Professional Documents
Culture Documents
Kasus
Nama
: : : : : : :
Nn. L 20 tahun Karyawan material lulur Gilangharjo, Pandak. Islam SMP 496551
tangan RPS : Keluhan dirasakan sejak tahun 2008, diawali dengan lesi di dada saja yang dirasakan tiba-tiba seukuran sekarang (d=5cm) Kemudian disusul dengan lesi di kedua punggung tangannya, terkadang os mengeluhkan lesi terasa cekit-cekit, tidak terasa panas, tidak nyeri, tidak gatal, dan masih bisa merasakan sentuhan. Os bekerja sebagai karyawan material lulur sudah 1 tahun ini, pekerjaannya tidak pernah memakai sarung tangan. Sering gemetar (-), keringat berlebih (-), nafsu makan normal. RPD : penyakit serupa (-), Penyakit tiroid (-), anemia (-), terbakar (-), DM (-), trauma (-). RPK : penyakit serupa (-), tiroid (-), anemia (-), DM (-), penyakit kulit (-).
Regio : thorax dan manus dextra et sinistra UKK : Terdapat lesi berupa macula dan patch berwarna putih seperti susu dengan tepi irregular tanpa skuama berbatas tegas di daerah dada d= 5cm dan beberapa di punggung tangan d=1,5cm, anestesi (-), nyeri (-), gatal (-). Lain-lain dbn.
DIAGNOSIS BANDING
Vitiligo
Morbus Hansen Tinea versikolor
Ptyriasis Alba
Piebaldism Diagnosis kerja : Vitiligo
kulit dan selaput lendir yang ditandai dengan makula atau patch depigmentasi dengan batas tegas. Vitiligo adalah gangguan progresif dimana beberapa atau semua dari melanosit secara selektif hancur. Vitiligo mempengaruhi 0,5-2% dari populasi dunia, dan usia rata-rata onset adalah 20 tahun. Penyakit ini lebih sering diderita oleh orang kulit berwarna Wanita dominan, akan tetapi tidak dibuktikan secara signifikan, dihubungkan dengan penggunaan kosmetik Jarang muncul pada infant dan old age
FISIOLOGI
Patofisiologi
Hipotesis
Autoimun terdapat antibodi thdp melanosit pd ps vitiligo, 32% ps vitiligo memiliki riw pnykit autoimun. Defek Intrinsik Melanositmelanosit pd penderita vitiligo menunjukan abnormalitas (prlu investigasi lbh lanjut. Gangguan sistem oksidan-antioksidan pada vitiligo (hipotesis autositotoksik) akumulasi produk antara dari melanosit. (>>pteridines teroksidasi) Teori Neural (neurohumoral) segmental vitiligo Genetik gen tertentu berkaitan dgn penyakit autoimun.
Faktor Pencetus
1. 2. 3. 4. Faktor mekanis Faktor sinar matahari atau penyinaran UV-A Faktor emosi/psikis Faktor hormonal
Klasifikasi
Tipe Lokalisata : Fokal,
segmental, mukosal. Tipe Generalisata : akrofasial, vulgaris, campuran Tipe Universal Variasi Trichrome Vitiligo Marginal Inflamatoar Vitiligo Quadrichrome Vitiligo
Klinis
Makula hipopigmentasi, lesi biasanya berbatas tegas,
melingkar, oval, ataupun linear. Lesi membesar secara sentrifugal tanpa dapat diprediksi Lesi dari mm ke cm Lesi awal biasa timbul di tangan, lengan, kaki, muka, perioral, periocular. Lesi dapat muncul pd daerah yg traumatik Leukotrichia dihubungkan dengan prognosis yang buruk Trichome vitiligo Marginal Inflamatoar Vitiligo Quadrichrome Vitiligo
Diagnosis
Diagnosis
Vitiligo dibuat dari anamnesis dan penemuan klinis. Anamnesis awitan penyakit, Riw penyakit, Riw kel, Faktor pencetus. Lab test biopsi, pencarian kausa, blood count, fungsi tiroid. Wood lamp menunjukkan warna putih berkilau Histologi pewarnaan HE, Fontana-Masson staining.
Diagnosis Banding
Tinea Versikolor
biasa di tungkai, punggung, muka, abdomen. Warna lesi bervariasi berupa makula dgn warna putih sampai coklat kemerahan, batas kurang tegas, skuama tipis diatasnya, gatal. Ptyriasis Alba (buras) Kebanyakan pada anak 3-16th , mild pruritus, atopik. Patch, bulat oval, atau tidak teratur yang berwarna merah, merah muda, dengan batas tidak jelas. Dapat ditemukan beberapa patch. Muka, sekitar mulut dan pipi. Morbus Hansen makula hipopigmentasi+anestesi, pembengkakan syaraf, basil tahan asam + pada biopsi. Piebaldism pykit autosomal dominan ditandai dgn gangguan perkembangan melanosit pada folikel rambut dan kulit, simetris, patch keputihan yang kongenital. Idiopathic guttate hypomelanosis usia pertengahan, terdiri dari makula diskrit, sudut atau lingkaran d:110mm. Anterior kaki, lengan.
Tinea Versikolor
Piebaldism
Ptyriasis Alba
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa: Terapi Topikal : steroid, pimecrolimus (C). Fototerapi : PUVA dan NB-UVB. 2-3x/minggu. 3 bulan psoralen : 8-methoxypsoralen Depigmentasi Monobenzylether 20% 2x/hari slm 3-12 bulan. Vitiligo yang meluas >50%. Localized Vitiligo yang memiliki pengaruh pd QoL. Terapi sistemik : Kortikosteroid tidak dianjurkan Terapi Bedah diindikasikan pada : Konservatif gagal Vitiligo stabil (segmental vitiligo) Repigmentasi spontan tidak terdapat fenomena Koebner Dan tidak ada perluasan lesi dalam 12 bulan terakhir (A/1++)
Autolog skin graft, skin graft with blister, mikropigmentation, autolog melanocyt transplant.
Komplikasi
Hipoacusis
Uveitis
Penyakit autoimun Komplikasi tx : hiperpigmentasi, skar, sunburn,
kanker kulit.
Prognosis
Progresivitas
penyakit tidak dapat diramalkan, meluas, menetap, atau tjd repigmentasi. Repigmentasi tjd pd 10-20% ps, tp scr kosmetik kurang memuaskan. Pasien dgn tipe skin I dan II, lama penyakit, leukotrichia dihubungkan dgn pengobatan yg kurang memuaskan (BMJ evidence centre)
Kesimpulan
Banyak
teori tentang Vitiligo, tapi hipotesis autoimun yang banyak dipakai, diperlukan penelitian lebih lanjut. Dengan terapi yang rutin repigmentasi dapat terjadi, tergantung dari lama penyakit, lokasi, tipe kulit, dan kepatuhan.
Terima Kasih