You are on page 1of 2

Gagal Ginjal Kronis Jenis Diet : Diet Rendah Protein (DRP) Diet Rendah Garam (DRG) Tujuan Diet

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal 2. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah 3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air di dalam tubuh. Prinsip Diet Pada pasien-pasien gagal ginjal kronis, fokus terapi gizi adalah untuk menghindari asupan elektrolit yang berlebihan dari makanan karena kadar elektrolit bisa meninggi akibat klirens renal yang menurun : Asupan kalori harus ditentukan pada tingkat yang bisa mencegah pemecahan lean tissue (protein) untuk memenuhi kebutuhan energi. Jika kalori yang dikonsumsi tidak cukup, tubuh cenderung akan menggunakan simpanan protein dalam otot untuk menghasilkan energi. Asupan kalori dianjurkan sebesar 30-35 kal/kgBB/hari. Kenaikan kadar serum magnesium, kalium, dan fosfor umumnya terjadi. Jika hal ini terjadi, bahan makanan yang kaya akan elektrolit tersebut perlu dihindari, seperti pisang, kacang hijau, air kelapa muda yang banyak mengandung kalium. Pasien ginjal yang mendapat terapi antasid tidak boleh menggunakan antasid yang mengandung magnesium. Pembatasan garam sampai 2-3 g garam perhari. Asupan fosfor dari makanan akan menurun selama pembatasan protein. Pembatasan protein dilakukan berdasarkan berat badan, derajat insufisiensi renal, dan tipe dialisis yang akan dijalani. Penggunaan sumber protein dengan nilai biologis yang tinggi, seperti telur, daging, ikan, dan ayam, harus dianjurkan. Semua pasien gagal ginjal kronis harus mendapatkan konsultasi gizi yang disediakan bagi mereka. Pasien yang menjalani dialisis paritoneal dapat mengendalikan kadar serum elektrolit dengan diet yang tidak begitu membatasi, namun pembatasan natrium serta kalium mungkin perlu dilakukan secara intermiten. Preskripsi Diet Tingkatkan asupan kalori dengan makanan camilan secara teratur, seperti cracker, buahbuahan (rendah kalium), biskuit, dll.

Makan sekitar 25 gram daging, ikan, atau ayam hanya pada saat makan siang dan malam. Jika dokter menghendaki diet rendah protein (20 gram protein/hari) Beli sayuran segar (jangan sayuran kalengan atau sayuran yang diawetkan) untuk mengurangi asupan natrium. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahan-bahan aditif yang mengandung natrium, seperti vetsin (monosodium glutamat), sodium benzoat (pengawet), sodium bikarbonat (soda kue), dll Gunakan bumbu yang rendah natrium seperti bawang putih segar, bawang merah, kunyit, asam, dll Baca label pada kemasan makanan untuk memastikan bahwa makanan rendah natrium tersebut tidak mengandung banyak kalium.
http://blog.uin-malang.ac.id/atuks/2011/01/07/pedoman-pengaturan-diet/

You might also like