You are on page 1of 33

MANAJEMEN

LOGISTIK
Yaitu suatu tanggung
jawab untuk membuat dan
mengatur sistem guna
mengatasi aliran bahan
baku dan barang jadi
(mengatasi fluktuasi
peramalan, permintaan
pelanggan, dan
pengiriman pemasok).
SUTOPO PATRIA JATI, BAG. AKK FKM UNDIP
ALIRAN FISIK
M. MATERIAL M. DISTRIBUSI

PELANGGAN
PEMASOK PABRIKAN

PUSAT DISTRIBUSI

MATERIAL WORK IN PRODUK JADI


PROCESS

LOGISTIK
MENGAPA DIPERLUKAN MANAJEMEN
LOGISTIK ?
Untuk menyelesaikan
kontradiksi 4 sasaran
utama :
 Memaksimalkan
pelayanan kepada
pelanggan
 Memaksimalkan efisiensi
pembelian dan produksi
 Meminimalkan investasi
sediaan
 Memaksimalkan profit
KONSEP M. LOGISTIK
TERPADU
1. OPERASI LOGISTIK – 3 KATEGORI
- MENEJEMEN DISTRIBUSI
- MENEJEMEN MATERIAL
- TRANSFER PERSEDIAAN INTERNAL
2. KOORDINASI LOGISTIK – 4 BIDANG MENEJEMEN
- PERAMALAN  pengumpulan taksiran kebuthn inventaris
dimasa y a d ( tergantung kecenderungan market demand )
- PENGOLAHAN PESANAN realisasi dr peramalan dg
meperhatikn sifat permintaan
- PERENCANAAN OPERASI
- PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
/PROCUREMENT apa, kpn berapa barang akan dibeli
MANAJEMEN SIKLUS
LOGISTIK
PLANNING &
PEMENUHAN
KEBUTUHAN

PENGHAPUSAN BUDGETING

PENGENDALIAN

PEMELIHARAAN PENGADAAN

PENYIMPANAN &
PENYALURAN
KATEGORI PERSEDIAAN :
 Bahan baku : adalah unsur yang akan
dikelola/diolah menjadi produk akhir
 Perlengkapan (Maintenance, Repair
and Operation = MRO) : bahan yang
tidak menjadi bagian dari produk akhir,
biasanya sedikit dan berbiaya rendah
 Barang dalam proses (Work in
Process)
 Barang jadi (Finished goods) : terdiri
atas produk akhir yang belum
terjual atau disimpan dalam fasilitas
pabrik di gudang atau di tangan
pengecer
FUNGSI PERSEDIAAN
 Fungsi decoupling :
 untuk barang setengah jadi 
agar memungkinkan operasi
perusahaan internal & eksternal
mempunyai independensi (tdk
tergantung supplier)
 untuk persediaan barang jadi 
untuk memenuhi fluktuasi
permintaan
FUNGSI PERSEDIAAN
(Cont)
 Fungsi economic lot sizing :
mempertimbangkan penghematan
(diskon pembelian, biaya transport
per-unit lebih murah, dll) jika
perusahaan membeli dalam
kuantitas yang besar dibandingkan
biaya yang timbul karena besarnya
persediaan (biaya sewa gudang,
investasi, risiko, dll
FUNGSI PERSEDIAAN
(Cont)
 Fungsi antisipasi :
menghadapi fluktuasi yang
dapat diperkirakan atau
diramalkan berdasarkan
pengalaman atau data masa
lalu (persediaan musiman)
2 KEGIATAN UTAMA DALAM
LOGISTIK
 PENGANGKUTAN : Pemindahan
barang melalui satu jalan/jalur
diantara lembaga saluran atau
antara lembaga saluran dengan
konsumen
 PENYIMPANAN /
PENGGUDANGAN :
Pengamanan barang-barang
selama dibutuhkan
TUGAS – TUGAS MANAJEMEN
LOGISTIK
 TUGAS UTAMA
Mengadakan keseimbangan antara
biaya dan penghasilan untuk
mencapai laba tertentu (merupakan
tugas kompleks, karena keinginan
menekan serendah mungkin biaya
distribusi, di lain pihak harus
melayani keinginan pembeli).
TUGAS LAIN:
 Pilihan mengadakan kombinasi antara
pengangkutan dan penyimpanan dalam
saluran pemasaran. Dalam hal ini ada 3
macam pilihan, yaitu :
 Memindahkan barang-barang seluruhnya
dengan alat sendiri
 Menggunakan agen untuk kegiatan
logistik
 Kombinasi antara logistik umum dan
logistik sendiri
Penentuan macam logistik
1. Pemilihan logistik privat atau
logistik agen
Perlu memperhatikan beberapa faktor :
 Tersedianya tenaga spesialis logistik
 Syarat keuangan/modal
 Pengawasan
 Biaya operasional
 Jenis barang
 Keinginan pelanggan
Penentuan macam logistik
(Cont.)
 Pemilihan jenis alat angkutan
umum
Tergantung pada beberapa faktor,
yaitu :
 Karakteristik operasi (kecepatan
pengiriman, frekuensi, kapasitas,
fleksibilitas dan ketergantungan
dari jasa tsb.)
Penentuan macam logistik
(Cont.)
 Biaya total , dapat dihitung dengan rumus
sbb:

