You are on page 1of 15

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I

Disusun oleh: Nama NIM Tim Tanggal Praktikum Asisten : : : : : Jaja Subagja H1C003055 Arief Fatkhul Hidayat Sabtu, 14 Desember 2006 Sugito S.Si M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PROGRAM SARJANA MIPA JURUSAN FISIKA PURWOKERTO

2006
PERCOBAAN MILIKAN Oleh: Jaja Subagja

ABSTRAK Telah dilakukan eksperimen untuk percobaan millikan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Oktober 2006 pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB di Laboratorium Fisika Eksperimen Jurusan Fisika Program Sarjana MIPA Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan muatan elementer dengan metode keseimbangan dan metode dinamis. Kedua metode dilakukan dengan mengamati tetesan minyak yang berada dalam ruang Milikan.. Nilai Q yang diperoleh berbeda baik dengan metode keseimbangan maupun metode dinamis. Hasil percobaan Milikan adalah q = 1,6 10-19 C, tetapi pada percobaan yang telah dilaksanakan dengan metode keseimbangan menghasilkan nilai q1 = 2,80 10-18 C dan n = 17,76 ; q 2 = 2,67 10-18 C dan n = 16,68; q3 = 3,13 10-18C dan n =19,53 ; q4 = 5,42 10-18C dan n = 33,88 ; q5 = 1,30 10-18 C dan n = 8,15 ; q6 = 4,09 10-18C dan n = 25,60. Dengan metode dinamis menghasilkan nilai q1 = 3,63 10-18 C dan n = 22,66 ; q2 = 4,55 10-18 C dan n = 28,46 ; q3 =3,86 10-18 C dan n = 24,13 ; q4 = 6,24 10-18 C dan n = 38,98 ; q5 = 4,51 10-18C dan n = 28,12 ; q6 = 2,67 10-18 C dan n = 16,66 Kata kunci : Percobaan Milikan, Metode Keseimbangan dan Dinamis, Nilai Q ABSTRACT
Have been conducted by a experiment for the attempt of millikan executed on Saturday, date of 14 October 2006 beating 09.00 up to 11.00 WIB in laboratory of experiment physics, mathematic and life sciences Jenderal Soedirman University. Intention of this attempt is to find the elementer charge with balance method and

dynamic method. Both method is done by controlling the oil drop which is in Milikan field. The result shows that the charge between one particle and the other is difference. The value of Q is difference too even with the balance method and the dynamic method. The result of Milikan experiment is q =1,6.10-19 C but at attempt which have been executed with the balance method yield the value q1 = 2,80 10-18 C and n = 22,66 ; q2 = 2,67 10-18 C and n = 16,68; q3 = 3,13 10-18 C and n =19,53; q4 = 5,42 10-18C and n = 33,88; q5 = 1,30 10-18 C and n =8,15 q6 = 4,09 10-18 C and n = 25,60. With the dynamic method yield the value q1 =3,63 10-18 C and n = 22,60; q2 = 4,55 10-18 C and n = 28,46; q3 =3,86 10-18 C and n = 24,13; q4 = 6,24 10-18 C and n = 38,98; q5 = 4,51 10-18C and n = 28,12 ; q6 = 2,67 10-18 C and n = 16,66 Keyword : Milikans Experiment, Balance and Dinamic Method, , The Q value

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Tabung yang digunakan pada televisi merupakan tabung katoda. Pada tahun 1875, Sir William Crookres berhasil menunjukan bahwa ada sinar yang berasal dari katoda dan menumbuk tabung anoda. Sinar yang keluar dari katoda ini kemudian dinamakan sinar katoda oleh Eugene Goldstein. Hasil percobaan JJ.Thompson (1897) menunjukan bahwa sinar katoda merupakan berkas sinar bermuatan negatif. Sekitar tahun 1910, Robert Millikan (1868-1953) melakukan suatu eksperimen untuk menentukan ukuran dari suatu elektron. Ia memberikan bukti yang kuat bahwa yang terkecil dari elektron adalah sama ukurannya. Ia menerima Hadiah Nobel untuk eksperimennya tersebut. Eksperimennya menggunakan tetesan minyak dan diamati pada ruang pengamatan yang dipengaruhi oleh medan listrik homogen dari suatu pelat kapasitor. I.2. Tujuan Tujuan dilakukanya percobaan milikan ini adalah menentukan muatan elementer (keunsuran) dengan: a. Metoda keseimbangan (tegangan mengambang) b. Metode dinamis (metoda percepatan naik turun). I.3. Dasar Teori Robert Andrew Milikan pada tahun 1909-1913 telah melakukan serangkaian percobaan untuk menyingkap sifat muatan listrik dan juga mengukur muatan satu elektron yaitu dengan percobaan tetes minyak. Tetesan minyak yang dihamburkan dalam ruang pengamatan mengandung banyak muatan. Ruang pengamatan yang dipengaruhi oleh medan listrik homogen dari suatu pelat kondensator akan menyebabkan muatan tersebut tertarik ke arah pelat kondensator. Pada setiap tetesan akan menerima muatan sebesar q yang disebabkan adanya gesekan elektrisitas. Sebuah tetesan seperti ini dengan massa

