You are on page 1of 29

ANFIS SISTEM URINARIA A.

Pengertian Sistem Urinaria Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria : 1. GINJAL Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap tiap nefron terdiri atas
1 6

komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta tubulus tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada medula.
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah celah antara pedikel itu sangat teratur. Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok belok, kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau loop of Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal. a. Bagian Bagian Ginjal Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis). 1. Kulit Ginjal (Korteks) Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler kapiler darah yang tersusun bergumpal gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi.
1 6

Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat zat

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

2. Sumsum Ginjal (Medula) Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses. 3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis) Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria). b. Fungsi Ginjal: Mengekskresikan zat zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia. Mengekskresikan zat zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat obatan, bakteri dan zat warna). 1 6

Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

c.

Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Peredaran Darah Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.

Persyarafan Ginjal Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

2. URETER
1 6

Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari : a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

b. Lapisan tengah otot polos c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

3. VESIKULA URINARIA ( Kandung Kemih ) Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius. Bagian vesika urinaria terdiri dari : 1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika
1 6

seminalis dan prostate. 2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. 3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Proses Miksi (Rangsangan Berkemih). Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh. Bila terjadi kerusakan pada saraf saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan). Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna. Peritonium melapis kandung kemih sampai kira kira perbatasan ureter masuk kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang arteri umbilikalis. 4. URETRA
1 6

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya 20 cm.
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Uretra pada laki laki terdiri dari : 1. Uretra Prostaria 2. Uretra membranosa 3. Uretra kavernosa Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya 3 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

Urine (Air Kemih) Sifat sifat air kemih - Jumlah eksresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan serta faktor lainnya. - Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. - Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat obatan dan sebagainya. - Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
1 6

- Baerat jenis 1.015 1.020. - Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam). Komposisi air kemih
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

- Air kemih terdiri dari kira kira 95 % air - Zat zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin - Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat - Pigmen (bilirubin, urobilin) - Toksin - Hormon Mekanisme Pembentukan Urine Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120 125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.

Tahap tahap Pembentukan Urine a. Proses filtrasi Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja. b. Proses reabsorpsi Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis. c. Augmentasi (Pengumpulan) Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.
1 6

Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

tubuh melalui uretra.

Mikturisi Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke dalam kandung kemih., keinginan untuk buang air kecil disebabkan penanbahan tekanan di dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 170 23 ml urine. Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat pusat persyarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya. Ciri ciri Urine Normal Rata rata dalam satu hari 1 2 liter, tapi berbeda beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata rata 6.

1 6

KASUS 1

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Seorang wanita, berusia 25 tahun, status: menikah, post partum P1A0 (39 minggu) per vaginam. 1 minggu setelah melahirkan, klien mengeluh sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikitsedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih lanjut oleh perawat, dari hasil wawancara didapatkan : klien mengeluh urgency, frequency, dysuria. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah; 120/80, P= 90 x/mnt, R; 24 x/mnt, s; 39 oC, palpasi di area supra pubik teraba tegang, tenderness. Perawat menganjurkan kepada klien supaya banyak minum minimal 3 L/ hari. Hasil pemeriksaan urine: warna keruh, WBC (+++), Cultur + bakteri, pyuria , eritrosit +. Klien mendapat Terapi :- Bachtrim 3 x 1 tab 400 mg PO dan Phenazopyridine 3 x 1 tab PO.

INFEKSI SALURAN KEMIH (URINARY TRACK INFECTION)

DEFINISI Infeksi Slauran Kemih (ISK) adalah bakteriurinaria signifikan (yaitu infeksi dengan jumlah koloni > 100.000 mikroorganisme tunggal per ml) yang mengenai saluran kemih bagian atas (pielonefritis, abses ginjal) atau bagian bawah (sistitis) atau keduanya. (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Sebagian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat menjadi pemyebabnya. Infeksi bakteri tersering disebabkan oleh Escherichia Coli, suatu kontaminan tinja yang sering ditemukan di daerah anus. Infeksi saluran kemih sering terjadi pada anak perempuan dan wanita. Salah satu penyebabnya adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontamiann lebih mudah memperoleh akses ke kandung kemih. Uretra yang pendek meningkatkan
1 6

kemungkinan mikroorganisme yang menempel di lubang selama berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan meningkatkan infeksi saluran kemih pada anak perempuan dan wanita adalah kecenderungan budaya untuk menahan urine, serta iritasi kulit lubang uretra pada wanita sewaktu hubungan kelamin. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos yang dipengaruhi oleh progesteron, termasuk kandung
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung menahan urine di bagian tersebut, yang meningkatkan resiko pertumbuhan bakteri. Uterus pada kehamilan juga dapat menghambat aliran urine pada keadaan-keadaan tertentu. Faktro protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah pembentukan selaput mukus dependen estrogen yang membungkus kandung kemih, yang memiliki fungsi antimikroba. Pada menopouse, kadar estrogen turun dan perlindungan ini lenyap. Pada kedua jenis kelamin, proteksi terhadap infeksi saluran kemih terbentuk oleh sifat alami urine yang asam dan berfungsi sebgai bahan antibakteri. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria, mekipun jarang terjadi. Pada pria dngan usia sudah lanjut, penyebab paling sering adalah hiperplasia protat jinak (BPH) atau prostatitis. (Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Ed. 3. Jakarta: EGC)

Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari urethra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara urethra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya UTI pada pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi akan menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius.

EPIDEMIOLOGI ISK merupakan keadaan ynag sangat sering ditemukan pada praktik umum (biasanya disebabkan Escherichia Coli) dan merupakan 40% dari infeksi yang didapat di Rumah sakit (nosokomial) (sering disebabkan oleh Enterobacter atau Klebsiella). (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)

1 6

ETIOLOGI Disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yaitu: Mikroorganisme E. coli Persentase biakan 50 - 90%

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Enterobacter Proteus morganella Staphylococcus aureus

10 - 40% 5 10 % 1 2 %

UTI dapat terjadi karna beberapa hal,antara lain : a. Jenis kelamin dan aktivitas seksual Lebih sering terjadi pada wanita dikarenakan uretra wanita lebih pendek dan letaknya dekat dengan anus. BAK sebelum dan sesudah hubungan seksual akan membantu memperkecil resiko UTI. Hubungan seksual berperan masuknya organisme dari perineum kedlm kandung kemih b. Jamur dan Virus c. Infeksi Ginjal d. Kehamilan Kekuatan ureter yang menurun dan penurunan peristaltik ureter menjadi kecenderungan klien mengalami sistitis e. Disfungsi neurogenik kandung kemih Infeksi dapat diawali penggunaan kateter untuk drainase kandung kemih f. Refluks vesikouretal Dapat terjadi karna peningkatan tekanan pada kandung kemih, yag menyebabkan urin refluks hingga ke pelvis renal g. Prostat hipertropi (urine sisa)
1 6

h. Dapat berasal dari organisme pd faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung kemih, serta menempel pd permukaan mucosa. i. Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. j. Gangguan status metabolis (diabetes).
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

k. Kontaminasi fekal l. Pemasangan alat kedlm traktus urinarius.

MANIFESTASI KLINIS a. Dorongan, sering, rasa terbakar, dan nyeri saat berkemih. b. Nokturia, nyeri atau spasme pada region kandung kemih dan area suprapubik. c. Piuria, bakteria, dan hematuria. (Baughman, Diane C. 2000. Keperawtan Medikal-Bedah: Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth/ Penulis. Jakrta: EGC) UTI biasanya memperlihatkan Disuria (nyeri waktu berkemih), penongkatan frekuensi berkemih, dan rasa desakan ingin berkemih. Dapat terjadi nyeri punggung bawah atau suprapubis, khususnya pada pielonefritis. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah. Gejala infeksi pada bayi atau anak kecil dapat nonspesifik dan termasuk iritabilitas, demam, kurang nafsu makan, muntah, dan bau popok amat menyengat. Gejala infeksi pada lansia dapat berupa gajala samar; setiapa lansia yang mengeluh gejala abdomen seperti mual atau muntah harus dikaji apakah menderita infeksi saluran kemih. Bisa muncul konfusi yang terjadi, yang mengharuskan para perawat lansia meningkatkan kewaspadaan khusus terhadap berulangnya dan kepastian infeksi saluran kemih pada lansia. Infeksi asimtomatik pada lansia juga sangat sering terjadi; tidak dijumpai manfaat mengobati pasien lansia yang menderita infeksi asimtomatik. (Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Ed. 3. Jakarta: EGC)
1 6

Infeksi saluran bagian atas Demam, menggigil

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Nyeri pinggang malaise anoreksia nyeri tekan pada sudut kostovertebrata dan abdomen. Infeksi saluran kemih bagian bawah

disuria frekuensi dan urgensi nyeri suprapubik hematuria (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)

KLASIFIKASI

Jenis ISK dapat dibedakan 2 bentuk infeksi saluran kemih, yaitu isk bagian bawah, dan isk bagian atas. a. Isk bagian Bawah( tanpa komplikasi), umumnya radang kandung kemih pada pasien dengan saluran kemih normal. b. Isk bagian Lebih Tinggi. (dengan komplikasi). Terdapat pada pasien dengan saluran kemih abnormal, mis. Adanya batu , penyumbatan atau diabetes. Contoh-contoh dari Isk ini adalah radang pasu ginjal (pyelitis), pyelonephritis&prostatitis, pada mana jaringan organ terinfeksi. Kombinasi dari infeksi dan obstruksi saluran kemih dapat menimbulkan dengan cepat kerusakan ginjal serius. Keadaan ini merupakan penyebab penting terjadinya keracunan darah ( septicemia, sepsis) oleh kuman-kuman Gram negative yang dapat membahayakan jiwa.
1 6

Berdasarkan gejalanya a. Isk bagian bawah: Sering kencing siang dan malam ( pollakisuria)

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Sukar kencing ( menetes) (stranguria) Perasaan sakit aau terbakar pada saat berkemih Nyeri perut dan pinggang Ada darah dalam urin Urin yang baunya abnormal Pada anak-anak terjadi malaise hambatan pertumbuhan. Pada lansia juga malaise, demam, inkontinensi serta adakalanya perasaan kacau yang timbul mendadak. umum, demam, sakit perut, ngomppol malam dan

b. Isk bagian lebih tinggi Bergejala demam, kadang-kadang dengan menggigil dan sakit pinggang ( di lokasi ginjal)

KOMPLIKASI Bakterimia dan Syok septik. Abses Ginjal, Perinefrik, dan metastasis. Kerusakan ginjal dan gagal ginjal akut/ kronis. Pielonefritis kronis dan xantogranulomatosa. (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)

Bila tidak diobati, bisa menyebabkan infeksi ginjal serius dengan gejala: sakit punggung, demam, dan menggigil. Jika terus berlangsung bisa menyebabkan kerusakan ginjal menetap. (Syamsir Alan dan Iwan Hadibroto. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta. Pt. Gramdeia Pustaka Utama)

1 6

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Pewarnaan Gram dan Kultur pada spesimen urin clean-catch sebelum pemberian antibiotik. Organisme yang sering ditemukan adalah E. Coli, Enterobacter, Klebsiella, Proteus (menunjukan adanya batu urin). Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas DPI Ureum + elektrolit dan serum kreatinin: fungsi ginjal. Ultrasonografi ginjal: pembengkakan pada pielonefritis, batu, obstruksi/ hidronefrosis, abses sekunder. IVU: batu, kelainan struktural, obstruksi sistem pengupul CT Scan: abses/ tumor Scan isotop (DPTA, DMSA): fungsi tubuloglomerular ginjal. Infeksi Slauran Kemih bagian Bawah DPL Sistoskopi hanya jika terdapat hematuria---keganasan atau batu yang menjadi penyebab dasar. Jika terdapat obstruksi, scan ultrasonografi, IVU, dan sistoskopi mungkin diperlukan. (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)

Bakteriologis Mikroskopis Pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan air kemih segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif bermakna bilamana dijumpai satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.
1 6

Biakan bakteri Bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria Cattell, yaitu : Wanita simtomatik

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

102 organisme koliform/mL urin plus piuria atau

105 organisme pathogen apa pun/mL urin atau

Adanya tumbuhnya organism pathogen apa pun pada urin yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik. Lelaki sitomatik 103 organisme pathogen/mL urin

Pasien asimtomatik 105 organisme pathogen/mL urin pada 2 contoh urin berurutan.

Urinalisis Leukosuria Leukosuria dinyatakan positif bilamana terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada sedimen ar kemih menunjukkan adanya keterlibatan ginjal. Namun adanya leukosuria tidak selalu menyatakan adanya ISK karena dapat pula dijumpai pada inflamasi tanpa infeksi. Hematuria Hematuria dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK yaitu bilamana dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen air kemih. Hematuria dapat pula disebabkan oleh berbagai
1 6

keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis papilaris.

Tes Penunjang
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Intravenous Pyelogram (IVP) IVP adala pemeriksaan radiologis yang dilakukan untuk memvisualisasikan tract urinary dengan

menggunakan cat radiopaque. Pasien kadangkala alergi dengan bahan ini sehingga sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan apakah mereka alergi terhadap iodine, makanan laut, cat. Jika pasien alergi terhadap salah satu diantaranya, maka tes tidak jadi dilakukan. IVP dikontraindikasikan bagi pasien yang mengalami penurunan fungus ginjal. Tidak ada persiapan khusus untuk tes ini, namun beberapa departemen menghendaki pasien dipuasakan selama 8 jam sebelum dilakukan eksaminasi ini. Retrograde Pyelography Cara yang dilakukan adalah cat dimasukkan melalui lubang uretra kemudian dilakukan radiasi sinar x. prosedur ini dilakukan pada anestesi local atau umum dan memerlukan inform consent. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi infeksi dan efek anestesi. Cystoscopy Digunakan untuk memeriksa kandung kemih, memasukan kateter uretra, menghilangkan calculi, mendapatkan biopsies, dan menghentikan perdarahan. Pemberian sedasi pra-prosedur dan anesthesia local atau umum perlu diberikan. Pasien harus benar-benar mengetahui hal ini. Pasien harus cukup mendapatkan hidrasi untuk menjaga kelancaran urin. Komplikasi yang mungkin dirasakan adalah rasa sakit akibat kejang pada kandung kemih, rasa terbakar saat urinasi, hematuria, dan frekuensi urinasi. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah penahanan urinary, infeksi kandung kemih, dan perforasi pada kandung kemih. Cystogram Menunjukkan dan memvisualisasikan kandung kemih dan mengevaluasi katup ureterovesical. Cat radipaque dimasukkan kedalam kandung kemih melalui cateter uretra atau cytoscope. Eksaminasi ini akan mendeteksi diverticula, batu, dan tumor. Cystogram pembuangan air dilakukan untuk mengetahui pembukaan kandung kemih dan uretra. Cystometrogram Untuk mengevaluasi tonus kandung kemih. Ini meliputi kateter yang dimasukkan ke dalam kandung kemih, satu liter air, dan cystometer. Tekanan diukur kemudian cairan dimasukkan kedalam
1 6

kandung kemih hingga pasien merasa ingin mengeluarkan urin, kemudian tekanan diukur kembali. Setelah buang air, maka tentukanlah urin residualnya. Portable Bladder Scan

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Digunakan untuk melakukan asesmen karena dimungkinkan terdapat residu urin pasca urinasi. Alat ini memberikan teknik noninvasive untuk mengevaluasi penyimpanan urinary. Diyakini alat ini dapat menurunkan terjadinya infeksi sistem urinary nosokomial. (Reeves, Charlen J dkk,2001)

PENATALAKSANAAN

Farmokologi Obati infeksi dengan antibiotika yang sesuai berdasarkan hasil kultur urin dan obati penyebab yang mendasari (mislnya hilangkan obstruksi). Asupan cairan yang banyak harus diberikan dan kalium sitrat dapat menghilangkan disuria. ISK bagian atas, epididimo-orkitis, dan prostatitis Terapi antibiotik i.v (siprosasin, gentasimin, sefuroksim, ko-trimokasol) Redakan obstruksi akut dengan drainase internal (stent) atau eksternal (nefrostomi) terutama jika terjadi ssepsis akut. Absas akan memerlukan drainase baik secaramradiologis maupun bedah.

Sistitis dan ISK bagian bawah tanpa komplikasi Antibiotik oral (trimetropin, siprofloksasin, nitrofurantoin, sefradin). Jika terdapat respon yang buruk terhadap terapi pertimbangan suatu infeksi yang tidak biasa: tuberkulosis (piuria steril), kandiduria, skistosomiasis, Chamyladiatrachomatis, Neisseria gonorrhoeae. Infeksi berulang harus meningkatkan yang mendasari yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. (Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga)
1 6

Phenazopyridine

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Phenazopyridine HCl mempunyai efek analgesik topikal pada mukosa saluran kemih. Phenazopyridine HCl akan mengurangi gejala-gejala sakit, perih atau rasa terbakar urgensi, frekuensi dan lain-lain keadaan tidak enak yang timbul karena iritasi pada selaput lendir saluran kemih bagian bawah. Gejala-gejala ini dapat timbul karena adanya infeksi, trauma, pembedahan, tindakan endoskopik atau kateterisasi. Indikasi : Untuk mengurangi gejala-gejala sakit, perih atau rasa terbakar, urgensi, frekuensi dan lainlain keadaan tidak enak yang timbul karena infeksi pada selaput lendir saluran kemih bagian bawah. Dosis : Anak-anak 6-12 tahun Dewasa Diminum setelah makan. Efek Samping : Kadang-kadang dapat timbul keluhan sakit kepala, vertigo, nausea, hepatotoksik, renal failure dan rashes. Pada dosis berlebih dapat timbul efek samping berupa methemoglobinemia dan hemolytic anemia. (http://www.ifars.co.id/detail.php) : 3 x sehari 100 mg. : 3 x sehari 200 mg.

Nitrofurantoin Bersifat bakteriostatik dan bakterisid untuk banyak bakteri gram positif dan gram negative. Nitrofurantoin diabsorpsi dengan baik setelah ditelan tetapi dengan cepat dimetabolisme dan disekresikan sehingga tidak memungkinkan kerja antibakteri sistemik. Obat ini disekresikan di dalam ginjal. Dosis : untuk infeksi saluran kemih pada orang dewasa adalah 50-100 mg 4 x dalam 7 hari setelah makan.
1 6

Efek samping : - Anoreksia - Mual - Muntah


Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Ulfaprim Kemasan dan no.Reg: Ulfaprim suspensi mengandung Sulfamethoxazole 200 mg dan Trimetoprim 40 mg / 5 mL, dalam botol 60 mL, No. Reg. : DKL0308509933A1. Ulfaprim tablet mengandung Sulfamethoxazole 400 mg dan Trimetoprim 80 mg (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet), No. Reg. : DKL0308509510A1. Nama Generik : Co-trimoxazole Nama Dagang : Bactrim (Roche), Kaftrim (Kimia Farma), Inatrim (Indo Farma), Primadex (Dexa Medica), Sanprima (Sanbe), Triminex (Konimex) Indikasi : Infeksi Saluran Kemih, Infeksi Saluran Pencernaa, Infeksi Saluran Pernapasan, Infeksi kulit Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap komponen obat, anemia megaloblastik Bentuk Sediaan : Tablet ( 80 mg Trimethoprim 400 mg Sulfamethoxazole) Anak-anak dan bayi usia dua bulan atau lebih: Berat Badan (Kg) Pemberian obat setiap 12 jam 20 1 tablet 30 1 tablet 40 2 tablet Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun adalah: dosis lazim: 2 kali sehari 2 tablet selama 10-14 hari infeksi berat: 2 kali sehari 3 tablet untuk pengobatan jangka panjang: 2 kali sehari 1 tablet Non- Framakologi Minum air putih inimal 8 gelas atau 2,5 liter setiap hari. Air putih dapat melancarkan pengeluaran air seni dan dapat mencegah timbulnya penyakit infeksi saluran kemih. Untuk mengatasi agar tidak lebih parah, pada waktu bangun di pagi hari. Buang air seni pada pagi hari dapat membantu mengeluarkan bakteri darikandung kamih yang akan keluar bersama urin. Jarang buang air seni menyebabkan beberapa bakteri mendapat peluang untuk berkembang
1 6

biak dengan cepat dalam kandung kemih Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing. Setiap buang air seni, bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin dari rectum.
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang memiliku keseimbangan pH sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih. Buang air seni sesering mungkin ( setiap 3 jam ) untuk mengosongkan kandung kemih dan jangan menunda membuang air seni, karena perbuata ini justru merupakan penyebab terbesar dari infeksi saluran kemih.

Pilihlah toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung ke permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya membersihkan dulu pinggiran dudukan toilet.

Saat membersihkan saluran kencing gunakan air langsung keran. Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila jarang diganti bakteri akan berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam. Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.

PENCEGAHAN Jangan menunda buang air kecil ketika diperlukan. Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual. Periksa air seni secara rutin selama kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut akan dapat segera diketahui apakah anda terinfeksi atau tidak Membersihkan pula meatus (pembukaan uretra) setelah hubungan telah terbukti bermanfaat beberapa; Namun, apakah ini dilakukan dengan antiseptik atau salep plasebo (salep mengandung bahan tidak aktif) tidak muncul masalah. Telah menganjurkan bahwa jus cranberry ternyata dapat mencegah infeksi pada saluran kemih. Hal ini disebabkan kadar keasama yang tinggi pada cranberry mampu mencegah menempelnya bakteri pada saluran kemih.
1 6

Penelitian telah menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko UTI dalam bayi. Menjaga Foley kateter dari menyumbat dengan biofilm akan mencegah stasis urin di kandung kemih, yang berfungsi sebagai media budaya bagi perkembangan bakteri.

(http://www.news-medical.net/health/Urinary-Tract-Infection-Prevention-)
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

PENDIDIKAN KESEHATAN 1. Kebersihan diri. Jika setelah BAB dan BAK bersihkan dengan cara membersihkan dari depan ke belakang dan mencuci kulit di sekitar dan antara rectum dan vagina setiap hari. 2. Mencuci sebelum dan sesudah berhubungan seksual. Serta membiasakan untuk BAK sebelum dan sesudah berhubungan seksual. 3. Minum banyak cairan (air) setiap hari akan membantu pengeluaran bakteri melalui urine 4. Mengosongkan kandung kemih segera setelah terjadi dorongan untuk buang air kecil 5. Mengkonsumsi vitamin C yang dapat membuat urin menjadi lebih asam dan membantu mengurangi jumlah bakteri berbahaya dalam sistem perkemihan 6. Hindari pemakaian celanana dalam yang membuat keadaan lembab 7. Bagi wanita yang menstruasi, ganti pembalut setiap 4 jam sekali 8. Minum jus cranberry mencegah beberapa jenis bakteri untuk menginfeksi ke dinding kandung kemih dan mungkin mengurangi resiko infeksi.

PROGNOSIS Sistitis dapat disembuhkan apabila ditangani dengan baik dan tuntas. Penanganan yang dilakukan dalam waktu 3 hari pada wanita biasanya telah adekuat. Namun, dapat terjadi infeksi kambuhan pada 20 % dari wanita penderita sistitis dalam waktu 2 minggu setelah waktu terapi yang disebabkan karena penanganan awal yang tidak adekuat ataupun jangka waktu penanganan yang terlalu pendek sehingga organisme penyebab dari galur yang salah masih tersisa dalam tubuh. Pada pria, infeksi kambuhan dapat terjadi akibat persistensi organisme yang sama.

1 6

ASUHAN KEPERAWATAN

a. Pengkajian Data Biografi


Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Diagnosa Medis Anamnesa Data Subjektif : Data Objektif : -

: : 25 tahun : Perempuan ::: Urinaria Track Infection

klien mengeluh sakit pada saat berkemih

Adanya urgency, frekuensi,dysuria dan diare. TD = 120/80, HR = 90 x/menit, RR = 24 x/menit, suhu = 390C

Keluhan Utama : klien mengeluh sakit pada saat berkemih Pengkajian PQRST P: klien menyatakan sakit terjadi saat berkemih. Q: Tanyakan nyeri seperti apa yang klien rasakan, sensasi terbakar atau tertusuk. o R: Tanyakan saat berkemih nyeri terasa di bagian mana. Klien menyatakan adanya flank pain. o o S: Tanyakan rentang nyeri 1 -10 atau sejauh mana klien merasakan nyeri. T: Klien menyatakan sakit saat berkemih. Riwayat Kesehatan
1 6

Riwayat Kesehatan Sekarang o o 3L/hari. nyeri saat berkemmih serta adanya urgency, frekuensi,dysuria. Klien mendapat anjuran dari perawat supaya banyak minum minimal

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Riwayat Kesehatan Dahulu 1 minggu setelah melahirkan klien mengeluh nyeri saat berkemih Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat Psikososial kaji perasaan-perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan. Terutam pada wanita sering berfokus pada rasa takut akan kekambuhan, diamana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas sexual. Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari.

Riwayat Penggunaan obat

Klien menjalani terapi : Bachtrim 3x1 tab PO 400mg dan Phenozopyridine 3x1 tab PO. Pola Persepsi Pemeliharaan Kesehatan

Tanyakan bagaimana klien menjaga kebersihan organ intimnya, karena hal tersebut berhubungan dengan kesehatan klien. Pola Tidur Pemeriksaan Fisik Perbandingan data normal No 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1 6

inspeksi palpas perkusi auskultasi

: terlihat nyeri, warna air seni keruh : di area suprapubik terasa tegang ::Interpretasi normal normal dispnea demam Tdk normal Tdk normal Tdk normal Tdk normal

Data TD HR RR Suhu Warna urine Bakteri Eritrosit WBC

Normal 120/80 80 100 x/menit 12 20 x/menit 360C Kuning jernih (-) (-) (-)

Kasus 120/80 90 x/menit 24 x/menit 390C Keruh (+) (+) (++++)

Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaan urine: warna keruh, WBC (+++), Cultur + bakteri, pyuria , eritrosit +.

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Analisa Data No. 1 Data DS: - klien mengeluh nyeri saat berkemih -klien berkemih sedikit-sedikit disertai rasa nyeri DO: WBC (+++), Cultur + bakteri, pyuria , eritrosit +, suprapubik teraba tegang 2
DS: adanya frequency DO: WBC (+++_, Cultur +, Bakteri +, Eritrosit +

Etiologi (Patofisiologi)

Masalah Keperawatan Nyeri b.d inflamasi pada saluran perkemihan d.d mengeluh nyeri saat berkemih

(Patofisiologi)

Perubahan dinding + bakteri

eliminasi kandung

b.d infeksi pada kemih d.d culture

Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d inflamasi pada saluran perkemihan d.d mengeluh nyeri saat berkemih. 2. Perubahan eliminasi b.d infeksi pada dinding kandung kemih d.d culture + bakteri Rencana Asuhan Keperawatan 1. Nyeri b.d inflamasi pada saluran perkemihan d.d mengeluh nyeri saat berkemih.
Tupan : Nyeri hilang atau berkurang 1 6

Tupen: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, berkurang. Kriteria Evaluasi: tidak nyeri waktu berkemih

pasien merasa nyaman dan nyerinya

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Intervensi: a. Pantau: o haluaran urine terhadap perubahan warna, bau dan pola berkemih o masukan dan haluaran setiap 8 jam o hasil urinalisis ulang Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. b. Konsul dokter bila: o sebelumnya kuning gading-urine kunig, jingga gelap, berkabut, atau keruh. o pola berkemih berubah, sebgai contoh, sering berkemih dengan jumlah sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih o nyeri menetap atau bertambah sakit Rasional: temuan-temuan ini dapat memberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas. Seperti pemeriksaan rasiologi, jika sebelumnya tidak dilakukan. c. Berikan analgesik sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya Rasional: analgetik meblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi nyeri. d. Jika frekuensi menjadi masalah, jamin akses ke kamar mandi, pispot tempat tidur, atau bedpan. Anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginan. Rasional : berkemih yang sering mengurangi stasis urine pada kandung kemih dan menghindari pertumbuhan bakteri. e. Berikan atibiotik. Buat berbagai variasi sediaan minuman, termasuk air segar di samping tempat tidur. Pemberian air sampai 2400 mL/ hari. Rasional : akibat dari penigkatan haluaran urine memudahkan berkemih sering dan membantu saluran perkemihan.

2. Perubahan eliminasi b.d infeksi pada dinding kandung kemih d.d culture + bakteri Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien dapat mempertahankan
pola eliminasi secara adekuat 1 6 Intervensi Kriteria hasil: Klien dapat berkemih setiap 3jam sekali, Klien tidak kesulitan saat berkemih

a. Pantau dan observasi urine setiap kali berkemih


Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Rasional: Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input serta output cairan b. Anjurkan berkemih setiap 2-3 jam sekali Rasional: Mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria c. Palapasi kandung kemih setiap 4 jam Rasional: Mengetahui adanya distensi kandung kemih d. Bantu ke kamar kecil atau menggunakan pispot Rasional: Memudahkan klien saat berkemih e. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman saat berkemih Rasional: Agar klien tidak sukar untuk berkemih

DAFTAR PUSTAKA Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan medikal-bedah. vol. 1. Jakarta: EGC Pierce A. Grace & Neil R. Barley. 2006. At a Glace Ilmu Bedah. Ed. 3. Erlangga
1 6

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Ed. 3. Jakarta: EGC Baughman, Diane C. 2000. Keperawtan Medikal-Bedah: Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth/ Penulis. Jakrta: EGC Syamsir Alan dan Iwan Hadibroto. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta. Pt. Gramdeia Pustaka Utama
Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

Luvina, Evi Dwisang, (2003), Inti Sari Biologi Untuk SMA, Jakarta : Gramedia. Prawirohartono Slamet, (1991), IPA Biologi SMP, Jakarta : Gramedia. Syamsuri Istamar, (2004), Biologi Untuk SMA, Jakarta : Erlangga. Syarifuddin, (1992), Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan, Jakarta : EGC. www.medicastore.com www.news-medical.net/health/Urinary-Tract-Infection-Prevention www.ifars.co.id/detail.php www.scribd.84310839/asuhan keperawatan-infeksi saluran kemih

1 6

Dwiesty Fathia Noverina (220110100026) | Resume Kasus 1 (Urinaria Track Infection)

You might also like