D = T + FW + VW + S
D = biaya total
T = biaya total pengangkutan
FW = biaya tetap total di gudang
VW = biaya variabel total di gudang
S = biaya total penjualan yg hilang utk
menyeimbangkan kelambatan dalam
pengiriman
Penentuan macam logistik
(Cont.)
1. Mendesain organisasi logistik
 Bersifat sentral : Manajer logistik
kedudukannya sama dgn manajer
lain & bertanggung jawab langsung
pada top manager.
 Bersifat desentral : Dilakukan jika
dalam satu organisasi terdapat
beberapa pabrik, tiap manajernya
bertanggung jawab atas keg.
logistik di pabrik masing-masing.
Penentuan macam logistik
(Cont.)
 Pendekatan biaya transport :
Terdapat beberapa alternatif, yaitu :
 Alat-alat harus dibeli
 Alat angkut harus disewa dari pihak lain
 Menggunakan alat angkut umum atau
yang di-charter
 Kombinasi ketiganya
Penentuan macam logistik
(Cont.)
 Menentukan logistic-mix
Adalah komposisi/proporsi dari
pengangkutan dan
penyimpanan yg digunakan
oleh seorang produsen,
dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
 Kecepatan pengiriman
 Jumlah & macam jasa langganan
 Ukuran & frekuensi pengiriman
 Produksi
 Faktor-faktor biaya
Penentuan macam logistik
(Cont.)
6. Menentukan lokasi gudang
 Penentuan yang dekat dgn sumber bahan
baku  product-oriented location
 Penentuan yang dekat dengan
langganan/pasarnya  market-oriented
location (utk barang-barang yg mudah
rusak
Penentuan macam logistik
(Cont.)
Keputusan letak gudang dipengaruhi
beberapa faktor :
 Jenis barang
 Biaya transport
 Pasar
 Biaya sewa
 Penyediaan tenaga kerja
 Pajak
 Kondisi geografis
 Persaingan
BIAYA PERSEDIAAN
 BIAYA PENYIMPANAN (HOLDING COST /
CARRYING COST)
Terdiri atas : biaya fasilitas
penyimpanan; modal; keusangan;
asuransi; pajak; gudang; pencurian, dll
 BIAYA PEMESANAN/PEMBELIAN (ORDER
COST / PROCUREMENT COST)
Meliputi : biaya ekspedisi; upah; telpon;
surat; pengepakan; inspeksi; pengiriman
gudang, dll
BIAYA PERSEDIAAN
(Cont.)
 BIAYA PENYIAPAN (MANUFACTURING / SET
UP COST)
Meliputi : biaya mesin nganggur;
persiapan naker langsung; scheduling;
ekspedisi, dll
 BIAYA KEHABISAN BAHAN (STOCK-OUT/
SHORTAGE COST)
Meliputi : kehilangan penjualan;
pelanggan; pemesanan khusus; ekspedisi;
selisih harga; terganggunya operasi, dll
MODEL PERSEDIAAN
 MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY
Dalam Unit : _____
EOQ = V 2US_
IC
U : penggunaan per-th dlm unit
S : biaya pemesanan/penyiapan
I : biaya penyimpanan sediaan
C : biaya produksi per-unit
MODEL PERSEDIAAN
(Cont.)
Dalam rupiah :
_____
EOQ = V 2 AS_
IC
A : penggunaan per-th dlm rupiah
S : biaya pemesanan/penyiapan
I : biaya penyimpanan sediaan
C : biaya produksi per-unit
MODEL PERSEDIAAN
(Cont.)
1. ANALISIS PERSEDIAAN ABC
Melalui identifikasi persediaan
barang individual, manajemen
dpt lbh efektif mengalokasikan
sumber dayanya menggunakan
hukum Parreto
1. ANALISIS PERSEDIAAN ABC
(Cont.)
Secara umum identifikasi ke-3
kelompok persediaan adalah sbb :
Kelas A : Barang dlm jumlah unit 15 –
20 %, tetapi bernilai rupiah 60 – 90 %
dari investasi total tahunan
Kelas B : Jumlah barang 30 - 40 %
tetapi bernilai 10 – 30 % dari investasi
total tahunan
Kelas C : Jumlah barang 40 – 60 %
tetapi bernilai 10 – 20 % dari investasi
total tahunan
TABEL : PENGENDALIAN MASING-
MASING PERSEDIAAN ( ANALISIS ABC )

