Professional Documents
Culture Documents
Coordination Chemistry
By : Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc NIP. 19770723 200501 1 001
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan aturan penulisan rumus senyawa kompleks o Menuliskan rumus kimia senyawa kompleks o Memberikan nama senyawa-senyawa kompleks sederhana
o
CURAH PENDAPAT
Bagaimana penulisan rumus kimia dari : Karbondioksida Dinitrogenpentaoksida Barium sulfat Kalsium karbonat Nitrogen(IV)oksida
CURAH PENDAPAT
Bagaimana penulisan rumus kimia dari : Diaminatetraisotiosianatokromat(III)
CONTOH :
AgNCS ?
Agung Nugroho Catur Saputro
awal perkembangannya, terutama sebelum tahun 1930, senyawa kompleks (koordinasi) penamaannya adalah didasarkan atas nama penemunya atau warna senyawanya.
Nama
Garam Reinecke Garam Magnus Garam Erdmann Garam Zeise
Rumus sekarang
NH4[Cr(NH3)2(NCS)4] [Pt(NH3)4][PrCl4] K[Co(NH3)2(NO2)4] K[Pt(C2H4)Cl3]
2. Berdasarkan Warnanya
Complex CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3 CoCl3.4NH3 Color Yellow Purple Green Violet Early name Formula
Luteo complex [Co(NH3)6]Cl3 Purpureo complex [Co(NH3)5Cl]Cl2 Praseo complex Trans-[Co(NH3)4Cl2]Cl Violeo complex Cis-[Co(NH3)4Cl2]Cl
Sekarang, penamaannya senyawa kompleks tidak didasarkan atas nama penemu maupun warnanya.
Mengapa.?
Tata
nama senyawa kompleks sekarang berasal dari Inorganic Nomenclature Committee of International Union of Pure and Applaied Chemistry
Penamaan
senyawa kompleks melibatkan banyak aturan dimana semakin rumit senyawanya semakin banyak aturan yang harus diterapkan.
Bagaimana
1. Nama ligan Ligan netral Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3 : amina H2O : aqua CO : karbonil
NAMA SENYAWA Asetonitril etilenadiamina piridina 2,2-bipiridina 1,10-fenantrolina trifenilfosfina trifenilstibina trisikloheksilfosfina Amonia Hidrogen sulfida
NAMA LIGAN Asetonitril etilenadiamina piridina 2,2-bipiridina 1,10-fenantrolina trifenilfosfina trifenilstibina trisikloheksilfosfina amina sulfan
SINGKATAN ATAU RUMUS KIMIA MeCN en py bpy phen PPh3 SbPh3 Pcy3 NH3 H2S
Hidrogen telurida
Karbon monoksida Nitrogen monoksida
telan
karbonil nitrosil
H2Te
CO NO
Ligan
bermuatan negatif a. Anion yang namanya berakhiran dengan da, sebagai ligan akhiran da diganti dengan do, seperti contoh berikut :
Rumus Kimia
NH2NH2N3imida azida
Nama Ion
amida
Nama Ligan
Amido Imido azido
Nama Ion
Fluorida klorida bromida Iodida oksida hidrida
Nama Ligan
Fluoro Kloro Bromo Iodo Okso Hidro (hidrido)
b. Anion yang namanya berakhiran dengan it atau at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran o dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan
Rumus Kimia
ONONO2ONO2OSO2nitrit Nitrit Nitrat Sulfit
Nama Ion
Nama Ligan
Nitrito Nitro nitrato Sulfito
OSO32SCNNCS-
Sulfat
Tiosianat Isotiosianat
Sulfato
Tiosianato isotiosianato
2. Bila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan ligan yang ada.
Pada aturan lama (sebelum tahun 1971) ligan negatif disebut lebih dahulu secara alfabetik kemudian diikuti dengan ligan yang netral yang disebut secara alfabetik pula.
Jumlah
ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra dan seterusnya. Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan, maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan seterusnya. Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis di dalam tanda kurung.
3. Nama senyawa kompleks netral dinyatakan dengan satu kata, sedangkan nama senyawa kompleks ionik dinyatakan dengan dua kata dimana nama kation disebut lebih dahulu.
Pada
a.
b.
senyawa kompleks ditunjukkan : Bilangan oksidasi dari ion pusat dengan angka romawi (angka Stock). Muatan dari ion kompleks dengan angka arab ditambah tanda (+) untuk ion positif dan tanda (-) untuk ion negatif (angka Ewens-Basset).
5. Nama ion atau senyawa kompleks yang berisomer ditambah dengan awalan yang menyatakan isomer yang ada seperti awalan cis-, trans-.
6. Kompleks anion, nama logamnya berakhiran at, sedangkan kompleks kation atau netral, nama logamnya tetap. kompleks anion : kromium kromat kobalt kobaltat kompleks kation dan netral : kromium kromium kobalt kobalt
KOMPLEKS NETRAL
Cis-[Pt(NH3)2Cl2] : cis-diaminadikloroplatina(II) [BaI2(py)6] : diiodoheksapiridinabarium(II) [Ni(CO)4] : tetrakarbonilnikel [Co(NH3)3(NO2)3] : triaminatrinitrokobalt(III) [AgCl(PPh3)3] : klorotris(trifenilfosfina)perak(I)
Catatan : 1. Tata nama senyawa komppleks dimana logam yang ada tingkat oksidasinya ditunjukkan dengan angka Romawi dikenal sebagai tatanama sistematik. 2. Untuk senyawa kompleks netral sebaiknya penamaan dengan menggunakan angka Romawi dan tidak menggunakan angka Arab 3. Bilangan oksidasi nol dari atom pusat boleh tidak dituliskan, seperti biloks Ni dalam [Ni(CO)4].
KOMPLEKS IONIK K3[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(-III) ATAU Kalium heksasianoferat (3-) K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(II) ATAU Kalium heksasianoferat(4-) [V(CO)5]3- : Ion pentakarbonilvanadat(-III) ATAU : Ion pentakarbonilvanadat (3-) [Fe(CO)4]2- : Ion tetrakarbonilferat(-II) ATAU Ion tetrakarbonilferat(2-)
LKM 2.2
Kerjakan
Lembar Kegiatan Mahasiswa 2.2 secara berkelompok ! Jika telah selesai, segera beri tanda!
RANGKUMAN
Pada awal perkembangannya nama senyawa kompleks atau senyawa koordinasi didasarkan atas penemu atau warnanya. Sekarang didasarkan atas nama dan jumlah ligan serta nama logam beserta tingkat oksidasinya yang dituliskan dengan angka Romawi. Nama kompleks netral dan kompleks kation diakhiri dengan nama logam diikuti dengan tingkat oksidasi logam atau muatan dari kompleks. Nama anion diakhiri dengan akhiran at, diikuti dengan tingkat oksidasi atom pusat atau muatan kompleksnya.
SUPLEMEN SOAL
[Cu(NH3)4][PtBr4] [Co(en)2Cl(NO2)]Cl Na3[Al(C2O4)3] [AgBr(AsPh3)3] [Fe(CO)4]2 [Ni(en)2][NiCl4]
SUPLEMEN SOAL
Ammoniumheksasianoferat(4-) Kalium pentakarbonilvanadat(3-) Pentaaminabromokobalt(III) sulfat Diakuadiaminadiklorokobalt(II) Heksanitritokobaltat(III) Tetraaminatembaga(II)heksasianoferat(II) Bis(etilenadiamina)nikel(II)tetrasianonikelat(II) pentakarbonilbesi