You are on page 1of 5

TITRASI KONDUKTOMETRI Titrasi konduktometri dapat dilakukan untuk menentukan kadar ion, dengan syarat ion tersebut terlibat

dalam reaksi kimia sehingga terjadi penggantian satu jenis ion dengan yang lain yang berarti terjadi perubahan konduktivitas. Misalnya titrasi HCl dengan NaOH. Sebelum ditambah NaOH, didalam larutan terdapat ion H+ dan Cl- yang masing-masing mempunyai harga konduktivitas molar ( 25 C ) sebesar 349,8 cm2/mol dan 76,3 cm2/mol. Pada penambahan NaOH, terjadi reaksi antara H+ dengan OHmembentuk H2O, sehingga jumlah H+ didalam larutan berkurang sedangkan jumlah NaOH bertambah. Na+ mempunyai harga konduktivitas molar 50,1 S cm-1/mol yang jauh lebih kecil dari H+ sehingga harga konduktivitas total dari larutan turun. Pada titik akhir titrasi, H+ dalam larutan telah bereaksi seluruhnya dengan OH-, sehingga penambahan NaOH lebih lanjut akan menaikkan harga konduktivitas total larutan, karena terdapat OH- dengan konduktivitas molar 198,3 S cm-1/mol. Menurut hukum Ohm I = E/R; di mana: I = arus dalam ampere, E = tegangan dalam volt, R = tahanan dalam ohm. Hukum di atas berlaku bila difusi dan reaksi elektroda tidak terjadi. Konduktansi sendiri didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan sehingga I = EL. Satuan dari hantaran (konduktansi) adalah mho. Hantaran L suatu larutan berbanding lurus pada luas permukaan elektroda a, konsentrasi ion persatuan volume larutan Ci, pada hantaran ekivalen ionik S1, tetapi berbanding terbalik dengan jarak elektroda d, sehingga: L = a/d x S Ci S1 Tanda S menyatakan bahwa sumbangan berbagai ion terhadap konduktansi bersifat aditif. Bila konsentrasi dinyatakan dalam normalitas, maka harus dikalikan faktor 1000. nilai d/a = S merupakan faktor geometri selnya dan nilainya konstan untuk suatu sel tertentu sehingga disebut tetapan sel. Untuk mengukur konduktivitas suatu larutan, larutan ditaruh dalam sebuah sel, yang tetapan selnya telah ditetapkan dengan kalibrasi dengan suatu larutan yang konduktivitasnya diketahui dengan tepat, misal, suatu larutan kalium klorida standar. Sel ditaruh dalam satu lengan dari rangkaian jembatan Wheatstone dan resistansnya diukur. Pengaliran arus melalui larutan suatu elektrolit dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam komposisi larutan di dekat sekali dengan lektrodeelektrode, begitulah potensial-potensial dapat timbul pada elektrode-elektrode, dengan akibat terbawanya sesatan-sesatan serius dalam pengukuran-pengukuran konduktivitas, kecuali kalau efekefek polarisasi demikian dapat dikurangi sampai proporsi yang terabaikan. Kelebihan titrasi konduktometer a. titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik keivalen sudah dapat ditentukan dengan daya hantar dari larutan tersebut. b. c. d. e. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapatan Lebih praktis Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit

f.

Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan dengan titrasi volumetri

kekurangan titrasi konduktometer a. b. c. d. e. f. Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja Sangat dipengaruhi temperatur Dapat ditunjukka dengan tidak langsung Peralatan cukup mahal Jika tidak hati hati maka akan cepat rusak Tidak bisa digunakan pada larutan yang sangat asam atau basa karena akan meleleh.

Titrasi Konduktometri (frekuensi rendah) Penambahan suatu elektolit ke elektrolit lain pada keadaan yang tidak ada perubahan volum yang begitu besar akan mempengaruhi konduktovitas larutan terjadi reaksi ionik atau tidak. Jika tidak terjadi reaksi ionic, maka perubahan konduktovitas sedikit sekali atau hampir tidak ada. Bila terjadi reaksi ionic, maka perubahan konduktivitasyang relative cukup besar sehingga dapat di amati, seperti pada titrasi basa kuat oleh asam kuat. Dalam titrasi ini terjadi penurunan konduktivitas karena terjadi penggantian ion hydrogen, yang konduktovitas tinggi, dengan kation lain yang mempunyai konduktovitasrendah. Pada titrasi penetralan, pengendapan dll, penentuan titik ahir titrasi titrasi di tentukan berdasarkan perubahan koduktivitas(hantaran) dari reaksi kimia yang terjadi. Hantaran di ukur pada setian penambahan sejumlah pereaksi dan titik pengukuran tersebut bila di alurkan memberikan 2 garis lurus yang saling perpotongan dinamakantitik ekivalen titrasi. Ketepatan metode ini bergantung pada sudut perpotongan dankerapatan titik pengukuran. Secara praktik konsentrasi penitran 20100 kali lebih kali pekat dari larutan yang di titrasi. Kelebihan titrasi ini, baik untuk asam yang sangat lemah seperti asam borat dan fenol yang secara potensiometri tidak dapat di lakukan. Selain itu, titrasi konduktometri tidak I perlukan control suhu.

mempunyai

Titrasi Konduktometri Frekuensi Tinggi

Metode ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem kimia yangdibuat bagian dari atau di pasangkan dengan sirkuit osilator beresonasipada frekuensi beberapa mega hertz. Keuntungan Keuntungan cara ini antara lain elektroda di tempatkan di luar sel dan tid ak langsung kontak dengan larutan uji. Kerugiannya adalah respon tidak spesifik karena bergantung pada konduktovitas(hantaran) dan tetapan di elektrik darisistem. Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan dayahantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi io n di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yangmudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Teori tentang konduktometri merupakan kebalikan dari teori hokum ohm tentang hambatan listrik.Berdasarkan dan berangkat dari hokumohm tersebut, maka disusunlah teori tentang konduktovitas(daya hantar jenis)yang merupakan kebalikan dari resistivitas, resistivitas adalah tahanan dari suatu larutan yang diukur pada jarak 1 cm antara elektroda elektrodanya :

G = 1 / R = k (A/ l ) R = l / A k =1/

Dengan G : Konduktovitansi(omh-1) I : Panjang material(meter) k : Konduktovitas(omh-1cm -1) : Hambatan jenis atau resistivitas(ohm cm)

Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm1 . Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantarlistrik ( G) berbanding lurus dengan luas permukaanelektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l). Konduktivitas larutan elektrolit pada temperatur konstan, tergantung padajenis ion dan konsentrasi nya. Jika larutan semakin encer, maka konduktovitasnya akan menurun. Ini terjadi karena jumlah ion persatuan luas semakin sedikit. Akan tetapi, keampuan tiap ion dalam meneruskan muatan akan semakin besar karena tidak adanya hambatanantar ion pada larutan encer. Karena konsentrasi larutan pada umumnya dinyatakan dalam satuan molar (mol/liter), Maka pada konduktometri terdapat istilah konduktovitas molar (), yang mempunyai hubungan dengan konsentrasisecara:

=1000K/C Dimana: =konduktoitas molar(Scm2 mol-1) C=konsentrasi (mol.dm-3) K=Konduktovitas(Scm-1) Konduktovitas di tentukan oleh jenis ion. Sehingga untuk mengetahui kemampuan tiap jenis ion, maka perlu dilakukan percobaan dengan larutan yang sangat encer, sehingga tidak di pengaruhi oleh ion lain. Pada kondisi seperti ini, maka konduktovitas larutan merupakanjumlah konduktovitas ion positif(Kation) dan ion negative(anion) .

o= oKation+ oanion

o adalah konduktivitas molar ion pada larutan sangat encer (konsentrasi mendekati nol.

Nafaly van DeLappy http://navanafaa.blogspot.com/2012/10/laporan-titrasi-konduktometri.html Senin, 08 Oktober 2012

Supadi http://www-supadi.blogspot.com/2010/12/titrasi-konduktometri.html Jumat, 03 Desember 2010

You might also like