas. Setelah jatuh pasien tidak sadar dan sempat dibawa ke RS pelita, disana pasien hanya dirawat luka kemudian pasien dirujuk ke RSUD Kota semarang.
Lanjutan..
Saat datang ke IGD pasien sudah dalam keadaan tidak
sadar. Pasien mengeluh nyeri kepala hebat disertai mual dan muntah. Pasien juga sering merancu dan mengeluh nyeri di bagian bahu kanan dan sakit jika menggerakan tangan kanan.
Asma
Asma
Status Internus
Pemeriksaan tanggal : 30 Maret 2013
Keadaan Umum Kesadaran : GCS E:3 V:4 M: 5 Status Gizi : BB: 78kg, TB: 172 cm, IMT: 26,37 (baik) TD : 130/80 mmHg Nadi : 80x/m Pernapasan : 18x/m Suhu : 36,8
Status internus
Kepala
cm) Telinga
: keluar darah dari tlinga kanan, LCS (+), sign (-/-) Mata : CA-/-, SI -/-, pupil isokor diamater 3 mm, Racoon Eyes (-/-) Hidung : keluar darah dari lubang hidung, LCS (-) Mulut : darah (-), gigi yang terlepas (-) Leher : simetris, hematome (-), distensi vena jugularis (-)
Status Internus
Thorax :
cor Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba, tidak kuat angkat Perkusi batas jantung atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra batas pinggang jantung : ICS 3 linea parasterbalis sinistra batas kanan jantung : ICS 6 linea parasternalis dextra batas kiri jantung : ICS 6 linea midclavicula sinistra 23 ke arah medial
Pulmo
Inspeksi : simetris hemithorax dextra dan sinistra, jejas (-), sucking chest wound (-) pergerakan nafas normal tidak ada yang tertinggal palpasi : nyeri tekan (-), deviasi trachea (-), sterm fremitus normal auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-) Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Abdomen
Inspeksi : tampak datar, jejas (-) auskultasi : bunyi usus (+) normal 10x per menit Perkusi : timpani Palpasi : nyeri tekan (-) di seluruh lapang abdomen, defans muskuler (-) Hepar : tidak terlihat pembesaran, liver span 9 cm, tidak teraba pembesar.
Ginjal
: Pemeriksaan Ballottement (-), Nyeri ketok CVA -/Lien : Pemeriksaan Schuffner tidak terdapat pembesaran Kandung kemih : Tidak teraba membesar dengan penekanan di Suprasimfisis
Status Neurologis
GCS E:3 V:4 M: 5 Reflek Pupil (+) isokor dextra & sinistra D: 3mm Reflek Fisiologis Sup N/N, Inf N/N Reflek Patologis Sup -/-, Inf +/-
Status Lokalis
Regio temporalis dextra:
Look : deformitas (+), sweeling (+), tenting (+) Feel : nyeri tekan setempat (+) Move : nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+)
Pemeriksaan penunjang
CT Scan Kepala
Gambaran lesi hiperdens di lobus termporal sinistra Kesan : ICH, diffuse axonal injury grade II
X foto Clavicula
Laboratorium
Hemoglobin : 14,2 gr/dl Hematokrit : 42,9 % Leukosit : 13.000/ ul Trombosit : 236.000/ul Gula darah Puasa : 130mg/dl Ureum : 21 mg/dl Creatinin : 0,8 mg/dl SGOT : 46 U/L SGPT : 78 U/L HbsAg : negatif Widal Salmonema typi : 1/80 Paratypi : 1/160
Resume
Telah diperiksa seorang Tn MG 32 post
KLL dengan keluhan nyeri kepala hebat. Pasien mengalami benturan di bagian kepala. Setelah benturan pasien tak sadar. Sampai di IGD RSUD Kota semarang pasien tak sadar.
Status Lokalis
Regio temporalis dextra:
Px telinga : darah keluar dari telinga kanan, LCS (+), battle sign (-)
: deformitas (+), sweeling (+), tenting (+) : nyeri tekan setempat (+) : nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+)
Diagnosis
Fraktu Basis Cranii fosa media sinistra
Intra Cerebral hemoragic CKS, Diffuse Axonal Injuru grade II
Penatalaksanaan
Stabilisasi Pasien A : bebaskan Airway dan lindungi C-Spine B : Breathing, berikan oksigen fask mask dengan kecepatan 6-8lt/menit C : Circulation, jaga kondisi pasien agar tetap dalam
keadaan normovolemia dengan memberikan cairan cristaloid 20 tpm dan pasang cateter urine untuk menilai keberhasilan resusitasi. D : Evaluasi kesadaran dan defisit neurologis (GCS, reflek pupil) E : Exposure, buka seluruh baju pasien inspeksi apakah ada jejas atau trauma di bagian tubuh yang lain, berikan selimut dan cegah hipotermi.
Terapi farmakologis : Inj manitol 3 x 175cc Inj oendanchentron 3 x 4 mg Inj phenitoin 1 x 200 mg Inj. Ketorolac 3 x 30 mg Inj ceftriakson 1 x 2g Inj asam traneksamat 3 x 500mg Inj Vit. K Inj. Vit C Per oral : Piracetam 1x400mg Citicholin 1x400mg Natrium Diclofenac 3x50mg Amoxicilin 3x500mg Edukasi : bangunkan tiap 2 jam
Prognosis Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam