You are on page 1of 2

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Mikroalga adalah mikroorganisme bersel satu yang umumnya memiliki pertumbuhan secara autotrof, menggunakan CO2 sebagai sumber karbon, dan cahaya untuk fotosintesis. Mikroalga dapat menambah nilai gizi pada makanan dan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesehatan manusia (Spolaore et al. 2006). Biomassa mikroalga kaya nutrien antara lain asam lemak omega 3 dan 6, asam amino esensial (leusin, isoleusin, valin, dan lain-lain), dan karoten (Fuentes et al. 2000). Beberapa jenis mikroalga juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Asam amino pada mikroalga lebih baik jika dibandingkan dengan sumber protein makanan yang lain. Mikroalga juga memiliki kandungan karbohidrat dalam bentuk pati, glukosa, gula, dan polisakarida lain. Beberapa keunggulan lain dari mikroalga tidak tergantung pada iklim dan cuaca, waktu tumbuh cepat sehingga dapat dipanen dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat diproduksi terus-menerus, tidak dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan, serta produksinya dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, serta aman bagi kesehatan (Arylza 2005). Mikroalga memiliki komponen aktif yang dimanfaatkan dalam bidang industri pangan, kosmetik, pharmaceutical dan neutraceutical. Salah satunya Nannochloropsis oculata yang kemudian dikultur untuk pakan Brachionus sp. atau rotifer dan sebagainya karena mengandung vitamin B12 dan Eicosa Pentaenoic Acid (EPA) sebesar 30,5 % dan total kandungan omega 3 HUFA

sebesar 42,7 %serta mengandung protein 57,02 %. Vitamin B12 sangat penting untuk populasi rotifer dan EPA penting untuk nilai nutrisinya sebagai pakan larva dan juvenile ikan laut. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk melindungi kandungan zat padat, cair, atau gas dari kondisi yang tidak dapat dikontrol adalah mikroenkapsulasi. Mikroenkapsulasi dapat digunakan untuk melindungi komponen aktif yang terdapat dalam suatu bahan. Penelitian Ferreira et al. (2007) menunjukkan bahwa mikroenkapsulasi digunakan untuk melindungi komponen aktif berupa antioksidan dari kondisi lingkungan, sehingga antioksidan alami dapat digunakan dalam industri pangan, kosmetik, pharmaceutical, dan neutraceutical. Namun penelitian tentang mikroenkapsulasi dari Nannochloropsis oculata belum dilakukan, oleh karena itu perlu dilakukan kajian mikroenkapsulasi pada biomassa Nannochloropsis oculata.

1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian, antara lain : 1.2.1 Mengetahui cara kultur mikroalga Nannochloropsis oculata pada skala semi masal 1.2.2 Menentukan umur panen Nannochloropsis oculata untuk kemudian di mikroenkapsulasi 1.2.3 Mempelajari pengaruh mikroenkapsulasi terhadap kandungan protein, karbohidrat dan warna

You might also like