moli

dalam medan listrik yang berkekuatan E akan menerima gaya sebagai Gaya elektrostatik
F = q.E

berikut:

Gaya berat (gravitasi) F = moli .g

Disamping gaya tersebut, terdapat pula: Gaya dorong = ml.g, dimana ml merupakan massa udara yang didesak tetesan minyak. Gaya stokes = 6r , apabila tetesan minyak bargerak relatif terhadap udara disekitarnya. ( : viskositas udara , r : radius tetesan minyak yang dianggap berbentuk bulat ,v : kecepatan gesekan). Apabila kecepatan turun atau jatuh dari tetesan minyak dalam ruangan medan bebas adalah konstan v1 (untuk menempuh jarak S butuh waktu t1), maka gaya-gaya yang bekerjapada tetesan minyak tersebut adalah gaya berat, gaya dorong yang berla. Secara matematis dapat dituliskan :
moil .g m L g 6r1 = 0

moil .g m L g 6r

S =0 t1

Dengan moil mL= m, maka didapat sebagai berikut:


m.g 6r S =0 t1

m.g adalah kekuatan berat yang diperkecil/dikurangi oleh daya dorong : Dengan oil = kerapatan minyak, L = kerapatan udara. maka akan dida[at :
Vg 6r S =0 t1

3 Volume tetesan minyak adalah V = 4 r

4 r 3 g 6rv S = 0 3 t
1

Dari hasil diatas dihitung radius tetesan minyak :


r= 9 S 2 gt1

(1)

Apabila pada pelat kondensator dengan jarak pelat d diberi tegangn U, maka tetesan akan naik dengan kecepatan konstan v2. Gaya yang berkurang oleh kekuatan gaya dorong, gesekan stokes dan gaya akibat medan elektris menyebabkan tetesan naik dengan persamaan :
4 r 3 g q U 9r S = 0 3 d t
2

(2)

Apabila medan listrik dengan besaran yang hanya cukup sehingga tetesan minyak mengambang, maka gaya geseka stokes tidak ada, sehingga persamaan menjadi :
4 r 3 g q U = 0 3 d

(3)

wanan dengan gaya berat dan gaya gesek Stokes yang menahan jatuhnya tetesan. Penentuan q suatu tetesan minyak dilakukan dangan bantuan alat Milikan dalam dua metode sebagai berukut : 1. Metode Keseimbangan. Metode keseimbangan adalah pengukuran tegangan dimana suatu tetesan minyak yang bermuatan mengambang dalam ruangan Milikan dan mengukur kecepatan jatuh tetesan minyak tersebut pada suatu keadaan jatuh bebas setelah berhentinya tegangan. Pada metode keseimbangan, kondensator diberikan suatu tegangan yang menyebabkan tetesan minyak berada pada keadaan mengambang/melayang. Kemudian tegangan dimatikan, maka tetesan minyak akan turun. Kecepatan turunnya tetesan minyak setelah tegangan dimatikan diukur (v1). Dengan metode keseimbangan, maka untuk muatan satu tetes minyak adalah :

S t q = 2.1010 1 U
2. Metode Dinamis

3 2

As

Metode dinamis adalah pengukuran kecepatan jatuh tetesan setelah terhentinya tegangan dan mengukur kecepatan naik suatu tetesan minyak pada tegangan yang ditentukan. Pada metode dinamis kecepatan menurun v1 dalam ruangan medan bebas dan kecepatan naik v2 pada tegangan U akan diukur. Dengan metode dinamis, maka untuk muatan satu tetes minyak adalah :

S + S t t2 S As q = 2.1010 1 t2 U
Muatan tetesan minyak merupakan kelipatan bulat dari nilai tertentu (bersifat diskret). Nilai tertentu ini disebut muatan elementer (e), sehingga muatan yang diamati adalah e, 2e, ..., ne, dengan n = bilangan bulat. Sehinga tidak pernah terdapat muatan tetesan minyak yang merupakan fraksi (pecahan) muatan elementer seperti 0,5 e; 2,7 e; 5,3 e dan seterusnya.

Gambar 1. Peralatan percobaan Milikan

Keterangan : 1) Saklar untuk membuka dan menutup arus pada stopwatch. 2) Saklar untuk menghidupkan dan mematikan tegangan. 3) Potensiometer tegangan searah. 4) Voltmeter. 5) Start / stop.

II. METODE
II.1. Waktu dan Tempat Hari / Tanggal Waktu Tempat : Sabtu, 14 Oktober 2006 : 09.00 11.00 WIB : Laboratorium Eksperimen 1 Fisika, MIPA Universitas Jendral Soedirman II.2. Alat Dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain : 1) Satu set penyemprot minyak,lempeng elektroda dan teropong 2) Dua buah stopwatch digital 3) Sumber tegangan II.3. 1. 2. 3. 4. Cara Kerja Peralatan disusun sepeti pada Gambar 1. Sumber tegangan dihidupkan dan teropong difokuskan. Minyak disemprotkan ke dalam ruang pengamatan. Satu tetes minyak dalam ruang pengamatan diamati dan sumber tegangan diatur agar tetesan minyak tidak bergerak naik turun, sumber tegangan tersebut dicatat. 5. Sumber tegangan dimatikan dan pada saat yang bersamaan stopwatch dihidupkan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan tetesan untuk menempuh jarak sejauh S. 6. Langkah 3 5 diulangi sebanyak lima kali.

II.3.1. Metode Keseimbangan

II.3.2. Metode Dinamis 1. 2. 3. 4. 5. Peralatan disusun seperti pada Gambar 1. Sumber tegangan dihidupkan dan teropong difokuskan. Minyak disemprotkan ke dalam ruang pengamatan. Satu tetes minyak yang berada dalam ruang pengamatan diamati. Tegangan diatur agar satu tetesan minyak bergerak,waktu (t 2) yang diperlukan untuk menempuh jarak sejauh S dicatat. Nilai tegangannya dicatat. 6. Waktu (t1) yang diperlukan oleh tetesan untuk menempuh jarak yang sama sejauh S dalam arah yang berlawanan setelah tegangan dimatikan, dicatat. 7. Langkah 3 6 diulangi sebanyak lima kali.

a. Diagram Alir untuk Metode Keseimbangan

MULAI

Alat disusun seperti pada Gambar 1, sumber tegangan dihidupkan dan teropong difokuskan

Minyak disemprotkan kedalam ruang pengamatan dan amati satu tetes minyak.

Sumber tegangan diatur

Ya Apakah ada tetesan minyak yang bergerak naik turun?

Tidak
Nilai V dicatat, sumber tegangan dimatikan dan pada saat bersamaan start stopwatch untuk menghitung waktu yang diperlukan tetesan untuk menempuh jarak S.

Belum Apakah sudah diulang sebanyak lima kali? Sudah SELESAI

b. Diagram alir untuk Metode Dinamis

Mulai

Menyusun alat dan menghidupkan sumber tegangannya

Memfokuskan teropong

Menyemprot minyak ke dalam ruang pengamatan

Mengamati 1 tetes minyak dan mengatur sumber tegengan agar 1 tetesan bergerak, catalah waktu t2 untuk menempuh jarak S,catat tegangannya juga

Mencatat waktu t1 yang diperlukan tetesan untuk menempuh jarak S dalam arah berlawanan setelah mematikan tegangan

belum Apakah sudah diulangi sebanyak 5x sudah

Selesai

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Hasil percobaan milikan kali ini diperoleh dengan 2 metode yaitu Metode Keseimbangan dan metode Dinamis adalah sebagai berikut: 1. Metode Keseimbangan Tabel 1. Hasil perhitungan dengan Metode Keseimbangan
NO 1 2 3 4 5 6