Kelas A Kelas B Kelas C


Pengendalian ketat Moderat Longgar

Penyimpanan lap. Penyimpanan lap. -


Penerimaan & Penerimaan &
penggunaan barang penggunaan
secara baik barang secara baik
Berdasarkan perhit. Berdasarkan perhit. Bila supply
Kebutuhan Pemakaian di masa mencapai titik re-
lalu (daftar order pesanan sgr
permintaan) dilakukan
Pengecekan secara Serangkaian Pengecekan sedikit
tetap, revisi skedul pengecekan perub. dilakukan dg
kebutuhan membandingkan
thd kebutuhan
TABEL : PENGENDALIAN MASING-
MASING PERSEDIAAN ( ANALISIS ABC )

Kelas A Kelas B Kelas C

Monitoring Monitoring Monitoring


terus menerus kemungkinan tidak
kekurangan perlu/sedikit
persediaan
Persediaan Persediaan Persediaan
pengaman pengaman pengaman
tidak ada atau moderat (2 – jumlah besar
rendah (1-2 3 bln) (> 2 – 6 bln)
minggu)
PENENTUAN NILAI
PERSEDIAAN BAHAN
Contoh Kasus :
 Gudang obat berkapasitas 125 unit.
Obat-obat diperoleh dengan cara sbb
:
25 unit pada harga Rp. 5000,- per-
unit,
50 unit pada harga Rp. 6000,- per-
unit,
50 unit pada harga Rp. 7000,- per-
unit.
PENENTUAN NILAI
PERSEDIAAN BAHAN (Cont.)
Jawab : (ada 4 metode)
2. FIFO (First In First Out) :

25 unit @ Rp. 5000,- =Rp.


125,000,-
50 unit @ Rp. 6000,- =Rp.
300,000,-
25 unit @ Rp. 7000,- =Rp.
175,000,-
100 unit =Rp. 600,000,-
PENENTUAN NILAI
PERSEDIAAN BAHAN (Cont.)
2. LIFO (Last In First Out) :

50 unit @ Rp. 7000,- =Rp.


350,000.-
50 unit @ Rp. 6000,- =Rp.
300,000,-
100 unit =Rp.
650,000
PENENTUAN NILAI
PERSEDIAAN BAHAN (Cont.)
3. Weighted Average Cost :

120 unit bahan bernilai Rp.


775,000,-
Rata-rata per-unit Rp. 6200,-
100 unit bahan @ Rp. 6200,- =
Rp. 620,000,-
Sisa 25 unit dg harga Rp.
115,000,-
PENENTUAN NILAI
PERSEDIAAN BAHAN (Cont.)
4. Harga Standard :
Dianggap harga standard =
Rp. 5750,-
100 unit yg dipakai dinilai
sebesar Rp. 575,000,-
25 unit yg sisa dinilai Rp.
143,750,-

You might also like