Potensial U (Volt)
190 130 150 150 240 250

S(m) 1, 2 103 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10
3 2
3 3 3 3 3

t(s)
6,19 8,31 6,80 4,71 8,90 4,04

q (C) 2,80 1018 2, 67 10 3,13 10 1,30 10 5, 42 10


18 18 18

n
17,76 16,68 19,53 33,88 8,15 25.60

18 18

4, 09 10

Dengan:

S t 1 10 q = 2.10 U
n= q e

e = 1,6 10-19

2. Metode Dinamis Tabel 2. Hasil perhitungan dengan Metode Dinamis No


1 2 3 4 5 6

Potensial U (Volt)
260 240 250 200 220 240

S(m) 1, 2 103 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10 1, 2 10
3 3 3 3 3

t2 (s)
7,34 6,37 6,48 5,47 6,50 8,70

t1 (s)
6,52 6,03 6,77 5,70 6,59 8,81

q (C) 3, 63 1018 4,55 10 3,86 10 4,51 10


18 18 18

n
22,66 28,46 24,13 38,98 28,12 16,66

6, 24 10 2, 67 10

18 18

Dengan:

S + S t t2 1 S 10 q = 2.10 t1 U
n= q e

e = 1,6 10-19

3.2 Pembahasan Dari percobaanya, Milikan menyatakan bahwa nilai qe = e yang merupakan kelipatan bulat dari nilai tertentu yaitu 1,6.10-19 C dan tidak pernah didapatkan nilai qe = e kurang dari 1,6.10-19 C. Percobaan Milikan mendapatkan nilai e = 1,6.10-19 C dan percobaan JJ. Thompson menghasilkan nilai e/m = 1,758.1011 C/Kg, maka massa elektron (me) dapat diketahui yaitu 9,11.10-31 Kg. Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3. Nilai Q dan n pada Metode Keseimbangan dan Dinamis Potensial No 1 2 3 4 5 6 U (Volt)
190 130 150 150 240 250

q (C) keseimbangan 2,80 1018 2, 67 10 3,13 10 1,30 10 1,30 10 5, 42 10


18 18 18

n
17,76 16,68 19,53 33,88 8,15 25.60

Potensial U (Volt)
260 240 250 200 220 240

q (C) Dinamis 3, 63 1018 4,55 10 3,86 10 4,51 10


18 18 18

n
22,66 28,46 24,13 38,98 28,12 16,66

6, 24 10 2, 67 10

18 18

18 18

Nilai q dari masing-masing partikel berbeda satu sama lain baik menggunakan metode keseimbangan maupaun dengan metode dinamis. Hal itu dapat disebabkan karena kecepatan suatu partikel pun berbeda satu sama lain. Hasil dari praktikum ini seharusnya dengan nilai q yang bulat, namun dalam praktikum ini tidak terdapat nilai q yang bulat. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya pengaruh udara dari luar yang menyebabkan tetesan minyak tidak selamanya melayang dalam arah vertikal, melainkan tetesan minyak tersebut bergerak menjauh dari skala S serta kekurang telitian dalam pembacaan skala saat tetesan menempuh jarak sejauh S.

IV. KESIMPULAN
Milikan mengukur muatan dari ratusan tetes minyak dan ternyata tiap tetes mempunyai kelipatan yang sama dengan integral muatan dasar e. Artinya tetes tetes minyak itu menurut pengamatan mempunyai muatan e, 2e, 3e, dan seterusnya atau dapat dikatakan bahwa muatan tetes minyak selalu berkelipatan bulat dari suatu nilai tertentu atau bersifat diskritt. Muatan tetes minyak tidak pernah mempunyai kelipatan yang berbentuk fraksi (desimal/ pecahan) seperti 2.3e, 4.5e, 8.6e, dan seterusnya. Nilai muatan elementer dapat ditentukan melalui percobaan tetes minyak milikan, dengan menggunakan dua metode yaitu metode keseimbangan dan metode dinamis. Dari hasil percobaan yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa Percobaan Milikan kali ini belum berhasil dilakukan dengan baik.

V. DAFTAR PUSTAKA

Beiser,Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga. Hartono, Sugito, Sehah, 2005, Panduan Praktikum Fisika Eksperimen I, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

You might also like